BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PT. FAJAR DINA ABADI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh dalam kegiatan-kegiatan seperti perekonomian, pengiriman barang atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGIC MANAGEMENT

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 9 STRATEGIC MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

FORMULASI STRATEGI DALAM MENINGKATKAN LOAD FACTOR PENERBANGAN CGK-SOLO

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah berjalan pada CV. BP Muara Nauli dan memberikan penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv Sistematika Pembahasan BAB III... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masroulina, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI..

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

IMC 2. Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix. Berliani Ardha, SE, M.Si. The meaning of tulips is generally perfect love.

BAB I PENDAHULUAN. Kepemilikan keunggulan kompetitif merupakan salah satu hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II LANDASAN TEORI

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bisnis yang cepat berkembang. Keadaan ini menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Rosdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS ANALISIS SWOT PT CITOS CONNECTION DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR TRAVEL SUPPORT SYSTEM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keuntungan yang berkelanjutan atau sustainability profit dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

III. METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang menjadi

Nama: Lisa Purna ( ) Pembimbing: DR. Armaini Akhirson, SE., MMA

BAB 1 PENDAHULUAN. baik angkutan penerbangan berjadwal serta pesawat charter. jasa angkutan udara serta dapat berperan membangun untuk pergerakan

Nofianty ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata nasional Indonesia tumbuh sangat luar biasa. Frekuensi bepergian menggunakan alat transportasi udara, darat dan laut sangat tinggi yang didominasi bukan hanya para wisatawan namun para pekerja dalam hal pekerjaan atau perjalanan dinas. Saat ini liburan bukan sekedar hanya selingan saja untuk menghilangkan kejenuhan, namun pergi berwisata sudah menjadi kebutuhan. Jumlah wisatawan dalam negeri dari tahun ke tahun meningkat dan bersaing dengan wisatawan asing. Jumlah wisatawan dalam negeri ini terus tumbuh karena didorong oleh beberapa hal seperti infrastruktur, sarana transportasi dan akomodasi yang semakin lama semakin bagus dan harganya semakin terjangkau. Usaha jasa Tour and Travel ini setiap tahun senantiasa dipenuhi oleh para pembisnis baru. Bisnis ini banyak diminati oleh masyarakat karena dianggap memiliki tingkat pengembalian modal yang relatif tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya jumlah jasa Tour and Travel yang berhasil dan berkembang. Hal lain yang cukup mendukung pesatnya pertumbuhan bisnis jasa ini dikarenakan banyak konsumen wisatawan khususnya yang masih awam sangat membutuhkan bantuan pihak lain sebagai penyelenggara wisata. Dalam industri usaha jasa perjalanan terdapat dua macam, yaitu biro perjalanan wisata (BPW) dan agen perjalanan wisata (APW). Perbedaan dari kedua macamnya yaitu, BPW adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan sekelompok orang termasuk kelengkapan perjalannannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di dalam negeri, dari dalam negeri, ke luar negeri atau dalam negeri itu sendiri. Sedangkan, APW adalah badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan. 1

2 Gambar 1.1 Perkembangan Jasa Perjalanan Wisata Sumber: Statistik Jasa Perjalanan Wisata (BPS) Kepariwisataan Indonesia merupakan penggerak perekonomian nasional yang potensial untuk memacu pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Sektor pariwisata yang menempati urutan kelima sebagai penyumbang devisa negara tahun 2012 mengalami peningkatan progresif pada triwulan pertama 2013. Peringkat ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat sejak tahun 2006 yang hanya menempati peringkat ke-6 dari 11 komoditi sumber devisa negara. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah wisatawan mancanegara yang mencapai 1,29 juta orang pada Januari Februari 2013, naik 3,82% dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun 2013, pemerintah khususnya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf) menargetkan pergerakan wisatawan nusantara di angka 250 juta orang, sementara untuk wisatawan mancanegara diangka 9 juta orang. Seorang entrepreneur haruslah seorang yang visioner dan strategic thinker (Hendro, Widhianto & Chandra Wibowo, 2006, p325), dimana dia harus bisa melihat ke depannya. Karena bisnis yang dijalankan bukanlah bisnis untuk sementara, melainkan bisnis untuk selamanya. Oleh karena itu entrepreneur membutuhkan strategi untuk menjalankan bisnisnya. Entrepreneur harus dapat menyusun beberapa strategi bisnis yang jitu guna memenangkan persaingan yang ada. Ketatnya

3 persaingan pasar, dan munculnya para pemain baru di berbagai penjuru negeri, membuat sebagian besar pelaku usaha di Indonesia harus siap bersaing dengan pelaku usaha lainnya guna mempertahankan eksistensi dari bisnisnya. PT. Fajar Dina Abadi merupakan perusahaan yang termasuk ke dalam Usaha Tour and Travel karena bergerak di bidang penjualan berbagai tiket transportasi udara, darat maupun laut serta menyediakan berbagai tour ke berbagai tempat. Didirikan oleh seorang entrepreneur pada tahun 2006. PT. Fajar Dina Abadi mengalami hambatan untuk dapat bersaing ke pasar yang lebih luas. Dari penelitian yang telah dijalankan sebelumnya, terdapat beberapa indikator, baik pada sisi internal maupun eksternal. PT. Fajar Dina Abadi menemukan hambatan dalam bersaing dengan bisnis atau usaha Tour and Travel lain yang selanjutnya akan diuraikan dalam penelitian ini. Strategi bisnis yang dilakukan oleh PT. Fajar Dina Abadi selama ini adalah Pengembangan Produk, perusahaan mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada pada saat ini. Strategi ini membutuhkan pengeluaran yang besar untuk penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari perusahaan, PT. Fajar Dina Abadi sudah melakukan berbagai aktifitas promosi, namun jika dibandingkan dengan pesaing utama mereka, PT. Fajar Dina Abadi hanya melakukan promosi sebesar 40% dari aktifitas promosi yang sudah dilakukan oleh pesaing utamanya. Pesaing perusahaan di dalam industri Tour and Travel di Indonesia sangatlah banyak. Ditambah dengan adanya arus serangan dari berbagai negara di Asean. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi pelaku industri lokal termasuk PT. Fajar Dina Abadi. Didalam industri ini, market share yang dikuasai oleh perusahaan PT. Fajar Dina Abadi adalah 0,032%, presentase tersebut dapat dibilang kecil, hal ini dikarenakan didalam industri usaha jasa pariwisata terdapat banyak perusahaan besar dan kecil yang sudah terlebih dahulu mengusai pasar. Penjualan tiket secara online yang dilakukan oleh berbagai maskapai juga termasuk pesaing yang bersifat destruktif yaitu pesaing tipe ini lebih kepada menguatkan kekuatan untuk menghancurkan pengaruh pasar terutama dalam margin dari lawan atau justru mengurangi margin perusahaan itu sendiri. Karena dengan berjalannya waktu bisnis Tour and Travel bisa digantikan atau dihancurkan dengan teknologi yang semakin canggih.

4 Berdasarkan data hasil penjualan PT. Fajar Dina Abadi di semester kedua tahun 2013, dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi hasil penjualan dan tidak tercapainya target penjualan yang sebesar Rp. 100.000.000 per bulan. Oleh karena itu, strategi bisnis sangat diperlukan oleh PT. Fajar Dina Travel untuk menghadapi pesaingan. Disadari dengan berbagai fakta bahwa persaingan di Industri Tour and Travel, maka PT. Fajar Dina Abadi harus memiliki daya saing yang tinggi. Pemilihan strategi bisnis yang tepat dan efektif merupakan kunci utamanya. Strategi bisnis yang baik akan membawa kemajuan yang baik bagi perusahaan dan begitu pula sebaiknya. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Strategi Bisnis Dalam Meningkatkan Daya Saing PT. Fajar Dina Abadi. Diharapkan analisis yang dilakukan peneliti nantinya dapat menghasilkan strategi bisnis yang tepat sebagai rekomendasi bagi PT. Fajar Dina Abadi. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi faktor internal dan eksternal PT. Fajar Dina Abadi? 2. Bagaimana cara merumuskan alternatif strategi bisnis PT. Fajar Dina Abadi? 3. Apakah rekomendasi strategi bisnis yang tepat bagi PT. Fajar Dina Abadi dalam meningkatkan daya saing? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kondisi faktor internal dan eksternal PT. Fajar Dina Abadi 2. Untuk merumuskan alternatif strategi bisnis PT. Fajar Dina Abadi 3. Untuk memberikan rekomendasi strategi bisnis yang tepat bagi PT. Fajar Dina Abadi dalam meningkatkan daya saing 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi PT. Fajar Dina Abadi

5 Diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menetapkan strategi apa yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Selain itu, dapat memberikan evaluasi internal dan eksternal perusahaan agar dapat memperbaiki strategi yang telah diterapkan dan memformulasi strategi bisnis yang tepat untuk perusahaan. 2. Bagi Universitas Bina Nusantara Diharapkan dapat mendukung perkembangan dunia ilmu pengetahuan, terutama di bidang Manajemen Strategis, yang nantinya dapat dijadikan referensi bagi para peneliti lain di masa yang akan datang dalam penelitian masalah yang terkait. 1.4 Sistematika Pembahasan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.4 Sistematika Pembahasan 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Tinjauan Pustaka Bab 2 Landasan Teori Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 5 Penutup 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran 1.5 Ruang Lingkup Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda terhadap suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini: 1. Penelitian ini dibatasi hanya dalam lingkup divisi Tour and Travel.

6 2. Penelitian ini menggunakan salah satu proses didalam model menejemen strategik yaitu formulasi strategi. 3. Penelitian ini menggunakan software expert choice. 1.6 State of The Art (Tinjauan Pustaka) 1.6.1 Jurnal Pertama Judul : Analisis Strategi Bersaing dalam Persaingan Usaha Penerbangan Komersial Keterangan : Bisnis dan Birokrasi, Jurnal Imu Administrasi dan Organisasi. Tahun 2009. ISSN 0854-3844 Menganalisis pelaksanaan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan (SCA) sebagai strategi yang diambil oleh PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan bisnis penerbangan komersial di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi Boston Consulting Group (BCG) teori matriks dan pendekatan SCA untuk mengidentifikasi posisi kompetitif Garuda di antara pesaingnya di industri penerbangan dan menganalisis komponen pesaing, yang terdiri keakraban terhadap produk sendiri, keakraban terhadap para pesaing, keakraban terhadap produk pesaing dan komponen teknik kompetisi yang terdiri dari keunggulan biaya, produk diferensiasi, fokus pasar, produk perintis dan sinergi pasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa posisi kompetitif dari Garuda dalam industri penerbangan di Indonesia berada pada kuadran bintang, memiliki pertumbuhan peluang jangka panjang. Strategi yang dapat diadopsi adalah maju integrasi, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa konsep SCA dapat diadopsi sebagai strategi pemasaran Garuda. Penerapan optimal konsep SCA sebagai strategi pemasaran yang dimiliki kompetisi berkelanjutan memerlukan pembenahan dan perbaikan strategi seperti sinergi pasar, pengembangan sumber daya manusia dan perluasan pasar. 1.6.2 Jurnal Kedua Judul : Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada PT. Samekarindo Indah di Samarinda. Keterangan : Administrasi Bisnis. Tahun 2013.

7 Perkembangan bisnis di Indonesia semakin lama semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang tajam antara perusahaan, sehingga memaksa perusahaan untuk lebih memperhatikan lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan, agar perusahaan mengetahui strategi seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam perusahaan. Mengidentifikasi dan menjelaskan kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta merumuskan srtategi pemasaran sepeda motor yang tepat melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threats). Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat analisis SWOT: a. Strategi Strength Opportunities b. Strategi Weaknesses Opportunities c. Strategi Strenght Threats d. Strategi Weaknesses Threats 1.6.3 Jurnal Ketiga Judul : Porter's Model of Generic Competitive Strategies. Keterangan : Business Economic. July 2008. ISSN: 0007666X. Publisher : Palgrave Macmillan Perilaku kompetitif suatu perusahaan merupakan topik penting bagi para praktisi, teori, dan pembuat kebijakan. Di antara penjelasan perilaku perusahaan yaitu model Michael Porter. Kami telah menyajikan model ini bersama dengan beberapa pendekatan alternatif: Struktur-Perilaku-Kinerja, Organisasi Industri Baru dan Teori Game, yang Berbasis Sumber Daya Perspektif, dan Proses Pasar Ekonomi. Pendekatan-pendekatan ini dibahas dalam hal hubungan mereka, kesamaan, dan perbedaan relatif terhadap Model Porter. Dalam diskusi komparatif, kami mendukung penggunaan model Porter untuk mengevaluasi perilaku kompetitif perusahaan. Alasan kami untuk dukungan ini adalah popularitas model ini, struktur yang jelas, kelayakan, kejelasan, kesederhanaan, umum, dan saling melengkapi untuk dua pendekatan utama lainnya. Kami menemukan model Porter menjadi pendekatan nyaman untuk keunggulan kompetitif perusahaan dan strategi. 1.6.4 Jurnal Keempat Judul : A Competitive Analysis of Business Valuation Services

8 Keterangan : Journal of Accountancy. November 2010. ISSN: 00218448. Publisher : American Institute of Certified Public Accountants Usaha daerah praktek valuasi jatuh tempo, dan pertumbuhan yang cepat tidak lagi norma untuk perusahaan mendirikan profesi. Meskipun permintaan untuk jasa penilaian adalah kuat, lebih sulit bagi perusahaan memasuki lapangan untuk memperoleh pengembalian yang superior kecuali mereka memiliki keunggulan kompetitif seperti beberapa keahlian yang ada seperti industri atau pengalaman teknis atau mereka mendapatkan bakat valuasi dengan buku bisnis. Tanpa inovasi atau eksternal utama "shock", seperti peraturan pemerintah yang baru, paling CPA tahu dari pengalaman bahwa banyak industri secara umum akhirnya berkembang dari masa pertumbuhan yang tinggi untuk pertumbuhan moderat. Meskipun artikel ini berfokus pada analisis lingkungan penilaian bisnis, manajer senior di semua jenis perusahaan dapat menggunakan teknik yang sama untuk menganalisis berbagai bidang praktek. Waktu telah berubah, dan manajer perusahaan perlu mengubah dengan mereka atau menghadapi jatuh kembali. Perencanaan strategis dimulai dengan memahami lingkungan di mana perusahaan beroperasi. 1.6.5 Jurnal Kelima Judul : Regular Airlines Flying towards A Low Cost Strategy Keterangan : International Business Research. January 2011. ISSN: 19139004. Publisher : Canadian Center of Science and Education Penelitian ini yang bertujuan untuk melakukan analisis merangkul Jasa Pemasaran yang diterapkan pada sektor transportasi udara. Sebagai tujuan utama penelitian, analisis strategi pemasaran dari maskapai penerbangan nasional - TAP Portugal dilakukan, dengan penekanan khusus pada produk baru untuk menaklukkan segmen biaya rendah. Sebuah penyelidikan kualitatif dibuat dengan tujuan untuk lebih menilai penerimaan produk murah antara klien penerbangan nasional dan asing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa daya saing sektor mewajibkan perusahaan layanan reguler untuk menyesuaikan model dan proses fungsional mereka dengan menawarkan produk-produk kompetitif yang dirancang khusus untuk segmen rendah biaya klien. Namun demikian, mereka tidak bisa mengurangi layanan mereka dengan standar biaya rendah murni karena klien mengharapkan tingkat minimum kualitas dan embel-embel dari mereka.