LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TA. 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) T.A. 2011

LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) T.A. 2010

LAPORAN KINERJA PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2013 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN VISI

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BOOKLET DEPARTEMEN PERTANIAN 2007

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 2011

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

L A P O R A N K I N E R J A

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BIRO HUKUM DAN HUMAS

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIN) TAHUN 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) YOGYAKARTA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 2010

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Renstra BKP5K Tahun

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

Kata Pengantar. Bogor, Oktober 2013 Kepala Pusat, Dr. Handewi P. Saliem. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 1

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN T.A. 2012 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Tahun 2012 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggara pemerintahan negara, sebagaimana yang telah diwajibkan melalui Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini dibuat dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan LAKIP disusun dengan menguraikan akuntabilitas kinerja kegiatan utama penelitian yang dibiayai oleh APBN/DIPA, kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) serta penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) di lingkup Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP) pada T.A. 2012. Laporan ini juga mencakup aspek anggaran, uraian permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah inisiatif peluang perbaikan. Tingkat pencapaian kinerja hasil dari setiap kegiatan penelitian/pengkajian PSE-KP T.A. 2012 diukur dari indikator masukan dan keluaran (output) yang merupakan dasar penentuan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan. Disadari bahwa LAKIP PSE-KP T.A. 2012 ini masih memerlukan perbaikan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang komprehensif untuk penyempurnaan laporan ini di masa datang. Diharapkan agar laporan ini memberikan manfaat bagi penyelenggaraan kinerja instansi dalam mencapai tujuannya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Bogor, 31 Januari 2013 Kepala Pusat, Dr. Handewi P. Saliem NIP. 19570604 198103 2 001 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR..... DAFTAR LAMPIRAN.... IKHTISAR EKSEKUTIF... Halaman ii iii iv v vi vii I. PENDAHULUAN... 1 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA...... 4 2.1. Rencana Strategis... 4 2.1.1. Visi dan Misi...... 4 2.1.2. Tujuan dan Sasaran...... 4 2.1.3. Pencapaian, Tujuan dan Sasaran... 6 2.1.3.1. Kebijakan, Program dan Kegiatan Penelitian 6 2.1.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja. 9 2.2. Perencanaan Kinerja Tahunan... 10 2.3. Penetapan Kinerja... 11 III. AKUNTABILITAS KINERJA... 13 3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011... 13 3.2. Analisis Capaian Kinerja 15 3.3. Akuntabilitas Keuangan... 32 IV. PENUTUP... 34 LAMPIRAN... 35 iii

DAFTAR TABEL Tabel U r a i a n Halaman 1. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 2. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 3. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 4. Target dan Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.2. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketiga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 6. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 3.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 7. Perkembangan Pelaksanaan DIPA, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011, Per 31 Desember 2011. 8. Realisasi Anggaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Per 31 Desember 2011. 9. Target dan Realisasi Anggaran Menurut Sasaran dan Program Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011. 10. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama Badan Litbang Pertanian Dengan Aggaran Menurut Sasaran Pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 11. Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011, bersumber dari Penerimaan Umum. 14 16 17 18 16 17 34 35 36 37 38 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar U r a i a n Halaman 1. Struktur Organisasi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA. 2012... 2 v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Indikator Kinerja Utama PSE-KP Tahun 2012 Lampiran 2. Pernyataan Penetapan Kinerja PSE-KP TA. 2012 Lampiran 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011 Lampiran 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2011 Lampiran 5. Daftar Kondisi Barang Inventaris Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, per 31 Desember 2012 vi

IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP) disusun untuk melaporkan kinerja PSE-KP pada TA. 2012. Kinerja PSE-KP tersebut ditentukan oleh pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi utama PSE-KP. Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan PSE-KP adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Masukan yang digunakan untuk semua kegiatan penelitian tersebut mencakup dana dan sumber daya manusia (SDM), khususnya peneliti. Evaluasi dari sisi keluaran (output) menunjukkan bahwa kegiatan utama penelitian (sasaran pertama hingga keempat) telah menghasilkan 28 rekomendasi dari target 21 rekomendasi yang terkait dengan aspek sosial ekonomi pertanian, sesuai dengan tujuan penelitian yang direncanakan. Dengan kata lain, pencapaian rencana tingkat capaian/targetnya mencapai 133 persen persen. Sedangkan capaian sasaran kelima adalah terwujudnya 8 jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dari 8 jalinan kerjasama yang direncanakan pada tahun 2012. Sasaran enam yang merepresentasikan kinerja manajemen kantor/pelayanan PSE-KP tahun 2012, realisasi output juga telah sesuai dengan target yang direncanakan. Terakhir, sasaran tujuh yang merepresentasikan kinerja publikasi ilmiah PSE-KP selama Tahun 2012 terealisasi sesuai dengan target, yakni 18 penerbitan publikasi cetak dan website. Untuk indikator hasil (outcome) belum dapat diukur karena hasil kegiatan PSE-KP, yakni dimanfaatkannya rekomendasi pembangunan pertanian bagi stakeholder memerlukan kajian secara khusus untuk menelaah hal tersebut. Pengukuran manfaat dan dampak kegiatan penelitian PSE-KP sulit diukur dalam jangka pendek. Dampak kegiatan penelitian sosial ekonomi pertanian tersebut baru dapat dirasakan dalam jangka menengah/panjang dan dalam cakupan wilayah yang relatif luas (Jawa maupun Luar Jawa). Pada Tahun 2012, anggaran yang dikelola berdasarkan anggaran yang berbasis kinerja. Anggaran PSE-KP tahun 2012 disusun berdasarkan variabel jenis pengeluaran yang dibedakan atas: (a) Belanja pegawai; (b) Belanja barang; dan (c) Belanja modal. Total pagu anggaran PSE-KP dalam DIPA TA. 2012 adalah Rp. 26,3 Milyar yang merupakan RM dan telah terealisasi Rp. 24,39 Milyar (92,74%). Sementara total anggaran hibah luar negeri adalah Rp. 1,59 Milyar dan telah terealisasi Rp. 1,55 Milyar (97,81%). Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2011, pada dasarnya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian, koordinasi yang baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang. Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan, terutama terkait penumpukan proses entry dan pengolahan data di tengah dan akhir tahun karena proses entry dan pengolahan data tersebut dilakukan secara bersamaan oleh tim penelitian dalam kurun waktu yang sempit, sementara ketersediaan SDM relatif terbatas. Namun demikian permasalahan tersebut telah dapat diatasi dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan menambah jam kerja. vii

I. PENDAHULUAN Aspek sosial ekonomi dan pertanian merupakan salah satu aspek penting yang dilakukan dalam kajian atau penelitian di bidang pertanian, mengingat aspek tersebut memiliki posisi yang strategis dalam penentuan di sektor pertanian. Kegiatan penelitian sosial ekonomi dan pertanian dapat memberikan landasan, arah dan prioritas penelitian yang dilaksanakan, agar sejalan dengan pembangunan yang telah digariskan. Dalam arti luas, analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan pertanian yang mencakup penelitian (policy research) dan analisis (policy analysis) pembangunan pertanian memiliki arti strategis, karena: (1) memberikan landasan, arah dan prioritas penelitian bidang pertanian agar sejalan dengan pembangunan yang telah digariskan, (2) mengidentifikasi masalah dan unsur-unsur sosial ekonomi yang memengaruhi adopsi teknologi di tingkat petani, (3) mengevaluasi kelembagaan yang efektif dalam mempromosikan pengembangan suatu teknologi atau sistem usahatani, dan (4) merumuskan dan mengevaluasi serta menyempurnakan program dan yang diperlukan untuk mengembangkan agribisnis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Agar hasil penelitian dapat terus berkelanjutan dengan kualitas yang semakin meningkat, maka penelitian aspek sosial ekonomi perlu dilakukan, terutama yang terkait dengan analisis isu pembangunan pertanian dan parameter sosial ekonomi pertanian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP) merupakan sebuah lembaga penelitian/pengkajian eselon II yang berada di bawah lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Berdirinya lembaga ini berawal dari adanya Proyek Survei Agro Ekonomi (SAE) yang dibentuk pada tahun 1974. Seiring dengan dinamika permasalahan pembangunan pertanian, beberapa kali lembaga ini mengalami perubahan nama. Pada tahun 1976, SAE berubah menjadi Pusat Penelitian Agro Ekonomi (PAE), kemudian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (P/SE) pada tahun 1990, dan selanjutnya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian (Puslitbangsosek Pertanian). Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 299/Kpts/OT.140/7/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, nama lembaga ini ditetapkan menjadi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP). Status terakhir (Oktober 2010), berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian ditetapkan menjadi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP). Berdasarkan Pasal 1374 Peraturan Menteri Pertanian Tahun 2010 tersebut, PSE- KP mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan pertanian. Sementara Pasal 1375 mengatur fungsi PSE-KP dalam hal: (1) perumusan program analisis sosial ekonomi dan pertanian, (2) pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan pertanian, (3) pelaksanaan telaah ulang program dan pertanian, (4) pemberian pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan pertanian, (5) pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan 1

hasil analisis dan pengkajian serta konsultansi publik di bidang sosial ekonomi dan pertanian, (6) evaluasi dan pelaporan analisis dan pengkajian sosial ekonomi serta pertanian, dan (7) pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Dalam pelaksanaan tugas-tugas khusus, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian diberi kewenangan untuk menugaskan dan memanfaatkan tenaga PSE-KP. Dalam kurun waktu tiga dasawarsa (1974-2006), PSE-KP telah dipimpin oleh tujuh Kepala Pusat, yaitu Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah (1976-1983), Prof. Dr. Faisal Kasryno (1983-1989), Prof. Dr. Effendi Pasandaran (1989-1995), Prof. Dr. Achmad Suryana (1995-1998), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (1998-2002 dan 2006-2010), Prof. Dr. Pantjar Simatupang (2002-2006), dan Dr. Handewi Purwati Saliem (2010 hingga sekarang). Perubahan fungsi dan tugas PSE-KP tersebut berimplikasi terhadap perubahan struktur organisasi PSE-KP Tahun 2012 (Gambar1). Berdasarkan SK Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Nomor: 368/Kp.330/A.9/03/2009, Kelompok Peneliti (Kelti) yang ada di PSE-KP terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yakni: (1) Ekonomi Makro dan Perdagangan Internasional (EMPI), (2) Ekonomi Pertanian dan Manajemen Agribisnis (EPMA), dan (3) Sosio Budaya Pedesaan. Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Dr. Handewi P. Saliem) Kabid. Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil (Prof. Dr. Erizal Jamal) Kabid. Program dan Evaluasi (Dr. Sri Hery Susilowati) Kabag. Umum (Ir. Supena Friyatno, MSi) Kasubid. Pendayagunaan Hasil (Ashari, SP, MP) Kasubid. Kerjasama Penelitian (Dr. Hermanto) Kasubid. Program (Muhammad Suryadi, SP, MSi) Kasubid. Evaluasi dan Pelaporan (Nur K. Agustin, STP,MP) Kasubag. Kepegawaian dan Rumahtangga (Ir. Yuni Marisa) Kasubag. Keuangan dan Perlengkapan (Drs. Agus Subekti) Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian T.A. 2012 2

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ini disusun untuk melaporkan kinerja kegiatan utama PSE-KP dalam pencapaian tugas pokok dan fungsinya selama T.A. 2012. Laporan ini mencakup kegiatan utama PSE-KP, yaitu kegiatan penelitian, baik kegiatan yang sumber pembiayaannya dari APBN (DIPA) maupun kerjasama penelitian dengan institusi/lembaga dari dalam negeri dan luar negeri serta penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website). Selain itu, disampaikan pula kinerja keuangan, kendala/permasalahan yang dihadapi serta solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. 3

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis 2.1.1. Visi dan Misi Prakiraan perkembangan pertanian dan pedesaan Indonesia sampai tahun 2020 dan prioritas strategi yang harus diimplementasikan oleh Kementerian Pertanian bersama dengan kementerian/institusi lainnya juga dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan visi dan misi PSE-KP. Visi PSE-KP adalah menjadi pusat pengkajian yang kritis dan terpercaya bertaraf internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian, serta proaktif dalam memberikan alternatif rekomendasi pembangunan pertanian. Visi tersebut dirumuskan berdasarkan kesadaran bahwa PSE-KP merupakan lembaga pemerintah, sehingga harus berorientasi pada pelayanan masyarakat melalui partisipasi secara aktif dalam memberikan alternatif rekomendasi pembangunan pertanian. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang dijadikan sebagai arahan kegiatan PSE-KP adalah: 1. Melakukan analisis dan pengkajian guna menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian; 2. Melakukan analisis dengan memanfaatkan informasi dan ilmu pengetahuan hasil penelitian menjadi rumusan alternatif pembangunan pertanian; 3. Memberikan alternatif rekomendasi kepada instansi terkait dalam mendukung pembangunan pertanian; 4. Mengembangkan kemampuan institusi PSE-KP sehingga mampu mewujudkan visi dan misinya secara berkelanjutan. 2.1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PSE-KP adalah: 1. Menghasilkan pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan; 2. Merekayasa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis; 3. Menghasilkan proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan; 4. Menghasilkan alternatif rekomendasi dan program pembangunan pertanian yang bersifat responsif dan antisipatif; 4

5. Mengembangkan jaringan kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian (dalam dan luar negeri), serta stakeholder dalam rangka pemantapan efektivitas dan percepatan diseminasi hasil analisis; 6. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis; 7. Menyebarluaskan hasil-hasil analisis sosial ekonomi dan pertanian kepada pengguna. Dari rumusan tujuan tersebut, sasaran utama yang ingin dicapai dari kegiatan PSE-KP adalah: (A) tersedianya rekomendasi pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian, (B) terwujudnya jalinan kerjasama penelitian, dan (C) terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan dalam mendukung program pembangunan pertanian. Lebih rinci, sasaran yang ingin dicapai oleh PSE-KP, baik yang dijabarkan dalam sasaran tahunan maupun sasaran akhir rencana strategis adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, dan (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan; 2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis; 3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 2014; 4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi dan program pertanian dan pedesaan; 5. Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian yang saling menguntungkan dan saling menghormati; 6. Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis; 7. Tersampaikannya hasil analisis dan rekomendasi kepada stakeholder dalam mendukung program pembangunan pertanian dan tersebarnya publikasi analisis sosial ekonomi dan pertanian kepada pengguna. Dari tujuh sasaran di atas, selanjutnya dapat diuraikan indikator output sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut: A. Tersedianya rekomendasi pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian 1. Indikator sasaran 1: 1.1. Jumlah rekomendasi terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian 5

1.2. Jumlah rekomendasi terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian 2. Indikator sasaran 2: Jumlah rekomendasi terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif 3. Indikator sasaran 3: 3.1. Jumlah rekomendasi terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian 3.2. Jumlah rekomendasi terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan 4. Indikator sasaran 4: Jumlah rekomendasi terkait dengan isu-isu aktual B. Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian 5. Indikator sasaran 5: Jumlah jalinan kerjasama penelitian antar lembaga dan pengguna PSE-KP tahun 2012 C. Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan dalam mendukung program pembangunan pertanian 6. Indikator sasaran 6: Laporan pengelolaan satker, layanan perkantoran, database sosial ekonomi pertanian, perangkat pengolah data dan komunikasi, kendaraan bermotor, peralatan dan fasilitas perkantoran, dan gedung/bangunan. 7. Indikator sasaran 7: Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) 2.1.3. Pencapaian Tujuan dan Sasaran 2.1.3.1 Kebijakan, Program dan Kegiatan Penelitian Mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian dan Badan Litbang Pertanian serta visi, misi dan tupoksi PSE-KP maka dasar PSE-KP adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan pembangunan pertanian dan perdesaan yang mengarah pada ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing produk pertanian, perluasan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota; 2. Pengembangan kelembagaan, perlindungan petani serta usaha pertanian; 6

3. Pengembangan ekonomi makro dan perdagangan internasional yang berpihak kepada petani; 4. Peningkatan kapasitas institusi yang akuntabel dan good governance. Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, kapasitas kerja dan delineasi cakupan penelitian/pengkajian institusional, maka untuk periode tahun 2012 PSE-KP tersebut masing-masing dijabarkan dalam program/kegiatan utama sebagai berikut: 1. Kebijakan 1, 2 dan 3, dijabarkan dalam 6 (enam) program/kegiatan utama yakni: 1.1. Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian; 1.2. Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian; 1.3. Pengkajian Kebijakan Kelembagaan dan Regulasi Pertanian; 1.4. Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan; 1.5. Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Perdesaan; 1.6. Evaluasi dan Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual. 2. Kebijakan 4, dijabarkan dalam 1 program/kegiatan utama, yakni Diseminasi Hasil dan Peningkatan Kapasitas Lembaga. Berkaitan dengan sinkronisasi program/kegiatan penelitian dengan program Unit Kerja lingkup Kementerian Pertanian dan lembaga terkait lainnya, PSE-KP melakukan koordinasi dan sinkronisasi untuk memperoleh umpan balik. Kegiatan sinkronisasi tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa PSE-KP memiliki mandat yang berbeda dengan mandat lembaga penelitian lain, seperti LIPI atau lembaga penelitian Perguruan Tinggi. Mandat PSE-KP dalam melaksanakan penelitian/pengkajian adalah lebih menekankan pada problem solving research untuk menunjang kinerja Kementerian Pertanian, terutama dalam perumusan pembangunan pertanian. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengetahui program-program pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal lingkup Kementerian Pertanian, sehingga dapat dilakukan sinkronisasi antara program Ditjen teknis sebagai stakeholders dengan rencana penelitian/pengkajian PSE-KP. Dalam upaya mempertajam arah dan sasaran kegiatan penelitian, PSE-KP membentuk Tim Teknis penelitian melalui Surat Penugasan Kepala Pusat Nomor: 110/KP.440/I.7/01/2012 Tanggal 27 Januari 2012. Tim Teknis tersebut terdiri dari Profesor Riset dan beberapa peneliti senior PSE-KP yang dipandang mempunyai kapabilitas sebagai Tim Teknis Penelitian. Tugas pokok Tim Teknis secara umum adalah merancang rencana penelitian/pengkajian yang akan dilakukan PSE-KP sampai tersusunnya Proposal Operasional Penelitian. Dalam perencanaan program penelitian, Tim Teknis mempunyai tugas, yakni: (1) Melakukan penjaringan isu-isu utama pembangunan pertanian dan perdesaan serta merumuskannya sebagai prioritas kegiatan 7

penelitian PSE-KP, serta (2) Melakukan penajaman arah dan program kegiatan penelitian PSE-KP, mulai dari penyusunan rencana kegiatan, penyusunan matrik program sampai penyusunan proposal penelitian. Selanjutnya dalam rangka mengawal kegiatan penelitian, dibentuk Tim Pelaksana Monitoring dan Evaluasi (Monev) melalui Surat Penugasan Kepala Pusat Nomor: 117/KP.340/I.7/01/2012 Tanggal 30 Januari 2012. Tugas Tim Pelaksana Monev adalah: (1) Melakukan pemantauan proses pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti, mulai dari tahap awal hingga akhir, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan pelaksanaan kegiatan penelitian dari proposal operasional yang telah ditetapkan dan membantu memberikan solusi jika penyimpangan benar-benar terjadi, (2) Memberikan penilaian dan saran perbaikan yang diperlukan terhadap hasil penelitian menurut tahap-tahap kegiatan penelitian dengan mengacu pada proposal penelitian, (3) Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis dalam rangka perbaikan/ penyempurnaan proposal operasional, dan (4). Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan administrasi dan kinerja pelayanan pendukung penelitian. Pengelompokan kegiatan penelitian dilakukan secara terencana dengan mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan sumberdaya manusia. Kegiatan utama penelitian PSE-KP pada tahun 2012 terdiri atas kegiatan yang sumber dananya berasal dari APBN (DIPA) dan sinergi penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek). Kegiatan utama yang bersumber dari APBN (DIPA) terdiri atas 19 (sembilan belas) judul penelitian sebagai berikut: 1. Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa 2. Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional. 3. Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian. 4. Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan. 5. Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL, 6. Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung Keberlanjutan Ketahanan Pangan. 7. Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional. 8. Antisipasi Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura terhadap Struktur Pasar Industri Benih Hortikultura. 9. Insentif Ekonomi dan Aspek Kelembagaan untuk Mendukung Implementasi Undang- Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 10. Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor Pertanian Mendukung Swasembada Pangan. 11. Kajian Legislasi Sarana Produksi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan. 12. Kajian Legislasi Penyuluhan Pertanian Mendukung Swasembada Pangan. 8

13. Kajian Legislasi Perdagangan di Bidang Pertanian Mendukung Swasembada Pangan. 14. Kajian Legislasi Produksi, Konsumsi, dan Perdagangan Daging dan Ternak Sapi Mendukung Swasembada Pangan. 15. Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras. 16. Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi Pangan. 17. Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan. 18. Kajian Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen. 19. Panel Petani Nasional (Patanas): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Perkebunan. Kegiatan utama penelitian yang bersumber dari sinergi/kerjasama penelitian merupakan kegiatan kerjasama penelitian (dalam negeri) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) dan Badan Litbang Pertanian tahun 2012 terdiri atas 2 (dua) judul penelitian, yakni: 1. Proyeksi Kinerja Pembangunan Pertanian Jangka Panjang 2012 2035 Dalam Mendukung Pengembangan MP3EI di Koridor Sumatera. 2. Analisis Permintaan, Penawaran dan Kebijakan Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Utama dalam Program MP3EI di Koridor Sulawesi. Selain kegiatan kerjasama penelitian dengan instansi/lembaga dalam negeri, pada tahun 2012 PSE-KP juga melakukan kegiatan kerjasama penelitian dengan sumber dana dari instansi/lembaga dari luar negeri dan umumnya bersifat multiyears. Judul-judul penelitian kerjasama luar negeri tersebut adalah sebagai berikut: 1. Cost Effective Bio-Security for Non Industrial Commercial Poultry Production in Indonesia (kerjasama penelitian PSE-KP dengan ACIAR). 2. Plausible Futures for Economic Development and Structural Adjustment in Indonesia Impact and Policy Implications for the Asia Pacific Regions (kegiatan kerjasama penelitian PSE-KP dengan ACIAR dan IFPRI). 3. Market for High-Value Commodities in Indonesia: Promoting Competitiveness and Inclusiveness (kerjasama penelitian PSE-KP dengan ACIAR dan IFPRI). 4. Eco-Health Assessment on Poultry Production Clusters (PPCs) for The Livelihood Improvement of Small Producers (kerjasama penelitian PSE-KP dengan IDRC). 5. Access to Modernizing Value Chains by Smalls Farmers in Indonesia and Nicaragua. 6. Indonesian Horticulture Development (AMA Mangga). 9

2.1.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan PSE-KP adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Masukan (Input) merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran (output). Masukan yang digunakan dalam kegiatan penelitian bidang sosial ekonomi pertanian ini adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau peneliti yang melaksanakan kegiatan penelitian. Keluaran (Output) merupakan hasil langsung yang dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan penelitian. Keluaran tersebut dapat berupa produk/jasa fisik dan atau non fisik, misalnya digunakannya usulan alternatif pembangunan pertanian oleh Kementerian Pertanian atau Kementerian lainnya. Hasil (Outcome) merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Misalnya, dimasukkannya beberapa usulan alternatif dalam keputusan pembuat pembangunan pertanian. Manfaat (benefit) merupakan kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsung oleh masyarakat, sedangkan dampak (impact) merupakan ukuran tingkat pengaruh yang ditimbulkan, baik positif maupun negatif. Berbeda dengan penelitian yang bersifat teknis, output yang dihasilkan dari penelitian sosial ekonomi bukanlah teknologi yang bersifat tangible (teknologi yang dapat dilihat secara fisik), melainkan berupa pengetahuan rumusan atau program dan rumusan rekayasa kelembagaan yang bersifat intagible. Dengan demikian, manfaat maupun dampak atas hasil-hasil penelitian/pengkajian PSE-KP umumnya tidak dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka pendek. Manfaat dan dampak penelitian PSE-KP baru terlihat setelah rumusan dilaksanakan dan melalui proses penyesuaian di masyarakat. Disamping itu, pengukuran manfaat dan dampak PSE-KP tidak dapat berdiri sendiri karena kontribusi lembaga lain dalam pengukuran kedua indikator ini juga tidak kecil. Oleh karena itu, tidak mudah untuk mengukur manfaat dan dampak analisis dan pengkajian secara kuantitatif. Kedua indikator tersebut dapat diukur atas dasar ex ante analisis atau secara potensial. Secara umum, indikator pencapaian kinerja yang ingin diterapkan oleh PSE-KP dalam periode 2010-2014 adalah penekanan kepada indikator keluaran (output) dari kegiatan analisis. Indikator output tersebut merupakan dasar penentuan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan. Setiap kegiatan penelitian diharapkan dapat menghasilkan suatu keluaran yang dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara optimal. Berdasarkan tugas dan fungsinya, maka pengguna utama hasil penelitian PSE-KP adalah: (1) Pejabat pembuat dan pengelola pembangunan pertanian lingkup Kementerian Pertanian dan lembaga negara lainnya, (2) Praktisi agribisnis, petani dan pengusaha agribisnis, dan (3) Masyarakat umum. Disamping untuk stakeholder utama, hasil-hasil penelitian tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh pengguna sekunder, seperti politisi, ilmuwan, masyarakat peminat pembangunan pertanian, dan para peneliti PSE-KP sendiri. 10

2.2. Rencana Kinerja Tahunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan informasi tentang tingkat atau target kinerja (berupa output) yang ingin diwujudkan. Rencana Kinerja Tahunan PSE-KP Tahun 2012 berdasarkan target indikator output sasaran pertama (utama) yang berkaitan dengan kegiatan penelitian sosial ekonomi dan pertanian, yakni: a. Jumlah rekomendasi terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian, berupa 4 (empat) rekomendasi dari judul penelitian: (1) Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa; (2) Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional; (3) Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian; (4) Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan. b. Jumlah rekomendasi terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian, berupa 3 (tiga) rekomendasi dari judul penelitian: (1) Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL; (2) Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung; (3) Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional. c. Jumlah rekomendasi terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif, berupa 7 (tujuh) rekomendasi dari judul penelitian: (1) Antisipasi Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura terhadap Struktur Pasar Industri Benih Hortikultura; (2) Insentif Ekonomi dan Aspek Kelembagaan untuk Mendukung Implementasi Undang-Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; (3) Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor Pertanian Mendukung Swasembada Pangan; (4) Kajian Legislasi Sarana Produksi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan; (5) Kajian Legislasi Penyuluhan Pertanian Mendukung Swasembada Pangan; (6) Kajian Legislasi Perdagangan di Bidang Pertanian Mendukung Swasembada Pangan; dan (7) Kajian Legislasi Produksi, Konsumsi, dan Perdagangan Daging dan Ternak Sapi Mendukung Swasembada Pangan. d. Jumlah rekomendasi terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian, berupa 4 (empat) rekomendasi dari judul penelitian: (1) Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras; (2) Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi Pangan; (3) Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan; (4) Kajian Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen. e. Jumlah rekomendasi terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan, berupa 1 (satu) rekomendasi dari judul penelitian Panel 11

Petani Nasional (Patanas): Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Perkebunan. f. Jumlah rekomendasi terkait dengan isu-isu aktual, berupa 2 (dua) rekomendasi yang terkait dengan Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual. Selanjutnya, Rencana Kinerja Tahunan PSE-KP Tahun 2012 berdasarkan sasaran kedua ( Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian ), dengan indikator kinerja, yaitu jumlah jalinan kerjasama penelitian baik dalam maupun luar negeri sebanyak 8 (delapan) kerjasama penelitian. Sedangkan target dalam Rencana Kinerja Tahunan PSE- KP Tahun 2012 berdasarkan sasaran ketiga ( Publikasi hasil analisis sosial ekonomi dan dalam mendukung program pembangunan pertanian ), dengan indikator kinerja yaitu jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) dengan target 18 (delapan belas) penerbitan publikasi cetak dan website. 2.3. Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Adapun Penetapan Kinerja PSE-KP Tahun 2012 meliputi: 1. Sasaran Strategis : Sasaran 1: Tersedianya rekomendasi pertanian oleh stakeholders untuk pembangunan pertanian. Sasaran 2 : Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian Sasaran 3 : Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan dalam 2. Indikator Kinerja : Indikator sasaran 1. mendukung program pembangunan pertanian. Rumusan alternatif sosial ekonomi pertanian dengan target 12 rekomendasi yang terbagi dalam indikator: a. Jumlah rekomendasi terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian (4 rekomendasi). b. Jumlah rekomendasi terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian (3 rekomendasi) c. Jumlah rekomendasi terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif (7 rekomendasi). 12

d. Jumlah rekomendasi terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian (4 rekomendasi). e. Jumlah rekomendasi terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan (1 rekomendasi). f. Jumlah rekomendasi terkait dengan isu-isu aktual (2 rekomendasi). Indikator sasaran 2. Jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dengan target 8 kerjasama penelitian. Indikator sasaran 3. Penerbitan publikasi Ilmiah (media cetak dan website) dengan target 18 penerbitan publikasi cetak dan website. 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Berdasarkan Rencana Strategis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSE-KP) Tahun 2010-2014, sasaran utama PSE-KP yang berkaitan dengan tugas utama PSE-KP dalam melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan pertanian berkaitan erat dengan sasaran pertama, yakni Tersedianya rekomendasi pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian. Sasaran pertama tersebut lebih lanjut dideliniasi atau dirinci menjadi 4 (empat) sasaran akhir rencana strategis sebagai berikut: (1) Sasaran satu, Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, dan (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan; (2) Sasaran dua, Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis; (3) Sasaran tiga, Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan periode 2010 2014; (4) Sasaran empat, Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi dan program pertanian dan pedesaan. Selanjutnya, keempat sasaran tersebut pada Tahun 2012 dijabarkan dalam 6 (enam) indikator kinerja sasaran yang akan dicapai dari program/kegiatan utama yang berkaitan erat dengan tugas utama PSE-KP. Capaian indikator kinerja sasaran dari program/kegiatan utama PSE-KP dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan akan diuraikan lebih lanjut pada bab ini. 3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012 Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasi, yakni keluaran (output) kegiatan yang berkaitan dengan masing-masing sasaran tersebut. Berdasarkan kinerja sasaran program utama yang berkaitan erat dengan tugas utama PSE-KP Tahun 2012 (sasaran pertama hingga empat), capaian yang dihasilkan adalah 28 rekomendasi pertanian untuk pembangunan pertanian dari 21 rekomendasi yang ditargetkan, terutama menyangkut aspek sosial ekonomi dan pertanian (tabel 1). Kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian secara umum menunjukkan hasil pencapaian keberhasilan yang cukup baik dan sesuai, bahkan beberapa sasaran 14

melebihi target sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2012. Uraian secara lebih lengkap tentang capaian kinerja masing-masing sasaran tersebut selanjutnya diuraikan pada subbab 3.2. Tabel 1. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012 No. Sasaran 1. SASARAN PERTAMA: Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral; (b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan Indikator Kinerja Uraian Target Capaian % 1.1.Jumlah rekomendasi terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian 1.2.Jumlah rekomendasi terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian 4 3 4 3 1) 100,0 100,0 2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis 2.1. Jumlah rekomendasi terkait pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif 7 7 100,0 3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010-2014 4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi dan program pertanian dan pedesaan 3.1. Jumlah rekomendasi terkait makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian 3.2. Jumlah rekomendasi terkait dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan 4.1.Jumlah rekomendasi terkait dengan isu-isu aktual 4 1 2 4 1 9 100,0 100,0 450,0 TOTAL REKOMENDASI KEBIJAKAN 21 28 133,3 15

3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis dan evaluasi capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2012 menurut penetapan sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut: Sasaran Pertama: Tersedianya rekomendasi pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian Rincian sasaran pertama tersebut diuraikan menjadi 4 (empat) sasaran akhir rencana strategis sebagai berikut: Sasaran 1 : Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral; (b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan Untuk mencapai sasaran satu, diukur dengan keluaran (output) dua indikator kinerja, yakni: (1) Jumlah rekomendasi terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian, dan (2) Jumlah rekomendasi terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian. Pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012 Indikator Kinerja Target Realisasi % 1.1.Jumlah rekomendasi terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian 4 4 100,0 1.2. Jumlah rekomendasi terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian 3 3 100,0 Tabel 2 menunjukkan bahwa indikator kinerja sasaran pertama yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 dapat dicapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja indikator kinerja sasaran 1 yang seluruhnya terealisir 100 persen dari target yang ditetapkan. Sasaran satu tersebut dicapai melalui dua program/kegiatan, yaitu: (1) Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian, serta (2) 16

Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 7 (tujuh) kegiatan. Rincian kegiatan untuk mencapai sasaran 1 tersebut diuraikan secara lebih lengkap sebagai berikut : Pertama, indikator kinerja sasaran Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, dicapai melalui Program Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian, yang diimplementasikan dalam empat kegiatan, yakni: (a) Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa, (b) Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional, (c) Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian, (d) Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan. Target dan realisasi output dua kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012 No. Kegiatan Target Realisasi (Output) 1.1.1. Studi Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa 1.1.2. Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional 1.1.3. Studi Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian 1.1.4. Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan 1 Kebijakan 1 Kebijakan 1 Kebijakan 1 Kebijakan 1 Kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa 1 Kebijakan yang terkait dengan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional 1 Kebijakan yang terkait dengan Konsolidasi Usahatani Sebagai Basis Pengembangan Kawasan Pertanian 1 Kebijakan yang terkait dengan Pengembangan Komoditas Strategis Berbasis Kawasan Kedua, indikator kinerja sasaran Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan, dicapai melalui program Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian yang dilakukan dengan 3 (tiga), yakni: (a) Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL, (b) Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung Keberlanjutan Ketahanan Pangan, (c) Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi 17

Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional. Output ketiga kegiatan tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Target dan Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.2. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012 No. Kegiatan Target Realisasi (Output) 1.2.1. Analisis Kebijakan dan Program M-KRPL 1 1 Kebijakan yang terkait dengan Program M-KRPL 1.2.2. Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung Keberlanjutan Ketahanan Pangan 1.2.3. Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional Kebijakan 1 Kebijakan 1 Kebijakan 1 Kebijakan yang terkait dengan Kapasitas Adaptasi Petani Tanaman Pangan terhadap Perubahan Iklim untuk Mendukung Keberlanjutan Ketahanan Pangan 1 Kebijakan yang terkait dengan Prospek Pengembangan Pembibitan Ternak Sapi Potong Skala Menengah dan Upaya Mendukung Swasembada Daging Nasional Masukan (input) yang dipakai untuk mendukung keberhasilan pencapaian hasil kegiatan yang terkait dengan sasaran 1.2 tersebut adalah sumberdaya manusia, yakni peneliti, dan dukungan dana yang bersumber dari APBN.. Hasil kegiatan yang terkait dengan sasaran 1.2 tersebut selanjutnya disampaikan untuk kepentingan dan dimanfaatkan oleh stakeholder, utama, yakni pimpinan Kementerian Pertanian. Sasaran 2 : Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis Indikator kinerja sasaran dua, yakni Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis, yang dicapai melalui keluaran (output) program Pengkajian Kebijakan terkait Pengembangan Kelembagaan dan Peraturan Mendorong Iklim Usaha yang Kondusif melalui 7 (tujuh) kegiatan, yakni: (1) Antisipasi Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura terhadap Struktur Pasar Industri Benih Hortikultura, (2) Insentif Ekonomi dan Aspek Kelembagaan untuk Mendukung Implementasi Undang-Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, (3) Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor Pertanian Mendukung Swasembada Pangan, (4) Kajian Legislasi Sarana Produksi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan, (5) Kajian Legislasi Penyuluhan Pertanian Mendukung Swasembada Pangan, (6) Kajian Legislasi Perdagangan di Bidang Pertanian Mendukung Swasembada Pangan, (7) Kajian Legislasi Produksi, Konsumsi, dan Perdagangan Daging 18

dan Ternak Sapi Mendukung Swasembada Pangan. Output yang dihasilkan berupa 7 (tujuh) rekomendasi yang terkait dengan tujuan kegiatan penelitian masingmasing. Serapan dana dari sasaran kedua yang bersumber dari APBN mencapai 93,57 persen. Sasaran 3 : Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 2014 Untuk mencapai sasaran tiga tersebut diukur dengan dua indikator kinerja yang dicapai melalui dua program, yaitu: (3.1.) Program Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan, dan (3.2.) Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan. Pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut dipaparkan pada tabel 5. Tabel 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketiga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012 Indikator Kinerja Target Realisasi % 3.1. Jumlah rekomendasi terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian 3.2. Jumlah rekomendasi terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan 4 1 4 1 100,00 100,00 Indikator kinerja sasaran 3.1. dicapai melalui keluaran (output) dari empat kegiatan, yakni: (a) Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras, (b) Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi Pangan, (c) Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan, serta (d) Kajian Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen. Selanjutnya, jika dilihat input dari sisi anggaran yang mendukung keempat kegiatan yang terkait dengan sasaran 3.1 tersebut terealisir cukup tinggi, yakni antara 90,13 93,57 persen dari target. Output keempat kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 6. 19

Tabel 6. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 3.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2012 No. Kegiatan Target Realisasi (Output) 3.1.1. Kajian Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras 1 Kebijakan 1 Kebijakan yang terkait dengan Alternatif Skema Pembiayaan APBN untuk Mendukung Swasembada Beras 3.1.2. Kajian Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi Pangan 3.1.3 Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan 3.1.4 Kajian Kebijakan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen 1 Kebijakan 1 Kebijakan 1 Kebijakan 1 Kebijakan yang terkait dengan Alternatif Model Bantuan Benih dan Pupuk untuk Peningkatan Produksi Pangan 1 Kebijakan yang terkait dengan Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi, Perdagangan dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan 1 Kebijakan yang terkait dengan Teknologi Pasca Panen: Analisis Kebutuhan, Evaluasi Program, dan Dampak Penerapan Teknologi Pasca Panen Selanjutnya, capaian indikator kinerja sasaran 3.2 yang dicapai melalui program Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan, dilakukan melalui 1 (satu) kegiatan, yakni Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Perkebunan. Output kegiatan yang merupakan indikator sasaran kinerja 3.2 tersebut tersebut berupa 1 (satu) rekomendasi yang terkait dengan peningkatan pembangunan pertanian dan perdesaan, terutama di agroekosistem lahan kering berbasis perkebunan. Data PATANAS dimanfaatkan oleh pimpinan Kementerian Pertanian. Stakeholder kegiatan ini termasuk juga Perguruan Tinggi, termasuk mahasiswa pascasarjana yang memanfaatkan data PATANAS untuk tesis atau disertasi. Kegiatan PATANAS ini merupakan kegiatan utama dan menjadi icon PSE-KP. Jumlah peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 8 orang karena data dan informasi yang dianalisis untuk menghasilkan rekomendasi terkait peningkatan pembangunan pertanian dan perdesaan mencakup aspek yang cukup luas, seperti aspek analisis usahatani, penguasaan dan pengusahaan lahan, pendapatan rumahtangga, konsumsi, kemiskinan, dan sebagainya. Realisasi dana yang diserap untuk kegiatan tersebut juga cukup tinggi, yakni 98,13 persen. Secara umum, indikator kinerja sasaran tiga yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 secara umum telah tercapai dengan baik. 20