BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Susanti Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang menyatakan menyerah pada Sekutu pada tanggal 15 Agustus Pada tanggal 17 Agustus Indonesia menyatakan kemerdekaan.kerena sulitnya informasi kabar bahagia itu belum sampai ke seluruh Nusantara, Jepang masih menguasai sebagian Sumatera Utara, serdadu Belanda mendarat di Pantai Cermin, pada tanggal 10 Oktober 1945 atau hampir dua bulan setelah Republik Indonesia berdiri, dengan membonceng para serdadu sekutu (Inggris). Serdadu sekutu yang mendarat itu berjumlah 800 orang dengan bersenjata lengkap dan mutakhir, Royal Artelery 26 Th Indian Division dipimpin oleh Brigjen Ted Kelly, yang sebenarnya bertugas menyerbu daratan Semenanjung Malaya 1. Setelah kemerdekaan para pemuda membentuk organisasi-organisasi yang non politik yang berencana membantu keamanan dan bertujuan membentuk laskar-laskar. Organisawsi itu disebut Barisan Pemuda Indonesia (BPI). Pada tanggal 29 September 1945 di Kabanjahe telah terbentuk Barisan Pemuda Indonesia (BPI) cabang Tanah Karo, dipimpin oleh Matang Sitepu. Dalam proses sejarah selanjutnya, BPI kemudian berubah menjadi BKR (Badan Keselamatan Rakyat) yang merupakan tentara resmi pemerintah 2. Pemebentukan BPI di Tanah Karo melahirkan barisan laskar rakyat. Selamat Ginting bersama Tama Ginting sebagai pelopor Barisan Pemuda Indonesia di tanah Karo, meleburkan semua BPI menjadi Napindo. Peleburan ini terjadi karena BPI yang berubah nama menjadi Pesindo yang awalnya Non-politik berubah menjadi politik. Anggota dari BPI ini di desa masing-masing tercatat sebagai anggota PNI. Untuk menghindari konflik Selamat Ginting membuat sebuah rapat dengan seluruh Ranting-ranting BPI. Dalam rapat ini selamat Ginting meminta agar seluruh anggota BPI bergabung dengan Napindo di bawah PNI. Seluruh peserta rapat setuju hanya ranting Berastagi dan Bunuraya yang tidak setuju sehingga mereka tetap menjadi BPI Pesindo. Napindo yang terbentuk di Tanah Karo dinamakan Napindo Resimen Halilintar. 1 Tridah Bangun, Kilap Sumagan: Biografi Selamat Ginting, Jakarta: Cv Haji Masagung Hal 52 2 Teridah Bangun, Pejuang dan Pelopor Industri Kabel Indonesia: Biografi K.Pri Bangun, Jakarta, Kesain Blanc, Hal
2 Napindo Resimen Halilintar di Tanah Karo juga mengalami penyusunan organisasi. Barisan lasykar rakyat Napindo Halilintar Tanah Karo dipimpin oleh Selamat Ginting dan Ulung Sitepu dibantu oleh Koran Karo-karo, Tama Ginting, T.M. Sinulingga, Turah Perangin-angin, Batas Perangin-angin, dan Matang Sitepu. Para pemuda yang bergabung dalam barisan Napindo ini pada mulanya bersifat sukarela dan tidak terikat secara organisatoris, kecuali terdaftar dalam organisasi itu di kampung masing-masing 3. Pemuda-pemuda ini berlatih pada sore hari di bawah pimpinan seseorang yang pernah mendapat latihan militer atau semi militer. Pelatih ini umumnya adalah bekas Gyugun, Haiho, Talapeta, atau peserta kursus sekolah guru. Napindo Halilintar merupakan barisan pemuda dari Partai Nasional Indonesia (PNI), Napindo merupakan singkatan kata dari Nasionalis Pelopor Indonesia, untuk resiman 3 bernama Napindo Halilintar. Halilintar itu bermakna pasukan yang bergerak secara cepat, mengadakan penyerangan-penyerangan mendadak dan mengundurkan diri secara cepat pula. Kesatuan yang seperti ini sangat diidamkan 4 Oleh Selamat Ginting sehingga dia membentuk nama barisan nya Napindo Halilintar Saat revolusi sosial di Tanah Karo, tindakan yang dilakukan oleh pemudapemuda tidak menimbulkan kerugian harta benda dan korban jiwa yang besar, karena ketua Pesindo Suwarno menghubungi Selamat ginting untuk mengumpulkan Para Sibayak dan Raja Urung di suatu tempat, sehingga mereka terhindar dari aksi pembunuhan, namun harta mereka di rampas semua. Jika dibandingkan dengan kelakuan laskar-laskar yang lain pada saat revolusi yang begitu kejam menyiksa dan merampas harta benda para sultan justru berbanding terbalik yang di lakukan oleh Laskar Napindo Resimen Halilintar ini. Mereka mengasingkan para Sibayak dan raja Urung ke Aceh Tenggara. Pada saat agresi Militer Belanda kesatuan laskar Resimen Halilintar ini ikut mengambil peran dapat dilihat seperti peristiwa Bertah. Disini anggota resimen halilintar berjuang mati-matian untuk menghalau Belanda masuk ke ibu kota yaitu Tiga Binanga. Untuk memperingati perjuangan Resimen Halilintar sehingga di desa 5 Berteh di dirikan Tugu Halilintar. 3 Tridah Bangun, Op. cit. Hal Wawancara dengan Ny.Piah Malem Br Karo (Istri Aml. Selamat Ginting) salah satu anggota Napindo Halilintar di Jambur Halilintar, Tanggal 25 Januari Wawancara dengan Nurupi Sitepu, anggota Napindo Halilintar, di Kantor Vetran Legiun Tanah Karo, Tanggal 27 maret
3 Penelitian ini membahas tentang Gerakan Napindo Halilintar Di Tanah Karo ( ). Tahun 1945 merupakan periode awal dari kemerdekaan Indonesia dimana untuk mempertahankan kemerdekaan Negara membutuhkan pasukan untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada tanggal 10 Oktober 1945 atau hampir dua bulan setelah Republik Indonesia berdiri Belanda mendarat di Pantai Cermin, dengan membonceng para serdadu sekutu (Inggris). Dalam situasi demikian, api perjuangan semakin membara di Sumatera timur maka saat bersamaan dengan mendaratnya pasukan sekutu di Pantai Cermin. Di kota Medan dibentuklah tentara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dipimpin oleh Mayor Achmad Tahir dengan kepala markas umum Kapten R. Sucipto. Sebelum TKR terbentuk BPI sudah terbentuk terlebih dahulu sehingga TKR dan BPI di leburkan menjadi BKR 6. Partai politik pun ikut mengambil peran untuk membantu dan mempertahankan kemerdekaan sehingga awal tahun 1946 terbentuklah Lasykar-Lasykar Rakyat salah satunya Napindo Halilintar. Tahun 1949 adalah akhir dari penelitian ini karena pada tahun ini tanah karo sudah bebas dari penjajahan. Seluruh masyarakat keluar dari pengungsian dan kembali ke kampung mereka masing-masing. Selama mempertahankan kemerdekaan Napindo Halilintar mengambil peran yang sangat penting terutama dalam revolusi sosial. Gerakan gerakan Napindo Halilintar tidak banyak merugikan para sibayak ataupun urung. Gerakan menurut kamus antropologi adalah aktivitas dan terencana dan berulang-ulang yang dilancarkan berbagai macam organisasi untuk mewujudkan citacita atau tujuan. Sedangkan gerakan sosial, adalah suatu gerakan dari kelompok sosial untuk kepentingan sosial dan tujuan sosial, sehingga dapat mempertahankan, mengubah, dan mengganti atau menghapus hal-hal yang kurang sesuai dari suatu masyarakat. Sedangkan menurut kamus sosiologi, gerakan sosial adalah suatu organisasi informal yang mungkin mencakup unit-unit yang terorganisasi secara formal yang bertujuan mencapai tujuan-tujuan tertentu. Definisi gerakan di atas sangat sesuai untuk manggambarkan dan menganalisis Gerakan Napindo Halilintar Di Tanah Karo ( ). Gerakan sosial di Tanah karo merupakan gerakan dari kelompok sosial yang bertujuan untuk mengubah, mengganti dan menghapus hal-hal yang kurang sesuai dengan tata sosial suatu masyarakat. Peristiwa Di Tanah Karo digerakkan oleh Napindo Halilintar yang merupakan aliansi organisasasi PNI yang dipimpin oleh Mayor Selamat Ginting. 6 Wawancara dengan Manjangi Karo-karo, anggota Napindo Halilintar di Rumah Bpk Manjangi karo-karo Desa Gurusinga, Tanggal 23 Maret
4 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, untuk mempermudah penulis dalam penulisan dan menghasilkan penelitian yang objektif, maka penulis perlu membatasi masalah yang dibahas. Pokok permasalahan yang dibahas yaitu Gerakan Napindo Halilintar Di Tanah Karo ( ). Dari judul diatas, maka pokok permasalahan yang dibahas kemudian dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana latar belakang berdirinya Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo? 2. Bagaimana proses pembentukan Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo? 3. Bagaimana Pergerakan Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Segala sesuatu yang dilakukan manusia tentunya mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan latar belakang berdirinya Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo. 2. Menjelaskan proses pembentukan Laskar Napindo Halilintar menjadi sebuah laskar rakyat di Tanah Karo. 3. Menjelaskan pergerakan Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian tersebut, diharapkan dapat member manfaat, yaitu : 1. Sebagai sebuah penulisan sejarah yang berguna bagi generasi sekarang khususnya bagi mahasiswa sejarah terutama sebagai bahan perbandingan untuk penelitian sejarah yang lebih dalam di masa depan. 16
5 2. Menambah khasanah penulisan sejarah lokal, khususnya bagi masyarakat Karo. 3. Sebagai pengembangan ilmu bagi penulis dan pembaca untuk mengembangkan ilmu selanjutnya Tinjaun Pustaka Dalam penyelesaian tulisan tersebut perlu dilakukan tinjauan pustaka dengan menggunakan buku yang berhubungan dengan judul tulisan yakni tentang Gerakan Napindo halilintar Di Tanah Karo ( ). Untuk itu penulis menggunakan beberapa litetatur yang dapat mendukung penulisan skripsi tersebut. Antony Reid, dalam Perjuangan Rakyat Revolusi dan Hancurnya kerajaan Sumatra Timur (1987) di jelaskan bagaimana Gerakan Napindo Halilintar yang menjadi pelopor terjadinya Revolusi di Tanah Karo. Dibalik sebagai pelopor pemimpin Mayor Selamat Ginting mengasingkan para Sibayak atau Raja Urung ke Aceh tenggara sehingga para Sibayak atau Raja Urung terhindar dari Peristiwa Maret yang banyak memakan korban dari kalangan Sultan atau Raja seperti di kerajaan atau kesultanan Serdang dan Langkat. Tridah Bangun, dalam Kilap Sumagan: Biografi Selamat Ginting (1994) buku tersebut merupakan buku Biografi pimpinan Laskar Napindo Halilintar yaitu Mayor Selamat Ginting. Dalam buku tersebut sangat banyak dijelaskan bagaimana awal Napindo Halilintar dibentuk dan gerakan-gerakan yang mereka lakukan dalam mempertahankan kemerdekaan. A.R Surbakti, dalam Perang Kemerdekaan Di Tanah Karo (1979), Kabanjahe Dan Dairi dijelaskan bahwa pada awal tahun 1946 terbentuk berbagai laskar-laskar pemuda dan menghalau penjajah belanda, namun diantara anggota tersebut sering terjadi salah pengertian yang mengakibatkan bentrokan senjata sesama mereka antara lain pasukan Barisan Harimau Liar dengan Napindo Halilintar. Kesalahpahaman terjadi ketika perstiwa revolusi sosial karena Mayor Selamat Ginting mengasingkan para Sibayak atau Raja Urung ke daerah Aceh Tenggara menimbulkan kecurigan Barisan Harimau Liar terhadap Napindo Halilintar. Barisan Harimau Liar beranggapan Napindo Halilintar membela dan mendukung para Sibayak atau Raja Urung. 17
6 Biro Sejarah Prima, dalam Medan Area Mengisi Kemerdekaan (1976), dijelaskan bagaimana peranan Napindo Halilintar yang dibentuk kedalam tubuh Tentara Republik Indonesia bersama dengan Barisan Harimu Liar menyerang pos-pos pertahanan sekutu di Tanah Karo Metode Penelitian Dalam penulisan sejarah ilmiah, pemakaian metode sejarah sangatlah penting. Metode penelitian sejarah lazimnya disebut sebagai metode sejarah. Metode penelitian tersebut dimaksudkan untuk merekontruksi masa lampau manusia sehingga menghasilkan suatu karya ilmiah yang bernilai. Penelitian tersebut menggunakan metode sejarah yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dari peninggalan masa lampau 7. Ada beberapa tahap yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tahap heuristik, kritik sumber, interpretasi dan histiografi 8. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian tersebut adalah heuristik atau pengumpulan data atau bahan-bahan sebanyak mungkin yang memberi penjelasan tentang masalah dalam penelitian yaitu Gerakan Napindo halilintar Di Tanah Karo. Pengumpulan data ini dilakukan dengan dua cara yaitu melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan yaitu mencari sumber tertulis yang berasal dari buku seperti dari perpustakaan, perpustakaan daerah maupun dari toko-toko buku lainnya, majalah, surat kabar, hasil laporan penelitian, dan data yang diperoleh dari internet. Adapun buku yang didapat dari perpustakan yaitu buku karangan Payung Bangun yang berjudul Dari Medan Area ke Sipirok Area, buku karangan Tridah Bangun yang berjudul Kilap Sumagan, buku Koentjaraningrat yang berjudul Manusia dan Kebudayaan Indonesia, buku karangn Anthony Reid yang berjudul Perjuangan Rakyat Revolusi dan Hancurnya kerajaan di Sumatera Timur dll. Penulis mencari sumber tentang Napindo Halilintar dan gerakan-gerakan yang dilakukan di Tanah Karo. Studi lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai para anggota Napindo Halilintar seperti Ny Piah Malem Br Karo ( Istri Almarhum Mayor Selamat Ginting Pimpinan Napindo Halilintar, Manjangi Karo-karo, M.S. Sembiring,dll. Langkah berikutnya, melakukan kritik terhadap sumber. Untuk memeriksa keabsahan sumber melalui kritik intern yang bertujuan untuk memperoleh fakta yang kredibel dengan cara menganalisis isi ataupun penjelasan dalam sumber tertulis dan 7 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah terjemahan (Nugroho Notosusanto), Jakarta: UI Press,1971, hal Dudung Abdurahman, Metode Sejarah, Yogyakarta: Logos, 1999,hal
7 kritik ekstern dalam memperoleh fakta yang otentik dengan cara meneliti asli atau tidaknya sumber tersebut. Data yang ada tentang Gerakan Napindo Halilintar Di Tanah Karo sangat perlu dilakukan kritik sumber. Sesudah melakukan langkah pertama dan langkah kedua berupa heuristik dan kritik sumber, langkah selanjutnya dilakukan interpretasi. Langkah tersebut merupakan metode yang dilakukan untuk menafsirkan fakta-fakta yang sudah diseleksi dan menghasilkan data yang valid. Langkah terakhir yang dilakukan dalam metode penelitian tersebut adalah metode penulisan sejarah atau historiografi. Langkah ini penulis menjabarkan data hasil penelitian sekaligus rangkaian secara kronologis dan sistematis dalam bahasa tulisan dapat berbentuk deskriptif naratif sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah sejarah. Langkah ini menuliskan hasil yang didapatkan selama penelitian yaitu seperti apa Gerakan Napindo Halilintar di Tanah Karo. 19
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah itu makin lama makin kabur, dan akhirnya keasliannya akan hilang sama sekali dan tinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat pada umumnya mengalami perubahan baik secara cepat maupun secara lambat. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya faktor yang menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode 1945-1949 merupakan tahun-tahun ujian bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena selalu diwarnai dengan gejolak dan konflik sebagai usaha untuk merebut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan hidup, sehingga manusia harus menanam padi, sayur-sayuran, buahbuahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk dapat hidup manusia memiliki banyak kebutuhan untuk dapat menopang kelangsungan kehidupannya. Kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi kebutuhan primer (pangan),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terbentuknya sebuah desa tidak dapat dipisahkan dari manusia. Faktor utama terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Lhoknga merupakan wilayah di Aceh yang berada paling barat dari pulau Sumatera, memiliki gugusan pantai yang indah. Membuat Lhoknga menjadi salah satu daerah pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran Tinggi di Bukit Barisan, Sumatera Utara yang di kelilingi oleh pegunungan. Kabupaten Karo beribu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia senantiasa menyesuaikan diri dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Kondisi inilah yang menyebabkan mengapa sebagian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan
BAB V KESIMPULAN Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan suatu bukti perwujudan dari tekad dan kehendak Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Setelah mendengar berita tersebut, bangsa Indonesia segera mempersiapkan segala
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciPETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946
BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).
III. METODE PENELITIAN Di dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut winarno Surahkmad, metode adalah cara utama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode historis. Menurut Kuntowijoyo, (1994: xii), metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak
Lebih terperinciREVOLUSI FISIK DI SUMATERA PADA AWAL KEMERDEKAAN : STUDI KASUS DI SUMATERA BARAT DAN BENGKULU
LAPORAN PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA REVOLUSI FISIK DI SUMATERA PADA AWAL KEMERDEKAAN : STUDI KASUS DI SUMATERA BARAT DAN BENGKULU Oleh: Danar Widiyanta, M. Hum. Miftahuddin, M. Hum. Dina Dwikurniarini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan
BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. Perkebunan-perkebunan besar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema
BAB III METODOLOGI A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Louis Gottschalk, 1986: 32). Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bahasan utama dalam kesimpulan ini merupakan intisari dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.
BAB V KESIMPULAN Kalau sudah membaca tulisan di atas maka kita dapat menarik kesimpulan dengan jelas bahwa perjuangan Rakyat Karo bersama dengan Tentara Indonesia Tidak bisa di pandang sebelah mata. Karena
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses terbentuknya Organisasi Militer di Indonesia, ditandai dengan masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945. Proses pembentukan tersebut terjadi ketika bangsa Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara Antropologi Budaya, etnis Jawa adalah orang-orang yang secara turun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara Antropologi Budaya, etnis Jawa adalah orang-orang yang secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa, bertempat tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah adalah peristiwa yang ada hubungannya dengan kegiatan manusia sehingga terjadi berbagai dimensi perubahan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciUsaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai
2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,
Lebih terperinciseperti selalu didengungkan oleh pejuang kemerdekaan Sukarno. Perjuangan rakyat
Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno - Hatta, tidaklah berarti bahwa kita sudah mencapai tujuan kemerdekaan rakyat Indonesia, tetapi baru merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elite. Golongan elite merupakan suatu kelompok minoritas yang biasanya memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum masyarakat terbagi atas dua golongan yaitu golongan elite dan non elite. Golongan elite merupakan suatu kelompok minoritas yang biasanya memiliki
Lebih terperinciSTUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi Pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya setelah hampir 350 tahun hidup sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. organisasi-organisasi pergerakan yang lain. Budi Utomo, disamping dikenal
BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Munculnya berbagai perkumpulan atau organisasi berlandaskan pendidikan dan politik bertugas untuk mensejahterakan bangsa Indonesia terutama di bidang pendidikan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesultanan Asahan adalah salah satu Kesultanan Melayu yang struktur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesultanan Asahan adalah salah satu Kesultanan Melayu yang struktur kerajaannya tidak jauh berbeda dari struktur kerajaan negeri-negeri Melayu di Semenanjung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan
25 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau yang sering disebut dengan metode. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, maka langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Ibukota Kabupaten Langkat sekarang adalah Stabat. Jarak rata-rata dari Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat jejak keberadaannya, salah satunya adalah Rumah Tradisional Kalak Karo atau disebut dengan Siwaluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota tidak terlepas dari mobilitas barang dan orang.
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan kota tidak terlepas dari mobilitas barang dan orang. Pergerakan ini bertujuan untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Untuk menunjang segala aktifitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena
17 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan
13 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data, fakta dan peristiwa yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka
Lebih terperinciAKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA
AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR. penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode sejarah.
BAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.
BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda bermaksud mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur diplomasi di Perserikatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuh puluh tahun yang lalu revolusi Indonesia meletus. Revolusi itu terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuh puluh tahun yang lalu revolusi Indonesia meletus. Revolusi itu terjadi dalam satu kekosongan kekuasaan. Jepang yang menduduki Indonesia sejak tahun 1942
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Pendidikan itu diperoleh dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )
58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 serta Uni Sovyet menyatakan perang terhadap Jepang seraya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana
20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana metode tersebut merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan yang akan datang akan dicatat dalam peristiwa sejarah. Dengan ketiga cakupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Segala aktivitas manusia didunia ini yang terjadi di masa lampau, sekarang dan yang akan datang akan dicatat dalam peristiwa sejarah. Dengan ketiga cakupan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan
Lebih terperinciDari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu
11 Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu runtutan peristiwa yang didalamnya terdapat bagian- bagian tertentu yang saling berhubungan dalam suatu perubahan. Pengambilalihan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan tradisional. Hal ini menimbulkan perubahan-perubahan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai negara sedang berkembang masyarakatnya berada dalam katagori transisi. Masyarakat mulai bergeser dari pola kehidupan tradisional menuju ke
Lebih terperinciMultimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :
Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang
14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah
Lebih terperinci