BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus

ANALISIS KADAR LOGAM KADMIUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada bidang industri di Indonesia saat ini mengalami kemajuan

BAD I PENDAHULUAN Latar Belakang

: Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien tentang. Juni-Juli 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA PERMEN DAN BUNGKUS PERMEN YANG SERING DIKONSUMSI OLEH ANAK-ANAK KECIL SECARA SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA)

ABSTRAK ABSTRACT

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Tradisional Bagian Daun dan Buah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Daun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga disertai dengan kemunduran kemampuan psikis, fisik dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

I. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tua, Tipe III disebut Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM) dan Tipe IV

UJI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN KALENG YANG BEREDAR DI PASAR MODEREN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kalsium oksalat (CaC 2 O 4 ) dan kalsium karbonat (CaCO 3 ) adalah bahan

serta peningkatan jumlah dan jenis penyakit. Tumbuhan sebagai sumber senyawa bioaktif alami merupakan bahan baku yang potensial yang menunjang usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian

KAJIAN POTENSI UNDUR-UNDUR DARAT (MYRMELEON SP.) SEBAGAI ANTIDIABETES

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijual kembali (Godam, 2008). Produk Konsumen menjadi kebutuhan sehari hari bagi

STUDI PERBANDINGAN KANDUNGAN ION LOGAM TIMAH

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

PENENTUAN KADAR LOGAM BESI (Fe), TEMBAGA (Cu) DAN MANGAN (Mn) PADA PRODUK KULIT MANGGIS(Garcinia Mangostana, L)

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

baik berada di atas usus kecil (Kshirsagar et al., 2009). Dosis yang bisa digunakan sebagai obat antidiabetes 500 sampai 1000 mg tiga kali sehari.

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme. dalam tubuh menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan

Definisi Diabetes Melitus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hiperglikemia merupakan suatu kondisi dimana kadar gula (glukosa)

Obat Diabetes Paling Ampuh

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

UJI ANTIDIABETES SECARA IN VIVO. Dwi Handayani Ni Luh Sukeningsih

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1 Universitas Kristen Maranatha

Obat. Written by bhumi Thursday, 15 March :26 -

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

AHMAD SULISTYONO ( ) MEGA BUNGA P. ( ) CHAYUN PIDA RENNI ( ) SINTA HERAWATI ( ) ISPONI UMAYAH ( ) YUNAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia banyak yang beralih pada pengobatan tradisional. Kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional semakin tinggi karena mulai banyak ahli pengobatan tradisional yang berhasil dan menjadi populer lewat media massa. Pengobatan tradisional juga dirasa lebih murah dibandingkan dengan pengobatan modern. Selain itu, masyarakat beralih pada pengobatan tradisional karena takut akan efek samping dari obat-obatan sintetis yang dibuat di pabrik. Akhirnya, banyak masyarakat yang meminimalisir mengkonsumsi obat buatan dan memanfaatkan pengobatan tradisional (http://blogspot.com/2012/10/karya-tulis-undur-undur-darat-myrmeleon.html#) Salah satu pengobatan tradisional untuk penyakit diabetes mellitus adalah dengan mengkonsumsi undur-undur darat (myrmeleon sp.). Di samping karena khasiatnya, harganya juga terbilang cukup murah. Kepopulerannya terbukti dari semakin banyaknya kalangan pebisnis yang membudidayakan dan menjual serangga yang berjalan mundur ini. Binatang kecil yang biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir itu telah terbukti ampuh menurunkan gula darah (Hidayatul dkk, 2003). Undur-undur darat dengan nama latin Myrmeleon sp hewan ini adalah hewan yang unik sesuai dengan namanya undur-undur hewan ini dapat berjalan mundur hewan ini merupakan anak Kinjeng Dom atau Capung jarum. Capung Jarum merupakan capung kecil yang mirip jarum.hewan sekecil kutu anjing yang biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir ini ampuh menurunkan gula darah.dalam bahasa mandarin undur-undur darat bernama di-gu-niu dan dalam bahasa Inggris disebut Antlion. Dengan klasifikasi yang lebih jauh, binatang ini termasuk dalam keluarga Myrmeleontidae, yang berasal dari Yunani dari myrmex, yang berarti semut, dan leon, yang berarti singa. Serangga ini

mempunyai mulut penggigit dan dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala (Nugroho, 2008). Berdasarkan penelitian yang diketuai oleh Tyas Kurniasih,dkk dari Universitas Gajah Mada yang berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) 2006, diketahui bahwa binatang tersebut mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur darat adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Dalam hal ini, insulin digunakan untuk menurunkan kadar gula darah yang menjadi masalah bagi penderita DM, dan penelitian Femi Dwi Aldini,dkk menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara penggunaan undur-undur dengan terjadinya kerusakan sel pada jaringan hepar. Toksisitas logam pada manusia menyebabkan beberapa akibat negatif tetapi yang terutama adalah timbulnya kerusakan pada jaringan, terutama jaringan ekskresi (hati dan ginjal) (Darmono. 1995). Seperti pada umumnya jika kita minum obat apapun tidak boleh berlebihan. Demikian juga yang terjadi pada undur-undur yang dikonsumsi untuk menurunkan gula darah juga tidak boleh berlebihan karena mengkonsumsi undurundur terlalu banyak bisa menyebabkan badan panas, diare, dan pusing. Cara mengonsumsinya ada dua macam. Pertama, langsung ditelan sebanyak 3-5 ekor, sehari dua kali. Kedua, dimasukkan ke dalam kapsul, lalu diminum sehari dua kali (pagi dan sore) (http://undurundur.blogspot.com/2013_07_01_archive.html). Masyarakat sering tidak mengetahui kandungan dan reaksi tubuh terhadap bahan yang dikonsumsinya, tetapi mereka tetap mengkonsumsi karena dirasakan adanya perbaikan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan dasar-dasar ilmiah tentang kandungan, efek pada tubuh dalam jangka panjang dan korelasi dengan reaksi tubuh terhadap berbagai zat yang terkandung. Upaya untuk menyembuhkan pasien dari kelainan bukan hanya sekedar menghilangkan penyakitnya dan

gejalanya saja, tetapi juga harus memperhitungkan efek samping yang muncul dari pengobatan tersebut. Metode yang sangat umum digunakan unuk penentuan kadar logam berat dalam jumlah kecil biasanya menggunakan SSA, ICP, dan lain sebagainya. Namun penggunaan SSA lebih umum karena penggunaannya yang mudah, cepat, sensitif dan biaya pengoperasian relatif murah. Tetapi alat ini hanya dapat digunakan untuk uji kuantitatif. Metode ICP-OES memiliki beberapa kelebihan disbanding metode SSA karena metode ini sangat selektif dan dapat digunakan untuk analisa kulitatif dan kuantitatif beberapa unsur sekaligus di dalam sampel pada saat pengukuran, namun metode ini lebih rumit iay pengoperasian reatif mahal dan ketersediaan alat yang masih terbatas. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kandungan logam Cr, Cd, Pb, dan Fe pada undur-undur darat (myrmeleon sp.) karena logam tersebut dapat menimbulkan keracunan dalam tubuh dan bahkan menimbulkan kematian jika tidak memenuhi standar yang ditentukan. 1.2. Permasalahan a. Apakah Undur-undur Darat (myrmeleon sp.) mengandung logam Cd, Cr, Pb, dan Fe? b. Berapakah kandungan logam Cd, Cr, Pb, dan Fe yang terkandung pada Undurundur Darat (myrmeleon sp.)? c. Apakah kadar logam Cd, Cr, Pb, Fe, dan Zn yang terdapat pada undur-undur darat (myrmeleon sp.) masih memenuhi standar ambang batas BPOM.? d. Apakah dengan mengonsumsi 3-5 ekor Undur-undur Darat masih memenuhi standar ambang batas BPOM?

1.3. Pembatasan Masalah a. Dalam penelitian ini Undur-undur yang di analisis adalah Undur-undur Darat (myrmeleon sp.) b. Sampel diambil dari Silantom Jae Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara dengan beberapa kali pengambilan. c. Ukuran dan berat Undur-undur Darat dianggap sama. d. Logam yang dianalisis adalah logam Cd, Cr, Pb, dan Fe e. Uji kualitatif dilakukan dengan metode ICP-OES f. Uji kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode Spektrometer Serapa Atom (SSA) 1.4. Tujuan Penelitian a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah logam Cd, Cr, Pb, dan Fe terkandung dalam Undur-undur Darat (myrmeleon sp.). b. Untuk mengetahui berapa kadar logam Cd, Cr, Pb, dan Fe yang terkandung dalam Undur-undur Darat (myrmeleon sp.). c. Untuk mengetahui apakah kadar logam Cd, Cr, Pb, dan Fe masih memenuhi standar ambang batas BPOM. d. Untuk mengetahui apakah dengan mengonsumsi Undur-undur Darat 3-5 masih memenuhi standart ambang batas BPOM. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kandungan logam yg terdapat pada Undur-undur Darat (myrmeleon sp.) sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kadar logam tersebut masih sesuai dengan ambang batas menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

1.6. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Medan dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU serta di Laboratorium Balai Teknik Kimia Lingkungan Medan. 1.7. Metodologi a. Penelitian ini adalah merupakan eksperimen laboratorium b. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak dan dalam beberapa kali pengambilan. c. Sampel Undur-undur Darat kemudian dihilangkan kadar airnya dengan pemanasan dalam oven pada suhu 105-110 o C kemudian dihaluskan d. Dekstruksi Sampel Undur-undur Darat yang telah dihaluskan dilakukan dengan metode dekstruksi kering dengan pemanasan dalam tanur 550 600 o C selama 2 jam dan dilanjutkan dengan pelarutan sampel menggunakan HNO 3(p), dan H 2 O 2 30 %. e. Uji kualitatif dilakukan dengan metode ICP-OES f. Uji kualitatif dengan penentuan kandungan logam Cd, Cr, Pb, dan Fe pada Undur-undur Darat dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) dengan panjang gelombang untuk logam Cd λ = 228,8 nm; Cr λ = 359,3 nm; Pb λ = 283,3 nm; dan Fe λ = 248,3 nm.