KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

KOMITE PEMANTAU RISIKO ( PIAGAM PEMANTAU RISIKO )

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

DEWAN KOMISARIS ( PIAGAM DEWAN KOMISARIS )

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BANK BUKOPIN. Dewan Komisaris serta sebagai upaya untuk mendorong terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PANIN FINANCIAL Tbk

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Panduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyusunan Piagam Komite Audit 2. Tujuan Penyusunan Piagam Komite Audit

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DITETAPKAN TANGGAL 16 NOVEMBER 2017 OLEH DEWAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pedoman Kerja Komite Audit

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

Transkripsi:

2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR. RASUNA SAID BLOK X-1 KAV 1 & 2 JAKARTA 12950

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA \ Juni 2016 Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit

DAFTAR ISI I. Pendahuluan 2 II. Pedoman Dan Tata Tertib Kerja 4 2.1 Tujuan, Tugas dan Tanggung Jawab, Larangan, Wewenang 4 2.1.1 Tujuan 4 2.1.2 Tugas dan Tanggung Jawab 4 2.1.3 Larangan 4 2.1.4 Wewenang 5 2.2 Organisasi 2.2.1 Struktur 5 2.2.2 Keanggotaan 5 2.2.3 Etika Kerja 7 2.2.4 Waktu Kerja 7 2.2.5 Rapat 7 2.2.6 Laporan 8 2.2.7 Mekanisme Surat Menyurat 8 III. Penutup 9 Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 1

BAB I. PENDAHULUAN Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam usaha mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait dengan pengawasan terhadap efektifitas sistem pengendalian internal, pelaksanaan Audit Internal maupun Audit Eksternal (Audit Independen), dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi, atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Internal, Auditor Eksternal (Auditor Independen), dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Untuk mendukung dan sebagai acuan bagi Komite Audit dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya serta sebagai salah satu bentuk pelaksanaan tata kelola Perseroan, maka perlu disusun dan ditetapkan suatu Pedoman dan Tata Tertib Kerja (Piagam) Komite Audit. Buku Pedoman dan Tata Tertib Kerja ini menjabarkan tugas, wewenang, kewajiban, tanggung jawab, etika kerja, rapat, struktur organisasi, dan pelaksanaan tugas berkaitan dengan Komite Audit. Pedoman dan Tata Tertib Kerja ini harus diketahui dan bersifat mengikat bagi setiap anggota Komite Audit. 1.1. Pengertian Umum 1. Good Corporate Governance adalah suatu tata kelola perusahaan yang menerapkan prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). 2. Perseroan atau Perusahaan adalah PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera. 3. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Yang dimaksud Dewan Komisaris dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja ini adalah Dewan Komisaris PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera, yang terdiri dari Komisaris Utama, dan Anggota Komisaris termasuk Komisaris Independen. 4. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap Anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. 5. Komisaris Independen adalah Anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Pemegang Saham, Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau Anggota Dewan Pengawas Syariah, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham, Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau Dewan Pengawas Syariah, atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 6. Dewan Pengawas Syariah adalah bagian dari Organ Perusahaan Perasuransian yang menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang melakukan fungsi pengawasan atas penyelenggaraan usaha asuransi agar sesuai dengan prinsip syariah. Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 2

7. Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Selanjutnya yang dimaksud Direksi dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja ini adalah Direksi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera. 8. Komite adalah organ Dewan Komisaris yang dibentuk dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan Dewan Komisaris yang bekerja secara kolektif, bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Yang dimaksud Komite dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja ini adalah Komite Audit. 9. Pihak Independen adalah pihak di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 1.2. Dasar Hukum Dasar Hukum dari penyusunan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pengawasan Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 tanggal 17 Oktober 2014 Tentang Perasuransian. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/POJK.05/2014 tanggal 28 Maret 2014 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian. 3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/SEOJK.05/2014 tanggal 9 Desember 2014 Tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Dan Perusahaan Rasuransi Syariah. 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/OJK.03/2014 Tanggal 18 November 2014 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. 5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 Tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. 6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. 7. Anggaran Dasar PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera dengan perubahannya yang terakhir. 8. Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris Dan Direksi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tanggal 28 Juli 2015 Nomor : 06-KOM/BRI/07/2015 atau S.339-DIR/DKP/07/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 3

BAB II PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT 2.1. Tujuan, Tugas dan Tanggung Jawab, Larangan serta Wewenang 2.1.1. Tujuan Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam pengawasan terhadap efektifitas sistem pengendalian internal, pelaksanaan Audit Internal maupun Audit Eksternal (Audit Independen), dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi, atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Internal, Auditor Eksternal (Auditor Independen), dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. 2.1.2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan berkenaan dengan : 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit baik internal maupun eksternal serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit baik internal maupun eksternal dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan dan mencakup pemantauan dan evaluasi terhadap : a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern; b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku; c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern perseroan, Satuan Kerja Audit Intern PT. BRI, kantor akuntan publik, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan hasil pengawasan dari Auditor Eksternal; 2. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan independensi, ruang lingkup penugasan dan fee bagi Kantor Akuntan Publik; kecuali penunjukan Kantor Akuntan Publik sudah diputuskan dalam RUPS; 3. Menelaah pengaduan baik yang berkaitan dengan proses akuntansi, maupun pengaduan lainnya; (Bapepam LK KA angka 5.g) 4. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan. 2.1.3 Larangan Anggota Komite dilarang untuk melakukan hal-hal dibawah ini : 1. Menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang patut diduga terkait dengan jabatannya; Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 4

2. Menerima kompensasi dari Perseroan dan anak Perseroan, atau afiliasinya, kecuali upah, gaji, dan fasilitas lainnya yang diterima berkaitan dengan tugas-tugas yang dilaksanakannya; 3. Terlibat dalam proses kegiatan operasional Perusahaan 2.1.4 Wewenang 2.2. Organisasi Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite dalam lingkup tanggung jawab Komite kepada Dewan Komisaris untuk: (Bapepam LK angka 6) 1. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan, tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perusahaan yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya atas perintah Dewan Komisaris; 2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, kepatuhan dan Akuntan publik terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit; 3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan 4. Atas ijin tertulis dari Dewan Komisaris, Komite dapat membantu tugas Dewan Pengawas Syariah 5. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. 2.2.1 Struktur 1. Komite berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris dan secara struktural bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris; 2. Komite diketuai oleh Komisaris Independen. 2.2.2 Keanggotaan Komite 1. Keanggotaan Komite paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang : a. 1 (satu) orang Komisaris Independen yang berkedudukan sebagai Ketua; apabila Ketua Komite berhenti maka wajib diganti oleh Anggota Komisaris Independen lainnya sampai dengan diangkatnya Komisaris Independen yang baru; b. 1 (satu) orang anggota yang memiliki keahlian di bidang audit, keuangan, akuntansi, atau akuntansi Syariah bagi Perusahaan Asuransi Syariah dan Perusahaan Asuransi yang memiliki Unit Syariah; dan c. 1 (satu) orang anggota yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perasuransian. 2. Setiap Anggota Komite harus memenuhi persyaratan: a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik; b. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 5

c. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan;h) d. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut; (Bapepam LK angka 3:i) e. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi, atau Pemegang Saham Perseroan; (Bapepam LK angka 3:j) f. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. (Bapepam LK angka 3:k) 3. Ketua atau Anggota Komite Audit dinilai memiliki keahlian di bidang audit, keuangan, akuntansi atau akuntansi syariah apabila memenuhi kriteria : a. Memiliki pengetahuan dan/atau pendidikan di bidang audit, keuangan dan/atau akuntansi termasuk akuntansi Syariah; dan b. Memiliki pengalaman kerja di bidang audit, keuangan dan/atau akuntansi paling singkat 3 (tiga) tahun atau akuntansi Syariah paling singkat 1 (satu) tahun; 4. Ketua atau Anggota Komite Audit dinilai memiliki keahlian di bidang hukum atau perasuransian apabila memenuhi kriteria : a. Memiliki pengetahuan dan/atau pendidikan di bidang hukum dan/atau perasuransian; dan b. Memiliki pengalaman kerja di bidang hukum dan/atau perasuransian paling singkat 5 (lima) tahun. a 3:b) 5. Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris. 6. Masa kerja Anggota Komite ditentukan sama dengan masa kerja Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya, dengan tidak menutup kemungkinan diberhentikan oleh Dewan Komisaris sebelum jangka waktu berakhir. 7. Anggota Komite harus independen. Yang dimaksud independen adalah memenuhi kriteria dibawah ini : a. Tidak mempunyai hubungan keluarga atau bisnis dengan Direksi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera b. Tidak menjadi Pemegang Saham PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera c. Tidak menjadi Direksi, Komisaris atau Pemegang Saham mayoritas dari pelanggan atau mitra usaha PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera 8. Anggota Direksi dilarang menjadi Anggota Komite; dan 9. Paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa kerja Komite, Dewan Komisaris wajib menyusun keanggotaan Komite periode berikutnya. (POJK ps Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 6

2.2.3 Etika Kerja 1. Setiap Anggota Komite harus bekerja sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi komitenya serta peraturan perundangan yang berlaku; 2. Setiap Anggota Komite wajib menjaga kerahasiaan informasi dan rahasia jabatannya sesuai klasifikasi informasi tersebut dan asas-asas kepatutan; 3. Dalam hal Anggota Komite memiliki benturan kepentingan (conflict of interest) dengan usulan yang direkomendasikan Komite, maka wajib diungkapkan dalam usulan tersebut; 4. Setiap Anggota Komite wajib bekerja sama dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi Komite; 5. Tidak memiliki tugas, tanggung jawab, dan kewenangan yang menimbulkan benturan kepentingan; dan 6. Pelanggaran terhadap pelaksanaan etika kerja dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. 2.2.4 Waktu Kerja 2.2.5 Rapat a. Kehadiran Anggota Komite non Komisaris yang berasal dari pekerja internal Perseroan, mengikuti ketentuan yang berlaku bagi pekerja Perseroan; dan b. Anggota Komite non Komisaris yang berasal dari pekerja eksternal Perseroan, wajib hadir sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Pengaturan rapat Komite diatur sebagai berikut : 1. Rapat Komite dilaksanakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan; 2. Rapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Komite; 3. Pemanggilan Rapat dilakukan secara tertulis yang ditandatangani oleh Ketua Komite atau salah satu Anggota Komite yang berasal dari Dewan Komisaris; 4. Rapat harus mencantumkan agenda rapat, tanggal, waktu, dan tempat pelaksanaan rapat dan wajib dituangkan dalam risalah rapat yang didokumentasikan secara baik; 5. Rapat hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota; 6. Rapat dapat mengundang Direktur yang membidangi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Perusahaan, dan/atau Kepala Audit Intern/Kepala Divisi/Pejabat Eksekutif Perseroan untuk meminta penjelasan, pemaparan, dan informasi terkait dengan agenda rapat. 7. Setiap rapat Komite dipimpin oleh Ketua Komite dan dalam hal Ketua Komite tidak hadir atau berhalangan, rapat dipimpin oleh anggota Komite yang berasal dari Dewan Komisaris; 8. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Jika musyawarah mufakat tidak tercapai, maka keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak; 9. Perbedaan pendapat atau dissenting opinion yang terjadi dalam rapat Komite, wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut; Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 7

10. Pimpinan rapat harus mengemukakan kesimpulan dan keputusan pada setiap akhir rapat; 11. Risalah rapat Komite harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat dan yang ditunjuk oleh pimpinan rapat. Risalah rapat tersebut wajib ditandatangani semua anggota Komite yang hadir dalam rapat, dan didistribusikan kepada seluruh Anggota Komite baik yang hadir maupun tidak hadir; 12. Risalah rapat Komite merupakan bukti yang sah mengenai keputusan yang diambil dalam rapat dimaksud; dan 13. Komite dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat dengan ketentuan semua Anggota Komite telah memberikan persetujuan secara tertulis. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat. 2.2.6 Laporan Komite Audit wajib membuat laporan kegiatan Komite secara berkala kepada Dewan Komisaris, sesuai ketentuan yang berlaku. Tata cara pelaporan Komite kepada Dewan Komisaris, adalah sebagai berikut : 1. Komite wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap selesai melaksanakan tugas dari Dewan Komisaris, disertai dengan rekomendasi jika diperlukan. 2. Komite wajib membuat laporan triwulanan dan laporan tahunan pelaksanaan tugas Komite kepada Dewan Komisaris. 3. Laporan Komite ditandatangani oleh paling sedikit Ketua Komite dan salah seorang Anggota Komite. 2.2.7 Mekanisme Surat Menyurat 1. Surat/Dokumen Masuk a. Surat/dokumen masuk dicatat dan ditatausahakan oleh Sekretaris Komisaris setelah mendapat disposisi dari Komisaris Utama dan/atau Ketua Komite. b. Surat/dokumen masuk diedarkan kepada seluruh anggota Komite untuk diketahui dan diparaf, atau diedarkan melalui sarana media komunikasi yang tersedia (misalnya : email, WhatsApp, dll) c. Surat/dokumen masuk ditindaklanjuti sesuai dengan disposisi Komisaris Utama dan/atau Ketua Komite. 2. Surat/Dokumen Keluar a. Hasil rapat atau hasil evaluasi secara tertulis berupa pendapat atau rekomendasi disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Nota Dinas. Apabila tidak diperlukan rapat Dewan Komisaris maka nota dinas disertai dengan draft surat keluar dari Dewan Komisaris (jika ada). b. Nota Dinas Komite harus ditandatangani oleh Ketua Komite dan seluruh anggota Komite. c. Surat keluar berupa undangan rapat Komite, ditandatangani oleh Ketua Komite dan anggota Komite yang berasal dari Dewan Komisaris dengan mengikuti tata cara pemanggilan Rapat Komite. Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 8

d. Seluruh surat/dokumen keluar dari Komite harus dicatat pada Register Surat Keluar yang ditatausahakan oleh Sekretaris Komisaris. BAB III. PENUTUP 1. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit yang telah ada sebelum berlakunya Pedoman dan Tata Tertib Kerja ini dinyatakan tidak berlaku; 2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit ini berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan; 3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit ini secara berkala akan dievaluasi untuk disesuaikan dengan perkembangan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : Juni 2016 PT. AJ. BRINGIN JIWA SEJAHTERA DEWAN KOMISARIS Gatot Mardiwasisto Trisnadi Komisaris Utama M. Ridwan Rizqi R. Nasution Komisaris Independen Pedoman & Tata Tertib Kerja Komite Audit 9