BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang

BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: Pendidikan formal,

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN SMA ISLAM AL AZHAR BSD

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam bidang pendidikan khususnya di Sumatera Timur. perkembangan sehingga kekuasan wilayahnya semakin luas, disamping

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tingkat kemajuan harus menempuh pendidikan.

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengantarkan orang untuk terbuka terhadap kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan sistem pendidikan yang dibuat pemerintah kolonial Belanda.

BIOGRAFI MOHAMMAD SAID ( ) Skripsi Sarjana. Dikerjakan. Oleh. Nama : Royandi Hutasoit. Nim : DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Departemen Pendidikan Nasional RI (2003:5) mendefinisikan

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Bab 1. Jurnalis dari Masa ke Masa. Sang Wartawati Pertama

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DESA LEBAKWANGI. kuantitas maupun kualitas masyarakat itu. Banyak sedikit jumlah penduduk di suatu tempat

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat Karo adalah masyarakat yang menganut sistem patriaki, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : HUBUNGAN POLITIK ETIS DENGAN PERGERAKAN NASIONAL

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-18 muncul revolusi industri di Eropa, kemudian diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. nyawa beribu-ribu rakyat dan pahlawan-pahlawanya.

Daftar Informan. 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60 tahun Alamat : Sipoholon Tarutung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

Kecamatan : Bogor Tengah Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2017 Triwulan : 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 369 TAHUN 1993 TENTANG MADRASAH TSANAWIYAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan utama pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

PEDOMAN PRAKTIKUM.

PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL, PEMUDA DAN OLAH RAGA

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan perjuangan bangsa dibina melalui dunia pendidikan. Dunia pendidikan sangat erat

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

I. PENDAHULUAN. yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

Tindakan PKM (Parti Komunis Malaya) Membakar rumah yang berpenghuni pada waktu tengah malam

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

BAB I PENDAHULUAN. kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Karo itu suku bangsa Haru kemudian di sebut Haru dan akhirnya

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hal

Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Desentralisasi Memengaruhi Profesionalisme Guru

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB VI KESIMPULAN. ayah kandungnya baru dia ketahui setelah ia lulus sekolah AMS (Algemene

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, tetapi berasal dari Afrika Barat. Invasi kelapa sawit pertama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam

BAB V PENUTUP. bahwa pada masa Agresi Militer Belanda II tahun , masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa banyaknya siswa di beberapa instansi yang berupa sekolah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Pendidikan itu diperoleh dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pendidikan yang terjadi dimasa lampau. Dimana pendidikan sisa-sisa zaman kolonial itu masih ada di zaman sekarang. Perkembangan pendidikan dizaman pra kolonial dan ketika zaman kolonial yang mampu melahirkan kaum Intelektual muda Indonesia yang menjadi tokoh sentral dalam pergerakan kebangsaan Indonesia Pada awal abad ke 20 ada keinginan dari golongan orang Belanda untuk mengubah cara penjajahannya di Indonesia, golongan ini menyebut dirinya sebagai kelompok etika, pelopornya adalah Van Deventer. Politik Etika ini terdengar pengaruhnya terasa juga terasa sampai ke daerah jajahan Belanda di Sumatera Utara. Penghidupan para karyawan yang sangat sengsara menyebabkan seringnya terjadi kerusuhan di perkebunan-perkebunan Belanda, bukan hanya para karyawan yang tidak senang terhadap pemerintah Belanda tetapi juga penduduk setempat. Akibat seringnya terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh penduduk di perkebunan maka, hal ini menimbulkan kerugian pada pihak Belanda sebagai pengusaha perkebunan. Kerusuhan ini harus dihentikan oleh Belanda untuk menjamin keberlangsungan para penanam modal asing yang menanamkan modalnya di perkebunan di Sumatera Timur.

Sekolah-sekolah dibuka juga bukan hanya karena banyak orang yang berhaluan etika tetapi karena kebutuhan akan pegawai rendahan yang mendesak untuk dipekerjakan di perkebunan. Kurikulum yang digunakan hanyalah membaca, menulis dan berhitung saja, hanya berupa pengetahuan yang paling dasar dan sederhana.setelah Sumatera Timur diduduki oleh tentara Jepang pada permulaan tahun 1942, maka berakhirlah pemerintahan Belanda di Sumatera Timur. Sekolah yang menggunakan bahasa Belanda seperti voolkschool, vervogschool, H.I.S, E.L.S., Standart School sebagai bahasa pengantarnya dihapuskan dan diganti dengan sekolah system pendidikan Jepang. Sistem pendidikan pada masa pemerintahan Jepang hampir sama dengan sistem pendidikan sekarang. Sekolah Dasar pada masa Pemerintahan Jepang disebut Sekolah Rakyat (Kokumin Gakko) sedangkan masa Belanda sekolah dasar adalah volkschool. Sekolah ini terbuka bagi semua gologan penduduk. Lama pendidikannya 6 (enam) tahun. Setelah Sekolah Dasar dilanjutkan dengan Sekolah Menengah Pertama (Shoto Chu Gakko). Setelah itu dilanjutkan dengan Sekolah Menengah Tinggi (Koto Chu Gakko). Lama pendidikannya 3 tahun untuk SMP dan tiga tahun untuk SMT. Sekolah Kejuruan Menengah yang ada adalah Sekolah Pertukangan (Kogyo Gakko) dan Sekolah Teknik Menengah (Kogyo Semmon Gakko). Kalau digambarkan dalam suatu bagan, sistem persekolahan pada zaman Jepang tidak jauh berbeda dengan sistem persekolahan sesudah kemerdekaan. Pelajaran yang diajarkan semuanya dalam bahasa Indonesia dan ditambah dengan bahasa Jepang, ditambah latihan jasmani dan latihan baris-berbaris. Pendidikan

Sekolah Menengah Jepang sangat singkat sekali karena setelah Jepang bertekuk lutut pada sekutu maka Sekolah Menengah diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan namanya berubah menjadi Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat ini berlangsung dalam suasana perang kemerdekaan. Dengan adanya Agresi Belanda I, sebahagian besar wilayah Sumatera Timur dikuasai oleh Belanda. Daerah yang dikuasai oleh Belanda didirikan sekolah menengah, MULO dan HBS kembali dibuka. Selain itu ada pula sekolah Middelbare School yang sudah menggunakan bahasa pengantar Indonesia dan bahasa pengantar bahasa Belanda, sekolah Middelbare School tidak hanya didirikan di Kota Medan Setelah kemerdekaan sistem pendidikan tidak didasarkan oleh sistem golongan yang berdasarkan bangsa maupun status sosial, berikut adalah tingkatan sekolah setelah kemerdekaan.pendidikan terendah di Indonesia adalah sekolah dasar. Pada tahun 1945 disebut juga Sekolah Rakyat (SR). lama pendidikan selama 6 tahun. Pendidikan Menengah terbagi atas 2 tingkatan, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Masingmasing tingkatan lamanya 3 (tiga) tahun. Tingkat pendidikan menengah ini terbagi atas dua jenis, yaitu : sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan.18 Dalam pelaksanaan pembangunan nasional setelah kemerdekaan di segala bidang, memmerlukan fondasi berupa kecerdasan. Untuk melaksanakan ini pemerintah telah membangun gedung-gedung sekolah dan menambah tenaga pengajar dalam bentuk Inpres, dan atas kebijakan pemerintah daerah setempat, Karena gedung dan tenaga pengajar merupakan sumber pokok dalam

menyelenggarakan pendidikan nasional. Kota Medan sebagai pusat pendidikan di Sumatera Utara dalam memajukan pendidikan telah berusaha memperbanyak gedung-gedung sekolah dan tenaga pengajar sesuai dengan kebutuhan penduduknya. Di tahun 1970 jumlah sekolah yang ada baik SD, SMP, SMA negeri maupun swasta masih dalam jumlah yang terbatas, terutama di pihak sekolahsekolah swasta. Sekolah ini masih terbatas sekali, sementara angka usia sekolah meningkat. Sekolah negeri pun tidak banyak seperti sekarang. Banyak pendidikkan yang mucul di negara ini terutama di kota kota besar. Diantara toko pendidikan itu di Medan, Sumatera Utara, terdapat seorang sosok perempuan yang berjuang demi memajukan pendidikan bangsa Indonesia Pejuang itu adalah Ani Idrus yang merupakan wartawati senior yang lahir di sawah Lunto Sumatera Barat selain berkecimpung dalam dunia jurnalistik, ia juga mendirikan dan memimpin lembaga pendidikan yang bernaunag dalam Yayasan Pendidikan Ani Idrus. Sebelum akhir hayatnya ia menjabat berbagai posisi di beberapa organisasi. Ani Idrus merupakan sosok yang ikut serta dalam pengembangan pendidikan Indonesia khususnya di kota Medan terlihat dari pendirian beberapa sarana pendidikan (sekolah) yang dipelopori oleh perempuan pejuang pendidikan ini. Ani Idrus meggemuli beberapa bidang di tahun 1936an ia sudah mencapai reputasi sangat baik di bidang pers. Bekerja pada harian Sinar Deli Medan, ia juga menerbitkan majalah politik Seruan Kita bersama dengan Haji Mohammad

Said yang juga menjadi suaminya. Pada 11 Januari 1947 mereka menerbitkan : Pewarta Deli, Majalah Wanita, dan Harian Waspada. Tahun 1969, Ani Idrus memimpin sebanyak 4 jenis media cetak yaitu : Harian Waspada, majalah Dunia Wanita, edisi Koran Masuk Desa ( KMD ) dan Koran Masuk Sekolah ( KMS ). Pada tahun 1955, ia diberi kesempatan untuk melakukan peliputan perundingan Tengku Abdul Rahman dengan Chin Peng ( pemimpin komunis Malaya ) di Baling, Malaya. Tahun 1974, ia bersama rombongan Adam Malik menghadiri KTT Non Blok di Srilanka. Di tahun 1991, ketika berlangsung Kongres Kebudayaan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, ia diminta untuk berbicara tentang Kebudayaan dan Wanita. Pada tahun yang sama beliau mendapat penghargaan dari Menteri Negara Urusan Peranan Wanita ( Meneg UPW ) berkaitan dengan Harian Waspada sebagai surat kabar terbaik, isinya masalah peningkatan peranan wanita dalam pembangunan bangsa. Berbagai kegiatan ia ikuti seakan tidak pernah bosan, dan semakin banyak pengalaman baru yang ia tekuni sehingga membuat dirinya bersemangat untuk berkarya, seperti mendirikan Taman Indria yang terdiri dari Balai Penitipan Anak, Taman Kanak- Kanak dan Sekolah Dasar di Medan. Taman Indria dalam perkembangannya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan. Tahun 1978, dalam rangka Hari Kartini, Ani Idrus mendirikan Perguruan ERIA yang terdiri dari TK, SD, SMP yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja 195 Medan. Tahun 1984, ia membuka sekolah pendidikan agama Islam setingkat SD yaitu Madrasah Ibtidaiyah Rohamah yang berada di jalan Selaman Ujung, Simpang Limun, Medan. Selain bidang pendidikan, Ani Idrus juga sangat besar perhatiannya dalam

bidang politik. Tahun 1937, ia pernah menjadi anggota partai Gerakan Indonesia ( Gerindo ) di Medan, sebelumnya pada tahun 1934, ia pernah duduk sebagai Wakil Ketua pada organisasi Indonesia Muda dalam wadah perjuangan pergerakan pemuda. Tahun 1949 menjadi anggota PNI ( Partai Nasional Indonesia ) dan beberapa kali menjabat sebagai Ketua Penerangan dan menjadi anggota pleno pusat PNI di Jakarta. Tahun 1950 beliau mendirikan Front Wanita Sumatra Utara, menjabat sebagai Ketua. Dari tahun 1960-1967, Ani Idrus menjadi DPRGR Tk I propinsi Sumatra Utara dari golongan wanita. Tahun 1967-1970 menjadi anggota DPRGR Tk I Sumatra Utara dari Golongan Karya ( wartawan ). Tahun 1992, beliau salah satu calon anggota MPR utusan daerah. Melihat berbagai aktivitas di atas penulis tertari untuk meneliti Perananan Ani Idrus dalam Pendidikan di Kota Medan B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah: 1. Keadaan pendidikan di Kota Medan 2. Pengaruh Pendidikan pada masa kolonial di Kota Medan 3. Peranan Ani Idrus dalam pengembangan pendidikan di Kota Medan

4. Pengaruh sekolah sekolah yang didirikan Ani Idrus di Sumatra Utara bagi pendidikan generasi muda di Sumatera Utara khususnya di Medan. C. Rumusan Masalah. 1. Mengapa Ani Idrus dikategorikan sebagai tokoh pendidikan Kota Medan? 2. Apa peranan Ani Idrus dalam pengembangan pendidikan di Kota Medan 3. Bagaimana pengaruh sekolah -sekolah yang didirikan Ani Idrus dalam memajukan pendidikan masyarakat di Kota Medan D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kategori Ani Idrus pejuang pendidikan Kota Medan 2. Untuk mengetahui peranan Ani Idrus dalam pengembangan pendidikan dalam mengangkat martabat wanita di Kota Medan 3. Untuk mengetahui pengaruh sekolah -sekolah yang didirikan Ani Idrus dalam memajukan pendidikan masyarakat di Kota Medan

E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut : 1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai Peranan Ani Idrus Dalam Pendidikan di Kota Medan 2. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada pneneliti dalam penulisan karya ilmiah. 3. Sebagai penambah informasi kepada peneliti selanjutnya. 4. Untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial, Pendidikan Sejarah. 5. Menambah informasi kepada masyaraka Sumatera Utara khususnya Medan tentang Peranan Ani Idrus dalam pendidikan. 6. Sebagai bahan pengetahuan dan kemampuan bagi peneliti dalam pembentukan karya ilmiah.