BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan situasi yang kompetitif. Situasi kompetitif ini terjadi. Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi secara menyeluruh. Berbicara masalah bisnis tentu tidak lepas dari

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi karena dapat berpengaruh terhadap kinerja dan tingkat turnover

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini sudah tidak asing lagi bagi seluruh lapisan masyarakat,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diri (Sunarto, 2004). Hal ini disebabkan karena dunia kerja sekarang telah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Pada tahun 2014 sebesar juta lebih kemudian meningkat di

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkebunan tercatat sebagai sektor yang memiliki kontribusi besar

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas pelanggan juga merupakan penentu utama dalam memprediksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB I. Dimana, sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu. organisasi pemerintahan maupun swasta. Maka dari itu, setiap organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PONSEL SAMSUNG DI KALANGAN MAHASISWA GUNADARMA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB II TELAAH TEORI. Locke, Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan yang ditetapkan

PENGARUH LETAK LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI INDOMARET KECAMATAN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PSYCHOLOGICAL CAPITAL PADA SISWA KELAS XII SMA DAN SEDERAJAT DI WILAYAH KECAMATAN JATINANGOR SHABRINA SYFA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini cukup pesat, maka sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan membahas mengenai metode pengambilan sampel. Bagian kelima akan

BAB I PENDAHULUAN. angka-angka, target dan estimasi akan langsung muncul dipikiran kita saat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel

HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KERAGAMAN PRODUK, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HD MARKET PRAMBON NGANJUK TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. khususnya bagi masyarakat Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti:

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengubah informasi menjadi pengetahuan (Gunawan, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. obyektif, dan efisien, dan efektif (Jogiyanto, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif di era globalisasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dunia kerja saat ini, jumlah perusahaan di Indonesia semakin bertambah sehingga mengakibatkan situasi yang kompetitif. Situasi kompetitif ini terjadi karena jumlah jumlah perusahaan yang bidangnya serupa semakin bermunculan. Situasi yang semakin kompetitif ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat, sehingga menuntut perusahaan harus mempunyai Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Salah satu bidang perusahaan yang ketat situasi kompetitifnya adalah perusahaan perusahaan yang bergerak dalam bidang ritel modern. Ritel atau eceran adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Organisasi ataupun seseorang yang menjalankan bisnis ini disebut sebagai pengecer. Pada prakteknya pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun pengimport baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali kedalam jumlah kecil. Jenis barang yang dijual disini meliputi produk makanan, Peranti keras perabot rumah tangga, elektronik 1

2 konsumen, mebel (furnitur), dan alat olahraga, peranti biasa atau peranti konsumsi pakaian dan barang tenunan lainnya. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia dapat dikatakan cukup pesat akhirakhir ini, terutama ritel modern dalam semua variasi jenisnya. Beberapa faktor pendukung perkembangan usaha ritel modern diantaranya adalah cukup terbukanya peluang pasar, perkembangan usaha manufaktur yang akan memasok produknya ke retailer (peritel), dan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara salah satunya mengembangkan bisnis ritel. Perkembangan yang dialami bisnis ritel, dalam perjalanannya bukannya tanpa menimbulkan masalah sama sekali. Banyaknya pemain dalam bisnis ritel membuat persaingan menjadi sangat ketat. Dalam perusahaan ritel modern ini didalamnya tentu terdapat karyawan yang memasarkan barang yang dijual pada customer. Sehingga bertahan dan berkembangnya perusahaan ini tentunya dipengaruhi oleh SDM yang dimiliki perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan ritel modern yang terkenal di Indonesia ini adalah PT. Matahari Department Store. Matahari Department Store adalah perusahaan ritel dalam bidang department store. Matahari Department Store merupakan ritel terbesar di Indonesia untuk produk busana fashion, produk kecantikan dan produk perlengkapan rumah tangga. Matahari Department Store ini bukan satu-satunya perusahaan ritel yang ada di Indonesia, tentunya perusahaan ini memiliki saingan perusahaan - perusahaan yang serupa, seperti gerai Metro, Sogo, dan Ramayana, serta masih banyak lagi gerai ritel serupa baik

3 modern maupun tradisional. Tentunya hal ini akan menjadikan Matahari tetap berusaha menjadi perusahaan ritel yang tetap berdiri meskipun mempunyai banyak saingan. Perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja organisasi secara keseluruhan, baik kinerja organisasi, individu, maupun kelompok. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja, kesuksesan, dan keefektifan organisasi. Tidak hanya barang-barang dengan model-model terbaru dan mengikuti tren masa kini yang menjadi andalan agar Matahari Department Store tetap eksis, melainkan segi pelayanan juga diutamakan. Sehingga kecapakan pramuniaga yang langsung terjun melayani customer yang datang inilah menjadi salah satu peran penting dalam memasarkan barang dagangan Matahari Department Store. Kecakapan pramuniaga ini mulai dari keramahan, cekatan, tetap bersemangat dalam bekerja melayani customer yang datang, serta pandai menjual barang pada customer untuk memenuhi target yang harus dicapainya. Adanya target yang harus dicapai ini, membuat para pramuniaga harus selalu bekerja keras dalam memberikan pelayanan serta menjual produk-produk yang tersedia di Matahari. Dalam hal inilah, kinerja mereka yang baik sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Melihat realitas yang ada, ternyata tidak semua karyawan dapat bekerja secara maksimal terhadap perusahaannya. Salah satu dampak yang terlihat pada kualitas karyawan adalah pada job performance atau biasa disebut dengan prestasi kerja, job performance atau prestasi kerja

4 merupakan hasil akhir yang dapat dilihat dari jerih payah setiap karyawan yang telah bekerja untuk perusahaannya. Apakah kinerjanya telah sesuai yang diharapkan oleh perusahaan, atau malah sebaliknya. Salah satu indikator manusia berkualitas adalah mempunyai prestasi kerja tinggi. Job performance atau prestasi kerja ini sangat diperlukan oleh Perusahaan, karena sebagai acuan apakah karyawannya bekerja secara baik atau malah sebaliknya. Job performance menurut Yuki dan Wexley (1992) adalah berkenaan dengan apa yang dihasilkan seseorang, dari perilaku kinerjanya. Individu yang kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif dan sebaliknya individu yang produktivitasnya rendah, dikatakan kinerjanya rendah. Byars dan Rue (1985) mengemukakan dua faktor yang mempengaruhi job performance, yaitu faktor-faktor individu dan faktor lingkungan. Faktor-faktor individu yang dimaksudkan adalah: usaha (effort), kemampuan (abilities), dan persepsi terhadap perannya (role/task perception) sedangkan faktor-faktor situasional yang dimaksud adalah kondisi fisik, peralatan, waktu, material, pendidikan, supervision, desain organisasi, pelatihan, dan keberuntungan. Pegawai atau karyawan yang memiliki job performance yang bagus akan selalu sadar secara penuh mengenai tanggung jawabnya masing-masing dan berusaha melaksanakan segala tugas yang diberikan kepadanya dengan baik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal. Sebaliknya apabila seorang pegawai yang job performancenya kurang

5 memuaskan perusahaannya hanya akan memberikan dampak negatif bagi pegawai itu sendiri maupun perusahaan tempat ia bekerja. Job performance merupakan faktor penting untuk mendukung keberhasilan suatu pekerjaan seseorang baik dalam kapasitas pribadi maupun sebagai seorang anggota suatu organisasi/lembaga. Banyak akibat yang tidak menguntungkan bagi organisasi disebabkan oleh kinerjanya yang rendah. Pentingnya peran Pramuniaga sebagai ujung tombak perusahaan tentu berarti bahwa mereka harus memiliki job performance yang baik. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi job performance. Dalam beberapa penelitian Luthans, dkk. Menjelaskan bahwa psychological capital berperan terhadap performance. Psychological capital merupakan keadaan positif psikologis seseorang yang berkembang dan terdiri dari karakteristik adanya kepercayaan diri (self efficacy) dalam semua tugas, optimisme (optimism), harapan (hope), serta kemampuan untuk bertahan dan maju ketika dihadapkan pada sebuah masalah (resiliency) (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007). Karena hal ini yang nantinya akan mempengaruhi hasil job performance mereka pada akhirnya, mereka bekerja keras bagaimana caranya tetap memenuhi target atau bahkan melampaui target yang harus dicapai per bulan agar perusahaan tetap mau mempekerjakan mereka, sehingga pada akhirnya gerai yang mereka tempati bekerja juga mencapai target penjualan yang harus dicapai dan gerai tersebut tetap berdiri, meskipun gerai Matahari satu

6 dengan Matahari yang lain tetap bersaing demi mencapai target penjualan perbulan yang harus dicapai gerai tersebut. Dan pada akhirnya PT. Matahari Department Store tetap berdiri kokoh untuk bersaing dengan perusahaan ritel yang serupa. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian pada pramuniaga PT. Matahari Department Store Cabang Supermal Pakuwon Indah Surabaya karena adanya sebuah realitas yang perlu dikaji lebih lanjut. Karena berdasarkan studi awal yang sudah dilakukan oleh peneliti didapatkan sebuah realitas yang muncul dimana ada beberapa pramuniaga yang Job performancenya tinggi yang selalu memenuhi target penjualan bahkan sampai melampaui target penjualan yang harus dicapainya. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik, apakah job performance yang tinggi terutama dalam keberhasilan mencapai target penjualan produk-produk Matahari ini terjadi karena psychological capital yang tinggi terdapat dalam diri pramuniaga tersebut. Dan begitu juga sebaliknya, apakah job performance yang rendah disebabkan oleh psychological capital yang terdapat dalam diri pramuniaga tersebut rendah juga. Empat komponen yang terdapat dalam Psychological capital inilah yang akan menjadi pedoman penelitian, yaitu (Kepercayaan diri) Self-efficacy, Optimisme (optimism), harapan (hope), serta reciliency pada setiap pramuniaga. Yang nantinya apakah benar-benar berpengaruh pada job performancenya. Sikap selalu

7 percaya diri yang ditunjukkan dalam bekerja baik dalam melayani customer ataupun bekerjasama dengan rekan kerja. Sikap optimisme yang ditunjukkannya agar target penjualan yang dibebankan padanya dapat terpenuhi. Apakah terdapat harapan yang tinggi pada pramuniaga, yang mana mempunyai harapan tinggi untuk selalu memajukan perusahaan melalui ide-ide kreatif serta inovasinya. Serta resiliency yaitu ketahanan kerjanya meskipun menghadapi situasi apapun dalam situasi internal maupun lingkungan kerjanya, sekalipun dalam situasi tertekan apakah dia bisa tetap bertahan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah ada hubungan antara psychological capital dengan job performance pramuniaga Matahari Department Store cabang Pakuwon Supermal Indah Surabaya. C. Keaslian Penelitian Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kaijan riset terdahulu mengenai variabel psychological capital yang dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian ini. Penelitian mengenai job performance atau prestasi kerja pada karyawan memang telah cukup banyak dilakukan.

8 Penelitian tentang psychological capital misalnya yang dilakukan oleh Luthans, dkk, (2007). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana mencari hubungan PsyCap dengan performance dan kepuasan kerja karyawan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa. Meskipun ada hasil yang beragam untuk empat komponen individu (Self-efficacy, Hope, Optimism, Resilience), dukungan penuh ditemukan untuk Hipotesis 1 tentang keseluruhan PsyCap memiliki hubungan positif yang signifikan dengan performance (r =.33, p <.01 di perusahaan manufaktur dan r =.22, p <.01 di perusahaan jasa) dan kepuasan (r =.32, p <.01 di perusahaan manufaktur dan r =.53, p <.01 di perusahaan jasa). Untuk Hipotesis 2 tentang keseluruhan PsyCap memiliki hubungan yang relatif kuat dengan performance dan kepuasan dari masingmasing komponen. Penelitian lain oleh Luthans, dkk (2008). Menggunakan sampel penelitian berjumlah 404 responden laki-laki dan perempuan. Studi ini mengkaji apakah konstruk modal psikologis yang positif (terdiri dari harapan, ketahanan, optimisme, dan efikasi diri) memainkan peran dukungan dalam menengahi efek dari iklim organisasi yang menghubungkan performance karyawan. Memanfaatkan tiga sampel yang beragam, hasil menunjukkan bahwa modal psikologis (Psychological capital) karyawan secara positif berhubungan dengan performance mereka. Hipotesis utama penelitian ini bahwa modal psikologis (Psychological Capital) karyawan sebagai mediasi antara iklim yang mendukung pada performance karyawan. Dalam penelitian ini ditemukan di dua sampel

9 heterogen dalam penelitian ini, psychological capital berhubungan positif dengan performance, kepuasan, dan komitmen. Penelitian lain oleh Funmilola, dkk. (2013), meneliti dampak dari dimensi kepuasan kerja terhadap kinerja Usaha kecil dan menengah karyawan di Ibadan metropolis, selatan barat Nigeria. Teknik sample random sampling diadopsi untuk mengumpulkan data dari 105 responden dari tiga sektor berbeda melalui kuesioner terstruktur. Kedua Pearson Product Moment dan Koefisien Korelasi Beberapa Analisis Regresi yang digunakan untuk analisis data dengan bantuan paket statistik untuk ilmu-ilmu sosial (SPSS) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap Job Performance. Studi menyimpulkan bahwa operator UKM harus menggunakan dimensi kepuasan kerja ini sebagai instrumen kebijakan untuk retensi dan sebagai strategi yang memiliki kecenderungan untuk mengurangi turnover karyawan dan meningkatkan kinerja. Selanjutnya penelitian lain yang dilakukan oleh Fred Luthans, Bruce J. Avolio, Fred O. Walumbwa, dan Weixing Li (2005), menggunakan sampel penelitian para pekerja di Cina. Dengan dua populasi, yakni dua perusahaan swasta dan satu perusahaan BUMN. Dalam penelitian tersebut, Luthans, dkk berupaya apakah psychological capital dari para pekerja ini berhubungan dengan performancenya. Dari dua perusahaan swasta dikumpulkan sampel sebanyak 422 orang, dan dari satu perusahaan BUMN terdapat sampel berjumlah 272 orang. Data performance diperoleh dari penilaian langsung oleh

10 supervisor di semua tiga pabrik tersebut dan juga data gaji berdasarkan jasa yang tersedia untuk 272 pekerja di salah satu pabrik BUMN. Untuk mengukur psychological capital, Luthans, dkk., menggunakan kuesioner psychological capital. Dari hasil penelitiannya dikemukakan bahwa terdapat hasil (r = 0,26, p <0,01) yang menunjukkan adanya hubungan psychological capital dengan performance para pekerja di Cina. Penelitian lain yang dilakukan oleh Nikodemus Rahmat Mukti, 2009, Universitas Airlangga, mengungkapkan bahwa ada hubungan Psychological Capital dengan Job Performance pada Salesperson Mobil. Penelitiannya dilakukan pada salesperson PT. Mandala Mandiri Motor yang merupakan dealer mobil Honda di Surabaya. Jumlah subjek sebanyak 36 orang diambil dari populasi total sebanyak 40 orang. Alat pengumpul data Psychological Capital menggunakan kuisioner adaptasi PCQ (Psychological Capital Questionnaire) milik Luthans,dkk. Pengumpulan data Job Performance dilakukan dengan menggunakkan studi dokumen, berupa data penjualan P.T Mandala Mandiri Motor. Analisis data dilakukan dengan teknik Spearman Rank- Order Correlation dengan bantuan SPSS versi 15. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi antara Psychological Capital dengan Job Performance sebesar 0,454 dengan signifikansi sebesar 0,003. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara Psychological Capital dengan Job Performance. Berdasarkan dari beberapa penelitian sebelumnya diatas, persamaan penelitian ini dengan beberapa penelitian diatas adalah sama-sama menggunakan variabel

11 psychological capital dan Job performance. Tetapi dalam hal ini tentu penelitian yang akan dilakukan ini memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah disebutkan diatas. Disini peneliti menggunakan populasi yang berbeda, yaitu karyawan dengan posisi pramuniaga pada PT. Matahari Department Store Cabang Supermal Pakuwon Indah Surabaya. Selain itu, jika pada penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan skala sampel yang banyak (mencapai ratusan responden), dalam penelitian kali ini sampel yang digunakan yaitu dengan skala kecil yang hanya mencapai 34 responden, karena 34 responden ini merupakan bagian dari pramuniaga yang bekerja di Matahari Department Store Cabang Supermal Pakuwon Indah Surabaya, sehingga tidak ada responden lagi dalam Matahari cabang Pakuwon ini yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Selain itu dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang dapat membedakan dengan penelitian sebelum-sebelumnya yang sudah disebutkan diatas, serta menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Dan meskipun dalam penelitian ini menggunakan adaptasi Psychological Capital Questionaire dari penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Luthans, dkk., peneliti menambahkan jumlah aitem yang semulanya berjumlah 24, menjadi 48 aitem. 24 aitem tambahan ini buatan peneliti sendiri yang telah dikembangkan dari indikator indikator yang terdapat dalam teori Luthans, dkk., selain itu untuk pengukuran job performance, peneliti membuat sebuah kuesioner berupa penilaian kinerja, yang dimensi dan indikatornya berasal dari teori Borman dan Motowildo (1993), dalam Sonnentag, dkk., dan telah disesuaikan dengan aspek-aspek kinerja

12 yang digunakan pada performance appraisal oleh Matahari Department Store Cabang Supermal Pakuwon Indah Surabaya. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara psychological capital dengan job performance pramuniaga Matahari Department Store cabang Pakuwon Supermal Indah Surabaya. E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat secara teoritis a. Menambah khasanah informasi dan hasil penelitian dalam bidang psikologi, khususnya psikologi industri dan organisasi. b. Menambah khasanah informasi dan hasil penelitian dalam bidang psikologi positif. c. Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peneliti lain yang berkenaan dengan psychological capital dan job performance. 2. Manfaat Secara Praktis

13 a. Sebagai referensi bagi Matahari Department Store untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memaksimalkan target perusahaan yang harus selalu dicapai. b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengembangan Sumber Daya Manusia khususnya dalam lingkungan perusahaan yang bergerak dibidang ritel. c. Sebagai masukan bagi peneliti berikutnya dalam mengembangkan penelitian tentang pengetahuan dibidang Sumber Daya Manusia. F. Sistematika Pembahasan Sistematika dalam penulisan penelitian digunakan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam setiap pembahasan. Secara garis besar penulisan hasil penelitian ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu Bagian Awal, Bagian inti, dan Bagian Akhir. Dimana pada bagian inti terdiri dari lima bab pembahasan yang disusun secara sistematik, sehingga mempermudah penulis untuk mengklasifikasikan poin-poin dalam penulisan skripsi ini, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari beberapa sub bab, yaitu: latar belakang, rumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan.

14 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA (a). Job Performance yang terdiri dari: pengertian job performance, komponen job performance, faktor-faktor yang mempengaruhi job performance, serta pengukuran job performance. (b) Psychological capital yang terdiri dari: Pengertian Psychological capital, dimensi-dimensi psychological capital (self-efficacy, hope, optimism, resilience), dan Psychological Capital sebagai konstruk yang berbeda. Bab ini juga memuat hubungan antar variabel dan juga kerangka teoritik serta yang terakhir adalah hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari: pendekatan dan jenis penelitian, subjek penelitian, populasi dan sampling, variabel penelitian termasuk didalamnya variabel independen dan dependen, blueprint variabel, uji validitas dan reliabilitas kedua variabel dan normalitas data. BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang laporan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang terdiri dari: persiapan penelitian yang terdiri dari persiapan awal, penyusunan kuesioner, kemudian pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan yang terakhir pembahasan hasil penelitian.

15 BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan penutup dari seluruh bab dengan isi kesimpulan dan saran penelitian berikutnya.