PENILAIAN KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MANDOR PADA BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN BERDASARKAN SKKNI

dokumen-dokumen yang mirip
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

EVALUASI KOMPETENSI PEKERJA PADA PROYEK JALAN LINGKAR SELATAN SUKABUMI ABSTRAK

Kualifikasi Pengetahuan Dan Keterampilan Pekerja Konstruksi Non-Sertifikasi Berdasarkan SKKNI Pada Proyek Perumahan Di Wilayah Medan

KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN TUKANG BESI BETON (Stell Rods Worker) BERDASARKAN SKKNI PADA PROYEK DI WILAYAH SURABAYA

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri konstruksi, tenaga kerja adalah faktor penting di dalam

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI SEBAGAI UNSUR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

ANALISIS PENILAIAN KUALITAS DIMENSI PRODUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

ANALISIS PERBANDINGAN KOEFISIEN HARGA SATUAN UPAH PEKERJAAN BERDASARKAN HASIL PENGAMATAN DI LAPANGAN DAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

1 Universitas Indonesia

Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA

IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN YANG BERPENGARUH PADA KEGAGALAN PEMENANGAN TENDER TUGAS AKHIR

ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun bab ini berisi identitas

PENGARUH KUALITAS MANAJEMEN KOMUNIKASI ANTARA KONTRAKTOR DAN KONSULTAN TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK JALAN DI LINGKUNGAN KOTA BARU PARAHYANGAN

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA KONSTRUKSI UNTUK MEMILIKI SKA/SKTK PADA KONTRAKTOR DI KABUPATEN BADUNG

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar fenomena yang akan diteliti. Metode diskriptif kualitatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAMPIRAN KUESIONER PAKAR & PROYEK. Faktor-faktor yang mempengaruhi.., Fitroh Hayati, FT UI, 2008

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

Joni Idarman Harefa NRP : Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, M.T Pembimbing Pendamping : Muhamad Irfan, S.T., M.T

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

Diajukan Oleh: INDAH SUROSOWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut:

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 01 KABUPATEN PIDIE

PANDANGAN KONTRAKTOR MENGENAI SUMBER DAYA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN ROKAN HULU

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN UPAH METODE SNI DENGAN UPAH BERDASARKAN PRODUKTIVITAS

Economic Education Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan di berbagai bidang sedang giat dilaksanakan oleh bangsa

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN)

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEMBANGUNAN 1 UNIT RUMAH TYPE 45 (STUDI KASUS : PROYEK PERUMAHAN CEMPAKA MAS DALUNG)

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di UD.Padma Sari

BAB V PENERAPAN KEWAJIBAN SERTIFIKASI BAGI TENAGA AHLI KONSTRUKSI DI INDONESIA

SISTEM PROGRAM MANAJEMEN. Topik. Pendidikan Program. Oleh NIM

ESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI

BAB I PENDAHULUAN. usahanya demi kelangsungan organisasi tersebut. Dalam menjalankan semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERPUSTAKAAN DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

KAJIAN TERHADAP PRASARANA DAN SARANA EVAKUASI PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DIELLA ALMIRA NASUTION

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

Pasca Berdirinya PT. Semen Indonesia, Tbk. Kajian Ketenagakerjaan di Kecamatan Kerek dan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban

STUDI HARGA PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PEMENANG TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI DIY UNTUK KUALIFIKASI NON KECIL (234K)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN SEKRETARIAT DPRD Jl. Bhayangkara No. 3 Telp. (0292) PURWODADI

Muchamad Nasrudin Suparji. Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK

Jalan Perpustakaan Kampus USU, Medan ABSTRAK

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

RELEVANSI PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DENGAN PEKERJAAN LULUSAN

FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA OUTSOURCING/TENAGA KONTRAK YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU DALAM PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Hotel Eastparc Yogyakarta) SKRIPSI

Journal of Physical Education and Sports

PENGARUH PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTEK MAKING BED DALAM PEMBELAJARAN ROOM SECTION DI SMK AKOMODASI PERHOTELAN

BAB I PENDAHULUAN. PIDO BUSANA merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak

PEMBERIAN INSENTIF MATERIAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT NISA MAJU BERSAMA PALEMBANG

NUGROHO ADI SUSANTO NIM: S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

IDENTIFIKASI UPAYA UNTUK MEMINIMALISIR KECELAKAAN KERJA PADA KEGIATAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG THE MANHATTAN MEDAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN BERDASARKAN KEPPRES NOMOR 80 TAHUN 2003 DAN KEPMEN KIMPRASWIL NOMOR 339/KPTS/M/2003 * Edy Sriyono **

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data dipeoleh dengan meneliti 16 tenaga kerja

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan tukang pada pekerjaan struktur proyek gudang multipurepose, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

Automotive Science and Education Journal

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENILAIAN KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MANDOR PADA BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN BERDASARKAN SKKNI Nadya Yessi Utami 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA E-mail: nadyayessi@gmail.com 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA E-mail: syahrizal@usu.ac.id ABSTRAK Fungsi kualifikasi mandor diperlukan untuk mengetahui jumlah presentase pengetahuan mandor dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan dan berfungsi untuk mengetahui pengetahuan yang dimiliki mandor baik atau tidaknya berdasarkan SKKNI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualifikasi pengetahuan mandor berdasarkan SKKNI pada proyek bangunan gedung di Wilayah Medan. Penelitian ini diambil dilokasi yang sama tetapi berbeda proyek, yaitu : Proyek Razz Residence, Proyek The Manhattan Mall & Condominium, Proyek Masjid Agung Medan, Proyek Mansyur Residence. SKKNI adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/ atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Dari hasil perhitungan, mandor yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi dan keterampilan yang bagus terdapat 13 orang mandor dan mandor yang tingkat pengetahuannya rendah terdapat 10 orang mandor. Total mandor yang tidak memiliki SKK dengan presentase 23.34% dan mandor yang memiliki SKK dengan presentase 76.66% dari jumlah sampel sebanyak 30 mandor. Kata Kunci : Kualifikasi Pengetahuan Mandor, Pengetahuan Mandor Berdasarkan SKKNI ABSTRAK Foreman s qualification is required to determine the percentage of foreman s knowledge when carrying out the field work and serves to know whether the knowledge is good or not good based on SKKNI. The purposes of this study was to determine the qualification of foreman s knowledge based on SKKNI in building projects, in Medan. This study was taken in different projects, namely : Razz Residence Project, The Manhattan Mall & Condominium Project, and Medan s Grand Mosque Project, Mansyur Residence Project. SKKNI is Indonesian Work Competency Standards, which is a formulation of work ability that includes knowledge, skills & expertise, and work attitude that are relevant to duties implementation and work terms that are set in accordance with the provisions of laws. From the calculation, there were 13 foremen with proper knowledge and skills and 10 foremen with bad knowledge and skills. From the total samples of 30 foremen, 23.34% are without Work Competency Standard, while 76.66% of them have Work Competency Standard. Keyword : Qualifications Knowledge The foreman, Qualifications Knowledge The foreman Based on SKKNI.

1. PENDAHULUAN Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang paling berkembang diseluruh dunia. Pertumbuhan industri konstruksi sejalan dengan pertumbuhan di suatu negara. Dalam industri konstruksi hal yang paling pesat adalah pembangunan gedung. Didalam pelaksana proyek konstruksi sangat berkaitan dengan yang lainnya. Karna itu, Peran manajemen konstruksi sangat berpengaruh dalam membangun suatu konstruksi. Peran manajemen konstruksi disuatu proyek konstruksi sangat baik untuk mengkoordinasi dan mengkomunikasi di seluruh proses konstruksi, termasuk peran mandor. Mandor adalah sebutan untuk orang yang ditugaskan untuk mengawasi, mengepalai, dan bertanggung jawab terhadap sekelompok orang atau pekerja dilapangan. Salah satu fungsi penting yang harus ada dalam pembangunan konstruksi adalah pengawasan. Kualifikasi mandor diperlukan untuk mengetahui skill dan pengetahuan yang tinggi dalam mengerjakan perkerjaan mereka sebagai mandor. Sertifikat tenaga kerja konstruksi menurut PP No. 28/2000 dibedakan atas sertifikasi keterampilan (SKT) dan sertifikasi keahlian kerja (SKA). Sertifikasi keterampilan kerja dan sertifikasi keahlian kerja dilakukan melalui klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja konstruksi, yang mana jenis-jenis klasifikasi dan kualifikasi tersebut ditetapkan oleh LPJK. Dari latar belakang tersebut dilakukan penelitian untuk menilai presentase pengetahuan dan keterampilan dari mandor yang berada dilapangan berdasarkan SKKNI. Penelitian ini dapat menjadi suatu acuan bagi kontraktor untuk mencari mandor yang memiliki skill dan berpengetahuan yang tinggi sesuai bidangnya yang sesuai berdasarkan SKKNI. 2. TEORI 2.1 Pertumbuhan Industri Konstruksi di Indonesia Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo tahun 2017 pembangunan struktur dan infrastruktur di wilayah Indonesia sangat tinggi, hal ini memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan sektor konstruksi. Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. sedikitnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa. Kurangnya kompetensi pekerja konstruksi menjadi salah satu penyebab terjadinya kegagalan bangunan dan kecelakaan konstruksi. 2.2 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Standart kompetensi mandor sangat dibutuhkan guna untuk menunjang suatu perencanaan pekerjaan dilapangan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan agar tidak menghambat yang ada dalam tripleconstrain yaitu biaya, waktu dan kualitas. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini dibutuhkan data primer yang berkaitan dengan penelitian ini. Pada penelitian data primer adalah data yang diperoleh melalui pengisian angket (kuesioner) kepada sasaran objek peneliti yaitu mandor konstruksi pada bangunan gedung yang terletak di Medan, serta dilakukan observasi dan wawancara langsung kepada objek peneliti. 3.2 Pengolahan Data 3.2.1 Penilaian Kualifikasi Pengetahuan dan Keterampilan Mandor Berdasarkan SKKNI Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif persentase. Deskriptif presentase diolah dengan cara frekuensi relatif. Frekuensi relatif ialah frekuensi yang dihitung dalam bentuk persen seperti yang dikemukanan oleh Jonathan Sarwono (2006:139). Pada metode ini di butuhkan data usia, pendidikan terakhir, dan pengalaman sebagai mandor sebagai pelengkap data. Mencari presentase digunakan rumus sebagai berikut :

P = 3.2.2 Mengidentifikasi Perbedaan Mandor yang Memilliki SKK dan Tidak Memiliki SKK Mengetahui perbedaan mandor yang memiliki SKK dan tidak memiliki SKK melalui kuesioner yang telah diberi kepada mandor. Dari kuesioner kita dapat mengetahui kinerja mandor yang tidak memiliki sertifikat dengan yang memiliki sertifikat. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Pada penelitian ini digunakan beberapa proyek dengan lokasi yang sama tetapi berbeda proyek. Proyek tersebut diantaranya Proyek Razz Residence, Proyek Mansyur Residence, Proyek The Manhattan Mall & Condominium Medan, dan Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan Deskripsi mandor konstruksi pada hasil dan pembahasan penelitian penilaian kualifikasi keterampilan dan pengetahuan mandor meliputi usia, pengalaman kerja, upah, dan pendidikan mandor. 4.2 Usia Mandor Usia adalah patokan waktu atau mengukur suatu lamanya kehidupan manusia. Didalam perusahaan terdapat patokan usia untuk dapat bekerja. Usia yang umum untuk bekerja adalah 23-25 tahun, terutama lakilaki, Biasanya seseorang yang berumur muda biasanya tidak bertanggung jawab untuk menyelesaikan sesuatu perkerjaan. dan usia 55 tahun keatas pengalamannya memang sudah tidak diragukan lagi tetapi kemampuan untuk bekerja sudah menurun.( Satrio Adi Setiawan, 2010). Tabel 4.1 Tabel Usia Mandor Persentase Usia Frekuensi (%) 25-29 3 10 % 30-34 3 10% 35-39 6 20% 40-44 9 30% 45-49 4 13.3% 50-54 2 6.7% 55-59 3 10% Total 30 100% Berdasarkan Tabel diatas untuk menunjukkan rata-rata usia mandor lebih banyak usia 40-44 sebesar 30% dikarenakan usia kisaran 40-44 memiliki pengalaman dan kinerja yang lebih optimal dari pada usia 55-59 dan pada usia 25-29. 4.3 Pengalaman Bekerja Dalam bekerja sangat dibutuhkan suatu keahlian dan pengalaman guna untuk menganalisa suatu keadaan tertentu ketika di lapangan agar bekerja sesuai keahlian masing-masing. Deskripsi pengalaman kerja pada penelitian ini diperoleh dari 30 sampel mandor. Hasil pengelompokan mandor berdasarkan pengalaman kerja sebagai berikut:

Tabel 4.2. Tabel Pengalaman Kerja Mandor Kategori Pengalaman Kerja Frekuensi Persentase (%) 3 4 tahun 6 20% 5 6 tahun 9 30% 7 8 tahun 6 20% 9 10 tahun 6 20% 11 12 tahun 3 10% Total 100% Berdasarkan tabel diatas, Hasil kualifikasi lamanya berkerja jadi mandor /pengalaman kerja mandor konstruksi di wilayah Medan dengan hasil, bahwa mandor memiliki pengalaman kerja dengan rentang waktu 5-6 tahun dengan presentase sebesar 30%. Presentase pengalaman terendah ditunjukkan pada rentang pengalaman kerja antara 11 12 tahun yaitu 10%. 4.4 Pendidikan Mandor Deskripsi rata-rata pendidikan pada penelitian ini diperoleh dari 30 sampel mandor. Hasil pengelompokan mandor berdasarkan pendidikan sebagai berikut: Tabel 4.3 Tabel Pengelompokan Pendidikan Mandor Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SMP 4 13.33% SMA 12 40% SMK 10 33.33% D3/S1 4 13.34% Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir mandor sebanyak 12 orang dengan presentasi 40% mandor yang ada di Wilayah Medan rata-rata lulusan SMA 4.5 Hubungan Usia Mandor dengan Pengalaman Kerja Usia dan pengalaman sangat berpengaruh untuk menentukan kinerja dan pengetahuan yang berpengaruh untuk mandor dalam menentukan pilihan yang tepat dilapangan. pada grafik dibawah ini menunjukan usia yang matang terletak di usia 40-44 tahun, dan rata-rata mandor memiliki pengalaman kerja 5-6 tahun.

(tahun) Grafik 4.1a Grafik Pengalaman Kerja Mandor (tahun) Grafik 4.1b Grafik Usia Mandor 4.6 Penilaian Kualifikasi Pengetahuan dan Keterampilan Mandor di Wilayah Medan Pengelompokkan dari 4 proyek diperlukan untuk mengetahui seluruh total pengetahuan yang dimiliki oleh mandor. Tabel 4.10 Hasil Penilaian Kualifikasi Pengetahuan dan Keterampilan di Wilayah Medan No. Responden Ya Frekuensi Tidak Kategori 1. Responden 1 7 ( 29.17%) 17 (70.83%) Rendah 2. Responden 2 21 (87.5%) 3 (12.5%) Sedang 3. Responden 3 21 (87.5%) 3 (12.5%) Sedang 4. Responden 4 11 (45.83%) 13 (54.17%) Rendah 5. Responden 5 11 (45.83%) 13(54.17%) Rendah 6. Responden 6 17 (70.84%) 7(29.17%) Sedang 7. Responden 7 13 (54.17%) 11(45.84%) Rendah 8. Responden 8 11 (45.84%) 13 (54.17%) Rendah 9. Responden 9 13 (54.17%) 11 (45.84%) Rendah 10. Responden 10 24 (100%) 0 Tinggi

11. Responden 11 24 (100%) 0 Tinggi 12. Responden 12 24 (100%) 0 Tinggi 13. Responden 13 24 (100%) 0 Tinggi 14. Responden 14 17 (70.84%) 7 (29.17%) Sedang 15. Responden 15 24(100%) 0 Tinggi 16. Responden 16 7(29.17%) 17(70.84%) Rendah 17. Responden 17 24(100%) 0 Tinggi 18. Responden 18 24(100%) 0 Tinggi 19. Responden 19 24(100%) 0 Tinggi 20. Responden 20 24(100%) 0 Tinggi 21. Responden 21 17(70.84%) 7(29.17%) Sedang 22. Responden 22 21(87.5%) 3(12.5%) Sedang 23. Responden 23 17(70.84%) 7(29.17%) Sedang 24. Responden 24 7(29.167%) 17 (70.83%) Rendah 25. Responden 25 24 (100%) 0 Tinggi 26. Responden 26 24 (100%) 0 Tinggi 27. Responden 27 24 (100%) 0 Tinggi 28. Responden 28 24 (100%) 0 Tinggi 29. Responden 29 6 (25%) 18 (75%) Rendah 30 Responden 30 8 (33.34%) 16 (66.67%) Rendah Berdasarkan rekapitulasi dari keseluruhan data dari pengisian kuesioner diatas hasil penilaian kinerja dan pengetahuan mandor terhadap SKKNI, dapat disimpulkan bahwa mandor yang memiliki tingkat pengetahuannya tinggi dan kinerja yang bagus terdapat 13 orang mandor dengan presentase 43.33% yang berbeda proyek tetapi masih dilokasi yang sama. Mandor yang tingkat pengetahuannya terdapat rendah terdapat 10 orang mandor dengan presentase 33,33%. Mandor yang tingkat pengetahuannya rendah memiliki kesulitan dalam menguasai gambar kerja, kesulitan dengan membuat jadwal dan rencana kerja, dan kesulitan untuk mengukur dan menghitung hasil kerja/opname. 4.7 Hasil Rekapitulasi Mandor yang Memiliki SKK Dengan yang Tidak Memiliki Pada hasil rekapitulasi berdasarkan kuesioner penilaian keterampilan dan pengetahuan mandor pada bangungan gedung di Medan, mandor yang memiliki SKK (kompetensi keahlian kerja) dan tidak memiliki SKK (kompetensi keahlian kerja) berfungsi untuk mengetahui besarnya rata-rata persentase mandor yang memililki SKK tersebut. Hasil rekapitulasi adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 Jumlah Mandor yang Memiliki SKK dan yang Tidak Memliki SKK No. Nama Proyek Jumlah Mandor yang Memiliki SKK Jumlah Mandor yang Tidak memiliki SKK 1. Razz Residence 5 2 2. Mansyur Residence 4 3 3. The Manhattan Mall 7 2 4. Masjid Agung 7 0

4.8 Perbedaan Mandor yang Memiliki SKK dengan yang Tidak Memiliki SKK Perbedaan mandor yang memiliki SKK dan yang tidak memiliki, perbedaan tersebut terletak di upah dan kinerjanya. Dikarenakan mandor yang memiliki sertifikat telah menjamin bahwa mandor tersebut memiliki keahlian dibidangnya masing-masing. Alasan mandor tidak ingin membuat sertifikat karena biaya untuk membuat sertifikat sangat mahal. Sedangkan perbedaan kinerja tentu berbeda.. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan proses penelitian pada beberapa proyek banyak mandor yang tidak paham akan SKKNI. 2. Mandor yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi terdapat pada proyek Masjid Agung dan Proyek Mansyur Residence. 3. Total mandor yang tidak memiliki SKK menunjukkan sebanyak 7 orang yang tidak memiliki SKK dan mandor yang memiliki SKK sebanyak 23 orang dari jumlah sampel sebanyak 30 mandor. SARAN No. Nama Proyek Presentase Penilaian Baik Sedang Buruk 1. The Manhattan Mall 55% 33.4% 11.11% 2. Razz Residence - 42.86% 57.14% 3. Mansyur Residence 57.14%. - 42.85% 4. Masjid Agung 57.14 % 42.86% - Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Seharusnya kepada perusahaan kontraktor diharapkan untuk memberikan pelatihan kinerja yang baik dan keterampilan kepada mandor dengan baik. 2. Diharapkan kepada perusahan kontraktor untuk mewajibkan para mandor memiliki sertifikat guna untuk dapat bersaing di perdagangan jasa konstruksi serta melindungi Badan Usaha Jasa Konstruksi Nasional agar memiliki tenaga kerja yang kompeten dan produktif. DAFTAR PUSTAKA 1. SKKNI.2007. Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (2007) Departemen pekerjaan umum 2. Aryanto dan Suryanto HS.2012. Penilaian Kualifikasi Pengetahuan Mandor Konstruksi Berdasarkan SKKNI Pada Proyek Bangunan Gedung Di Wilayah Surabaya jurnal teknik Sipil UNESA. 3. Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu 4. Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta; LP3S 5. Taufik,A.Irawan.2012. Pembaharuan Regulasi Jasa Konstruksi Dalam Upaya Mewujudkan Struktur Usaha Yang Kokoh,Andal,Berdaya Saing Tinggi Dan Pekerjaan Konstruksi Yang Berkualitas. Jakarta Timur 6. Satrio Adi Setiawan. 2010. Pengaruh Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pengalaman Kerja Dan Jenis Kelamin Terhadap Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga Kerja Terdidik Di Kota Magelang.Skripsi. Magelang 7. Indrajit, R.Eko. Metodelogi umum manajemen proyek. 8. Sudijono, A. 2000. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 9. Karaini, Armaini.1988. Pengantar Manajemen Proyek. Depok; Universitas Gunadarma 10. LPJK.2008. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, Jakarta