1 LEMBAR KERJA SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFK PADA MATERI SISTEM ORGANISAIS KEHIDUPAN UNTUK SMP Lenadianti, Mulyati, Ade dewi Maharani Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatra Barat Email: Lenadianti@yahoo.com ABSTRACT The material that be used by teacher like student s book and teacher s book, besaides that teacher also used the sheet of student s work (LKS) for support the learning process, but LKS that be created by the teacher only like a sheet questions that must be answered by the student. The teacher LKS still heve not fulfill the criteria of LKS itself. This research be purposed to produced a LKS with scientific approach in material of life organization system, it s to know about ity and practicality LKS. This research is a research developing with used the 4-D model that have for stages, they are: devining stage (devine), designing stage (design), developing stage (develope), and disseminating stage (disseminate). Kinds of data are: prime data, it s data that be found by lecturer teacher and student directly. Then, data that be analyzed in descriptive. The result of analyst from lectuter and teacher average 89,86 with criteria is so, practicality from theacher average 93,7 and practicality from student average 93,4 with criteria is so practice. Key words: Sheet of student s work, scientific approach, life organization system, ity and practicality. PENDAHULUAN Sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, pembelajaran dilakukan secara lebih aktif dan interaktif. Perubahan kurikulum ini juga merupakan pengembangan pola pikir. Kemendikbud (2013:33) didalam pembelajaran peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada didalam ingatannya dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan sesuai dengan lingkungannya. Bahan ajar yang digunakan guru berupa buku siswa dan buku guru, selain itu guru juga menggunakan LKS untuk menunjang proses pembelajaran, tetapi LKS yang dibuat guru hanya berupa lembaran berisi petanyaan yang harus dijawab oleh siswa. LKS yang dibuat oleh guru masih belum memenuhi kriteria LKS. LKS tersebut masih berupa lembaran soal saja yang belum memiliki kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, petunjuk belajar, dan informasi pendukung. Isi LKS belum mencangkup semua tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh sebab itu siswa merasa kesulitan dalam memahami materi sistem organisasi kehidupan. Menurut Prastowo (2011: 207-208) LKS terdiri atas enam unsur utama yaitu, (1) Judul, (2) Petunjuk belajar, (3) Kompetensi dasar atau materi pokok, (4) Informasi pendukung, (5) Tugas atau langkah kerja, (5) Penilaian. Dilihat dari kondisi pembelajaran dikelas hanya beberapa siswa yang dapat ditingkatkan keaktifannya dalam belajar, sementara siswa yang lain susah untuk meningkatkan keaktifannya dalam belajar. Oleh sebab itu LKS yang dibuat dengan pendekatan saintifik ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam memahami berbagai materi serta dapat mendorong peserta didik mencari informasi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat dalam LKS. LKS dengan pendekatan saintifik yang dibuat memiliki tahapan 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, menalar, dan mengkomunikasin. Kemendikbud (2013:1-2) pendekatan saintifik
2 dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah bagi guru. Pada lembar mengkomunikasikan dilengkapi peta konsep jenis pohon jaringan (notwork tree) dimana ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat dan beberapa kata lain dituliskan pada garis-garis penghubung. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa dengan pendekatan saintifik pada materi sistem organisasi kehidupan dan mengetahui itas dan praktikalitas LKS dengan pendekatan sintifik pada materi sistem organisasi kehidupan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmen research). Penelitian ini dilakukan di STKIP PGRI Sumatra Barat dan SMPN 31 Padang pada kelas VII semester Genap, bulan Agutus pada Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah 4 ator yang terdiri dari 2 orang dosen dan 2 orang guru Biologi serta 20 orang siswa kelas VII SMPN 31 Padang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) Define (Pendefinisian) terdiri atas analisis ujung depan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran Biologi, analisis siswa untuk mengetahui kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan serta pengalaman yang dimiliki siswa dan analisis tugas untuk menentukan struktur isi, konsep, dan tujuan pembelajaran, (2) Design (Perancangan), (3) Develop (Pengembangan) terdiri atas itas LKS oleh 4 orang ator dan praktikalitas LKS oleh 20 orang siswa. Instrumen penelitian terdiri dari angket itas dan praktikalitas terhadap subjek penelitian. Teknik Analisis untuk menentukan NV (nilai itas) dan NP (nilai praktikalitas) dengan cara berikut ini. Skor item yang diperoleh NV/NP = x100 Skor maksimum Skor maksimum = jumlah responden x jumlah item pertanyaan x skor tertinggi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tahapan design, membuat kerangka LKS yang terdiri dari materi, petunjuk belajar, lembar mengamati, lembar menanya, lembar mengumpulkan data, lembar mengasosiasikan/menalar,mengkomunikasikan, soal evaluasi dan pemilihan program pembuatan LKS serta tampilan LKS dibuat semenarik mungkin. Pemilihan warna pada LKS yaitu merah, kuning, biru dan hijau sesuai karakteristik siswa SMPN 31 Padang. Hasil asi LKS dengan pendekatan saintifik dari masing masing ator dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Pendekatan Saintifik Oleh Dosen dan Guru. No Aspek Validator Jum I II III IV Lah A B C D Kelayak an isi Kebaha saan Ppenya Jian kegrafik an Validi tas 84 86 80 76 326 90,55 17 16 18 20 71 88,75 87 83 86 77 333 92,50 22 21 23 22 88 88,00 Total 359,8 Rata-rata 89,95 Krite Ria rata rata hasil asi LKS dengan pendekatan saintifik mencapai 89,95 dengan kriteria sangat. Hasil uji praktikalitas LKS dengan pendekatan saintifik dari angket yang diberikan kepada guru Biologi dan siswa SMPN 31 Padang dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6. Tabel 5. Hasil Uji Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Saintifik Berdasarkan Penilaian Guru. N o Aspek Validator Jum I II III Lah Prak tis A Kemudahan penggunaan 29 28 28 85 94,44 B Efektifitas 15 14 13 42 93,33 waktu pembelajaran C Manfaat 79 79 80 238 93,33 Krite Ria Total 281,1 Rata-rata 93,7 rata rata hasil Praktikalitas LKS dengan pendekatan saintifik oleh guru mencapai 93,7 dengan kriteria sangat Praktis.
3 Tabel 6. Hasil Uji Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Saintifik Oleh Siswa. No A B C Aspek praktikalitas Jum lah praktikalitas Kriteria Kemudahan dalam 656 93,71 penggunaan Efisiensi waktu 271 90,33 pembelajaran Manfaat yang 1677 93,16 didapat Total 277,2 Rata-rata 92,4 rata rata hasil Praktikalitas LKS dengan pendekatan saintifik oleh siswa mencapai 92,4 dengan kriteria sangat Praktis. 1. Perancangan Produk Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada siswa, diketahui bahwa siswa SMPN 31 Padang tersebut berusia 12-14 tahun. warna yang disukai siswa yaitu biru, merah, kuning dan hijau. Pada hasil tahapan perancangan (design) LKS dilakukan dengan membuat kerangka isi LKS. Cover LKS dibuat dengan latar warna kuning, merah dan biru. Dimana menurut Cauto (2010:169-170) warna kuning ibarat cahaya matahari, memberi pengaruh gembira, merangsang dan menarik perhatian. Warna merah umumnya memberikan kegairahan dan dapat merangsang otak, sedangkan warna biru dan hijau memberi efek dingin dan menenangkan. LKS dirancang menggunakan microsoft office publisher 2007. Pemilihan huruf Tempus Sans ITC dan Lucida Calligraphy dengan ukuran huruf 12 dan spasi 1-1,5. Hal ini sesuai pendapat Piaget (1993, dalam Budiningsih, 2005:38) pada tahapan pemikiran operasional konkret siswa umur 12-14 tahun ciri pokok perkembangan anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis. Materi disajikan dengan ringkas dan jelas serta dilengkapi gambar yang sesuai dengan aslinya agar lebih memudahkan siswa dalam memahami materi sistem organisasi kehidupan. LKS juga dilengkapi dengan petunjuk belajar dan kata-kata motivasi pada setiap pertemuan. Dimana petunjuk belajar mengarahkan siswa sebelum mengisi LKS. Sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:28) petunjuk belajar dijelaskan bagaimana pendidik sebaiknya mengajarkan materi kepada peserta didik dan bagaimana pula peserta didik sebaiknya mempelajari materi yang ada di dalam bahan ajar tersebut. Motivasi sangat penting untuk siswa sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan belajar bagi siswa. Menurut Depdiknas (2008:10) bahwa seorang siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan lebih berhasil dalam belajar. 2. Validitas LKS oleh dosen dan guru Hasil analisis data menunjukan bahwa LKS yang dihasilkan memperoleh nilai ratarata 89,95 memenuhi kriteria sangat. Hal ini ditinjau berdasarkan uji itas yang terdiri dari empat aspek, yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan. Dilihat dari kelayakan isi, LKS ini dengan kriteria sangat dengan nilai 90,55. Kriteria ini diperoleh karena LKS dengan pendekatan saintifk telah sesuai dengan kurikulum berlaku dan sudah menunjang pencapaian kompetensi inti, kompetensi dasar, serta sesuai dengan indikator pembelajar. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011:204) bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Selain kesesuaian dengan kurikulum, kriteria sangat untuk aspek kelayakan isi juga ditinjau dari segi kesesuaian LKS dengan kebutuhan bahan ajar dan kebutuhan siswa. Hal ini ditegaskan oleh Depdiknas (2008:8) bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran. Dilihat dari aspek kebahasaan, LKS dengan pendekatan saintifik termasuk kriteria sangat dengan itas 88,75. Hasil sangat didapatkan karena setelah dilakukan revisi LKS ini dilihat dari aspek kebahasaan menunjukan bahwa bentuk dan ukuran huruf pada LKS mudah dibaca. Tata bahasa yang digunakan dalam LKS telah sesuai dengan kaedah Bahasa Indonesia yang benar, baik dari segi keterbacaan, kejelasan informasi yang disampaikan, maupun susunan dan ukuran. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011:73) yang menyatakan bahwa dalam menyusun bahan ajar cetak harus mengguna - kan bahasa yang jelas baik kosa kata, kalimat,
4 hubungan antara kalimat, serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. Dilihat dari aspek penyajian LKS dengan pendekatan saintifik dinyatakan sangat oleh ator dengan nilai rata-rata 92,50. Kriteria tersebut terpenuhi karena LKS dengan pendekatan saintifik menyajikan tahapan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan/ menalar, dan mengkomunikasikan) yang membangun pengetahuan siswa. Selain itu pada LKS juga diberikan kata-kata motivasi yang dapat merangsang siswa lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini dipertegas oleh Depdiknas (2008:12) menyatakan bahwa LKS bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis. Dilihat dari aspek kegrafikan yaitu berkaitan dengan tampilan LKS termasuk kedalam kriteria sangat dengn nilai ratarata itas 88,00. LKS dengan pendekatan saintifik sudah memenuhi aspek kegrafikan yaitu dari segi bentuk dan ukuran huruf dalam LKS sudah serasi dan menarik, tampilan cover serta tata letak isi, gambar maupun desain tampilan LKS secara keseluruhan sudah menarik. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:205) bahwa penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan serta lebih mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran serta memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. 3. Praktikalitas LKS oleh guru dan siswa Analisis data hasil uji praktikalitas oleh guru kelas VII SMPN 31 Padang menunjukan bahwa LKS dengan pendekatan saintifik ini memenuhi kriteria sangat dengan nilai rata-rata praktikalitas 93,7. Dilihat dari aspek kemudahan penggunaan LKS dengan pendekatan saintifik ke dalam kriteria sangat dengan nilai rata-rata 94,44. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dihasilkan mampu memenuhi aspek kemudahan penggunaan yaitu tentang kejelasan, kesederhanaan, serta kemudahan guru dalam memahami isi LKS. Materi yang disajikan dalam LKS ini merupak materimateri penting yang harus dikuasai siswa dan telah disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Hal ini dipertegas oleh Depdiknas (2008:8) bahwa untuk mengembangkan sesuatu LKS harus memperhatikan tuntutan kurikulum. Bahasa yang digunakan dalam LKS mudah dimengerti, serta ukuran dan jenis huruf yang digunakan mudah dibaca. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011:73) yang menyatakan bahwa dalam menyusun bahan ajar cetak harus menggunakan bahasa yang jelas baik kosa kata, kalimat, hubungan, antar kalimat serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. Dilihat dari aspek efktifitas waktu pembelajaran LKS dengan pendekatan saintifik dengan nilai rata-rata 93,33 dengan kriteria sangat. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan LKS pendekatan saintifik, waktu pembelajaran menjadi lebih efektif karena guru tidak perlu mencatatkan dipapan tulis. Waktu yang biasanya digunakan untuk mencatat dipapan tulis dapat digunakan siswa untuk membahas materi dan mengerjakan soal-soal latiahan yang telah disediakan dalam LKS. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011:206) bahwa berlatih serta memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. Dilihat dari aspek manfaat LKS dengan pendekatan saintifk termasuk kedalam kriteria sangat dengan nilai kean 93,33. Hal ini menunjukan bahwa LKS yang dikembangkan dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008:9) yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penyusunan bahan ajar adalah untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. LKS juga dapat memudahkan guru dalam memantau aktifitas belajar siswa. Hal ini dikarenakan adanya soal-soal latihan atau tugas-tugas yang telah disediakan dalam LKS. Dengan demikian, soal-soal atau tugas-tugas tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur ketuntasan belajar siswa serta dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan (Prastowo, 2011:206). Analisis data hasil uji praktikalitas LKS dengan pendekatan saintifik oleh 20 orang siswa kelas VII SMPN 31 Padang menunjukan bahwa LKS ini memenuhi kriteria sangat dengan nilai rata-rata praktikalitas yaitu 92,4. Ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan, LKS ini memenuhi kriteria sangat dengan nilai 93,71,
5 menunjukan bahwa LKS mudah digunakan karena bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti serta memiliki langkah-langkah kegiatan yang jelas. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2011:216) bahwa kita sebagai pendidik hanya berperan sebagai fasilitator dan peserta didik yang diharapkan berperan secara aktif. Dilihat dari efektifitas waktu pembelajaran LKS dengan pendekatan saintifik termasuk kriteria sangat dengan nilai praktikalitas 90,33. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya LKS pendekatan saintifik waktu pembelajaran menjadi lebih efektif karena siswa tidak perlu lagi mencatat materi yang disampaikan oleh guru karena materi yang seharusnya dicatat oleh siswa telah disediakan dalam LKS, serta dengan adanya LKS ini siswa bisa terlebih dahulu membahas materi dirumah sebelum mempelajari disekolah. Senada dengan pendapat Prastowo (2011: 206) bahwa LKS bertujuan untuk melatih kemandirian belajar peserta didik dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik. Dilihat dari aspek manfaat, penggunaan LKS dengan pendekatan saintifik termasuk dalam kriteria sangat dengan nilai 93,16. Hal ini menunjukan dengan adanya tampilan gambar dan melengkapi pengisian peta konsep pada lembar mengkomunikasikan membantu siswa memahami konsep-konsep pada materi sistem organisasi kehidupan. Gambar mampu memberikan motivasi kepada peserta didik dalam proses pembelajaran (Prastowo, 2011:99). Pernyataan diatas juga dipertegas oleh Trianto (2012: 164) bahwa peta konsep dapat digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum guru mengajarkan suatu topik serta sebagai alat evaluasi. Keseluruhan hasil uji itas dan praktikalitas dengan pendekatan saintifik sangat dan sangat, karena LKS yang dibuat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta melalui tahapan 4 D. Hal ini menjawab semua permasalahan yang dibatasi pada batasan masalah pada bab 1, dengan adanya LKS dengan pendekatan saintifik ini diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep materi sistem organisasi kehidupan dan memperlancar proses pembelajaran serta dapat meningkatkan proses pembelajaran. SIMPULAN dan SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa telah dihasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan saintifik pada materi sistem organisasi kehidupan kelas VII SMP yang sangat dan sangat. Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu Produk LKS ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran setelah dilakukan uji efektifitas. Peneliti lain dapat mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) dengan pendekatan saintifik pada materi yang lain yang dapat dijadikan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Budiningsih, A. 2008. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Cauto. 2010. Psikologi Persepsi Dalam Design KomunikasiVisual. Padang UNP Press Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. 2013. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Tentang Implementasi Kurikulum 2013. Prastowo. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jokjakarta: DIVA Press Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.