PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG Putri Indra Yani *), Sefna Rismen **), Siskha Handayani **) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The research is based on by the students understanding about mathematical concepts is still low. The research aims to determine students' comprehension of mathematical concept by applying cooperative learning model with Quick on the Draw technique better than the students' comprehension of mathematical concepts with conventional learning in class VIII SMPN 25 Padang. This type of research is experimental research on the subject with a random design. The sample is taken randomly. The instrument used was final test in the form of an essay. The data analysis used was one side of t-test. Based on the result of the hypothesis of = 0,05 obtained = 2,061 and = 1,670. Therefore the students comprehension of mathematical concept that apply cooperative learning model with Quick on the Draw technique is better than students' comprehension of mathematical concept that apply conventional learning. Keywords: Cooperatif Learning Model, Quick on The Draw Technique, Comprehension of mathematical concept. PENDAHULUAN Matematika mempunyai peranan yang penting dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan karena matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mendasari berbagai ilmu pengetahuan. Pembelajaran matematika dapat melatih manusia berfikir secara logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Oleh karena itu matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran wajib pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah sampai ke perguruan tinggi. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 sampai 30 Januari 2016 yang dilakukan di SMPN 25 Padang terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika diketahui bahwa pembelajaran bersifat konvensional. Motivasi siswa dalam 1
belajar masih rendah dan tanggung jawab siswa kurang terhadap tugas yang diberikan guru. Pemahaman konsep matematis siswa masih rendah dan siswa belum bisa bekerjasama dengan temannya dalam belajar. Permasalahan di atas perlu diatasi dengan melakukan perubahan dalam proses pembelajaran. Guru sebaiknya menggunakan model dan teknik yang dapat menjadikan siswa untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan guru dalam proses pembelajaran, menumbuhkan sikap tanggung jawab, menjadikan matematika lebih menarik, serta dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis. Model dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif disertai teknik Quick on the Draw. Istarani dan Ridwan (201 4: 11) pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Model pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang menekankan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, sehingga bisa menyelesaikan suatu persoalan. Teknik Quick on the Draw merupakan teknik pembelajaran berupa perlombaan untuk menjadi kelompok tercepat menyelesaikan satu set kartu pertanyaan. Teknik ini dibuat dalam bentuk permainan, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif disertai teknik Quick on the Draw lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 25 Padang. Penelitian tentang pemahamn konsep matematis telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, salah satunya adalah Dian Taufik 2
(2014). Perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti adalah peneliti terdahulu hanya menggunakan teknik Quick on the Draw saja dan motivasi belajar siswa. Sedangkan persamaannya terletak pada peningkatan pemahaman konsep matematis. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Taufik (2014) menunjukkan bahwa menggunakan teknik Quick on The Draw lebih baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional dan siswa sudah termotivasi terhadap pembelajaran dengan menerapkan teknik Quick on The Draw. Penelitian yang dilakukan oleh Zumrotul Faizah (2013) menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Drill dan Quick On The Draw dapat meningkatkan pemahaman materi aritmatika sosial siswa kelas VII C SMP Wahid Hasyim Malang Tahun Pelajaran 2012/2013. Perbedaan penelitian yang dilakukan Zumrotul Faizah dengan peneliti adalah metode pembelajaran dan materi yang digunakan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 pada tanggal 10 Agustus 7 September 2016 di kelas VIII SMPN 25 Padang. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian random terhadap subjek. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 25 Padang dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir berbentuk essai yang mengandung indikator pemahaman konsep matematis. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji satu pihak. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tes akhir yang dilakukan di kelas sampel diperoleh data sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Tes Akhir Kelas Sampel Kelas Sampel X maks X min Eksperimen 78,44 14,99 100 48,48 Kontrol 69,93 17,82 98,48 34,85 3
Pada Tabel dapat dilihat bahwa ratarata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah daripada simpangan baku kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman nilai yang kecil, sehingga nilai pada kelas eksperimen lebih mendekati rata-rata kelas. Nilai maksimum dan minimum yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil pengujian hipotesis dengan uji -satu pihak diperoleh = 2,061 dan = 1,670. Karena > maka tolak berarti hipotesis pada penelitian ini diterima. Artinya pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif disertai teknik Quick on the Draw lebih baik dari pada dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Lebih baiknya pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif disertai teknik Quick on the Draw dikarenakan: 1) Siswa diberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan anggota kelompok dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. 2) Siswa lebih rileks dalam belajar karena pembelajaran dibuat dalam bentuk permainan adu kecepatan dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. 3) Setiap pertanyaan dibuat dalam bentuk setset kartu dengan tiap kelompok memiliki warna yang berbeda-beda. 4) Siswa berlomba-lomba untuk menjadi kelompok pemenang dan mendapatkan reward dari guru. Berdasarkan tahap pelaksanaan teknik Quick on the Draw pada pertemuan pertama dan kedua, ketika mengambil kartu pertanyaan ada perwakilan kelompok yang kurang disiplin. Siswa tidak mengambil kartu pertanyaan satu per satu, tetapi mereka mengambil kartu pertanyaan lebih dari satu. Ketika menjawab soal ada anggota kelompok yang tidak ikut berpartisipasi dalam mengerjakan soal, siswa tersebut hanya menunggu jawaban dari teman saja. Namun 4
pada pertemuan berikutnya siswa sudah benar dalam mengambil kartu pertanyaan dan siswa sudah saling bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. Pembelajaran di kelas kotrol berlangsung secara konvensional yaitu proses pembelajaran yang biasa dilakukan guru di kelas tersebut. Pertama guru menjelasakan materi pelajaran dan memberikan contoh soal, kemudian siswa diberi latihan. Di kelas kontrol siswa terlihat pasif dan kurang bersemangat dalam belajar. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek yang di nilai dari hasil belajar. Pemahaman konsep terdiri dari 6 indikator pemahaman konsep. Namun, pada penelitian ini penulis hanya menggunakan 3 indikator yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas eksperimen terlihat bahwa secara keseluruhan siswa mampu memenuhi ketiga indikator dalam pemahaman konsep dibandingkan siswa kelas kontrol. Berikut ini adalah contoh jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya). Gambar 1. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas eksperimen Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa siswa sudah mampu memahami indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) dengan baik. Siswa bisa menyamakan penyebut dengan menentukan KPK dari penyebutpenyebut pecahan dan menjumlahkan pembilangpembilangnya, sehingga siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar. 5
Gambar 2. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas kontrol Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep tetapi siswa kurang mampu mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya). Seharusnya hasil perkalian dari ( ) adalah, setelah mendapatkan hasil perkalian masing-masing pecahan siswa langsung menjumlahkannya. Siswa salah menentukan hasil perkalian pecahan tersebut, sehingga siswa salah menentukan hasil penjumlahan dari masing-masing pecahan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif disertai teknik Quick on the Draw lebih baik daripada dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 25 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka cipta Faizah, Zumrotul. (2013). Penerapan Metode Pembelajaran Drill dan Quick On The Draw untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Aritmatika Sosial. Jurnal MIPA (Nomor 1). Hlm.46-49. Ginnis, Paul. (2008). Trik dan Taktik Mengajar. Jakarta: PT Indeks. Ridwan dan Istarani. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: PT Elek Media Komputindo. Shadiq, Fadjar. (2009). Matematika. Depdiknas. Kemahiran Yogyakarta: Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Taufik, Dian. (2014). Pengaruh Penerapan Teknik Quick on The Draw terhadap Pemahaman Konsep Matematis dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 20 Padang Skripsi. STKIP PGRI Sumbar. 6