ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I BIDANG STUDI IPA KELAS VIII SMPN 2 RANAH BATAHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL LIDIA FITRI NIM.

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL OLIMPIADE BIOLOGI SMA TINGKAT KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 E-JURNAL RINA SEPTIYANI NIM.

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL OLIMPIADE SAINS BIOLOGI SMA TINGKAT KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2015 ARTIKEL ILMIAH

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

Penulis 1: Irma Widyastuti Penulis 2: Siti Umi Khayatun Mardiyah Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 1, Tahun 2013 Eny Puri Rahayu &Sukanti Halaman 67-81

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

FITRI INDAH YUNITA NIM

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER GENAP GEOGRAFI KELAS XI DI SMAN 1 BELITANG TAHUN (Jurnal) Oleh Saprama Eric Oktareza

Tri Pandi Putra NIM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94

Economic Education Analysis Journal

Annisa Carina Sutrisno Mujiyono

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1 [Bagiyono] ISSN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

Analisis Butir Soal UAM Mata Pelajaran Bahasa Jawa pada Kelas XII MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

0,1006 dan kelas kontrol diperoleh = 0,1577 dengan = 0,1866, maka diterima. Jadi,

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Oleh: Efri Nurianti, Mulyati, Renny Risdawati

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK PERMAINAN SUCKER BALL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI SOS SMA NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

ANALYSIS OF SECOND SEMESTER EXAM QUESTIONS IN CHEMISTRY CLASS XII MIA SMA NEGERI 1 TAPUNG ACADEMIC YEAR 2016/2017

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

BAB III METODE PENELITIAN

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati

Transkripsi:

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) WINDA KARMA DEVI NIM. 10010228 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2015

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Winda Karma Devi, 1) Renny Risdawati, 2) Ria Kasmeri Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat e-mail: windakarmadevi@gmail.com ABSTRACT Based on the interview of writer with one of biology teacher in MAN 1 Padang, can be gotten the information that low score of Biology lesson in Semester II class X was caused by the learning material which was difficult and student was not active in following the lesson. To see a test which can be good tool of measurement, of course being analyzed with questions. But the question analysis in MAN 1 Padang hasn t been ever done by the biology teacher before, so that can t be informed whether the result test of biology can be done as good measurement tool or not. The purpose of this research is to get information about validity, reliability, difficult index, differential, and option effectively in question for class X semester II of Biology lesson in MAN 1 Padang 2014/205. This research was descriptive, where the research describe the real data. The population of this research is all answer sheet for class X Semester II of biology lesson in MAN 1 Padang 2014/2015 as 157 sheets. Based on the population, so the sample can be gotten 30% from students in class X in MAN 1 Padang that 48 sheets of student. In this research, the data can be cultivate by using validity formula, reliability, difficult index, differential, and option effective. The result shown that question validity is on low criteria that it 55%. Question reliability was in 1,00, the reliability mark was between 0,80-1,00 in very high category. Difficulty index of question was on middle criteria that is 52,5%. Question differential was on bad criteria 65%. Option effectively was effective. Based on the result of research can be conclude that all analysis result of biology semester II of class X MAN 1 Padang from validity, differential, and option effective hasn t been reached good criteria of question, meanwhile for reliability, difficulty index has reached good criteria. Key Word : The analysis of biology exam test PENDAHULUAN Agar proses pembelajaran dapat berlangsung, maka harus ada siswa yang belajar dan guru yang berperan sebagai perancang, pelaksana, fasilitator, pembimbing dan penilai proses dan hasil pembelajaran (Jufri, 2013: 37). Keberhasilan proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh pendidik dan peserta didik, selain itu juga dipengaruhi oleh instrumen yang dilakukan pada saat pengukuran hasil belajar melalui tes yang diberikan. Di dalam proses pembelajaran sangat penting dilakukannya evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dan untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu pengetahuan dalam praktik profesi (Wirawan, 2012: 30). Menurut Ismet dan Hariyanto (2014:9) evaluasi (evaluation) dimaknai sebagai penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek. Dalam melaksanakan evaluasi terdapat pertimbangan (judgment) untuk menentukan nilai suatu program yang sedikit banyak mengandung unsur subjektif. Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi,

yaitu sebagai berikut: Pertama, evaluasi adalah suatu proses yang terus- menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran. Kedua, proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawabanjawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran. Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi, yaitu sebagai berikut: Pertama, evaluasi adalah suatu proses yang terus- menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran. Kedua, proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawabanjawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran. Ketiga, evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan (Hamalik, 2008: 210). Berdasarkan hasil wawancara penulis pada tanggal 6 Juni 2015 dengan salah seorang guru biologi MAN 1 Padang didapatkan nilai rata-rata biologi semester II siswa kelas X sebagai berikut : X 1 =57,54, X 2 =53,61, X 3 =52,28, X 4 =45,37, dari data dapat dilihat nilai rata-rata ujian biologi semester II kelas X masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Rendahnya nilai biologi siswa kelas X ini disebabkan oleh materi-materi pembelajaran yang sulit bagi siswa dan kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dilihat dari permasalahan rendahnya nilai siswa penulis hanya menfokuskan pada alat evaluasi yang digunakan yaitu soal ujian. Soal ujian biologi semester II ini dibuat oleh Departemen Agama Kota Padang dalam bentuk objektif pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Untuk melihat suatu tes mampu menjadi alat ukur yang baik, tentunya dengan analisis butir soal. Namun analisis soal biologi kelas X belum pernah dilakukan sebelumnya oleh guru Biologi di MAN 1 Padang, Sehingga tidak dapat diinformasikan apakah tes hasil belajar Biologi yang telah dilaksanakan mampu menjadi alat ukur yang baik atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya pembeda dan efektifitas option pada soal ujian kelas X semester II mata pelajaran Biologi MAN 1 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai : 1) Bahan masukan bagi guru-guru yang terpilih menjadi tim pembuat soal untuk dipedomani dalam menyusun tes dimasa mendatang. 2) Bahan masukan bagi pihak sekolah umumnya dan guru Biologi untuk dapat melakukan kegiatan tes analisis hasil belajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif dimana penelitian mendeskripsikan data apa adanya. Penelitian ini mendeskripsikan tentang analisis soal ujian kelas X semester II mata pelajaran Biologi MAN I Padang. Menjabarkan bagaimana tingkat validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya pembeda dan efektifitas option. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2015 di MAN 1 Padang. Populasi penelitian ini adalah seluruh lembaran jawaban ujian siswa kelas X semester II mata pelajaran Biologi MAN 1 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 157 lembar. Berdasarkan jumlah populasi yang ada, maka sampel yang diambil sejumlah 30% dari jumlah keseluruhan kelas X yang ada di MAN 1 Padang. Hal ini sesuai dengan persyaratan yang dikemukakan oleh Musfiqon (2012: 91) jika jumlah populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diteliti semuanya. Pengambilan sampel disesuaikan dengan besarnya populasi, yaitu berkisar antara 20-30 persen dari total populasi.

Data validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda soal ujian dihitung dengan merujuk pada Arikunto (2012). Sementara untuk efektifitas option dengan merujuk pada Arifin (2013). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Validitas Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan judul Analisis Soal Ujian Kelas X Semester II Mata Pelajaran Biologi MAN 1 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015, hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata validitas soal adalah 0,25. Validitas tersebut berada pada kriteria rendah. Hasil analisis validitas soal ujian biologi dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Validitas Soal Ujian Biologi Semester II Siswa Kelas X MAN I Padang Kriteria Soal Sangat Tinggi Tinggi Cukup 1,5,11, 13,15,33 Rendah Sangat Rendah Tahun Pelajaran 2014/2015 Nomor Jumlah Persentase soal (%) 2,7,8,9, 10,16, 17,18, 19,20, 21,22, 24,25, 28,29, 30,31, 32,35, 36,37 3,4,6, 12,14, 23,26, 27,34, 38,39, 40 15 22 55 12 30 Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil analisis validitas soal ujian Biologi memiliki persentase yang berbeda-beda dari semua kriteria. Dari tabel dapat dilihat validitas pada kriteria rendah dengan jumlah 22 butir soal dengan persentase 55% lebih banyak dibandingkan dengan kriteria sangat tinggi, tinggi, cukup dan sangat rendah. Menurut Ambiyar (2012: 17) sebuah tes yang terdiri dari butir tes yang jelek akan cenderung memiliki validitas yang rendah. Butir-butir yang dibuat jelek mungkin bermakna ganda, sehingga membuat bingung siswa yang pandai, atau tes berisi petunjuk untuk menjawab secara benar. Butir yang memiliki karakteristik distraktor yang tidak tepat dalam butir tes pilihan ganda tentu akan menyebabkan validitas rendah. Terlalu banyak butir-butir yang sulit pada bagian awal dalam tes membuat siswa susah untuk membagi waktu untuk menyelesaikan semua butir tes, butir-butir yang tidak memperhatikan taraf kesulitan (sukar, sedang dan mudah) dan kesalahan dalam penskoran juga menyebabkan validitas rendah. Untuk itu item soal harusnya memiliki validitas yang tinggi sehingga tes tersebut dapat menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran. Tanpa validitas, tidak ada keyakinan dalam menarik suatu kesimpulan dari hasil tes. 2. Reliabilitas Hasil analisis menunjukkan bahwa reliabilitas soal adalah 1,00. Nilai reliabilitasnya berada pada kriteria antara 0,80 1,00 dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis, reliabilitas keseluruhan soal ujian Biologi semester II siswa kelas X MAN I Padang adalah 1,00, reliabilitas tersebut berada pada kriteria sangat tinggi. Menurut Ratnawulan & Rusdiana (2015: 60) tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau konsisten ketika diteskan berulang-ulang. Jika siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berbeda maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (rangking) yang sama dalam kelompoknya. Tinggi rendahnya reliabilitas tes berhubungan dengan panjang tes, pada umumnya makin panjang tes (butir soal makin banyak), makin tinggi pula reliabilitasnya. Hal ini disebabkan karena tes yang butir soalnya lebih banyak akan memuat cukup banyak kemampuan kognitif siswa yang dapat diungkapkan.

Tingginya reliabilitas juga dipengaruhi oleh kondisi peserta tes, suatu tes yang dicobakan kepada peserta tes yang beraneka ragam kemampuannya akan menghasilkan skor yang heterogen, sehingga varians skor yang diperoleh akan besar. Hal ini mempengaruhi nilai koefisien reliabilitas sehingga menjadi tinggi. 3. Indeks Kesukaran Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata indeks kesukaran soal adalah 0,52. Indeks kesukaran soal tersebut berada pada kriteria sedang. Hasil analisis indeks kesukaran soal ujian biologi dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal Ujian Biologi Semester II Siswa Kelas X MAN I Padang Tahun Pelajaran 2014/2015 Kriteria Nomor Jumlah Persentase Soal soal Mudah 1,3,5,7, 9,10, 16,35, 39,40 Sedang 2,4,6,8, 11,12, 13,14, 15,18, 19,20, 22,24, 26,27 30,31, 33 34,37 Sukar 17,21, 23,25, 28,29, 32,36, 38 (%) 0 25 1 2,5 9 2,5 Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil analisis indeks kesukaran soal ujian Biologi memiliki persentase yang berbeda-beda dari semua kriteria. Dari tabel dapat dilihat indeks kesukaran pada kriteria sedang dengan jumlah 21 butir soal dengan persentase 52,5% lebih banyak dibandingkan dengan kriteria mudah dan sukar. Berdasarkan analisis soal yang telah dilakukan didapatkan rata-rata indeks kesukaran soal ujian biologi semester II siswa kelas X MAN I Padang dengan kriteria mudah 25% (10 butir), sedang 52,5% (21 butir) dan sukar 22,5% (9 butir). Menurut Sudjana (2013: 135) tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Suatu tes tidak boleh terlalu mudah dan juga tidak boleh terlalu sukar. Sebuah item yang terlalu mudah sehingga dapat dijawab dengan benar oleh semua siswa bukanlah merupakan item yang baik. Begitu pula item yang terlalu sukar sehingga tidak dapat dijawab oleh semua siswa juga bukan merupakan item yang baik. Jadi item yang baik adalah item yang memiliki derajat tertentu yaitu yang berada pada kriteria sedang, berkisar antara 0,31-0,70. 4. Daya Pembeda Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata daya pembeda soal adalah 0,18. Daya pembeda soal ini berada pada kriteria jelek. Hasil analisis daya pembeda soal ujian biologi dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Ujian Biologi Semester II Siswa Kelas X MAN I Padang Tahun Pelajaran 2014/2015 Kriteria Nomor Jumlah Persentase Soal soal (%) Baik 0 Sekali Baik 13,15, 10 19,33 Cukup 1,5,8, 11,20, 30,31,3 2,37 22,5 Jelek 2,3,4,6, 7,9, 10,12, 14,16, 17,18, 21,22, 23,24, 26 65

Tidak Baik 25,26, 27,28, 29,34, 35,36, 38,40 39 2,5 Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil analisis daya pembeda soal ujian Biologi memiliki persentase yang berbeda-beda dari semua kriteria. Dari tabel dapat dilihat daya pembeda pada kriteria jelek dengan jumlah 26 butir soal dengan persentase 65% lebih banyak dibandingkan dengan kriteria baik sekali, baik, cukup dan tidak baik. Berdasarkan analisis soal yang telah dilakukan pada soal ujian biologi semester II siswa kelas X MAN I Padang didapatkan hasil daya pembeda dengan kriteria baik sekali 0%, baik 10% (4 butir), cukup 22,5% (9 butir), jelek 65% (26%) dan kriteria tidak baik 2,5% (1 butir). Menurut Arikunto (2012: 226) Bagi suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai dan siswa bodoh, maka soal itu tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak dapat menjawab dengan benar. Soal tersebut tidak baik juga karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswasiswa yang pandai saja. Mengetahui daya pembeda item itu penting sekali, karena adanya anggapan yang menyatakan bahwa kemampuan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain itu berbeda-beda sedangkan butirbutir soal itu haruslah mampu membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Jadi, daya pembeda yang berada pada kriteria jelek menandakan soal tes tersebut belum mampu membedakan siswa yang sudah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. Hasil analisis menunjukkan bahwa efektifitas option kunci dan omit berfungsi efektif sedangkan option pengecoh tidak berfungsi efektif. Hasil analisis efektifitas option soal ujian biologi dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Analisis Efektifitas Option Soal Ujian Biologi Semester II Siswa Kelas X MAN I Padang Tahun Pelajaran 2014/2015 Kriteria Nomor Jumlah Persentase Soal Kunci Efektif Kunci Tidak Efektif Pengecoh efektif Pengecoh Tidak Efektif Omit efektif Omit tidak efektif soal 2,4,8,9, 11,12, 13,14, 15,18, 19,20, 22,24, 27,30, 31,32, 33,34, 35,36, 37,38 1,3,5,6,7,10,16, 17,21,23,25, 26,28, 29,39, 40 (%) 4 60 6 40 2 45 8 55 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12 13,14,15, 16,17,18,19,20,2 1, 22,23,2 0 100 4,25,26, 27, 28,29,3 0,31,32, 33, 34,35,3 6,37,38, 39, 40 Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil analisis efektifitas option soal ujian Biologi memiliki persentase yang berbeda-beda dari kriteria efektif dan tidak efektif. Dari tabel dapat dilihat efektifitas option kunci yang efektif dengan jumlah 26 butir (65%) lebih banyak dibanding 0

yang tidak efektif. Untuk option pengecoh yang tidak efektif dengan jumlah keseluruhan 88 (55%) lebih banyak dibanding dengan option pengecoh yang efektif. Sedangkan omit efektif seluruhnya dengan jumlah 40 (100%). Berdasarkan analisis soal yang telah dilakukan pada soal ujian biologi semester II siswa kelas X MAN I Padang didapat hasil bahwa option kunci efektif 60% (24 butir), tidak efektif 40% (16 butir) sedangkan option pengecoh efektif 45%, tidak efektif 55% dan omit 100% efektif (40 butir). Menurut Arifin (2013: 279) pada soal bentuk pilihan ganda ada alternatif jawaban (opsi) yang merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Option kunci efektif karena memenuhi syarat jumlah pemilih kelompok atas lebih banyak daripada kelompok bawah dan jumlah pemilih kelompok atas dan kelompok bawah berada antara 25% - 75%. Option pengecoh dapat dikatakan menjalankan fungsinya secara efektif apabila option tersebut telah memiliki daya tarik sehingga para peserta tes terasa bimbang dan ragu-ragu sehingga pada akhirnya mereka menjadi terkecoh untuk memilih option pengecoh. Namun, soal biologi MAN I Padang option pengecohnya tidak efektif, diduga ini disebabkan kata-kata pada option tersebut dengan standar yang tidak seimbang sehingga siswa tidak terkecoh untuk memilih option pengecoh. Omit adalah jika peserta tes mengabaikan semua option. Omit pada soal ujian Biologi semester II siswa MAN I Padang seluruhnya efektif. Option ini efektif karena jumlah omitnya tidak lebih dari 10% jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah. KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan tentang perangkat Soal Ujian Biologi Semester II Siswa Kelas X MAN I Padang Tahun Pelajaran 2014/2015 bahwa soal ujian dari segi validitas, daya pembeda dan efektifitas option belum memenuhi kriteria soal yang baik, sedangkan untuk reliabilitas, indeks kesukaran telah memenuhi kriteria soal yang baik. 2. SARAN 1. Sebaiknya guru yang membuat soal Biologi melakukan uji coba dan analisis soal ujian Biologi sebelum diujikan agar mendapatkan gambaran tentang soal yang sudah memenuhi kriteria soal yang baik. 2. Pihak Departemen Agama seharusnya melakukan dan mengawasi kegiatan analisis soal ujian Biologi sehingga dari analisis tersebut soal-soal yang baik dapat disimpan dan sewaktuwaktu dapat digunakan. DAFTAR PUSTAKA Ambiyar. 2012. Pengukuran dan Tes Dalam Pendidikan. Padang: UNP Press Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi, 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara Basuki, Ismet & Hariyanto. 2014. Assessment Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Ratnawulan, Elis & Rusdiana. Evaluasi Pembelajaran. 2015. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya