KEMAMPUAN MENULIS SINOPSIS NOVEL REMAJA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL MUTIA YUPITA NIM. 09080261 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
THE SYNOPSIS WRITING ABILITY OF TEENAGER NOVELBY USING MODELING TECHNIQUE CLASS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN By Mutia Yupita 1, Upit Yulianti 2, Trisna Helda 3 1) Student of STKIP PGRI West Sumatra 2) and 3) Lecturer Program Study Education of Ianguage and Art Indonesia of STKIP West Sumatra ABSTRACT The research was influenced by four problems. First, students did not have enough ability in writing. Second, the students had difficulty in analyzing elements of novel such as plot, background, characteristics. Third, they had low interesting towards reading of literatutes. Fourth, most of teachers did not implement technique in writing synopsis novel correcty yet. The purpose of this research was to describe students ability in writing synopsis of teenager novel by using modeling technique at VIII grade SMPN 1 Sutera In Pesisir Selatan regency. The design of this research was the quantitative research by descriptive method. The data of this research was a result of students writing ability test in synopsis of teenager novel by using modeling technique. In addition, the result of this research was explained as follow. First, students ability in writing plot of synopsis of teenager novel by using modeling technique was more that enough (LDC) by average 74,06%. Second, students ability in writing background of synopsis teenager novel by using modeling technique was very good (BS) by average 89,69%. Third, students ability in writing characteristics of synopsis teenager novel by using modeling technique was good (B) by average 85,56%. Keywords: writing synopsis of teenager novel, modeling technique.
Kemampuan Menulis Sinopsis Novel Remaja Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan Oleh Mutia Yupita 1, Upit Yulianti 2, Trisna Helda 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat hal. Pertama, kurangnya kemampuan menulis siswa. Kedua, siswa kesulitan menganalisis novel terutama unsur-unsur yang berkaitan dengan sinopsis yaitu Tahapan alur, latar, dan tokoh. Ketiga, siswa memiliki minat baca yang rendah terhadap karya sastra. Keempat, Guru belum menggunakan teknik pembelajaran menulis sinopsis novel yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah hasil tes kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan untuk tahapan alur tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan rata-rata 74,06%. Kedua, kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan untuk latar tergolong Baik Sekali (BS) dengan rata-rata 89,69%. Ketiga, kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan untuk tokoh tergolong Baik (B) dengan rata-rata 85,56%. Kata Kunci : menulis sinopsis novel remaja, teknik pemodelan
PENDAHULUAN Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.tarigan (2008:22). Pada standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP tahun 2006 pengajaran bahasadan sastra Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Diantara empat keterampilan berbahasa tersebut adalah keterampilan menulis. Menulis adalah kegiatan yang kompleks karena menuntut penulis untuk dapat menata dan mengorganisasikan ide ke dalam ragam bahasa tulis dan mengacu pada kaidah yang telah ditetapkan. Namun, jika berhubungan dengan sastra persoalan kaidah dan normatif adakalanya tidak begitu dipentingkan oleh penulis karena tulisan sastra justru sering menyimpang dari kaidah bahasa yang benar demi keindahan bahasa. Unsur keindahan atau kepuitisan memang menjadi unsur yang sangat membedakan tulisan sastra dengan tulisan lainnya. Pembelajaran sastra pada tingkat SMP dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikan sastra. Tujuan ini berkaitan dengan latihan memahami perasaan, budaya, dan lingkungan hidup. Untuk menghayati dan memahami, siswa diharapkan langsung bisa membaca karya sastra bukan ringkasannya. Tujuan pembelajaran sastra adalah agar siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan kemampuan berbahasa. Dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP) tahun 2006 salah satu bentuk pembelajaran apresiasi sastra yang terdapat di dalam standar isi KTSP mata pelajaran bahasa Indonesia untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat pada kelas VIII semester I, dengan Standar Kompetensi (SK 7) berisi tentang memahami teks drama dan novel remaja. Kemudian, Kompetensi Dasar (KD 7.2) berisi tentang membuat sinopsis novel remaja Indonesia. Sinopsis merupakan istilah lain dari ringkasan yang dikhususkan untuk bacaan sastra seperti cerpen, novel dan drama. Berbeda dengan resensi, dalam sinopsis tidak memperhatikan pendapat pembaca tentang baik buruknya sebuah karya sastra, namun sinopsis hanya menggambarkan sebuah karya sastra secara keseluruhan sesuai dengan alur dan menggunakan bahasa yang baku dan padat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 25 November 2013 dengan guru bidang studi di SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dan beberapa siswa kelas kelas VIII, dapat diperoleh informasi bahwa pembelajaran menulis kurang diminati oleh siswa khususnya menulis sinopsis. Hal ini disebabkan oleh siswa kesulitan dalam menganalisis novel terutama unsur-unsur di dalam novel seperti tahapan alur, latar, dan tokoh. Siswa memiliki minat baca yang rendah terhadap karya sastra karena perpustakaan tidak memiliki koleksi karya sastra yang lengkap dan tidak banyak siswa yang menghabiskan waktu istirahatnya untuk membaca di perpustakaan. Selain itu, guru belum menggunakan teknik pembelajaran menulis sinopsis novel dengan tepat. Berdasarkan masalah di atas guru harus menggunakan teknik pembelajaran yang tepat. Teknik pemodelan merupakan salah satu alternatif dalam pembelajaran keterampilan menulis sinopsis. Sanjaya (2006:267)menyatakan pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif karena data yang akan dianalisis berupa angka. Dimulai dari pengumpulan data, penafsiran data, dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002:12).Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera yang terdaftar pada tahun 2013/2014. Jumlah siswa kelas VIII yang terdaftar pada tahun ajaran tersebut adalah 256 orang siswa, yang
tersebar dalam delapan kelas. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling atau persentase secara acak. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis sinopsis novel remaja. Data dalam penelitian ini adalah sinopsis novel remaja siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan teknik pemodelan. Data dikumpulkan dan diolah berdasarkan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes unjuk kerja membuat sinopsis remaja menggunakan novel yang berjudul Dunia di dalam Kaca dengan teknik pemodelan.. Tes disusun berdasarkan aspek yang dinilai dalam novel remaja yang berjudul Dunia di dalam Kaca yaitu tahapan alur, latar, dan tokoh. Teknikdalam pengumpulan data yaitu: (1) Pada pertemuan I guru menjelaskan materi tentang menulis sinopsis novel remaja, (2) Guru memberikan contoh sinopsis novel remaja yang berjudul Bintang Mika karya Jacqueline, (3) Guru membagikan novel remaja yang berjudul Dunia di dalam Kaca karya Dea Marta, (4) Pada pertemuan II siswa menulis sinopsis novel remaja yang berjudul Dunia di dalam Kaca karya Dea Marta, (5) sinopsis novel remaja yang ditulis siswa tersebut dikumpulkan untuk diberi penilaian dan dianalisis. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat dikemungkakan sebagai berikut. 1. Kemampuan Menulis Sinopsis Novel Remaja Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator I (Tahapan Alur) Berdasarkan data diatas, dapat dikemukakankemampuan menulis sinopsis novel remaja untuk indikator I (tahapan alur) berkisar antara 1 3. Ini artinya skor tertinggi diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Secara lengkap skor yang diperoleh adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memeroleh skor 1 berjumlah 5 orang. Kedua, siswa yang memeroleh skor 2 berjumlah 15 orang. Ketiga, siswa yang memeroleh skor 3 berjumlah 12 orang.setelah skor diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase, nilai Kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator I (tahapan alur) berkisar antara 33 100. Pertama, siswa yang memeroleh nilai 33 berjumlah 5 orang. Kedua, siswa yang memeroleh nilai 67 berjumlah 15 orang. Ketiga, siswa yang memeroleh nilai 100 berjumlah 12 orang.pengklasifikasian kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatanuntuk indikator I (tahapan alur) dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu (a) Sempurna (S) berjumlah 12 orang (37,5%). (b) Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 15 orang (46,87%). (c) Kurang Sekali (KS) berjumlah 5 orang (15,62%). 2. Kemampuan Menulis Sinopsis Novel Remaja Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator II (Latar) Berdasarkan data diatas, dapat dikemukakankemampuan menulis sinopsis novel remaja untuk indikator II (latar)berkisar antara 2 3. Ini artinya skor tertinggi diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 2. Secara lengkap skor yang diperoleh adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memeroleh skor 2 berjumlah 10 orang. Kedua, siswa yang memeroleh skor 3 berjumlah 22 orang.setelah skor diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase, nilai Kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator II (latar) berkisar antara 67 100. Pertama, siswa yang memeroleh nilai 67 berjumlah 10 orang. Kedua, siswa yang memeroleh nilai 100 berjumlah 22 orang. Pengklasifikasian kemampuan menulis sinopsis novel remaja untuk indikator II (latar)dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu (a) Sempurna (S) berjumlah 22 orang (68,75%). (b) Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 10 orang (31,25%). 3. Kemampuan Menulis Sinopsis Novel Remaja Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk Indikator III (Tokoh) Berdasarkan data diatas, dapat dikemukakankemampuan menulis sinopsis novel remaja untuk indikator III (tokoh) berkisar antara 2 3. Ini artinya skor tertinggi diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 2.secara lengkapskor yang diperoleh adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memeroleh skor 2 berjumlah 14 orang. Kedua, siswa yang memeroleh skor 3 berjumlah 18 orang. setelah skor diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase, nilai Kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator III (tokoh) berkisar antara 67 100. Pertama, siswa yang memeroleh nilai 67 berjumlah 18 orang. Kedua, siswa yang memeroleh nilai 100 berjumlah 14 orang.pengklasifikasian kemampuan menulis sinopsis novel remaja untuk indikator III (Tokoh)dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu (a) Sempurna (S) berjumlah 18 orang (56,25%). (b) Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 14 orang (43,75%). 4. Kemampuan Menulis Sinopsis Novel Remaja Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Secara Umum Kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan secara umumberkisar antara 56 100. Pertama, siswa yang memeroleh nilai 56 berjumlah 2 orang. Kedua, siswa yang memeroleh nilai 67 berjumlah 5 orang. Ketiga, siswa yang memeroleh nilai 78 berjumlah 7 orang. Keempat, siswa yang memeroleh nilai 89 berjumlah 12 orang. Kelima, siswa yang memeroleh nilai 100 berjumlah 6 orang. pengklasifikasian kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan secara umumdikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok yang dimaksud adalah siswa yang berkualifikasi (a) Sempurna (S) berjumlah 6 orang (18,75%), (b) Baik Sekali (BS) berjumlah 12 orang (37,5%), (c) Baik (B) berjumlah 7 orang (21,87%), (d) Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 5 orang (15,62%), (e) Cukup (C) berjumlah 2 orang (6,25%). Diperoleh rata-rata hitung, yaitu 83,16dapat disimpulkan bahwatingkat kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan secara umum berada pada rentangan 76% - 85% kualifikasi Baik (B).Berdasarkan tabel 10 kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten PesisirSelatan secara umumdapat digambarkan dalam bentuk histrogram di bawah ini.
Tingkat Penguasaan Gambar ; Diagram Kemampuan Menulis Sinopsis Novel RemajaMenggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Secara Umum 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Frekuensi C 2 LdC 5 B 7 BS 12 S 6 Persentase 6.25 15.62 21.87 37.5 18.75 Keterangan : C = Cukup Ldc = Lebih dari Cukup B = Baik BS = Baik Sekali S = Sempurna A. Simpulan dan Saran Berdasarkan deskripsi data, analisis data, dan pembahasan mengenai kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan indikator yang telah diteliti yaitu (a) tahapan alur, (b) latar, dan (c) tokoh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator I (tahapan alur) tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan rata-rata penguasaan siswa 74,06% pada skala 10. Kedua, kemampuan menulis sinopsis novel remaja untuk indikator II (latar) tergolong Baik Sekali (BS) dengan rata-rata penguasaan siswa 89,69% pada skala 10. Ketiga, kemampuan menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator III (tokoh) tergolong Baik (B) dengan rata-rata penguasaan siswa 85,56% pada skala 10. Berdasarkan hasil dari masing-masing indikator tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum kemampuan menulis menulis sinopsis novel remaja menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan tergolong Baik (B) dengan ratarata penguasaan siswa 83,16 % pada skala 10. Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, dapat diberikan saran sebagai berikut. Pertama, penerapan teknik pemodelan dapat menjadi salah satu alternatif guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran menulis sinopsis sebuah novel dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kedua, guru harus lebih memberikan bimbingan yang intensif dan terinci dalam pembelajaran menulis sinopsis novel dengan teknik pemodelan sehingga semua siswa dapat termotivasi dalam belajar. Ketiga, siswa SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan diharapkan lebih meningkatkan minat menulis dan memahami unsur-unsur yang ada dalam sebuah karya sastra seperti novel dengan cara memperbanyak membaca dan latihan. Keempat, bannyak hal yang belum terungkap dan penulis berharap dapat dilanjutkan pada peneliti selanjutnya dengan kajian yang berbeda.
KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung:KencanaPrenada Media Group. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.