TUJUAN & TANGGUNG JAWAB AUDIT
Tujuan Pengauditan Laporan Keuangan Tujuan pengauditan umum atas laporan keuangan oleh auditor independen merupakan pemberian opini atas kewajaran dimana laporan tersebut telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, arus kas, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Langkah-Langkah Mengembangkan Tujuan Audit Memahami tujuan & tanggung jawab audit Membagi laporan keuangan ke dalam siklus - siklus Mengetahui asersi manajemen atas laporan keuangan Mengetahui tujuan umum audit untuk kelompokkelompok transaksi, akun-akun dan pengungkapan Mengetahui tujuan khusus audit untuk kelompokkelompok transaksi-transaksi, akun-akun & pengungkapan
Tanggung Jawab Manajemen Tanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang memadai, menjaga kecukupan pengendalian internal & menyajikan laporan keuangan yang wajar terletak pada manajemen, bukan auditor. Tanggung jawab manajemen atas kewajaran dalam representasi (asersi) pada laporan keuangan memberikan kebebasan bagi manajemen untuk menentukan penyajian & pengungkapan apa saja yang dianggap penting. Jk manajemen bersikeras thd pengungkapan lap keu yg dianggap oleh auditor tdk dapat diterima, maka auditor dapat memberikan opini adverse atau qualified atau menarik diri dari kontrak kerja.
Tanggung Jawab Auditor Auditor memiliki tanggung jawab utk merencanakan & menjalankan audit untuk memperoleh keyakinan yg memadai mengenai apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji material yg disebabkan oleh kesalahan ataupun kecurangan. Karena sifat dari bahan bukti & karakteristik kecurangan, auditor harus mampu mendapatkan keyakinan yang memadai namun bukan absolut bahwa salah saji material telah dideteksi. Auditor tdk memiliki tanggung jawab untuk merencanakan & menjalankan audit utk mendapatkan keyakinan yg memadai bahwa kesalahan penyajian yg disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan, yg tdk signifikan thd laporan keuangan telah terdeteksi.
Salah Saji Material Versus Tidak Material Kesalahan saji biasanya dianggap tidak material jika gabungan dari kesalahan-kesalahan yang belum dikoreksi dan kecurangan akan mengubah atau mempengaruhi keputusan orang-orang yg menggunakan laporan keuangan tersebut.
Keyakinan Memadai Keyakinan merupakan suatu ukuran atas tingkat kepastian yg telah didapatkan oleh auditor saat pengauditan telah diselesaikan. Standar audit mengindikasikan keyakinan yg memadai sebagai tingkat yang tinggi, namun tdk absolut, bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material. Konsep memadai, namun bukan absolut menandakan bahwa auditor bukanlah penjamin kebenaran atas laporan keuangan. Sehingga, pengauditan yg dijalankan sesuai dengan standar audit kecil kemungkinannya utk tdk mampu mendeteksi kesalahan saji yang material.
Auditor bertanggung jawab utk mendapatkan tingkat keyakinan yg memadai, namun bukan absolut, utk beberapa alasan berikut : sebagian besar bahan bukti berasal dari dari pengujian sampel populasi Penyajian akuntansi berisi estimasi yg kompleks, dimana melibatkan ketidakpastian & dpt dipengaruhi oleh kejadian di masa datang Seringkali sangat sulit, bahkan tdk mungkin bg auditor utk mendeteksi kesalahan saji dlm laporan keuangan, khususnya ketika terjadi kolusi dianatar manajemen.
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN Sebuah cara yang umum untuk mengelompokkan audit adalah dengan tetap menjaga jenis atau kelompok transaksi dan saldo akun yang terkait erat ke dalam satu kelompok yang sama, pendekatan ini disebut dengan pendekatan siklus.
Hubungan Antara Siklus KAS UMUM SIKLUS AKUSISI MODAL & PELUNASAN SIKLUS PENJUALAN & PENAGIHAN SIKLUS PERSEDIAAN & PERGUDANGAN SIKLUS PEMBELIAN & PEMBAYARAN SIKLUS PENGGAJIAN & KEPEGAWAIAN
ASERSI MANAJEMEN Merupakan pernyataan yang tersirat atau tertulis oleh manajemen mengenai kelompokkelompok transaksi & akun-akun terkait serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
PSA. 07 (SA 326) mengelompokkan asersi ke dalam 3 (tiga) kategori sbb : 1. Asersi mengenai kelompok-kelompok transaksi & kejadian-kejadian selama periode yang diaudit 2. Asersi mengenai saldo akun di akhir periode pembukuan 3. Asersi mengenai penyajian & pengungkapan
Asersi Mengenai Kelompok-Kelompok transaksi & Kejadian-Kejadian Keterjadian, cth manajemen menyatakan bahwa transaksi penjualan yg tercatat menggambarkan pertukaran brg atau jasa yg benar2 telah terjadi. Kelengkapan, cth manajemen menyatakan bahwa semua penjualan barang & jasa telah dicatat & dimasukkan dlm LK Akurasi, cth membahas apakah transaksi telah dicatat dgn jumlah yang benar Klasifikasi, cth apakah transaksi telah dicatat dengan nama akun yang benar Pisah Batas, cth apakah transaksi telah dicatat pada periode pembukuan yang benar
Asersi Mengenai Saldo Keberadaan, cth manajemen menyatakan bahwa persediaan brg yg dicatat di neraca memang benar-benar ada & tersedia utk dijual pd tgl neraca tersebut Kelengkapan, cth manajemen menyatakan bahwa wesel bayar di neraca telah memasukkan semua kewajiban yg serupa dari entitas tsb Penilaian & Alokasi, cth manajemen menyatakan aset tetap telah dicatat pada biaya historis & biaya tersebut telah dicatat secara sistematis telah dialokasikan ke setiap periode pembukuan yg tepat melalui penyusutan. Hak & kewajiban, cth manajemen menyatakan bahwa aset memang dimiliki oleh perusahaan atau jumlah yang dikapitalisasi untuk sewa di neraca menggambarkan biaya dari hak entitas untuk menyewa properti tersebut & bahwa kewajiban sewa yg terkait merupakan kewajiban dari entitas tsb.
Asersi Mengenai Penyajian & Pengungkapan Keterjadian & hak & kewajiban, cth jika manajemen mengungkapkan bahwa ia telah mengakusisi sebuah perusahaan lain, hrs ada pernyataan bahwa transaksi tsb telah selesai dilakukan Kelengkapan, cth manajemen menyatakan bahwa semua transaksi2 yg signifikan dgn pihak2 terkait telah diungkapkan dalam laporan keuangan Akurasi & Penilaian, cth manajemen mengungkapkan jumlah kewajiban pensiun yg blm didanai & asumsi2 yg mendasari jmlh tersebut Klasifikasi & Pemahaman, cth manajemen menyatakan bahwa klasifikasi persediaan sbg barang jadi, barang dalam proses & bahan baku merupakan hal yang tepat, & pengungkapan atas metode yg digunakan utk penilaian persediaan dapat dipahami.
Tujuan Audit terkait transaksi Tujuan Umum audit Terkait Transaksi : Keterjadian transaksi yg dicatat benar-benar ada Kelengkapan transaksi yang ada telah dicatat Akurasi transaksi yang dicatat disajikan dalam jumlah yang benar Pemindahbukuan & pengikhtisaran transaksi yang dicatat telah dimasukkan dalam arsip utama dengan tepat & telah diikhtisarkan dengan benar Klasifikasi transaksi yang dimasukkan dalam jurnal klien telah diklasifikasikan dengan tepat Penetapan waktu transaksi dicatat pada tanggal yang tepat
Tujuan Audit Terkait Saldo Tujuan Umum Audit Terkait Saldo Keberadaan jumlah yg dicatat memang benar-benar ada Kelengkapan jumlah yg ada telah dicatat Akurasi jumlah yg dimasukkan dinyatakan dalam jumlah yang benar Klasifikasi jumlah yg dimasukkan pada daftar milik klien telah diklasifikasikan Pisah Batas transaksi mendekati tanggal neraca dicatat dalam periode yang benar