LAMPIRAN 18
Lampiran 1. Prosedur analisis Cr 2 O 3 Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl Ditambahkan 5 ml HNO 3 Dipanaskan hingga larutan tersisa ± 1 ml Didinginkan Ditambahkan 3 ml HClO 4 Dipanaskan kembali hingga berwarna jingga Diencerkan hingga volume 100 ml Didinginkan Diukur nilai absorban bahan dengan spektrofotometer λ = 350 nm (Y) Persamaan hubungan Cr 2 O 3 dengan absorbansi adalah sebagai berikut: y = 0,2089x + 0,0032 Keterangan: x = Cr 2 O 3 (mg) y = nilai absorbansi 19
Lampiran 2. Prosedur analisis proksimat Lampiran 2.1. Prosedur analisis kadar air Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 o C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator, dan timbang (X 1 ) Bahan ditimbang 2-3 g (A), lalu dimasukkan ke dalam cawan Cawan dan bahan dipanaskan selama 4 jam pada suhu 105-110 o C, didinginkan dan ditimbang (X 2 ) 20
Lampiran 2.2. Prosedur analisis kadar serat kasar Bahan ditimbang 0,5 g (A), lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml Kertas saring dipanaskan dalam oven, didinginkan, dan ditimbang (X 1 ) Ditambahkan 50 ml H 2 SO 4 0,3 N lalu dipanaskan di atas hotplate Kertas saring dipanaskan pada labu Buchner yang telah terhubung dengan vacuum pump Setelah 30 menit ditambahkan 25 ml NaOH 1,5 N, lalu dipanaskan kembali selama 30 menit Dilakukan penyaringan larutan bahan dengan pembilasan secara berurutan sebagai berikut: 50 ml air panas, 50 ml H 2 SO 4 0,3 N, 50 ml air panas, dan 25 ml Aceton. Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 o C selama 1 jam, lalu didinginkan Kertas saring hasil penyaringan dimasukkan ke dalam cawan porselen Dipanaskan pada suhu 105-110 o C selama 1 jam, didinginkan, dan ditimbang (X 2 ) Dipanaskan dalam tanur pada suhu 600 o C hingga berwarna putih, didinginkan, dan ditimbang (X 3 ) 21
Lampiran 2.3. Prosedur analisis kadar protein Tahap oksidasi Bahan ditimbang 0,5 g (A) Katalis ditimbang 3 g H 2 SO 4 pekat 10 ml Dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl dan dipanaskan hingga berwarna hijau bening, didinginkan, dan diencerkan hingga volume 100 ml Tahap destruksi 10 ml H 2 SO 4 0,05 N 2-3 tetes indikator Phenolphthalein 5 ml larutan hasil oksidasi dimasukkan ke dalam labu destilasi Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Didestruksi selama 10 menit dari tetesan pertama Tahap Titrasi Hasil destruksi dititrasi dengan NaOH 0,05 N BLANKO Dititrasi hingga 1 tetes setelah larutan menjadi bening ml titran dicatat (V) SAMPEL Keterangan: Vb = ml 0,05 N titran NaOH untuk blanko Vs = ml 0,05 N titran NaOH untuk sampel A = bobot sampel (g) * = setiap 0,05 NaOH ekivalen dengan 0,0007 g N ** = Faktor nitrogen 22
Lampiran 2.4. Prosedur analisis kadar lemak Labu dipanaskan pada suhu 104-110 o C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator, dan timbang (X 1 ) Bahan ditimbang 2-3 g (A) lalu dimasukkan ke dalam selongsong Dimasukkan ke dalam tabung Soxhlet dan beri 100-150 ml N-Hexan hingga selongsong terendam. Sisa N-Hexan dimasukkan ke dalam labu Labu dipanaskan di atas hotplate hingga larutan perendam selongsong dalam Soxhlet berwarna bening Labu dan lemak yang tersisa dipanaskan dalam oven selama 15 menit, didinginkan, lalu ditimbang (X 2 ) Lampiran 2.5. Prosedur analisis kadar abu Cawan dipanaskan pada suhu 105-110 o C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator, dan ditimbang (X 1 ) Bahan ditimbang 2-3 g (A), lalu dimasukkan ke dalam cawan Cawan dan bahan dipanaskan di dalam tanur dengan suhu 600 o C, didinginkan dan ditimbang (X 2 ) 23
Lampiran 3. Data jumlah konsumsi pakan (JKP), laju pertumbuhan harian (LPH), survival rate (SR), dan efisiensi pakan (EP) Parameter Ulangan Perlakuan (% DDGS) 0 10 20 30 1 47,35 47,19 44,86 46,95 Biomassa Awal (g) 2 48,34 48,12 48,92 48,24 3 45,74 46,96 45,54 48,05 Rata-rata 47,14±1,31 47,42±0,61 46,44±2,17 47,75±0,70 1 144,79 152,44 147,92 151,18 Biomassa Akhir (g) 2 136 138,66 133,21 167,2 3 150,19 141,26 157,31 133,85 Rata-rata 143,66±7,16 144,12±7,32 146,15±12,15 150,74±16,68 1 138,5 146,84 142,05 159,61 JKP (g) 2 138,58 134,42 122,74 180,18 3 146,17 135,96 155,39 137,88 Rata-rata 141,08±4,41 139,07±6,77 140,06±16,42 159,22±21,15 1 100 100 100 100 SR (%) 2 100 100 100 100 3 100 100 100 100 Rata-rata 100±0,00 100±0,00 100±0,00 100±0,00 1 2,83 2,97 3,03 2,97 LPH (%) 2 2,62 2,68 2,54 3,16 3 3,02 2,79 3,15 2,59 Rata-rata 2,82±0,20 2,82±0,15 2,90±0,32 2,91±0,29 1 70,35 71,68 72,55 65,30 EP (%) 2 63,26 67,36 68,67 66,02 3 71,46 69,36 71,93 62,23 Rata-rata 68,36±4,45 69,46±2,16 71,05±2,08 64,52±2,02 24
Lampiran 4. Data retensi protein ikan uji Parameter Biomassa Ikan Awal (g) Ulangan Perlakuan (% DDGS) 0 10 20 30 1 47,35 47,19 44,86 46,95 2 48,34 48,12 48,92 48,24 3 45,74 46,96 45,54 48,05 Rata-rata 47,14±1,31 47,42±0,61 46,44±2,17 47,75±0,70 Biomassa Ikan Akhir (g) 1 144,79 152,44 147,92 151,18 2 136,00 138,66 133,21 167,20 3 150,19 141,26 157,31 133,85 Rata-rata 143,66±7,16 144,12±7,32 146,15±12,15 150,74±16,68 Protein Tubuh Awal (%) Protein Tubuh Akhir (%) 16,55 16,55 16,55 16,55 15,60 14,28 13,64 12,22 Bobot Protein Tubuh Total Awal (g) 1 7,84 7,81 7,42 7,77 2 8,00 7,96 8,10 7,98 3 7,57 7,77 7,54 7,95 Rata-rata 7,80±0,22 7,85±0,10 7,69±0,36 7,90±0,12 Bobot Protein Tubuh Total Akhir (g) 1 22,59 21,77 20,18 18,47 2 21,22 19,80 18,17 20,43 3 23,43 20,17 21,46 16,36 Rata-rata 22,41±1,12 20,58±1,05 19,93±1,66 18,42±2,04 Jumlah Protein yang Disimpan (g) 1 14,75 13,96 12,75 10,70 2 13,22 11,84 10,07 12,45 3 15,86 12,40 13,92 8,40 Rata-rata 14,61±1,33 12,73±1,10 12,25±1,97 10,52±2,03 JKP (g) 1 138,50 146,84 142,05 159,61 2 138,58 134,42 122,74 180,18 3 146,17 135,96 155,39 137,88 Rata-rata 141,08±4,41 139,07±6,77 140,06± 16,42 159,22±21,15 Kadar Protein Pakan (%) 41,35 39,63 39,18 40,32 Jumlah protein pakan yang dikonsumsi (g) 1 57,27 58,19 55,66 64,35 2 57,30 53,27 48,09 72,65 3 60,44 53,88 60,88 55,59 Rata-rata 58,34±1,82 55,11±2,68 54,88±6,43 64,20±8,53 Retensi Protein (%) 1 25,76 23,99 22,91 16,63 2 23,06 22,22 20,95 17,13 3 26,24 23,01 22,86 15,12 Rata-rata 25,02±1,71 23,07±0,88 22,24±1,12 16,29±1,05 25
Lampiran 5. Data retensi lemak pakan uji Parameter Biomassa Ikan Awal (g) Ulangan Perlakuan (% DDGS) 0 10 20 30 1 47,35 47,19 44,86 46,95 2 48,34 48,12 48,92 48,24 3 45,74 46,96 45,54 48,05 Rata-rata 47,14±1,31 47,42±0,61 46,44±2,17 47,75± 0,70 Biomassa Ikan Akhir (g) 1 144,79 152,44 147,92 151,18 2 136,00 138,66 133,21 167,20 3 150,19 141,26 157,31 133,85 Rata-rata 143,66±7,16 144,12±7,32 146,15±12,15 150,74± 16,68 Lemak tubuh awal (%) Lemak Tubuh Akhir (%) 5,65 5,65 5,65 5,65 6,04 8,67 9,04 10,57 Bobot Lemak Tubuh Total Awal (g) 1 2,68 2,67 2,53 2,65 2 2,73 2,72 2,76 2,73 3 2,58 2,65 2,57 2,71 Rata-rata 2,66±0,07 2,68±0,03 2,62±0,12 2,70±0,04 Bobot Lemak Tubuh Total Akhir (g) 1 8,75 13,22 13,37 15,98 2 8,21 12,02 12,04 17,67 3 9,07 12,25 14,22 14,15 Rata-rata 8,68±0,43 12,50±0,63 13,21±1,10 15,93±1,76 Jumlah Lemak yang Disimpan (g) 1 6,07 10,55 10,48 13,33 2 5,48 9,30 9,28 14,95 3 6,49 9,59 11,65 11,43 Rata-rata 6,01±0,50 9,82±0,65 10,59±1,20 13,24±1,76 JKP (g) 1 138,5 146,84 142,05 159,61 2 138,58 134,42 122,74 180,18 3 146,17 135,96 155,39 137,88 Rata-rata 141,08 ±4,41 139,07± 6,77 140,06±16,42 159,22±21,15 Kadar Lemak Pakan (%) Jumlah Lemak Pakan yang Dikonsumsi (g) 13,58 14,92 14,47 15,59 1 18,81 21,91 20,55 24,88 2 18,82 20,06 17,76 28,09 3 19,85 20,29 22,48 21,50 Rata-rata 19,16± 0,06 20,75±1,01 20,27±2,38 24,82±3,30 Retensi Lemak (%) 1 32,27 48,16 52,72 53,56 2 29,14 46,39 52,24 53,21 3 32,68 47,30 51,80 53,19 Rata-rata 31,36±1,94 47,28±0,88 52,26±0,46 53,32±0,21 26
Lampiran 6. Hasil analisis statistik jumlah konsumsi pakan (JKP) Anova Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 831.282 3 277.094 1.417.307 Within Groups 1564.303 8 195.538 Total 2395.585 11 Lampiran 7. Hasil analisis statistik retensi protein (RP) Anova Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 127.274 3 42.425 27.963.000 Within Groups 12.138 8 1.517 Total 139.411 11 Duncan Treatmen N Subset for alpha = 0.05 1 2 3 C 3 16.2933 B 3 22.2400 A 3 23.0733 23.0733 K 3 25.0200 Sig. 1.000.431.089 27
Lampiran 8. Hasil analisis statistik retensi lemak (RL) Anova Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 925.660 3 308.553 257.778.000 Within Groups 9.576 8 1.197 Total 935.236 11 Duncan Treatmen N Subset for alpha = 0.05 1 2 3 K 3 31.3633 A 3 47.2833 B 3 52.2533 C 3 53.3200 Sig. 1.000 1.000.267 Lampiran 9. Hasil analisis statistik laju pertumbuhan harian (LPH) Anova Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups.024 3.008.126.942 Within Groups.500 8.063 Total.524 11 28
Lampiran 10. Hasil analisis statistik kelangsungan hidup (SR) Anova Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups.024 3.008.126.942 Within Groups.500 8.063 Total.524 11 Lampiran 11. Hasil analisis statistik efisiensi pakan (EP) Anova Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 69.694 3 23.231 2.828.107 Within Groups 65.720 8 8.215 Total 135.414 11 Duncan Treatmen N Subset for alpha = 0.05 1 2 C 3 64.5167 K 3 68.3567 68.3567 A 3 69.4667 69.4667 B 3 71.0500 Sig..077.302 29