BAB III. A. Implementasi Teoritis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN

A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... xi BAB I LATAR BELAKANG...

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENCIPTAAN

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. A. Riset Ide

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III METODE PENCIPTAAN

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB I PENDAHULUAN. berpikir kreatif dan inovatif dalam berkarya seni patung baik dari segi teknik dan

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

Poster PKM berbeda dengan poster produk, jasa, dan layanan masyarakat. Bukan berupa pesan himbauan, anjuran, dan larangan.

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali


BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

Putih Abu Hitam Coklat

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Sabtu, 1 Desember 2012

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. kepada sang karakter utama, Nova, seorang gadis kecil yang menuntuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang ( Namun menurut Suyatno, desain grafis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk ekspresi pribadi(

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam


BAB III METODE PENCIPTAAN

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

TREND MODE REMAJA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB IV. Hasil Kerja Praktek

Modul MK Gambar Bentuk

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya


Transkripsi:

BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui proses konseptualisasi dan visualisasi dalam karya. Dalam proses penciptaan karya seni, gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seseorang pencipta karya seni. Subjektifitas dari seorang pencipta karya seni menggambarkan latar belakang yang kompleks. Seperti pengalaman hidup, mimpi-mimpi dalam imajinasi dan pengamatan terhadap suatu objek atau bentuk-bentuk yang dikenalnya. Setiap mahkluk hidup mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri, salah satunya kuda yang mempunyai keindahan dan keunikan sendiri dibandingkan dengan hewan lainnya. Hal ini membuat penulis ingin mengangkat keindahan yang terdapat pada kuda. Keindahan kuda dapat dilihat dari bentuk struktur tubuh atau visualisasinya, yang terlihat elegan, tangguh, dan gagah perkasa. Atas dasar kekaguman terhadap keindahan tubuh kuda inilah, penulis tertarik dan menjadikannya sebagai sumber ide dalam karya seni grafis. Kuda merupakan hewan mamalia, kuda merupakan salah satu hewan peliharaan yang penting bagi manusia dari sejak dulu. Peran terpenting yaitu sebagai sarana transportasi, sarana olahraga (balap kuda), pengangkutan orang maupun barang dari duhulu pada jaman kerajaan sampai sekarang. Kuda merupakan hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan, tidak memakan daging). 33

34 Penulis tertarik pada visualisasi kuda dalam karya yang akan penulis ciptakan pada karya Tugas Akhir dalam bentuk karya seni grafis. B. Implementasi Visual Pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep bentuk, medium dan teknik, proses pembuatan serta penyajian dengan rumusan sebagai berikut: 1. Konsep Bentuk Konsep bentuk yang dimaksudkan dalam karya seni yang penulis ciptakan adalah hasil dari keseluruhan karya yang nampak secara visual seperti garis, bidang, warna dan tekstur. a. Garis Demi mewujudkan karya seni grafis cukil kayu, penulis menggunakan tiga garis untuk menciptakan bentuk dan karakter sesuai visualisasi yang penulis inginkan. Dalam hal ini penulis menggunakan garis semu, garis nyata dan garis ekspresif. Garis semu yang muncul karena adanya suatu batas bentuk dan warna, garis nyata yang digunakan untuk membentuk objek-objek visual langsung di bidang blok cetak, garis ekspresif yang berupa garis yang diciptakan secara spontan, garis lengkung, garis majemuk atau berombak, serta garis gabungan. b. Bidang Jenis bidang yang digunakan penulis dalam karyanya adalah bidang biomorphic. Bidang biomorphic penulis gunakan dalam membentuk objek-objek bidang yang bebas, tidak beraturan, dan bentuk yang organik. c. Warna Warna yang penulis gunakan adalah warna yang terkesan sejuk, tenang, dan damai, seperti warna abu-abu, biru, ungu, dan coklat. Penulis juga

35 menggunakan dimensi value dengan susunan warna dari warna terang ke warna gelap. Melalui kesan gelap terangnya warna tersebut menciptakan kesan ruang dan menghasilkan dimensi pada karya. Arti makna warna abu-abu dengan berbagai tingkatan melambangkan ketenangan, sopan, dan sederhana. Karena itu, warna abu-abu sering melambangkan orang yang telah berumur dengan kepasifannya, sabar, dan rendah hati (Sulasmi, 2002: 48). Arti warna ungu karakter warna ini adalah sejuk, negatif, mundur, hampir sama dengan warna biru tetapi lebih tenggelam dan khidmat, mempunyai karakter murung dan menyerah. Arti warna biru mempunyai karakteristik sejuk, pasif, tenang, dan damai. Biru merupakan warna perspektif, menarik kita kepada kesendirian, dingin, membuat jarak, dan terpisah. Biru melambangkan kesucian harapan dan kedamaian (Sulasmi, 2002: 46). d. Tekstur Tekstur yang penulis gunakan adalah tekstur nyata. Teksur nyata pada karya penulis apabila dilihat terasa sedikit kasar seperti tekstur kulit jeruk akibat dari penumpukan cat yang bertumpuk-tumpuk. 2. Medium dan teknik Berdasarkan hasil pengamatan, analisis dan gagasan penciptaan, maka dalam menciptakan karya tugas akhir ini visualisasi kuda dalam karya seni grafis. Menggunakan medium cukil kayu hardboard yang tebal 4mm. Penulis memilih hardboard dengan alasan karena memiliki permukaan yang rata dan tanpa serat seperti block kayu atau triplek. Penulis memilih menggunakan teknik cetak tinggi dalam karyanya karena yang dihasilkan dari teknik cetak tinggi lebih unik bahkan

36 dapat menciptakan efek visual yang tidak terduga contohnya seperti efek tekstur dari penekanan papan plat, dan efeck cukilan yang menghasilkan karakter tersendiri. Penulis menciptakan karya cetak cukil kayu hardboard ini dengan menggunakan cetak reduksi, penulis mencetak bergantian beberapa warna hanya dengan menggunakan satu hardboard. Proses pencetakan warnanya dimulai dari warna muda atau warna terang terlebih dahulu hingga ke warna gelap. Pembuatan karya dengan menggunakan teknik cetak tinggi. Penggunaan teknik tersebut dengan alasan agar dapat mencapai bentuk sesuai keinginan penulis pada semua objek dalam karya terutama efek cukilan yang mempunyai karakter tersendiri dan juga dapat memainkan maupun mengeksplorasinya. Proses pembuatan karya ini medium yang digunakan adalah hardboard. Penulis juga menggunakan tinta cetak, alat cukil, brayer roll, amplas, cutter, Kertas bc 280gr, bensin, palet cat (keramik lantai), penjepit jemuran, kain bekas, sendok makan, dan scrap. 3. Proses Pembuatan Karya Adapun proses pencetakannya sebagai berikut a. Proses pengerjaannya penulis terlebih dahulu membuat sketsa/desain sebagai acuan, setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing, hasil sketsa dipindahkan ke atas permukaan plat hardboard dengan cara menyalin gambar. b. Setelah gambar tersebut selesai digambar diatas plat hardboard maka langkah selanjutnya adalah membuat cukilan mengikuti garis dan bentuk menggunakan berbagai jenis tipe alat cukil. Penulis mencukil goresan

37 gambar dengan mendahulukan warna dalam sketsa yang dirasa paling terang dan berlanjut ke gelap karena dalam pembuatan karya multi warna. Penulis beranggapan jika warna gelap didahulukan maka warna yang lebih terang akan terasa lebih redup dan terkesan gelap. c. Proses selanjutnya adalah mencampur ataupun mengerol tinta cetak (Peony dan Cemani Toka), brayer roll, sendok makan, scrap yang diratakan di atas permukaan kaca atau keramik lantai. Cat yang telah dicampur diratakan di atas permukaan kaca kemudian barulah menggunakan rol untuk meratakan dan mendapatkan ketebalan cat yang diinginkan untuk segera dirol keatas permukaan hardboard, pengecatan menggunakan rol yang rata akan menghasilkan pengecatan yang baik, dan pengerolan pada permukaan hardboard haruslah merata. d. Tahap berikutnya adalah mencetak gambar yang berada diatas permukaan plat hardboard, proses pencetakan kali ini penulis sebelumnya telah membuat sebuah mal untuk patokan dalam pencetakan agar dalam pencetakan berikutnya tidak bergeser. Setelah plat hardboard direkatkan diatas kertas barulah menggosok kertas yang berada diatas hardboard menggunakan sendok makan agar cat tersebut menempel dikertas. Hasil cetak dari hardboard yang telah dicukil tadi akan menghasilkan cetakan warna muda dari cetakan pertama yang tidak terkena tinta akan berupa warna putih dari warna kertas. e. Selanjutnya melepaskan kertas yang lengket dengan hardboard yang telah digosok sampai merata dengan cara salah satu sisi kertas dikelupas mundur ke belakang sampai lepas dan jangan sampai ada yang tertekuk.

38 Jemur dan angin-anginkan kertas yang telah dicetak dengan cara menggantungkan dengan penjepit jemuran dan bersihkan bekas tinta di hardboard menggunakan Bensin. Pembersihan plat dari bekas tinta dilakukan setiap kali selesai mencetak. Hal tersebut diatas diulang terus menerus sampai beberapa cetakan yang diinginkan. f. Tahap pencetakan multi warna tahap berikutnya adalah mencukil bagian warna kedua yang diinginkan, setelah bagian garis atau warna yang diinginkan sudah tercukil barulah mencetak seperti hal diatas tersebut dan sampai warna yang terakhir tercetak. Dengan teknik cukil ini pewarnaan yang ada saling menumpuk, maka akan menimbulkan efek tekstur nyata bila diraba oleh tangan. 4. Penyajian Penyajian karya seni grafis penulis menggunakan pigura berwarna hitam dan bahan yang digunakan pada pigura adalah fiber. Kaca yang digunakan adalah kaca dop. Lebar fiber dalam pigura 3cm. Warna kayu pada pigura tersebut diharapkan mampu mempertegas warna karya yang ada di dalam bingkai, selain hal tersebut juga bertujuan untuk menonjolkan karya agar menjadi lebih semarak warnanya dan memberi kesan rapi, indah dan terhindar dari kotoran. Penyajian akhir, pada masing-masing karya akan dipigura dengan kaca yang berada menonjol keluar berukuran 60 cm x 80 cm dengan pigura model minimalis.

Gambar 21. Contoh Pigura (Sumber : Dokumentasi Pribadi) 39

40 5. Deskripsi Karya Gambar 22. Karya Kuda #1 Judul : KUDA #1 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015 Karya pertama menggambarkan seekor kuda yang berjalan dari atas menuju ke bawah. Penulis ingin menggambarkna bentuk kuda seperti wujud aslinya, dengan cukilan repetisi garis lurus membentuk bulu-bulu kuda. Warna yang digunakan penulis pada karya Kuda #1 yaitu warna coklat pada seekor kuda, dan warna biru muda. Warna coklat pada karya ini menggambarkan warna sesungguhnya dari hewan kuda yang di mainkan dengan warna terang ke gelap atau disebut juga gradasi warna. Warna biru muda

41 menghiasi suatu objek atau disebut dengan background. Warna biru muda mempunyai karakteristik sejuk, pasif, tenang, dan damai. Kesan background cenderung harmonis karena repetisi garis atau pengulangan garis-garis pada background. Keseimbangan yang dipakai adalah keseimbangan asimetris, karena penulis ingin menggambarkan karya tampak dari kanan. Penulis ingin menggambarkan karya dengan posisi tegak, dimana posisi tegak diambil dari posisi kuda yang sesungguhnya. Gambar 23. Karya Kuda #2 Judul : KUDA #2 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015

42 Karya kedua yang berdujul Kuda #2 menggambarkan seekor kuda yang sedang melompat. Karya ini dibuat untuk menggambarkan tubuh kuda yang sangat gagah perkasa bila sedang melompat, dan lincah dalam bergerak. Pada karya ini penulis menggunakan background warna cerah yaitu warna biru muda, warna biru melambangkan kesejuk, tenang, dan damai. Background menggunakan repetisi garis yang mengelilingi objek, seakan seperti padi bertaburan yang menggambarkan aura kejantanan dari objek tersebut. Warna objek pada karya Kuda #2 menggunakan warna abu-abu muda bergradasi ke abu-abu tua, warna yang melambangkan ketenangan, sopan, dan sederhana. Penulis menggunakan warna abu-abu, penulis ingin menampilkan sosok kuda sebenarnya kedalam karyanya, dan bentuk tubuh maupun warna.

43 Gambar 24. Karya Kuda #3 Judul : KUDA #3 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya yang berjudul Kuda #3 menggambarkan seekor kuda yang ditali, dan penuh kelelahan. Penulis ingin memunculkan bagian tubuh kuda yaitu bagian kepala. Karya ini menceritakan keadaan yang dialami kuda dari jaman dahulu sampai sekarang, penuh kerja keras, penuh kekuatan, dan penuh semangat untuk pengabdian atau berjasa kepada manusia. Salah satu pengabdian yang selalu diberikan yaitu dalam hal pengangkutan barang atau orang. Pada karya ini penulis mengunggakan warna asli kuda dibagian objek, yaitu warna putih, abu-abu bergradasi (gelap terang). Sehingga menimbulkan kesan seperti adanya ruang. Efek cukilan pada objek menggunakan garis lengkung dan garis lurus yang di ulang-ulang atau repetisi, sehingga menggambarkan

44 seperti bulu pada aslinya. Penulis memberi warna background yang gelap dengan warna objek yaitu warna biru keungu-ungan, sehingga objek terlihat muncul didepan. Cukilan pada background menunggunakan garis repetisi yang mengelilingi objek, sehingga tampak seperti aura kejantanan dari objek. Keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris. Gambar 25. Karya Kuda #4 Judul : KUDA #4 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 2/5 Tahun : 2015

45 Karya yang berjudul Kuda #4 menggambarkan kepala seekor kuda. Penulis ingin memunculkan keindahan bagian tubuh kuda yaitu bagian kepala dengan rambut poni. Bentuk kuda terlihat indah penulis menggunakan warna putih, abu-abu dengan gradasi value (gelap terang) pada objek, dan berkontras dengan background supaya objek kuda terlihat muncul, dan jelas. Warna abu-abu melambangkan kesopanan, dan damai. Warna biru melambangkan kesejukan, ketenangan Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Pemilihan background dengan cukilan garis-garis bagian latar belakang, selain untuk menonjolkan objek karakter kuda sebagai fokus utama karya, juga untuk memunculkan kontras antara objek dengan background. Penulis mengulang garis spontan, garis majemuk, dan garis lengkung pada objek supaya membentuk suatu ruang dan membentuk bulu atau rambut. Keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris. Garis nyata dan garis semu juga terdapat pada karya ini.

46 Gambar 26. Karya Kuda #5 Judul : KUDA #5 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya yang berjudul Kuda #5 menggambarkan kepala seekor kuda yang menghadap ke kiri. Kuda yang digambarkan penulis adalah kuda balap. Visualisasi yang tampak adalah kepala yang ditali, dengan tubuh yang tegak. Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari warna putih ke warna abu-abu pada objek, dimana warna tersebut mengidentitaskan warna hewan

47 kuda sesungguhnya. Warna background yang digunakan warna gelap supaya kontras dengan objek yaitu warna biru tua dan warna ungu dibagian garis putusputus yang menghiasi pada karya tersebut. Garis yang digunakan penulis adalah garis lengkung, dan garis spontan. Garis lengkung yang ada pada karya dibagian tali, rambut, dan hidung kuda. Sedangkan garis spontan muncul pada background yang menghiasi suatu objek, dan juga dibagian tubuh kuda dimana garis tersebut di ulang-ulang sehingga menggambarkan seperti bulu. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Keseimbangan menggunakan keseimbangan asimetris.

48 Gambar 27. Karya Kuda #6 Judul : KUDA #6 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 2/5 Tahun : 2015 Karya yang bejudul Kuda #6 menggambarkan kepala seekor kuda yang menghadap ke kiri. Visualisasi yang tampak pada karya ini adalah kepala, dengan tubuh yang tegak yang menghadap ke kiri. Pada karya ini penulis menggunakan warna kontras seperti abu-abu pada objek, dan warna biru keunguan pada latar belakang atau background. Garis yang

49 digunakan adalah garis lengkung pada rambut, garis spontan pada bulu kuda, latar belakang atau background. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Pemilihan background dengan cukilan garis-garis yang mengelilingi objek, selain untuk menonjolkan objek karakter kuda sebagai fokus utama karya, juga untuk memunculkan kontras antara objek dengan background. Penempatan objek kuda pada karya ini di kiri dengan menggunakan keseimbangan asimetris. Garis nyata terdapat pada garis outline kuda.

50 Gambar 28. Karya Kuda #7 Judul : KUDA #7 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 2/5 Tahun : 2015 Karya yang berjudul Kuda #7 menggambarkan kepala seekor kuda. Visualsasi yang ditampilkan adalah bagian kepala kuda yang menghadap kekanan. Warna yang digunakan adalah warna kontras objek dengan latar belakang, sehingga karakter kuda lebih menonjol. Warna pada objek adalah warna abu-abu, dan warna biru keunguan pada background. Warna yang ditimbulkan menggunakan gradasi warna, sehingga membentuk suatu ruang. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis nyata. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Garis nyata terdapat pada garis outline kuda. Keseimbangan pada karya ini menggunakan

51 keseimbangan asimetris. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Gambar 29. Kuda #8 Judul : KUDA #8 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015

52 Karya yang berjudul Kuda #8 ini menggambarkan seekor kuda yang sedang berdiri tegak, dan tampak dari depan. Visualisasi yang muncul adalah kuda dari depan kelihatan gagah, tidak jauh beda dengan sifat kuda yang cepat, lincah, dan tak punya rasa lelah. Metode pembuatan karya ini menggunakan gradasi warna dari cetakan termuda ke warna tua. Warna yang digunakan adalah warna abu-abu muda ke warna abu-abu tua pada objek, dan pada background penulis membuat warna kontras dengan objek, sehingga objek kelihatan tampak dengan jelas. Penulis menggunakan keseimbangan simetris atau symmetrical balance yaitu sebelah kanan dan sebelah kiri memiliki kedudukan yang sama. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis nyata. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Garis nyata terdapat pada garis outline kuda. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang.

53 Gambar 30. Karya Kuda #9 Judul : KUDA #9 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya yang berjudul Kuda #9 menggambarkan kepala seekor kuda dengan rambut yang melambai kebelakang. Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah kepala seekor kuda yang menghadap kekanan. Warna yang dipakai warna gradasi dari warna putih ke warna abu-abu, sehingga menimbulkan kesan adanya ruang. Warna abu-abu melambangkan ketenangan dan sopan. Warna background kontras dengan warna objek, sehingga objek kelihatan dengan jelas. Warna yang digunakan di background adalah warna gradasi antara ungu muda ke ungu tua, warna ungu melambangkan kesejukan. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis

54 nyata. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Garis nyata terdapat pada garis outline kuda. Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulangulang.

55 Judul : KUDA #9 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Gambar 31. Karya Kuda #10 Judul : KUDA #10 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 5/5 Tahun : 2015 Karya berjudul kuda #10 menggambarkan kepala seekor kuda. Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah bagian kepala kuda yang menghadap kekanan. Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari warna putih ke abu-abu pada objek, dimana warna tersebut adalah warna

56 sebenarnya dari kuda. Abu-abu melambangkan ketenangan dan sopan. Warna background menggunakan warna biru keunguan melambangkan kesejukan. Penulis memilih warna tersebut kontras dengan warna objek, supaya objek terlihat jelas. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris.

57 Gambar 32. Kuda Kuda #11 Judul : KUDA #11 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015 Karya yang berjudul kuda #12 menggambarkan kuda yang sedang manghadap kesamping. Visualisasi yang digambarkan adalah setengah badan seekor kuda yang menghadap kesamping.

58 Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari warna putih ke warna abu-abu pada objek dan warna biru keunguan pada background. Warna abu-abu melambangkan kesejukan dan sopan, sedangkan warna biru keunguan melambangkan kesejukan. Penulis memilih warna kontras pada karya ini, supaya karakter kuda kelihatan muncul, dan jelas. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulangulang. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris.

59 Gambar 33. Karya Kuda #12 Judul : KUDA #12 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya yang berjudul Kuda #12 menggambarkan kepala seekor kuda. Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah kepala seekor kuda menghadap kekanan. Penulis ingin memunculkan keindahan bagian tubuh kuda yaitu pada bagian kepala.

60 Warna yang digunakan pada karya ini menggunakan gradasi warna abuabu pada objek. Warna background menggunakan warna biru, dimana warna biru menyimbolkan warna air dan langit yang melambangkan kesejukan. Tekstur yang digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit jeruk. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris.

61 Gambar 34. Karya. Kuda #13 Judul : KUDA #13 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 1/5 Tahun : 2015 Karya yang berjudul Kuda #13 menggambarkan seekor kuda yang sedang berposisi tertunduk. Visualisasi yang dimunculkan setengah badan seekor kuda yang sedang terduntuk atau posisi tidur. Warna yang digunakan dalam karya ini menggunakan gradasi warna abuabu pada objek, warna abu-abu melambangkan warna yang tenang, dan sopan. Warna background menggunakan warna biru muda, dimana warna biru menyimbolkan warna air dan langit yang melambangkan kesejukan. Tekstur yang digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit

62 jeruk. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris.

63 Gambar 35. Karya Kuda #14 Judul : KUDA #14 Media : Hardboard Cut di atas kertas Ukuran : 40x60cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya yang berjudul Kuda #14 menggambarkan seekor kuda yang menunduk kebawah. Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah kepala seekor kuda yang sedang menunduk kebawah.

64 Warna yang digunakan adalah warna abu-abu, dimana warna abu-abu menggambarkan warna sebenarnya dari kuda, dan menyimbolkan warna tenang. Sedangkan warna background yang digunakan penulis adalah warna biru muda, dan warna ungu pada bagian garis-garis yang mengelilingi kuda. Warna biru muda disini menggambarkan air, yang melambangkan kesejukan. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris. Tekstur yang digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit jeruk.