Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 PENDEKATAN FUZZY-QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN GOAL PROGRAMMING DALAM PEMILIHAN SUPPLIER Suhartini, Suparno, dan Hari Supriyanto. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 0 Email : titin@umg.ac.id ABSTRAK Seiring dengan pasar yang semakin meng-global dan munculnya teknologi informasi, persaingan didunia bisnis semakin ketat. Agar dapat survive dalam era kompetisi maka perusahaan berupaya untuk meningkatkan performansinya dalam rangka menghasilkan suatu output yang optimal. Dimana untuk menghasilkan output yang optimal dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah keberadaan supplier, hal ini berkaitan dengan fungsi supplier sebagai pemasok bahan baku. Metode yang dipakai dalam pemilihan supplier adalah Quality Function Deployment, yang digunakan mengidentifikasi kebutuhan perusahaan (internal variabel what ) dan perusahaan akan mencoba untuk mengidentifikasikan atribut-atribut supplier (exster nal variabel how ). Teori fuzzy dalam penelitian ini digunakan untuk mentransfer hasil penilaian pengambil keputusan tentang kriteria-kriteria yang diinginkan oleh perusahaan dalam pemilihan supplier yang didapatkan dari Quality Function Deployment kedalam angka-angka untuk digunakan dalam menentukan supplier mana yang akan dipilih perusahaan. Metode goal programming digunakan menentukan alokasi order ke supplier dengan mempertimbangkan empat fungsi tujuan yaitu memaksimalkan produk baik, meminimalkan harga, memaksimalkan on time delivery dan memaksimalkan scoring Tujuan dalam penelitian ini adalah agar mampu menghasilkan solusi optimal dalam pemilihan supplier penerima order yang memenuhi berbagai fungsi objektif yang sesuai dengan kriteria perusahaan dalam mengevaluasi Hasil dari penelitian ini adalah untuk material sulfur jumlah order untuk supplier Standart Chemical Corp. PTE.LTD adalah sebesar 3.,7 ton, supplier PT. Lautan Luas adalah sebesar 803,3 ton, supplier PT. Yosomulyo Jajag adalah sebesar 300 ton, dan supplier CV. Archindo adalah sebesar 50 ton. Dimana total harga pembelian minimal untuk material sulphur adalah sebesar $ 53.70. Pada material aluminium hidroksida jumlah order adalah supplier PT. Bisindo Kencana adalah sebesar 3.000 ton, supplier Hindalco Industries limited adalah sebesar. ton, supplier Sumitomo adalah sebesar.9 ton, dan supplier Chemindus SDN BHD adalah sebesar 890 ton. Dimana total harga pembelian minimal yang dicapai adalah sebesar $.37.578. Kata kunci : Quality Function Deployment (QFD), Fuzzy Set, Goal Pemilihan Supplier Programming, PENDAHULUAN Pemilihan supplier menjadi salah satu aktifitas yang sangat penting. Hal ini berkaitan dengan tujuan perusahaan untuk mampu membuat produk yang berkualitas. Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat, perbaikan di internal sebuah perusahaan tidaklah cukup. Ketiga aspek
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 tersebut membutuhkan peran serta dari semua pihak diantaranya Perusahaan melakukan efisiensi internal secara terus-menerus dengan meningkatkan kinerja perusahaan serta membangun hubungan eksternal baik dengan konsumen maupun dengan supplier-supplier perusahaan. PT. Liku Telaga merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia dasar dengan produksi asam sulfat dan aluminium sulfat. Agar mampu memproduksi suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, PT. Liku Telaga ingin melakukan perbaikan terhadap salah satu proses produksi yang selama ini berjalan diperusahaan, yaitu bagian pengadaan. Dimana hal ini berkaitan dengan proses pemilihan supplier untuk pengadaan bahan baku dalam proses produksi. Dari bagian pengadaan pada PT. Liku Telaga terkait dengan proses pembelian sesuai kebutuhan perusahaan. Bagian pengadaan dalam perusahaan adalah salah satu pemegang kunci utama dalam kelangsungan proses produksi. Karena melalui bagian pengadaan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dapat terpenuhi. Salah satu aktifitas yang cukup signifikan dalam bagian pengadaan adalah melakukan evaluasi terhadap vendor performance, serta inisiatif-inisiatif untuk melakukan cost reduction. Output dari aktifitas ini sangat menentukan arah ke mana alokasi PT. Liku Telaga untuk mensupply kebutuhan bahan baku dalam mengalokasikan order kebutuhan perusahaan ke beberapa supplier dan bagian mengadaan dituntut bersikap bijak dalam menentukan kepada supplier mana order bahan baku tersebut akan dipesan. Pada umumnya pemenuhan kebutuhan bahan baku untuk produksi didasarkan pada harga murah, ketersediaan barang serta delivery time yang diinginkan, padahal masih banyak beberapa kriteria penting lainnya. Selama ini dalam pemilihan supplier dilakukan PT. Liku Telaga menggunakan metode evaluasi pemilihan supplier dengan mempertimbangkan dari kriteria-kriteria kualitas, harga, delivery dan K3L (kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan) untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan. Seringkali apabila terdapat kekurangan dalam hal kuantitas order pengiriman dan kualitas bahan baku yang dibeli diselesaikan dengan cara melakukan komplain atau order ulang pada supplier yang sama, atau memberikan order baru pada supplier lainnya tanpa melakukan evaluasi kinerja yang berkesinambungan. Dalam penelitian ini akan menggunakan metode Fuzzy-QFD untuk pengukuran performansi masing-masing supplier dimana perusahaan dapat menentukan beberapa kriteria dalam pemilihan QFD adalah metode perencanaan yang terstruktur untuk menentukan keinginan dan kebutuhan konsumen dan melakukan evaluasi secara sistematis untuk memuaskan konsumen. Menurut Ciptomulyono (Ciptomulyono,99), teori fuzzy menawarkan konsep dalam suatu frame work untuk menampung adanya informasi yang tidak pasti maupun samar ( imprecise). Penggunaan teori fuzzy set memberi fleksibilitas untuk menampung ketidakpastian akibat samarnya informasi yang dimiliki maupun unsur preferensi yang subjektif yang dapat digunakan dalam masalah pengambilan keputusan. Dalam perhitungan dengan fuzzy-qfd maka dapat diketahui atribut-atribut dalam pemilihan supplier dan rangking masing-masing Namun dalam perhitungannya masih belum mempertimbangkan kendala yang ada dalam pemilihan Sedangkan dalam kondisi nyata, biasanya perusahaan dihadapkan pada konstrain-konstrain yang membatasinya. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan yang mampu memberikan solusi berdasarkan kendala yang dimiliki oleh perusahaan. Pendekatan goal programming adalah suatu pendekatan yang mampu mencari solusi yang kompromis dengan mengkombinasikan beberapa obyektif yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan target dan kendala yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan menggunakan goal programming maka dapat meminimumkan atau A-7-
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 memaksimumkan suatu fungsi tujuan sehingga dapat meminimumkan deviasi diantara berbagai tujuan. Perumusan Masalah Dengan melihat latar belakang penelitian yang ada, maka perumusan masalahnya adalah bagaimana menentukan pemilihan supplier dan alokasi order yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Penelitian ini dilakukan dengan mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu agar mampu menghasilkan solusi optimal dalam pemilihan supplier penerima order yang memenuhi beberapa fungsi objektif dan sesuai dengan kriteria perusahaan. Batasan dan Asumsi Batasan pada penelitian ini adalah () obyek penelitian dilakukan di bagian pengadaan.()perancangan sistem pemilihan supplier hanya berlaku di PT. Liku Telaga.(3) proses pemilihan supplier hanya dilakukan pada supplier untuk produk aluminium sulfat yaitu sulfur dan aluminium hidroksida.()data yang digunakan diambil dari bulan Januari-Juni 009. (5) hubungan antar respon teknis yang dinilai oleh pengambil keputusan tidak di fuzzy kan. Manfaat Penelitian Kontribusi dari penelitian ini adalah () Penelitian diharapkan menghasilkan suatu rancangan sistem untuk menentukan prioritas supplier penerima order.() Memberikan gambaran tentang penentuan prioritas supplier dengan metode Fuzzy-QFD dengan metode Goal Programming. METODOLOGI PENELITIAN Setelah pengumpulan data maka dilakukan pengolahan dari data-data yang telah didapatkan, pada pengolahan data ini dilakukan dengan metode fuzzy QFD. Langkahlangkah penyelesaian adalah : a. Identifikasi kebutuhan konsumen (what) Mengidentifikasi kebutuhan perusahaan ( what) dalam pemilihan supplier dilakukan dengan kuisioner. Kuisioner ini akan menghasilkan kriteria-kriteria pemilihan b. Menentukan tingkat kepentingan kebutuhan konsumen (what) Kriteria-kriteria kebutuhan perusahaan (what) yang terpilih itu akan dinilai oleh pengambil keputusan. c. Identifikasi respon teknis (how) Identifikasi respon teknis ( how) perusahaan dalam pemilihan supplier yang ditentukan para ahli dalam bidangnya di perusahaan tersebut. Hasil dari identifikasi tersebut adalah kriteria-kriteria respon teknis ( how) perusahaan dalam pemilihan d. Menentukan hubungan antara respon teknis (how) Pengambil keputusan akan memberi penilaian terhadap hubungan antara respon teknis (how) satu dengan respon teknis (how) yang lainnya dalam pemilihan e. Menentukan hubungan antara kebutuhan konsumen ( what) dengan respon teknis (how) Pengambil keputusan akan memberi penilaian terhadap hubungan antara kebutuhan konsumen (what) dengan respon teknis (what) perusahaan dalam pemilihan A-7-3
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 f. Menentukan bobot hubungan antara kebutuhan konsumen ( what) serta hubungan kebutuhan konsumen (what) dan respon teknis (how). Pengambil keputusan akan memberi penilaian terhadap hubungan antara kebutuhan konsumen ( what) serta hubungan kebutuhan konsumen ( what) dan respon teknis (how) perusahaan dalam pemilihan g. Menentukan penilaian pada supplier dengan respon teknis (how) Pengambil keputusan akan memberikan penilaian terhadap hubungan antara supplier-supplier dengan respon teknis (how) perusahaan. h. Menentukan skor atau rangking masing-masing supplier Setelah semua perhitungan dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor dan rangking dari masing-masing i. Pengembangan model dan alokasi order Pengembangan model dimulai dengan menentukan: fungsi objektif, variabel keputusan dan fungsi kendalanya yang akan dijadikan sebagai model awal. Selanjutnya dilakukan penentuan variabel deviasi yang ditambahkan pada persamaan fungsi objektif. HASIL DAN DISKUSI Proses analisa terbagi menjadi beberapa bagian yaitu analisa Quality Function Deployment untuk menentukan kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan supplier, analisa Fuzzy-Quality Function Deployment untuk menentukan skor atau rangking supplier, dan analisa goal programming untuk menentukan alokasi order a. Analisa hasil kuisioner Kuisioner pendahuluan untuk menentukan kriteria-kriteria pemilihan supplier, didapatkan bahwa dari 5 kriteria yang ditetapkan sebelumnya, ternyata menurut responden hanya kriteria yang diperlukan dalam pemilihan b. Analisa House Of Quality c. Analisa skor dan rangking supplier Skor dan rangking masing-masing supplier sulfur dan supplier aluminium hidroksida. A-7-
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 Skor supplier sulfur Skor supplier aluminium hidroksida 50 00 50 00 50,3 00,8 0,3 5 0 Standart PT. Lautan PT. CV. Chemical Luas Yosomulyo Archindo Corp. Jajag PTE.LTD Gambar. Skor supplier sulfur Series Skor dari masing-masing supplier tersebut dijadikan salah satu fungsi tujuan dalam goal programming untuk pengalokasian order perusahaan. Sehingga supplier yang mempunyai skor tertinggi dimaksudkan agar kuota yang diberikan kepada supplier sesuai dengan kualitas pelayanan yang terjalin dengan perusahaan. c. Analisa Goal Programming Variabel keputusan Pada penelitian ini variabel keputusan yang digunakan adalah X, dimana X adalah variabel jumlah order supplier, dimana nilai i merupakan jenis produk, j merupakan jumlah supplier dan k merupakan jumlah bulan. Fungsi tujuan Fungsi goal menunjukkan penjumlahan total performansi alternatif ditambahkan underestimate dan dikurangi overestimate yang ada pada ruas kiri harus sesuai dengan kendala yang dimiliki perusahaan. Adapun fungsi tujuannya adalah:. Memaksimalkan produk baik r 8 r i n p g n p g. Memaksimalkan total harga pembelian Z c n3 p3 g3 8 Z c n p g i 3. Memaksimalkan on time delivery l 8 l i n5 p5 g5 n p g. Memaksimumkan scoring supplier 8 i b b n7 p7 g 7 n8 p8 g8 50 00 50 00 50 0 8 PT. Bisindo Kencana 9 Hindalco Industries Limited 5,9 Sumitomo 35,8 Chemindus SDN BHD Series Gambar. skor supplier aluminium hidroksida A-7-5
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 Fungsi kendala. Kebutuhan material sulfur X D k 8 X i D k. Harga pembelian pada masing-masing supplier sulfur c ij c oe D k i j 3. Kapasitas maksimum pembelian yang disyaratkan supplier sulfur X Q max. Kapasitas gudang untuk material sulfur 8 X i D k X 5. Safety stock safety _ stock safety _ stock ( k ) v ( k ) ( k ) C gudang KESIMPULAN Kesimpulan Metode Fuzzy- Quality Function Deployment dan goal programming. Metode fuzzy-quality Function Deployment dan Goal programming dapat digunakan menjadi solusi alternatif dalam menentukan pemilihan supplier di PT. Liku Telaga.. Penilaian yang bersifat kualitatif dari keinginan perusahaan terhadap supplier dikuantitatifkan menggunakan metode fuzzy-quality Function Deployment dengan mentrasformasi skala linguistik kedalam bilangan fuzzy. Penilaian yang bersifat kuantitatif dari keinginan perusahaan dalam memilih supplier untuk menentukan alokasi order meggunakan metode goal programming. Hasil penerapan Fuzzy-Quality Function Deployment. Terdapat kriteria kebutuhan perusahaan ( what) dan 7 atribut respon teknis (how) yang dapat digunakan untuk mengukur performansi supplier dalam memenuhi order yang dilakukan PT. Liku Telaga.. Dengan membuat House of Quality didapatkan nilai bobot untuk setiap respon teknis (how), masing-masing supplier dinilai berdasarkan bobot respon teknis (how) dan menghasilkan skor atau rangking. Nilai tertinggi pada supplier sulfur adalah PT. Lautan Luas dengan skor 00,8, dan pada supplier aluminium hidroksida adalah Hindalco Industries Limited dengan skor 9,0. Hasil penerapan Goal programming. Penentuan alokasi order pada supplier dengan empat fungsi tujuan yaitu mempertimbangkan produk baik, harga pembelian, on time delivery dan scoring. Dari hasil perhitungan diperoleh order untuk material pada supplier, yaitu: a. Material sulfur A-7-
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 Jumlah alokasi order selama enam bulan untuk masing-masing supplier adalah pada supplier Standart Chemical Corp. PTE.LTD adalah sebesar 3.,7 ton, pada supplier PT. Lautan Luas adalah sebesar 803,3 ton, pada supplier PT. Yosomulyo Jajag adalah sebesar 300 ton, sedangkan pada supplier CV. Archindo adalah sebesar 50 ton. Dimana total harga pembelian minimal yang dapat dicapai adalah sebesar $ 53.70.. b. Material aluminium hidroksida Jumlah alokasi order selama enam bulan berturut-turut untuk masing-masing supplier adalah pada supplier PT. Bisindo Kencana adalah sebesar 3.000 ton, pada supplier Hindalco Industries limited adalah sebesar. ton, pada supplier Sumitomo adalah sebesar.9 ton, sedangkan pada supplier Chemindus SDN BHD adalah sebesar 890 ton. Dimana total harga pembelian minimal yang dicapai adalah sebesar $.37.578. DAFTAR PUSTAKA Alifulllah (008). Pemilihan Supplier dan Alokasi Order menggunakan Pendekatan Taguchi Loss Function-AHP-Fuzzy Multiobjective Integer Programming. Tugas Akhir Sarjana, ITS, Surabaya. Bevilacqua, M. Ciarapica, F, E. dan Giacchetta, G. (00). A Fuzzy-QFD Approach to Supplier Selection. Journal of Purchasing & Supply Management, -7. Boer, L. Labro, E. dan Morlacchi, P.(00). A Review of Methods Supporting Supplier Selection. Journal of Purchasing & Supply Management 7, 75-89. Ciptomulyono, U. (99), Model Fuzzy Goal Programming Untuk Perencanaan Produksi Terpadu, IPTEK, November, hal -7. Cohen, L. (995). Quality Function Deployment, How to make QFD Work for you. Addison Wesley Publishing Company, Massachuset. Dhuto, S. U. (005). Usulan Pemilihan Supplier Bahan Baku dengan Penggabungan Metode TOPSIS dan AHP, Thesis,,ITS, Surabaya. Kahraman, C. Ertay, T. dan Buyukozkan, G. (00). A Fuzzy Optimization Model for QFD Planning Process using Analytic Network Approach. European Journal of Operational Research 7, 390-. Kusumadewi, S. (00). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Lieberman, G.J. dan Hillier, F.S. (990). McGraw-Hill, Singapore. Introduction to Operations Research. Muflih, 005. Alokasi Order pada Supplier dengan Pendekatan Metode Quality Function Deployment dan Linear Programming. Thesis. ITS, Surabaya. Papandreou, V. dan Shang, Z. (008), Multi Criteria Optimation Approach for the design of sustainable Utility System, Computer and Chemical Engineering, vol 3, 589-0. Pujawan, N, I. (005). Supply Chain Management. Guna Widya, Indonesia. A-7-7
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 00 Sanayei, A, S. dan Mousavi, F, S. Abdi, M, R. Mohaghar, A. (008). An Intregrated Group Decision-Making Process for Supplier Selection and Order Allocation Using Multi-Attribute Utility Theory and Linear Programming. Journal of the Franklin Institute 35, 73-77. Tabucanon, Mario T. (988). Multiple Criteria Decision Making in Industry. Division of Industrial Engineering and Management, Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand. Verma, R. dan Pullman, M.E., (998a). An Analysis of The Supplier Selection Process. International Journal of Management Sci. (), 739 750. Temponi C.,Yen J. dan Tiao W.A., (999). House of Quality: A fuzzy Logic -Based Requirement Analysis. European Journal of Operational Research 7, 30-35. Weber, C., Current, J.R. dan Benton, W.C. (99). Vendor Selection Criteria and Methods. European Journal of Operational Research 50, 8. Yogi, K, N. (00). Evaluasi Kinerja Supplier dan Alokasi Volume Pembelian di PT. NE. Thesis. ITS, Surabaya. Zadeh, L.A. (95). Fuzzy sets. Information and Control 8, 338-353. A-7-8