tlui Aee,g.,.-/ ta"- ry &Lf l ARTIKEL ILMIAH PROFIL GEJALA-GEJALA WAi\ITA MENOPAUSE YAI\IG DIHADAPI WANITA PREMENOPAUSE

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KECEMASAN WANITA MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

Oleh: Meylani Rena Agustin* Fitria Kasih** Weni Yulastri*** *) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri dalam Menghadapi Menopause

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

JURNAL MERIA ULFA. AF NPM:

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkesinambungan dari lahir sampai mati. Setiap perkembangan mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

Keyword: Self Confidence

PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE. Astika Tafrikul Khafidhoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

MASALAH BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. Kepada Yth. Saya yang bertanda tangan dibawah: NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

FITRI YENTI NPM:

KESIAPAN PESERTA DIDIK MENGHADAPI MASA PUBERTAS DAN LAYANAN BK DI KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

ADA APA DENGAN MENOPAUSE?

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

RARA NINGRUM NPM:

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa di masa mendatang. Remaja adalah mereka yang berusia tahun dan

Transkripsi:

TI t i I PROFIL GEJALA-GEJALA WAi\ITA MENOPAUSE YAI\IG DIHADAPI WANITA PREMENOPAUSE ARTIKEL ILMIAH Aee,g.,.-/ tlui l4 ta"- ry &Lf l SUCI DEASA FITRI NPM:12060047 I PROGRAM STUDI BIMBINGAI\ DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

PROFIL GEJALA-GEJALA WANITA MENOPAUSE YANG DIHADAPI WANITA PREMENOPAUSE Oleh: Suci Deasa Fitri* Suheni, M.Pd** Wira Solina, M.Pd** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by the presence of symptoms of postmenopausal women, premenopausal women face in Kenagarian Kubang South Coastal District, namely from the physical and psychological aspects. The research objective to describe: 1) profiles symptoms menopausal women face premenopausal women seen from the physical aspect, 2) profiles symptoms menopausal women face premenopausal women seen from the psychological aspect. This research is quantitative descriptive. The population of this study were all premenopausal women in Kubang Kenagarian South Coastal District totaled 215 premenopausal women. Sampling Simple Random Sampling technique was used, with a sample of 68 premenopausal women. The instrument used questionnaire. Data analysis technique using techniques percentage. Results of the study revealed that: 1) Profile symptoms of postmenopausal women, premenopausal women face seen from the physical aspect in middle category, 2) Profile symptoms of postmenopausal women, premenopausal women face seen from a psychological aspect also in middle category. Keywords: menopausal, premenopausal PENDAHULUAN Seiring peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan itu akan berhenti pada suatu tahapan, sehingga tahapan berikutnya akan banyak perubahan yang terjadi pada fungsi tubuh manusia. Perubahan tersebut biasanya disebut proses menua, karena pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terdapat suatu fase yaitu fase menopause. Menopause merupakan akhir proses biologis dari siklus menstruasi, yang dikarenakan terjadinya perubahan hormon yaitu penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. Sesuai dengan pendapat di atas menurut Papalia (2009:228) Menopause adalah berhentinya berovulasi dan berhentinya haid secara permanen serta tidak mampu lagi untuk hamil. Sebelum mengalami fase menopause, wanita terlebih dahulu akan melalui fase premenopause. Menurut Mulyani (2013:8) Premonopause adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium yaitu 4-5 tahun sebelum menopause yang ditandai dengan timbulnya keluhan-keluhan pada siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif lebih banyak. Senada dengan pendapat tersebut Proverawati (2010:1) menyatakan Premenopause adalah dimana pada fase premenopause ini terjadi peralihan dari masa subur menuju masa tidak adanya pembuahan (anovulatoir). Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala premonopause pada usia 40- an dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun yaitu terjadinya masa menopause. Dimana pada periode terjadi perubahan secara fisologis pada wanita, yang akan membawa wanita pada proses menopause. Hal ini biasanya terjadi 4 sampai 5 tahun sebelum menopause. Wanita yang mengalami fase premenopause mengalami kekacauan dalam menstruasi, sehingga bermacam respon negatif yang ditampilkan pada saat mengalami menopause. 1

Insiden premenopause dialami oleh banyak wanita hampir diseluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia. Wanita Eropa dan Amerika mempunyai estrogen yang lebih banyak dari pada Asia. Ketika terjadi menopause, wanita Eropa dan Amerika estrogennya menurun drastis dibanding wanita Asia yang kadar estrogennya moderat. Penurunan kadar estrogen tersebut sering menimbulkan gejala yang sangat mengganggu aktivitas kehidupan para wanita (Proverawati, 2010:7). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa wanita yang mengalami fase premenopause mengalami kekacauan dalam menstruasi, sehingga bermacam responden negatif yang ditampilkan pada saat mengalami menopause. Insiden premenopause dialami oleh banyak wanita hampir diseluruh dunia. Wanita Eropa dan Amerika mempunyai estrogen yang lebih banyak dari pada Asia. Proverawati (2010:5) mengemukakan bahwa Gejala premenopause akibat menurunnya kadar estrogen tersebut sering menimbulkan gejala yang sangat mengganggu aktivitas kehidupan para wanita, bahkan mengancam kebahagiaan rumah tangga. Masalah yang muncul, termasuk hilangnya kesuburan dan meningkatnya resiko osteoporosis pada kondisi menjelang menopause. Gejala menjadi sangat serius jika tidak ditangani karena dapat menimbulkan perubahan yang menyebabkan kecemasan pada wanita. Dampak terjadinya premenopause pada wanita akan mengalami perubahan masalah fisik dan psikologis. Secara fisik, keluhan yang sering diutarakan wanita yang mengalami premenopause adalah perasaan panas ( hot flush), sakit kepala, cepat lelah, rematik, sakit pinggang, sesak napas, susah tidur dan osteoporosis. Sedangkan perubahan masalah psikis yaitu perasaan yang muncul pada fase ini antara lain rapuh, sedih dan tertekan. Akibatnya wanita pada masa premenopause menjadi depresi, tidak konsentrasi bekerja dan mudah tersinggung (Proverawati, 2010:79). Oleh karena itu agar tidak terjadi permasalahan pada saat wanita mengalami menopause tersebut disana peran konselor untuk membantu. Konselor memberikan bantuan tanpa syarat apapun dan tidak memandang usia, suku dan jenis kelamin. Semua harus dilayani oleh konselor dengan pelayanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling merupakan upaya pemberian bantuan oleh seorang yang ahli (konse lor) untuk mengentaskan suatu permasalahan. Menurut Prayitno dan Erman (2008:100) Konseling adalah suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hanbatan perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya. Dengan adanya pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor seseorang yang mengalami KES-T akan berubah kepada keadaan yang KES. Upaya pemberian bantuan tersebut dapat diberikan baik secara individual maupun kelompok yang nantinya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pemberian bantuan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk konseling perorangan, layanan informasi yang akan diberikan maupun bimbingan kelompok untuk mengentaskan permasalahan tersebut. Berdasarkan observasi awal pada tanggal 18 Desember 2015 yang peneliti lakukan di masyarakat tepatnya di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan, peneliti menemukan adanya satu wanita premenopause yang merasakan gejala-gejala disaat menghadapi masa menopause, terlihat ia mudah marah, mudah tersinggung, berkeringat di malam hari. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 20 Desember 2015 dengan 4 orang warga masyarakat Kenagarian Kubang dengan usia premenopause, 3 orang diantaranya merasakan gejala-gejala atau perubahan disaat menghadapi menopause baik dari aspek fisik maupun psikologis, seperti perubahan fisik tersebut ia merasakan cemas karena pada masa menopause seperti kulit menjadi kering, penuaan, payudara mengendor, kulit mulai keriput dan lain sebagainya. Sedangkan perubahan psikologis yang terjadi mudah marah, mudah tersinggung dan cemas sehingga dengan keadaan yang seperti itu akan membuat ia menjadi stress karena putus haid, tidak bisa hamil, tidak subur lagi dan tidak lagi menarik dimata suami ditambah dengan fungsi reproduksi akan menurun. Berdasarkan wawancara pada tanggal 28 Februari 2016 dengan seorang suami wanita premenopause, terungkap bahwa istrinya memang merasakan gejala-gejala atau tanda-tanda menopause seperti istrinya sering marah-marah tak menentu dan istrinya di malam hari susah tidur dan merasa gelisah dan sering berkeringat di malam hari. Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Profil Gejala-gejala Wanita 2

Menopause yang Dihadapi Wanita Premenopause. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti membatasi masalah penelitian yaitu : 1. Kemampuan menyelesaikan tugas Profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause dilihat dari aspek fisik. 2. Profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause dilihat dari aspek psikologis. Berdasarkan batasan masalah di atas maka dapat dirumuskan bagaimana gejalagejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause dilihat dari aspek fisik. 2. Profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause dilihat dari aspek psikologis. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. menurut Sudjana dan Ibrahim (2010:130) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita premenopause di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 215 wanita premenopause. Dalam pengambilan sampel digunakan teknik Simple Random Sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 68 wanita premenopause. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Menurut Arikunto (2010:275) bahwa data interval menunjukan adanya jarak antara data yang satu dengan data yang lain karena interval artinya jarak. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wanita premenopause yang ada di kampung Kubang Kabupaten Pesisir Selatan, sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor Wali Nagari Kampung Kubang Kabupaten Pesisir Selatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Menurut Yusuf (2005:252) angket adalah Suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada kelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data. Untuk pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus persentase. Menurut (Sudjana dan Ibrahim, 2010:129) persentase dapat dihitung dengan rumus: P = x 100% HASIL PENELITIAN 1. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang dihadapi Wanita Premenopause di Selatan. Tabel 1. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang Dihadapi Wanita Premenopause di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan Secara Umum Klasifikasi Kategori F % 163,8 195 Banyak 3 4,0 132,6-163,7 Banyak 8 12,0 101,4-132,5 Sedang 36 53,0 70,2-101,3 Sedikit 21 31,0 39-70,1 Sedikit 0 0,0 Jumlah 68 100 Berdasarkan Tabel 1, profil gejalagejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause yang berada pada kategori sangat banyak berjumlah 3 (4,0%) dari 68 orang, kategori banyak berjumlah 8 (12,0%) dari 68 orang, dan kategori sedang berjumlah 36 (53,0%) dari 68 orang, dan kaegori sedikit berjumlah 21 (31,0%) dari 68 or ang. Namun tidak ada satu orang pun yang berada pada kategori sangat sedikit. 3

2. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang dihadapi Wanita Premenopause di Selatan. Tabel 2. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang dihadapi Wanita Premenopause di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari Aspek Fisik Klasifikasi Kategori F % 96,6 115 Banyak 1 2,0 78,2-96,5 Banyak 11 16,0 59,8-78,1 Sedang 54 79,0 41,4-59,7 Sedikit 2 3,0 23-41,3 Sedikit 0 0,0 Jumlah 68 100 Tabel 2 menjelaskan bahwa profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause dilihat dari aspek fisik yang berada pada kategori sangat banyak berjumlah 1 (2,0%) dari 68 orang, kategori banyak berjumlah 11 (16,0%) dari 68 orang, dan kategori sedang berjumlah 54 (79,0%) dari 68 orang, dan kategori sedikit berjumlah 2 (3,0%) dari 68 orang. Namun tidak ada satu orang pun yang berada pada kategori sangat sedikit. 3. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang Dihadapi Wanita Premenopause Di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan Tabel 3. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang Dihadapi Wanita Premenopause Di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan di Lihat dari Aspek Psikologis Klasifikasi Kategori F % 67,2-80 Banyak 4 6,0 54,4-67,1 Banyak 9 13,0 41,6-54,3 Sedang 48 71,0 28,8-41,5 Sedikit 7 10,0 16-28,7 Sedikit 0 0,0 Jumlah 68 100 Tabel 3 menjelaskan bahwa profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause dilihat dari aspek psikologis yang berada pada kategori sangat banyak berjumlah 4 (6,0%) dari 68 orang, kategori banyak berjumlah 9 (13,0%) dari 68 orang, dan kategori sedang berjumlah 48 (71,0%) dari 68 orang, dan kategori sedikit berjumlah 7 (10,0%) dari 68 orang. Namun tidak ada satu orang pun yang berada pada kategori sangat sedikit. PEMBAHASAN 1. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang dihadapi Wanita Premenopause di Selatan Secara Umum Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, gambaran secara umum gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause di Selatan terdapat 3 (4,0%) dari 68 orang yang termasuk kategori sangat banyak, 8 (12,0%) dari 68 orang termasuk kategori banyak, 36 (53,0%) dari 68 orang termasuk kategori sedang, 21 (31,0%) dari 68 orang termasuk kategori sedikit dan tidak ada satu orang pun berada pada kategori sangat sedikit. Keterangan di atas mengungkap bahwa identifikasi masalah serta keterangan yang peneliti dapatkan selama melakukan observasi terhadap sebelumnya benar adanya. Bahwa profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause berada pada kategori sedang. Wanita premenopause memang ada merasakan gejala-gejala dan perubahan menuju menopause tersebut.. Sesuai pendapat Proverawati (2010:1) Premenopause adalah dimana pada fase premenopause ini terjadi peralihan dari masa subur menuju masa tidak adanya pembuahan ( anovulatoir). Menurut Mulyani (2013:9) premenopause adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Menurut Papalia, (2009:228) premenopause adalah periode beberapa tahun saat perempuan mengalami perubahan fisiologis yang membawanya pada menopause, disebut juga putus haid. Selanjutnya menurut Rossi (Papalia, 2009: 228) premenopause adalah periode tiga sampai lima tahun selama pelambatan produksi hormon dan ovulasi ini sebelum menopause. Selain itu 4

Hutapea (2005:73 ) menjelaskan Premenopause adalah masa perubahan yang lambat laun menuju menopause. Dari perubahan wanita premenopause dalam menghadapi masa menopause membuat ibu-ibu tersebut resah dan ketakutan menghadapi menopause. 2. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang Dihadapi Wanita Premenopause dilihat dari Aspek Fisik. Berdasaran hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari aspek fisik yaitu dari 68 wanita premenopause dari beberapa aspek yaitu : a) Perasaan panas, yaitu terdapat 33 wanita premenopause yang menyatakan bahwa aspek fisik berada pada kriteria sedang dengan persentase 47,0%, b) cepat lelah, yaitu terdapat 39 wanita premenopause yang menyatakan bahwa aspek fisik berada pada kriteria sedang dengan persentase 57,0%, c) sakit kepala, yaitu terdapat 25 wanita premenopause yang menyatakan bahwa aspek fisik berada pada kriteria banyak dengan persentase 37,0%, d) kurangnya cairan pada vagina, yaitu terdapat 35 wanita premenopause yang menyatakan aspek fisik berada pada kriteria sedang dengan persentase 52,0%, e) sakit pinggang, yaitu terdapat 25 wanita premenopause yang menyatakan aspek fisik berada pada kriteria sedang dengan persentase 37,0%, f) sesak nafas, yaitu terdapat 34 wanita premenopause yang menyatakan aspek fisik berada pada kriteria sedang dengan persentase 50,0%, g) susah tidur, yaitu terdapat 39 wanita premenopause yang menyatakan aspek fisik berada pada kriteria banyak dengan persentase 59,0%, h) kulit menjadi kering. yaitu terdapat 40 wanita premenopause yang menyatakan aspek fisik berada pada kriteria sedikit dengan persentase 59,0%, Berdasarkan hasil data di atas dapat diketahui bahwa profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause dilihat dari aspek fisik, secara umum berada pada kriteria sedang dengan persentase 72,7353%. Artinya bahwa profil wanita premenopause dalam menghadapi masa menopause dilihat dari aspek fisik berada pada kategori sedang karena setengah dari wanita premenopause tersebut ada yang merasakan gejalagejalanya dan ada juga yang tidak merasakannya. Menurut Proverawati (2010:79) Masalah fisik, keluhan yang sering diutarakan wanita yang mengalami sindrom premenopause adalah perasaan panas (hot flush), sakit kepala, cepat lelah, rematik, sakit pinggang, sesak nafas, susah tidur, dan osteoporosis. Keluhan lainnya adalah berkurangnya cairan vagina sehingga timbul iritasi dan rasa nyeri saat berhubungan intim. Dengan bertambahnya usia, tubuh membutuhkan lebih sedikit lemak dari sebelumnya. Hal ini karena kemampuan tubuh untuk mengolah lemak berkurang dan lemak memerlukan waktu lebih lama untuk masuk dalam darah. Risiko penyakit lainnya adalah kanker dengan berbagai jenis yaitu kanker endometrium, cerviks, uterus, dan payudara. Faktor yang memicu kanker endometrial yaitu: tekanan darah tinggi, kegemukan, diabetes dan nullparity atau tidak pernah melahirkan. Adapun dampak yang dapat terjadi akibat premenopause antara lain: a. Risiko Kanker Payudara Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari jaringan parenchyma. b. Kanker Leher Rahim (serviks) Kanker serviks atau kanker pada leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Adap un gejala dari kanker serviks sebagai berikut. 1) Perdarahan vagina setelah berhubungan sex, atau diantara dua periode menstruasi, atau setelah menopause 2) Sekret encer, disertai darah dapat berat dan memiliki bau yang busuk. 3) Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex. Senada dengan pendapat di atas Mulyani (2013:78) mengemukakan bahwa Perubahan keadaan fisik seorang wanita disebabkan karena perubahan organ 5

reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause, keadaan ini berupa keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Adapun perubahan fisik yang terkait dengan menopause karena perubahan hormon, yaitu : a. Berat badan bertambah. b. Perut kembung. c. Mudah lelah. d. Insomia dan gangguan tidur. e. Kerontokan rambut. f. Pusing. g. Denyut jantung tidak teratur. h. Inkontinensia urin. i. Perubahan kulit. j. Alergi. k. Osteoporosis. 3. Profil Gejala-gejala Wanita Menopause yang Dihadapi Wanita Premenopause Dilihat dari Aspek Psikologis. Berdasaran hasil pengolahan data yang peniliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari aspek psikologis yaitu dari 68 wanita premenopause dari beberapa aspek yaitu : a) depresi (rasa cemas), yaitu terdapat 31 wanita premenopause yang menyatakan aspek psikologis berada pada kriteria sedang dengan persentase 46,0%, b) kurang konsentrasi, yaitu terdapat 34 wanita premenopause yang menyatakan aspek psikologis berada pada kriteria sedang dengan persentase 50,0%, c) mudah tersinggung (marah), yaitu terdapat 28 wanita premenopause yang menyatakan aspek psikologis berada pada kriteria sedang dengan persentase 41,0%. Berdasarkan hasil data di atas dapat diketahui bahwa profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause dilihat dari aspek psikologis, secara umum berada pada kriteria sedang dengan persentase 50,07%, artinya bahwa profil wanita premenopause dalam menghadapi masa menopause dilihat dari aspek psikologis berada pada kategori sedang karena setengah dari wanita premenopause tersebut ada yang merasakan gejala-gejalanya dan ada juga yang tidak merasakannya. Proverawati (2010:79) menyatakan Masalah psikologis, perasaan yang biasa muncul pada fase ini antara lain rapuh, sedih dan tertekan. Akibatnya wanita pada masa premenopause menjadi depresi, tidak konsentrasi bekerja dan mudah tersinggung. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause di Kenagarian Kubang Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut. 1. Profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause di Selatan dilihat dari aspek fisik berada pada kriteria sedang, karena setengah dari wanita premenopause tersebut ada yang merasakan gejala-gejalanya dan ada juga yang tidak merasakannya. 2. Profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause di Selatan dilihat dari aspek psikologis berada pada kriteria sedang, karena setengah dari wanita premenopause tersebut ada yang merasakan gejala-gejalanya dan ada juga yang tidak merasakannya. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diberikan beberapa saran kepada: 1. Wanita premenopause Bagi wanita premenopause bisa meningkatkan lagi cara hidup sehat dan sering berolah raga secara teratur agar diusia nantinya tidak sering sakit-sakitan dan untuk siap secara fisik dan psikologis dalam menghadapi masa menopause. 2. Pengelola Program Studi BK Hendaknya meningkatkan mutu dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas calon guru BK yang akan mamasuki dunia kerja baik di lapangan maupun di sekolah secara profesional. 3. Keluarga Diharapkan adanya perhatian khusus dari salah satu keluarga seperti suami, lebih memperhatikan istrinya yang berada pada masa premenopause agar lebih menjaga kesehatan. 4. Peneliti Selanjutnya Melalui penelitian ini diharapkan bisa menjadi pedoman dan acuan untuk meneliti lebih lanjut khususnya profil gejala-gejala wanita menopause yang dihadapi wanita premenopause. 6

KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hutapea, Ronal. 2005. Sehat dan Ceria di Usia Senja. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyani, Siti Nina. 2013. Menopause. Yogyakarta: Nuha Medika. Papalia. 2009. Human Developmen. Jakarta: Selemba Humanika. Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Proverawati, Atika 2010. Menopause dan Sindrome Premenopase. Yogyakarta: Nuha Medika. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2010. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensind., Yusuf, A. Muri 2005. Metode Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press. 7