Gambar 5. Pertumbuhan Paspalum notatum Fluegge Setelah Ditanam

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2. Kondisi Pols (8 cm) setelah Penyimpanan pada Suhu Ruang

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2. Cendawan pada Stek (a), Batang Kecoklatan pada Stek (b) pada Perlakuan Silica gel

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel pertumbuhan yang diamati pada eksplan anggrek Vanda tricolor

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (lampiran 7.1) menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas pangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

WAKTU PENYIMPANAN DAN PANJANG RHIZOME RUMPUT BAHIA (Paspalum notatum Fluegge ) SEBAGAI BAHAN TANAM VEGETATIF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

TINJAUAN PUSTAKA Rumput Sebagai Sumber Hijauan Pakan

pengaruh cahaya terhadap tumbuhan kacang hijau

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Viabilitas dan Vigoritas

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

PELAKSANAAN PENELITIAN. Disiapkan batang atas ubi karet dan batang bawah ubi kayu gajah yang. berumur 8 bulan dan dipotong sepanjang 25 cm.

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai varietas Grobogan memiliki umur polong berkisar 76 hari, bobot biji

tanaman pada fase perkembangan reproduktif sangat peka terhadap cekaman kekeringan. Kondisi cekaman kekeringan dapat menyebabkan gugurnya

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIFITAS LAMA PENIRISAN STEK DI MEDIA TANAH BERPASIR TERHADAP PERTUMBUHANKAMBOJA (Adenium obesum)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabe (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali...

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU. Disusun oleh: Madania Asshagab Nur Fifa Rifa atus shalihah Sarinah Sri Rahmisari Rembulan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.1. keturunan. makanan. hormon. hobby

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. satu MSI (Minggu Setelah Inokulasi). Respon eksplan berbeda pada setiap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

JUPE, Volume 1 ISSN Desember PENGARUH PARANET PADA SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase (%) Tunas Pada 1 MST

Transkripsi:

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Suhu rumah kaca berkisar antara C hingga 37 C, kondisi yang cukup baik bagi pertumbuhan tanaman. Menurut Sarief (1985) kisaran maksimum pertumbuhan tanaman antara 15 C sampai C suhu terbaik untuk pertumbuhan tanaman juga pertumbuhan mikroorganisme tanah. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman relatif sama seperti intensitas cahaya, suhu lingkungan, kelembaban, dan angin. Gambar. Rumah Kaca Laboratorium Lapang Agrostologi IPB Minggu pertama pengamatan setelah penanaman keseluruhan pertumbuhan sudah menununjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Pertumbuhan pada kontrol (tanpa perlakuan) jauh lebih cepat dibanding pertumbuhan tanaman dengan perlakuan. Gambar 5. Pertumbuhan Paspalum notatum Fluegge Setelah Ditanam 13

Pertambahan Jumlah Node Node merupakan tempat tumbuhnya tunas, semakin banyak jumlah node maka pertambahan tunas akan semakin banyak. Jarak antara node disebut dengan internode. Internode setiap rhizome memiliki panjang yang berbeda-beda. Jumlah node berbanding lurus dengan panjang rhizome, sedangkan semakin panjang rhizome maka jumlah node akan semakin banyak. Pertambahan jumlah node setelah masa tanam dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Pertambahan Jumlah Node Sebelum Tanam dan Setelah Tanam Panjang Jumlah node rhizome (cm) Sebelum tanam Setelah tanam Perubahan,5 7 11 5 13 1 3 7,5 17 1 1 Tabel 1 menunjukkan bahwa perubahan jumlah node setelah tanam tidak berbeda signifikan antara panjang rhizome yang berbeda. Hal ini karena masa tanam yang sama sehingga pertumbuhannya tidak berbeda signifikan. Bobot Rhizome Rumput Bahia membentuk sistem perakaran yang ekstensif salah satu yang membuatnya paling toleran ketika kekeringan. Memiliki kinerja yang baik pada tanah yang tandus, tanah berpasir, tidak memerlukan input pupuk yang banyak, dan memiliki masalah yang sedikit dalam hal penyakit (Trenholm et al., 3). Ketahanan suatu bahan tanam untuk disimpan dicirikan oleh kemampuan bahan itu untuk dapat tumbuh setelah mengalami masa simpan (Rohayati, 1997). Menurut Soesarsono (1988) tujuan penyimpanan adalah menjaga dan mempertahankan mutu komoditi yang disimpan dengan cara menghindari, mengurangi ataupun menghilangkan berbagai faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas komoditi tersebut. Whidiyani (1993) menyatakan bahwa tujuan dari penyimpanan adalah mempertahankan viabilitas maksimum bibit dalam periode simpan selama mungkin dengan menghindarkan terjadinya kemunduran fisiologis. Berikut ini informasi penurunan bobot rhizome setelah simpan dan panen yang disajikan dalam bentuk diagram batang : 1

Bobot Rhizome 1 1 8 Sebelum Tanam Setelah panen,5 cm 5 cm 7,5 cm 1 cm Gambar. Bobot Rhizome Sebelum dan Setelah Panen pada Penyimpanan Hari (kontrol) Bobot Rhizome 9 8 7 5 3 1,5 cm 5 cm 7,5 cm 1 cm Sebelum Simpan Setelah Simpan Setelah Panen Gambar 7. Bobot Rhizome Sebelum dan Setelah Simpan serta Setelah Panen pada Penyimpanan 1 Hari 15

Bobot Rhizome 7 5 3 1 Sebelum Simpan Setelah Simpan Setelah Panen,5 cm 5 cm 7,5 cm 1 cm Gambar 8. Bobot Rhizome Sebelum dan Setelah Simpan serta Setelah Panen pada Penyimpanan Hari 8 7 Bobot Rhizome 5 3 1,5 cm 5 cm 7,5 cm 1 cm Sebelum Simpan Setelah Simpan Setelah Panen Gambar 9. Bobot Rhizome Sebelum dan Setelah Simpan serta Setelah Panen pada Penyimpanan 3 Hari 1

Bobot Rhizome 9 8 7 5 3 1,5 cm 5 cm 7,5 cm 1 cm Sebelum Simpan Setelah Simpan Setelah Panen Gambar 1. Bobot Rhizome Sebelum dan Setelah Simpan serta Setelah Panen pada Penyimpanan Hari Diagram batang diatas menunjukkan bahwa bobot rhizome setelah simpan dan setelah panen mengalami penurunan, kecuali penyimpanan 1 hari pada panjang rhizome 7,5 cm dan 1 cm mengalami peningkatan setelah panen. Penurunan bobot rhizome setelah panen karena cadangan nutrien terutama energi yang terdapat dalam rhizome telah digunakan untuk pertumbuhan daun dan pertambahan tunas, sedangkan peningkatan bobot rhizome setelah panen karena nilai nutrien yang digunakan untuk pertumbuhan daun dan tunas sedikit. Tabel menunjukkan penyusutan bobot rhizome setelah penyimpanan. Tabel. Persentase Penyusutan Bobot Rhizome Setelah Disimpan (%) Panjang Waktu Simpan (hari) Rhizome (cm) 1 3,5, 7, 1,3 7,9 5,,5 1, 8,1 7,5 1, 8,3 9, 9,8 1 1, 1, 9,5 11, Tabel menunjukkan bahwa penyusutan terbesar ditunjukkan oleh penyimpanan selama hari dengan panjang rhizome 1 cm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin panjang rhizome maka bobot penyusutan semakin tinggi dan semakin lama waktu simpan maka bobot penyusutannya juga semakin tinggi. Syarif 17

dan Halid (1993) menyatakan bahwa selama penyimpanan terjadi penyimpangan mutu yang dapat dikelompokkan kedalam penyusutan kualitatif dan kuantitatif. Penyusutan kualitatif adalah kerusakan yang terjadi akibat perubahan-perubahan biologi (mikrobiologi, serangga, tungau, respirasi), perubahan-perubahan fisik (tekanan, getaran, suhu, kelembaban), serta perubahan kimia dan biokimia (reaksi pencoklatan, ketengikan). Sedangkan penyusutan kuantitatif adalah kehilangan jumlah atau bobot hasil karena adanya gangguan biologi (proses respirasi, serangan serangga dan tikus). Tabel 3 menunjukkan persentase penyusutan setelah panen. Tabel 3. Persentase Penyusutan Bobot Rhizome Setelah Panen (%) Panjang Waktu Simpan (hari) Rhizome (cm) 1 3,5 1,1 9,9 19, 7, 5 9,1 11,9 15,7 38, 7,5 * 17,7 3,9 35,8 1 * 3,8,8 37,1 Keterangan: * : peningkatan bobot rhizome setelah panen Tabel 3 menunjukkan bahwa penyusutan terbesar diperoleh pada waktu simpan hari. Panjang Daun Pertumbuhan adalah proses dalam kehidupan yang mengakibatkan perubahan ukuran tanaman semakin besar dan juga menentukan hasil tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan berlangsung secara terus menerus sepanjang daur hidup, bergantung pada tersedianya meristem, hasil asimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Salah satu ciri dari pertumbuhan tanaman adalah dengan meningkatnya panjang daun. Daun secara umum dipandang sebagai organ produsen fostosintat utama, dengan demikian pengamatan daun sangat diperlukan selain sebagai indikator pertumbuhan juga sebagai data penunjang untuk menjelaskan proses pertumbuhan yang terjadi seperti pada pembentukan biomasaa tanaman (Sitompul dan Guritno, 1995). Tabel memperlihatkan pengaruh perlakuan penyimpanan dan panjang rhizome terhadap panjang daun. 18

Tabel. Pengaruh dan Waktu Simpan terhadap Panjang Daun (cm) Waktu simpan (cm) Rataan (hari),5 5 7,5 1 39,9 38,9,5, 39, a 1 11,,3 8, 1,1 9, b 11, 9, 1,9 1, 1,3 b 3 11,, 1,3 1, 11, b,7,,5 9, 1, b Rataan 15,8 b 1,7 b 1,5 a 18, ab Keterangan : Huruf superskrip yang sama pada kolom atau baris yang sama menunjukkan pengaruh yang nyata. Tabel memperlihatkan bahwa nilai waktu simpan paling tinggi terlihat pada waktu simpan hari. Sedangkan panjang rhizome nilai tertinggi ada pada panjang rhizome 7,5 cm dan 1 cm namun antar keduanya tidak memberikan pengaruh nyata. Hal ini menunjukkan bahwa semakin singkat waktu simpan maka panjang daun akan semakin tinggi, begitu juga dengan panjang rhizome semakin panjang maka panjang daun akan semakin tinggi. Jumlah Daun Jumlah daun merupakan salah satu bagian penting dalam pertumbuhan tanaman, karena daun berperan penting dalam proses fotosintesis dan transpirasi. Daun berfungsi sebagai pembuat makanan utama bagi tumbuhan. Daun menerima energi dari cahaya matahari dan digunakan untuk membuat gula yang merupakan hasil penyerapan air dari tanah dan karbondioksida dari udara. Cadangan makanan tumbuhan dibuat oleh daun yang tersimpan dalam buah, akar, biji, batang dan bahkan didalam daun-daunnya (Irwanto, 1). Pengaruh perlakuan terhadap jumlah daun dapat dilihat dari Tabel 5. 19

Tabel 5. Pengaruh dan Waktu Simpan terhadap Jumlah Daun Waktu simpan (cm) Nilai rataan (hari),5 5 7,5 1 7,1 7,5,7 11, 8,1 a 1,7 1,3 3,,3,9 bc 3,,5, 3 3,7 b 3 3, 1,8 3, 3,9 3, bc 1,1 3,,, c Nilai rataan 3, bc 3, c,5 ab 5, a Keterangan : Huruf superskrip yang sama pada kolom atau baris yang sama menunjukkan pengaruh yang nyata. Tabel memperlihatkan bahwa waktu simpan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun (P<,1) dan berpengaruh nyata (P<,5) pada panjang rhizome, akan tetapi interaksi antara kedua perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata. Nilai rataan tertinggi jumlah daun terhadap waktu simpan ditunjukkan oleh kontrol dan perlakuan penyimpanan hari. Nilai rataan tertinggi jumlah daun terhadap panjang rhizome ditunjukkan oleh perlakuan panjang rhizome 1 cm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin singkat periode simpan maka jumlah daun akan semakin banyak dan semakin panjang rhizome maka jumlah daun akan semakin banyak. Jumlah Tunas Pertumbuhan tunas mulai terlihat pada minggu ke-3 setelah penanaman dan tidak merata disetiap ulangan perperlakuan. Jumlah tunas tidak dipengaruhi oleh waktu simpan akan tetapi dipengaruhi oleh panjang rhizome. Pertumbuhan tunas didasarkan pada node dari rhizome, karena node adalah tempat tumbuhnya tunas. Hartman dan Kester (1983) menerangkan bahwa nitrogen dalam tanaman berperan dalam pembentukan klorofil, protein dan lemak. Munculnya tunas dipengaruhi oleh hormon endrogen yang ada ditanaman yakni auksin, giberelin, dan sitokinin. Tunas memperlihatkan tanda-tanda tumbuh mulai pada minggu ke-3 setelah tanam. Gambar 8 adalah diagram batang yang memberikan informasi pengaruh panjang rhizome dan waktu simpan terhadap pertambahan jumlah tunas.

Jumlah Tunas 18 1 1 1 1 8.5cm 5cm 7.5cm 1cm minggu ke 3 minggu ke Gambar 8. Jumlah Tunas pada Pengamatan Minggu ke-3 dan Minggu ke- Pengamatan minggu ke-3 jumlah tunas meningkat dari panjang rhizome,5 cm, 7,5 cm dan 1 cm. Pengamatan minggu ke- jumlah tunas meningkat pada panjang,5 cm dan 1 cm. Penurunan jumlah tunas pada pengamatan minggu ke-3 terjadi pada panjang rhizome 5 cm, sedangkan pada pengamatan minggu ke- terjadi pada panjang rhizome 5 cm dan 7,5 cm. Hal ini disebabkan karena cadangan energi yang terkandung didalam rhizome sedikit. Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa sitokinin dapat memacu pembelahan sel sehingga meningkatkan tunas yang terbentuk, perpanjangan tunas dan memacu perkembangan kloroplas serta sintesis klorofil. Harjadi (199) menambahkan salah satu hormon yang aktif dalam mengatur sintesis protein adalah sitokinin. Zat kimia ini dapat mempengaruhi pembelahan sel sehingga sitokinin dapat mempengaruhi jumlah tunas. Wattimena (199) juga menyatakan bahwa penambahan jumlah tunas meningkat dengan perimbangan jumlah sitokinin dan auksin. Wetherell (198) juga menyatakan secara alami beberapa eksplan memproduksi auksin dalam jumlah yang cukup, tetapi kebanyakan membutuhkan tambahan, paling tidak auksin yang tidak stabil. Persentase rhizome yang mati pada pengamatan minggu ke-3 dan minggu ke- diperlihatkan pada Tabel. 1

Tabel. Pengaruh dan Waktu Simpan terhadap Persentase Rhizome Mati Waktu Simpan Minggu ke-3 Minggu ke- (cm) (hari).. (%). 1,5 3 1 5 3 1 7,5 3 1 1 3 Berdasarkan data pada Tabel ditunjukkan bahwa panjang rhizome 5 dan 7,5 cm masih memiliki peluang tumbuh banyak jika disimpan selama hari. Jika dilihat dari aspek efisiensi pengangkutan pada aplikasinya dampak kematian paling sedikit pada umur penyimpanan hari dapat dicapai oleh rhizome dengan panjang 7,5 cm Berat Segar Daun Berat segar daun merupakan berat setelah panen untuk melihat hasil akhir dari produksi daun. Tabel 7 memperlihatkan pengaruh perlakuan terhadap berat segar daun.

Tabel 7. Pengaruh Periode Simpan dan terhadap Berat Segar Daun (g) Waktu simpan (cm) Rataan (hari),5 5 7,5 1,9,,7 3, a 1,5,,,8,5 b,8,7,3,5 1, b 3 1,,1 1,9,8 b,,3 1,7,7,7 b Rataan 1,1,7 1,5 1,5 Keterangan : Huruf superskrip yang sama pada kolom atau baris yang sama menunjukkan pengaruh yang nyata. Tabel memperlihatkan bahwa berat segar daun dipengaruhi (P<,5) oleh waktu simpan tapi tidak dipengaruhi oleh panjang rhizome, sedangkan interaksi antar kedua perlakuan tidak menunjukkan pengaruh nyata. Waktu simpan nilai tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan simpan hari, sedangkan untuk panjang rhizome meskipun tidak berpengaruh nyata tapi nilai kuantitatif tertinggi ada pada perlakuan panjang rhizome 7,5 cm dan 1 cm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin singkat waktu simpan maka berat segar daun akan semakin tinggi sedangkan panjang rhizome tidak memberikan pengaruh terhadap berat segar daun. 3