DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... x

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar

PET CARE CENTER DI DENPASAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL, DIAGRAM, DAN GAMBAR...

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

Scanned by CamScanner

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

REDISAIN GOR BASKET NGURAH RAI DENPASAR, BALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

GELANGGANG REMAJA DI KABUPATEN BADUNG

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM

MOTOCROSS DI TABANAN

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN GREEN HOTEL DI DESA PEMUTERAN KABUPATEN BULELENG

REDESAIN SMA NEGERI 1 SERIRIT

KATA PENGANTAR Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Flores Bajawa Di Kabupaten Ngada, Flores.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL ATLET DAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA DI YOGYAKARTA

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN

PP-IPTEK Kota Singaraja KATA PENGANTAR

SEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) ALUR DESAIN HOSTEL DI TANAH LOT TABANAN MADE NURJAYA PERMANA NIM

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii

I KOMANG YOGI PURWANTA

GEDUNG PERTUNJUKAN TEATER MODERN DI DENPASAR

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

UNIVERSITAS DIPONEGORO GELANGGANG OLAHRAGA BASKET DI KOTA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR AHMAD ABDUL HAQ

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Proyek

TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK KHUSUS PERMAINAN TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

BAB III METODE PERANCANGAN

GEDUNG PENJUALAN SARANA PENDIDIKAN DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO KOMPLEK OLAHRAGA KUDUS PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL SEPTEMBER 2015

TEMPAT PENITIPAN ANAK USIA DINI DI DENPASAR

Kantor Produksi Iklan di Badung

REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEMPAT PENITIPAN DAN PERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH DI DENPASAR

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

Landasan Konsepsual Perancangan ABSTRACT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

CHINESE GARDEN RESTAURANT AND FAMILY KARAOKE DI GIANYAR

WATER SPORT DI PANTAI MELASTI UNGASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB III METODE PERANCANGAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. PERNYATAAN PENULIS... iv. KATA PENGANTAR...

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar

BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY DI GIANYAR BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY DI GIANYAR UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER) 2016

PUSAT SOSIAL REMAJA DI DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

CITY HOTEL DI DENPASAR

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

Sekolah Fotografi di Denpasar

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

GALERI KAIN TENUN ENDEK DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BEACH MALL DI GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

SEMINAR TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

SEMARANG INLINE SPEED SKATE AREN

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

Sekolah Fotografi di Denpasar

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB I PENDAHULUAN. sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan ( sumber : sensus penduduk 2010 ). Semarang mempunyai Gelanggang

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

KATA PENGANTAR Pusat Perbelanjaan Batu Permata di Denpasar Bali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR

Transkripsi:

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode... 4 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SPORT CENTER 2.1 Definisi Olahraga... 6 2.1.1 Jenis Olahraga... 7 2.1.2 Manfaat Olahraga... 10 2.2 Pengertian Sport Center... 11 2.3 Ruang-ruang Utama pada Sport Center... 12 2.3.1 Entrance... 12 2.3.2 Lapangan Indoor/Gedung Olahraga Utama... 12 2.3.3 Ruang Loker... 12 2.3.4 Ruang Lobi dan Foyer... 13 2.3.5 Kamar Mandi dan Toilet... 13 2.3.6 Equipment Storage... 13 2.4 Klasifikasi Gedung Olahraga di Indonesia... 13 2.4.1 Pengertian Gedung Olahraga... 14 2.4.2 Klasifikasi dan Perencanaan Teknis Gedung Olahraga... 14 2.5 Jenis Olahraga yang Diwadahi... 15 2.5.1 Bola Basket... 16 2.5.2 BuluTangkis... 18 2.5.3 Voli... 19 2.5.4 Tenis... 20 2.5.5 Futsal... 22 iii

2.5.6 Karate... 23 2.5.7 Judo... 24 2.6 Fasilitas-fasilitas Penunjang... 26 2.6.1 Gym Center... 26 2.6.2 Cafetaria atau Food Court... 27 2.6.3 Retail Shop... 27 2.7 Kajian Fasilitas Sejenis... 27 2.7.1 GOR Bhuwana Patra... 28 2.7.2 Provincias Unidas Sports Center... 31 2.7.3 GOR Ngurah Rai Denpasar... 33 2.8 Kesimpulan Kajian Fasilitas Sejenis... 36 2.9 Spesifikasi Umum Sport Center... 37 2.9.1 Pengertian Sport Center... 38 2.9.2 Fungsi dan Tujuan Sport Center... 38 2.9.3 Klasifikasi Sport Center... 38 2.9.4 Pengelola... 38 2.9.5 Pelayanan dan Fasilitas... 39 BAB III STUDI PENGADAAN SPORT CENTER DI KABUPATEN BADUNG 3.1 Tinjauan Umum Lokasi... 40 3.1.1 Aspek Fisik... 40 3.1.2 Aspek Non Fisik... 43 3.2 Tinjauan Data Keolahragaan Nasional (KEMENPORA 2010)... 48 3.3 Pemilihan Cabang Olahraga yang akan Diwadahi... 49 3.4 Analisis SWOT... 49 3.4.1 Kekuatan (Strength)... 50 3.4.2 Kelemahan (Weakness)... 50 3.4.3 Peluang (Opportunity)... 51 3.4.4 Hambatan (Threat)... 51 3.4.5 Kesimpulan Analisis SWOT... 52 3.5 Spesifikasi Khusus Sport Center di Kabupaten Badung... 54 3.5.1 Pengertian... 54 3.5.2 Fungsi... 54 iv

3.5.3 Tujuan dan Sasaran... 55 3.5.4 Batasan... 55 3.5.5 Pelayanan... 56 3.5.6 Fasilitas... 56 BAB IV TEMA DAN PROGRAM 4.1 Tema... 58 4.1.1 Pendekatan Pemilihan Tema... 59 4.1.2 Penentuan Tema... 60 4.1.3 Pemahaman Tema... 60 4.1.4 Penerapan Tema... 61 4.2 Program Ruang... 61 4.2.1 Program Fungsional... 61 4.2.2 Program Performansi... 70 4.2.3 Program Arsitektural... 86 4.3 Program Tapak... 92 4.3.1 Pemilihan Lokasi Tapak... 92 4.3.2 Pemilihan Tapak... 94 4.3.3 Analisis Tapak... 101 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak... 110 5.1.1 Konsep Entrance Tapak... 110 5.1.2 Konsep Zoning Tapak... 113 5.1.3 Konsep Bentuk, Pola, dan Orientasi Masa Bangunan... 115 5.1.4 Konsep Sirkulasi Tapak... 117 5.1.5 Konsep Parkir... 120 5.1.6 Konsep Ruang Luar... 122 5.2 Konsep Perancangan Bangunan... 124 5.2.1 Konsep Entrance Bangunan... 124 5.2.2 Konsep Interior atau Ruang Dalam... 126 5.2.3 Konsep Fasad dan Tampilan Bangunan... 128 5.2.4 Konsep Struktur Bangunan... 130 5.2.5 Konsep Bahan dan Material... 133 v

5.2.6 Konsep Utilitas... 135 DAFTAR PUSTAKA... 137 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Olaharaga Basket... 16 Gambar 2.2 Ukuran Lapangan Bola Basket standar FIBA... 16 Gambar 2.3 Olahraga Permainan Bulutangkis... 18 Gambar 2.4 Ukuran Standar Lapangan Bulutangkis... 18 Gambar 2.5 Permainan Olahraga Bola Voli... 19 Gambar 2.6 Ukuran Standar Lapangan Bola Voli... 20 Gambar 2.7 Permainan Bola Tenis... 21 Gambar 2.8 Ukuran standar Lapangan Tenis... 21 Gambar 2.9 Permainan Olahraga Futsal... 22 Gambar 2.10 Ukuran Standar Lapangan Futsal... 23 Gambar 2.11 Seni Bela Diri Karate... 23 Gambar 2.12 Ukuran Lapangan Matras Karate... 24 Gambar 2.13 Olaharaga Bela Diri Judo... 25 Gambar 2.14 Ukuran Matras Judo standar IJF... 26 Gambar 2.15 Papan Nama GOR Bhuwana Patra... 28 Gambar 2.16 Peta Lokasi GOR Bhuwana Patra... 28 Gambar 2.17 Tampilan Bangunan Gelanggang Olahraga Utama... 30 Gambar 2.18 Layout GOR Bhuwana Patra... 30 Gambar 2.19 Peta Lokasi Provincias Unidas Sports Center... 31 Gambar 2.20 Provincias Unidas Sports Center... 32 Gambar 2.21 Denah Provincias Unidas Sports Center... 32 Gambar 2.22 GOR Ngurah Rai... 33 Gambar 2.23 Peta Lokasi GOR Ngurah Rai... 34 Gambar 2.24 GOR Lila Bhuana... 34 Gambar 2.25 Layout GOR Gelora Ngurah Rai... 36 Gambar 3.1 Peta Kabupaten Badung... 47 Gambar 4.1 Proses kegiatan civitas Pengunjung... 57 Gambar 4.2 Proses kegiatan Owner Sport Center... 57 Gambar 4.3 Proses kegiatan Manajer, Staff Keuangan dan Staff Administrasi... 58 vii

Gambar 4.4 Proses kegiatan Pemilik Gym Center... 58 Gambar 4.5 Proses kegiatan Staff Keuangan dan Administrasi Gym... 59 Gambar 4.6 Proses kegiatan Staff Maintenance Gym Center... 59 Gambar 4.7 Proses kegiatan Pegawai Gym Center... 60 Gambar 4.8 Proses kegiatan Instruktur Gym Center... 60 Gambar 4.9 Proses kegiatan Retailer Sport Shop... 61 Gambar 4.10 Proses kegiatan Pegawai Cafetaria... 61 Gambar 4.11 Proses kegiatan Staff Cleaning Service... 62 Gambar 4.12 Proses kegiatan Staff Engineering... 62 Gambar 4.14 Hubungan Ruang secara Makro... 84 Gambar 4.15 Hubungan Ruang kelompok Ruang Utama... 85 Gambar 4.16 Hubungan Ruang kelompok Ruang Penunjang... 85 Gambar 4.17 Hubungan Ruang kelompok Ruang Pelengkap... 86 Gambar 4.18 Organisasi Ruang dan Sirkulasi Aktifitas pada Sport Center di Kabupaten Badung... 87 Gambar 4.19 Peta lokasi Kecamatan Mengwi beserta ketiga lokasi alternatif tapak... 93 Gambar 4.20 Kondisi Tapak Alternatif 1... 94 Gambar 4.21 Kondisi Tapak Alternatif 2... 95 Gambar 4.22 Kondisi Tapak Alternatif 3... 96 Gambar 4.23 Sketsa kondisi bentuk lahan dan lebar jalan... 98 Gambar 4.24 Sketsa analisa bentuk lahan dan hasil BUA... 99 Gambar 4.25 Sketsa analisa Topografi, Geologi, dan Hidrologi pada tapak... 100 Gambar 4.26 Sketsa kondisi iklim pada tapak... 102 Gambar 4.27 Sketsa kesimpulan analisa iklim pada tapak... 103 Gambar 4.28 Sketsa kesimpulan analisa traffic pada tapak... 104 Gambar 4.29 Sketsa analisa utilitas pada tapak... 105 Gambar 4.30 Sketsa analisa kebisingan pada tapak... 107 Gambar 4.31 Sketsa kesimpulan analisa kebisingan pada tapak... 108 Gambar 4.32 Sketsa kesimpulan analisa View pada tapak... 109 Gambar 5.1 Analisa konsep entrance tapak... 111 viii

Gambar 5.2 Konsep entrance tapak... 112 Gambar 5.3 Konsep zoning tapak... 114 Gambar 5.4 Konsep zoning tapak (2)... 114 Gambar 5.5 Konsep Bentuk Masa Bangunan... 116 Gambar 5.6 Konsep Orientasi Masa Bangunan... 117 Gambar 5.7 Konsep Sirkulasi Tapak (Kendaraan)... 119 Gambar 5.8 Konsep Sirkulasi Tapak (Manusia)... 119 Gambar 5.9 Skema Konsep Sirkulasi Tapak... 120 Gambar 5.10 Analisis Penempatan Area Parkir... 122 Gambar 5.11 Konsep Parkir Tapak... 122 Gambar 5.12 Konsep Ruang Luar... 124 Gambar 5.13 Konsep Entrance Bangunan... 126 Gambar 5.14 Contoh Tampilan Ruang Dalam untuk konsep Sport Center di Kabupaten Badung... 128 Gambar 5.15 Konsep Tampilan Bangunan... 130 Gambar 5.16 Contoh Fasad Batu Bata untuk konsep Sport Center di Kabupaten Badung... 130 Gambar 5.17 Pondasi Bor Pile... 132 Gambar 5.18 Sistem Struktur Rangka Kolom dan Balok... 133 Gambar 5.19 Sistem Struktur Rangka Ruang... 133 Gambar 5.20 Contoh baha Rangka Baja untuk konsep Sport Center di Kabupaten Badung... 135 Gambar 5.21 Contoh Sun Pipe untuk konsep Sport Center di Kabupaten Badung... 136 ix

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Macam-macam Cabang Olahraga... 8 Tabel 2.2 Macam-macam Cabang Olahraga yang diakui oleh KONI Kabupaten Badung, Bali... 9 Tabel 2.3 Klasifikasi dan Penggunaan Bangunan Gedung Olahraga... 13 Tabel 2.4 Ukuran Minimal Dimensi Ruang Gedung Olahraga... 13 Tabel 2.5 Kesimpulan Kajian Fasilitas Sejenis... 41 Tabel 3.1 Nama Ibukota, Jumlah Desa dan Unit dibawah Desa Kabupaten Badung tahun 2014... 46 Tabel 3.2 Indikator Geografis Menurut Kecamatan di Kabupaten 2014... 47 Tabel 3.3 Proyeksi Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Badung... 49 Tabel 3.4 Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Badung 2010-2014... 49 Tabel 3.5 Perolehan Medali masing-masing Cabor pada Porprov Bali XII 2015... 50 Tabel 3.6 Perolehan Medali masing-masing Cabor pada Porprov Bali XI 2013... 51 Tabel 3.7 Perolehan Medali masing-masing Cabor pada Porprov Bali X 2011... 51 Tabel 3.8 Fasilitas Olahraga berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Badung... 52 Tabel 3.9 Olahraga yang paling sering dilakukan masyarakat Indonesia... 53 Tabel 3.10 Olahraga yang paling sering dilakukan masyarakat Bali... 53 Tabel 3.11 Presentase tujuan berolahraga masyarakat Bali... 54 Tabel 3.12 Kesimpulan Analisis SWOT... 57 Tabel 4.1 Hasil Kebutuhan Ruang... 63 Tabel 4.2 Data Pengunjung pada Studi Banding Proyek Sejenis... 64 Tabel 4.3 Asumsi Jumlah Pengelola pada Sport Center di Kabupaten Badung... 65 Tabel 4.4 Program Performansi... 67 Tabel 4.5 Besaran Ruang Sport Center di Kabupaten Badung... 82 Tabel 4.6 Pembobotan Kriteria Lokasi... 89 Tabel 4.7 Penetapan Lokasi... 90 x

Tabel 4.8 Pembobotan Kriteria Tapak... 92 Tabel 4.9 Penilaian Kriteria Pemilihan Tapak... 97 xi

ABSTRAK Elkana, Dimi. 2016. Sport Center di Kabupaten Badung. Studio Tugas Akhir, Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Udayana. Pembimbing : Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST., MA., Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT. Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten terkaya yang ada di Provinsi Bali. Kabupaten yang memiliki wilayah seluas 418,52 km 2 ini memiliki penghasilan utama dari sektor pariwisata yaitu dari retribusi Pajak Hotel dan Restoran (PHR). Kabupaten yang memiliki enam kecamatan ini juga sangat dikenal karena tempat-tempat wisata yang dimilikinya serta catatan prestasi-prestasi tertentu yang telah diraih. Salah satu prestasi yang paling menonjol yang dimiliki oleh Kabupaten Badung adalah prestasi di bidang olahraga. Dalam makalah ini penulis ingin menyampaikan bagaimana prestasi Kabupaten Badung di bidang olahraga tersebut dapat diwadahi pada sebuah gedung olahraga yaitu Sport Center. Sport Center merupakan pusat kegiatan dari berbagai macam cabang olahraga yang dapat diwadahi didalam ruangan maupun diluar ruangan sehingga masyarakat Badung yang memiliki pola hidup sehat berolahraga dapat rutin melakukan kegiatan olahraga pada Sport Center. Adapun metode yang dipergunakan adalah Metode Perancangan karena proses pemaparan materi pada makalah ini akan mengacu pada proses perancangan Sport Center di Kabupaten Badung. Proses perancangan tersebut merupakan rangkaian dari data-data observasi objek studi banding, data-data prestasi olahraga Kabupaten Badung, analisis tapak, dan program ruang yang sesuai dengan kebutuhan Sport Center di Kabupaten Badung. Sehingga diharapkan akan timbul konsep-konsep yang menarik dan fungsional yang dapat menjadi pedoman maupun acuan dalam perancangan Sport Center di Kabupaten Badung. Kata Kunci : sport, center, Badung, olahraga.

BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I Pendahuluan akan membahas mengenai latar belakang pemilihan judul terkait dengan topik perencanaan dan perancangan yang diambil, rumusan permasalahan, tujuan serta metode yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten terkaya yang ada di Provinsi Bali. Kabupaten yang memiliki wilayah seluas 418,52 km 2 ini memiliki penghasilan utama dari sektor pariwisata yaitu dari retribusi Pajak Hotel dan Restoran (PHR). Kabupaten yang memiliki enam kecamatan ini juga sangat dikenal karena tempat-tempat wisata yang dimilikinya serta catatan prestasi-prestasi tertentu yang telah diraih. Salah satu prestasi yang paling menonjol yang dimiliki oleh Kabupaten Badung adalah prestasi di bidang olahraga. Dikalangan para atlet dan dunia olahraga Bali, nama Kabupaten Badung sudah tidak asing lagi dalam setiap ajang kompetisi olahraga di tingkat provinsi sebut saja seperti Porprov Bali. Pada Porprov Bali yang ke XII tahun 2015, Badung menjadi juara umum dengan perolehan medali yaitu 143 medali emas, 107 perak, dan 97 perunggu di 32 cabang olahraga 1

yang dilombakan. Badung mengungguli pesaingnya yaitu Kabupaten Buleleng yang menjadi runner up serta Denpasar yang berada di urutan ketiga. Prestasi Badung pada ajang Porprov Bali tidak hanya gemilang pada saat itu saja. Berdasarkan catatan daftar juara umum Porprov Bali, Kabupaten Badung sudah menjadi juara umum sebanyak enam kali pada ajang kompetisi yang diadakan setiap dua tahun tersebut. Tercatat sejak Porprov Bali ke IX tahun 2009 sampai Porprov Bali ke XII tahun 2015, terhitung Badung telah menjadi juara umum sebanyak empat kali berturut-turut. Sehingga tak heran jika Kabupaten Badung sering disebut sebagai juara bertahan dalam setiap ajang Porprov Bali. Perolehan prestasi yang gemilang tersebut juga tak lepas dari peran setiap atlet-atlet yang mewakili Kabupaten Badung dalam setiap ajang Porprov Bali. Dukungan pemerintah, lembaga-lembaga terkait, dan kerja keras dari para atletatlet berbakat merupakan faktor yang utama yang selalu menjadikan Badung sebagai juara bertahan. Banyaknya akademi keolahragaan, pusdiklat, dan lembagalembaga tertentu di Badung yang bergerak di bidang olahraga memberikan kesempatan dan peluang yang sangat baik bagi para atlet untuk dapat melatih dan meningkatkan kemampuan mereka. Untuk dapat berlatih dan meningkatkan kemampuan para atlet tentu saja mereka membutuhkan tempat latihan. Para atlet ini dapat berlatih dimana saja di tempat yang dapat menunjang kegiatan mereka seperti di lapangan, pusat kebugaran, dan di gelanggang olahraga atau GOR. Tempat-tempat latihan seperti GOR atau lapangan atau tempat latihan tersendiri yang disediakan oleh lembaga terkait sudah ada dan jumlahnya tidak sedikit di Kabupaten Badung. Tercatat terdapat dua gelanggang olahraga di Kabupaten Badung yaitu GOR Mengwi di Kecamatan Mengwi dan GOR Purna Krida di Kerobokan. Kedua gelanggang olahraga ini dapat menjadi tempat latihan bagi cabang olahraga tertentu dan bagi para atlet yang dapat diwadahi kegiatannya pada gelanggang olahraga tersebut. Dengan sedemikian gemilangnya prestasi Kabupaten Badung di bidang olahraga, Badung perlu memilki sebuah komplek tempat atau kawasan yang terpadu untuk pusat kegiatan olahraga. Sebagian besar gelanggang olahraga di Badung hanya dapat mewadahi beberapa cabang olahraga saja dan dengan fasilitas yang masih dianggap kurang baik oleh para atlet. Menurut mantan Bupati Badung 2

Anak Agung Gde Agung dilansir dari antarabali.com 30 Maret 2013, beliau menyatakan bahwa GOR Purna Krida Kerobokan sudah direnovasi dan dilengkapi dengan sarana untuk pertandingan basket berstandar nasional dan internasional. Sehingga GOR Purna Krida saat ini menjadi satu-satunya gelanggang olahraga di Kabupaten Badung dengan standar Internasional berkapasitas 2.500 penonton. Kualitas dari GOR Purna Krida ini juga sudah terbukti seiring dengan selalu diselenggarakannya pertandingan-pertandingan bola basket bergengsi dan berskala nasional setiap tahunnya seperti NBL (National Basketball League) yaitu liga basket profesional terbesar di Indonesia, dan DBL (Development Basketball League) yaitu liga basket pelajar yang terbesar di Indonesia. Walaupun sudah memiliki gelanggang olahraga berstandar Internasional, Kabupaten Badung tidak dapat hanya mengandalkan GOR Purna Krida sebagai satu-satunya tempat untuk pusat kegiatan olahraga di Badung. Para atlet memerlukan sebuah tempat atau kawasan pusat kegiatan olahraga yang terpadu dengan fasilitas lengkap dan dapat mewadahi berbagai cabang olahraga yang sering dilombakan untuk ajang Porprov Bali. Atas dasar permasalahan tersebut maka perlu didirikan sebuah pusat kegiatan olahraga atau Sport Center di Kabupaten Badung yang dapat mengakomodasi dan mewadahi setiap kegiatan olahraga pada beberapa cabangcabang olahraga yang dapat dilombakan pada Porprov Bali atau ajang kompetisi olahraga lainnya. Sport Center di Kabupaten Badung ini dapat menjadi tempat atau kawasan yang terpadu dan terpusat yang dapat dipakai oleh para atlet dari berbagai cabang olahraga untuk latihan bersama dan meningkatkan kemampuan. Selain sebagai tempat latihan untuk para atlet Sport Center ini juga dapat menjadi prasarana bagi masyarakat Badung pada umumnya untuk melakukan kegiatan olahraga sehari-hari, serta dapat menjadi tempat untuk diselenggarakannya ajang kompetisi dan rekreasi olahraga. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan berbagai permasalahan antara lain : 1. Apa yang dimaksud dengan Sport Center? 2. Bagaimana klasifikasi bangunan Sport Center di Kabupaten Badung? 3

3. Apa saja cabang olahraga yang dapat diwadahi pada Sport Center? 4. Fasilitas-fasilitas apa saja yang terdapat pada Sport Center di Kabupaten Badung? 5. Dimanakah lokasi yang tepat untuk mendirikan Sport Center di Kabupaten Badung? 1.3 Tujuan 1 Memberikan wadah bagi masyarakat sebagai tempat pusat kegiatan olahraga di Kabupaten Badung. 2 Memfasilitasi para atlet atau masyarakat atau komunitas-komunitas di bidang olahraga dalam menjalankan latihan. 3 Mampu menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan perlengkapan olahraga. 4 Menjadi sarana dan prasarana rekreasi olahraga bagi keluarga maupun masyarakat Badung secara umum. 5 Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Badung. 1.4 Metode Makalah ini merupakan suatu bagian dari proses merancang Sport Center di Kabupaten Badung maka metode yang dipakai adalah Metode Perancangan. Adapun tahapan-tahapan yang dilalui dalam membahas setiap persoalan mengenai perancangan Sport Center tersebut diuraikan dalam lima langkah proses perancangan sebagai berikut : (Snyder, 1984:225) 1. Tahap Identifikasi Pada tahapan awal ini proses perancangan meliputi identifikasi dan pengenalan terhadap sport center. Pada makalah ini Tahap Identifikasi terhadap identifikasi desain sport center dituangkan dalam latar belakang proyek, rumusan permasalahan pokok, serta tujuan dan sasaran dalam perancangan sebuah sport center. 2. Persiapan Tahapan kedua dalam proses perancangan yaitu persiapan yang meliputi pengumpulan dan analisa data yang terkait dengan perancangan Sport 4

Center di Kabupaten Badung. Teknik pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah datadata yang didapatkan secara langsung melalui pengamatan, observasi dan wawancara. Data Sekunder merupakan data yang didapat melalui studi literatur, hasil penelitian atau data milik orang lain, serta data-data yang didapat melalui internet. Analisa data dilakukan dengan mencari landasan teori seperti pemahaman fungsi bangunan, bentuk, syarat-syarat dan kebutuhan ruang yang berkaitan dengan sport center. Sehingga dengan demikian pada tahap persiapan ini ditemukan berbagai titik terang untuk permasalahan-permasalahan dalam konteks perancangan Sport Center di Kabupaten Badung. 3. Sintesis Sintesis merupakan rangkaian dari usul-usul rancangan yang telah memerhatikan berbagai pertimbangan terhadap konteks sosial, ekonomi, fisik, program, analisis tapak, klien, teknologi, estetika, dan nilai-nilai perancangan khususnya mengenai Sport Center di Kabupaten Badung. Dalam tahapan ini sudah ada konsep-konsep yang menjadi solusi untuk setiap permasalahan terkait dengan membangun sport center dengan lokasinya di Kabupaten Badung. Sehingga pada tahap ini schematic design sudah dapat dilakukan. 4. Evaluasi Tahapan ini merupakan tahapan yang berpusat pada kegiatan mengevaluasi sebuah konsep rancangan sehingga didapat berbagai kemungkinan alternatif-alternatif desain. 5. Tindakan Tahap Tindakan pada Proses Perancangan meliputi kegiatan-kegiatan dalam rangka mempersiapkan dan melaksanakan suatu proyek. Dari sekian proses perancangan, pada makalah ini hanya mencakup poin dari nomer satu sampai dengan poin nomer tiga, pada beberapa proses di poin tiga dilanjutkan pada matakuliah Studio Tugas Akhir. 5