PENGARUH SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEREMPUAN PENGRAJIN LONTAR DI DESA BONA, GIANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diberbagai daerah serta menciptakan kesempatan kerja. Sasaran

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN UBUD. Ni Putu Sri Yuniartini

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

DAMPAK PERBEDAAN PENDAPATAN PEKERJA PEREMPUAN SEKTOR INFORMAL DI DESA MARGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA & RUMUSAN HIPOTESIS. Produktivitas menurut Suprihanto dalam Haryani (2002:97), merupakan

PENGARUH TINGKAT UPAH, TENAGA KERJA DAN MODAL KERJA TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI PAKAIAN JADI TEKSTIL (STUDI KASUS DI KOTA DENPASAR)

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Nama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA INDUSTRI KERAJINAN SANGGAH DI DESA JEHEM KABUPATEN BANGLI

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

HALAMAN PENGESAHAN...

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

PENGARUH UPAH, MODAL USAHA, DAN NILAI PRODUKSI TERHADAP PENAWARAN TENAGA KERJA PADA UMKM SEKTOR RIIL. Widya Andayani Murjana Yasa

PENGARUH PENEMPATAN DAN PENGALAMAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

Badriyah et al., Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Prestasi Kerja dan...

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar

PENGARUH JAM KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN KARYAWAN PADA INDUSTRI BORDIR DI KOTA DENPASAR

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK HEWAN PELIHARAAN; STUDI KASUS DI KELURAHAN PADANG SAMBIAN

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGARUH VARIABEL SOSIAL DEMOGRAFI DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP PARTISIPASI KERJA PENDUDUK LANJUT USIA

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan tercapai kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat

Kata kunci: industri, modal, tenaga kerja, lama usaha, pendapatan.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Buruh di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana

Analisis Pengaruh Motivasi, Kemampuan Manajerial, Kompetensi dan Lingkungan Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima di Bekasi

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. HITAKARA DENPASAR

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI REGIONAL TERHADAP PPN DN DI BALI

Rizky Wishudawati et al, Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja Pengangkut Belerang Kawah Ijen...

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Bahan Baku, Dan Teknologi Terhadap Produksi Industri Furniture Di Kota Denpasar

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN INDUSTRI BATU BATA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR.

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA

Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2. telp:

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI, SERTA LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN HOTEL THE NICHE BALI

ALOKASI WAKTU PEKERJA PEREMPUAN PADA SEKTOR INFORMAL PERDAGANGAN DI DESA DANGIN PURI KLOD DENPASAR TIMUR

Oleh: NI LUH PUTU HERIS MAYUNI NIM :

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

Prosiding Manajemen ISSN:

SKRIPSI OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA PRODUKTIF, DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT KREDIT BERMASALAH DAN UKURAN LPD PADA KINERJA OPERASIONAL

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM

ROLE OF VEGETABLE TRADERS WOMEN ON THE HOUSEHOLD INCOME PERANAN WANITA PEDAGANG SAYUR TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

Denpasar, 03 Agustus Penulis, Komang Adi Antara

PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI

Analisis Pendapatan Keluarga Wanita Single Parent (Studi Kasus Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar)

PENGARUH PENDAPATAN SUAMI, TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR DAN KESEMPATAN KERJA TERHADAP JUMLAH JAM KERJA BURUH WANITA PADA GUDANG TEMBAKAU GMIT JEMBER

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MERTA SEDANA BADUNG NGAKAN PUTU AGUNG AGASTIA 1

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEMANEN SAWIT PADA PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI, BENGKULU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Oleh : Mawardati *) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

ANALISIS PENDAPATAN ISTRI NELAYAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA SERANGAN

PENGARUH KUALITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KINERJA KARYAWAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI JURNAL

AMELIA VERONICA KOMANG AYU KRISNADEWI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana ABSTRACT

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KEWAJARAN HARGA TERHADAP NIAT WISATAWAN DOMESTIK MENGINAP KEMBALI DI ALAM KULKUL BOUTIQUE RESORT KUTA-BALI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Transkripsi:

PENGARUH SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEREMPUAN PENGRAJIN LONTAR DI DESA BONA, GIANYAR Ni Putu Uti Andari Luh Putu Aswitari Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Bali banyak memiliki sentra industri kerajinan rumah tangga. Berkembangnya industri ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pengusaha lokal dan pengrajin. Dalam industri kerajinan anyaman lontar, kegiatannya banyak dilakukan oleh perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas perempuan pengrajin lontar. Penelitian ini dilakukan di Desa Bona, Kabupaten Gianyar. Sampel penelitian berjumlah 93 orang diambil dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah umur, pengalaman kerja dan status perkawinan. Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi produktivitas. Umur merupakan faktor dominan yang mempengaruhi produktivitas perempuan pengrajin lontar di Desa Bona. Kata kunci: Anyaman Lontar, Produktivitas, Tenaga Kerja Perempuan ABSTRACT Bali has many center of home industry. The development of home industry is expected to increase local entrepreneurs income and salary of employee. In palm leaf handicrafts, activities done by women. This study aims to determine the factors that impacted to women labour productivity. This research was conducted in the Bona Village Gianyar Regency. The number of sample is 93 which taken purposively. This study uses multiple linear regression analysis. Results showed that the factors that affect women labour productivity were age, work experience and marital status. Education does not affect the productivity. Age is the dominant factor affecting women labour productivity in palm leaf handicrafts in Bona Village. Keywords: Palm Leaf Handicrafts, Productivity, Women Labour e-mail : utyandari@yahoo.com 23

PENDAHULUAN Penciptaan tenaga kerja yang produktif merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah saat ini. Banyak literatur mengatakan bahwa produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Seperti yang diungkapkan oleh Khan dkk, (1993), bahwa rendahnya pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh rendahnya produktivitas, kemudian mengakibatkan terjadinya tingkat upah rendah. Upah pada akhirnya akan berpengaruh kepada produktivitas kerja. Demikian siklus tersebut terjadi berulang-ulang Parayitam (2008). Tuntutan kehidupan sosial ekonomi saat ini memaksa setiap orang untuk terus bekerja keras agar dapat bertahan hidup. Tidak terkecuali di dalamnya terdapat peranan kaum perempuan. Para perempuan tersebut aktif mencari kesempatan kerja yang ada untuk meningkatkan taraf hidup dan status perekonomian keluarganya. Keadaan ini kemudian disebut sebagai beban ganda seorang perempuan. Munculnya pengertian beban ganda perempuan menurut Rahayu (2008), karena disamping para perempuan ikut mendukung keluarga dalam mencari penghasilan namun tuntutan sebagai pengatur rumah tangga dan mendidik anak masih sering dibebankan kepadanya seorang diri. Salah satu bentuk keterlibatan perempuan dalam ekonomi keluarga yaitu dengan memasuki sektor-sektor informal. Hakim (2011) menyebutkan, sektor informal selain lebih fleksibel juga mempunyai kemampuan bertahan yang tinggi dalam menghadapi kondisi tekanan ekonomi apapun. Oleh karena itu, di sektor informal perempuan nampaknya lebih sesuai dalam melaksanakan perannya selain sebagai ibu rumah tangga juga mampu untuk aktif dalam kegiatan ekonomi. Hidayat (1987) menyebutkan sektor informal banyak diminati kaum perempuan karena relatif fleksibel dalam waktu kerja, tidak membutuhkan modal besar, dapat menggunakan bahan setempat dan tidak membutuhkan latar belakang pendidikan tinggi (Damongllala, 2010). Berkaitan dengan semakin berkembangnya industri pariwisata di Bali, maka sub-sektor industri yang banyak digeluti oleh masyarakat adalah sub-sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Peranan sub-sektor ini dalam menyerap tenaga kerja perempuan relatif besar. Desa Bona Kabupaten Gianyar merupakan sentra industri kerajinan anyaman daun lontar yang sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Produk-produk yang dihasilkan diantaranya berupa kipas, topi, tas, sandal, keranjang, dan sebagainya. Sektor kerajinan ini menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian besar warganya, terutama para perempuan baik itu sebagai mata pencaharian pokok maupun pekerjaan sampingan. Makin banyaknya kaum perempuan yang bekerja pada sektor industri tentunya memiliki berbagai macam masalah, terutama dalam hal kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu ukuran kualitas SDM adalah produktivitas tenaga kerja. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi akan mempunyai tingkat produktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan SDM yang kurang berkualitas. Maka penting untuk membahas bagaimana peran tenaga kerja perempuan dalam usaha peningkatan pendapatan keluarga dilihat dari produktivitas kerjanya. Bain (1982) mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya produktivitas berkaitan dengan efisiensi dari sumbersumber daya (input) dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (output). Pemilihan dan penggunaan sumber daya secara efisien akan mampu meningkatkan produksi suatu barang dan/atau jasa. Dengan demikian, maka produktivitas dapat dirumuskan sebagai rasio antara output dengan input (Pribadiyono, 2006). 24

Produktivitas berkaitan dengan fungsi produksi. Menurut Sukirno (2008:195), fungsi produksi dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut. Q = f (K, L, R, T)... (1) Keterangan: Q = Jumlah produksi K = Modal L = Jumlah tenaga kerja R = Sumber daya alam T = Teknologi Selain faktor-faktor diatas, masih terdapat faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat produksi suatu barang dan/ jasa yang mampu dihasilkan. Faktor tersebut diduga merupakan faktor sosial demografi dan ekonomi, seperti upah, jenis kelamin, umur, pendidikan, status kerja, dan lain-lain. Dalam penelitian ini akan dianalisis pengaruh variabel sosial demografi dari tenaga kerja meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan status perkawinan terhadap produktivitas. Keempat variabel ini diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas pengrajin perempuan. Mincer (1974) dalam Thierry dan Francois (2009) mengatakan bahwa tenaga kerja yang lebih dewasa mempunyai lebih banyak pengalaman kerja dan memiliki lebih banyak pengetahuan sehingga hal ini akan meningkatkan kualitas pekerjaannya. Pendidikan diasumsikan sebagai bentuk investasi yang dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi yang menyebabkan peningkatan kualitas kerja. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan dapat memberikan kontribusi langsung pada pelaksanaan tugas. Semakin tinggi pendidikan tenaga kerja maka cenderung produktivitas semakin meningkat (Sihombing, 2009). Pengalaman kerja juga diduga memiliki pengaruh nyata terhadap produktivitas. Lamanya seseorang bekerja pada pekerjaan yang sama atau sejenisnya akan mengakibatkan lebih banyak tahu dan terampil dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga produktivitas meningkat (Budhyani dan Sila, 2008). Demikian pula dengan status perkawinan tenaga kerja. Pasaribu (2007) mengemukakan bahwa pernikahan memaksakan peningkatan tanggung jawab yang dapat membantu suatu pekerjaan menjadi lebih berharga dan penting. Seseorang yang berstatus menikah cenderung melihat pekerjaan yang dilakukannya sekarang sebagai suatu jaminan untuk dapat menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya dikemudian hari. Hal ini yang kemudian akan dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan pokok masalah sebagai berikut. 1. Apakah umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan status perkawinan secara serempak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar di Desa Bona, Gianyar? 2. Bagaimanakah pengaruh umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan status perkawinan secara parsial terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar di Desa Bona, Gianyar? 3. Variabel manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar di Desa Bona, Kabupaten Gianyar? 25

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan status perkawinan secara serempak terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar di Desa Bona, Gianyar. 2. Untuk mengetahui pengaruh umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan status perkawinan secara parsial terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar di Desa Bona, Gianyar. 3. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar di Desa Bona, Gianyar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dan pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja perempuan dalam usaha peningkatan pendapatan dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian diharapkan tingkat kesejahteraan keluarga pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat Desa Bona pada umumnya dapat ditingkatkan. Selain itu, juga bermanfaat sebagai informasi tambahan guna penelitian selanjutnya yang sejenis. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan sebagian besar kaum perempuan di desa Bona menekuni pekerjaan sebagai pengrajin daun lontar, baik sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang telah dilakukan turun-temurun. Selain itu, belum ada penelitian mengenai karakteristik pengrajin perempuan di desa ini. Oleh sebab itu dipandang perlu dilakukan penelitian mengenai produktivitas yang diharapkan akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan pengrajin perempuan Desa Bona. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang bersumber dari hasil wawancara terhadap responden (pihak pertama) yaitu perempuan yang bekerja sebagai pengrajin anyaman lontar dengan menggunakan kuesioner penelitian yang telah disiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder yang digunakan berupa data-data yang berasal dari BPS, Kantor Kepala Desa Bona, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar serta berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini meliputi keseluruhan perempuan yang bekerja sebagai pengrajin anyaman daun lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Populasi dari perempuan pengrajin anyaman daun lontar di Desa Bona adalah sebanyak 1.350 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan metode Slovin (e = 10%). Jadi sampel yang digunakan sebanyak 93 orang. Kemudian sampel diambil dengan menggunakan metode nonprobability sampling yaitu teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan sebelumnya yang terkait dengan variabel-variabel yang diperlukan untuk menjawab 26

permasalahan penelitian. Selain itu dilakukan juga observasi partisipasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan sekaligus ikut terlibat secara langsung dalam aktivitas yang dilakukan oleh pengrajin perempuan di Desa Bona Kabupaten Gianyar. Teknik analisis yang digunakan adalah: 1. Regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengrajin perempuan. Menurut Wirawan (2002:293) formulasinya adalah sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + µ i...(2) Keterangan: Y = Produktivitas tenaga kerja perempuan (Rp. / Jam Kerja) X 1 = Umur (Tahun) X 2 = Tingkat pendidikan (Tahun) X 3 = Pengalaman kerja (Tahun) X 4 = Status perkawinan: (1) Kawin; (0) Belum Kawin. β 1 β 2 β 3 β 4 = Koefisien regresi yang menunjukkan variasi pada variabel terikat sebagai akibat perubahan pada variabel bebas α = Intersep (konstanta) µ i = Variabel pengganggu 2. Uji Signifikansi Koefisien Regresi 1) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan status perkawinan secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat produktivitas produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar. 2) Uji t, dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan status perkawinan secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat produktivitas produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar. 3. Standardized Coefficients Beta bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar di Desa Bona. Variabel bebas dengan nilai absolute dari standardized coefficients beta tertinggi merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel terikat. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Struktur umur akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi seseorang sehingga akan mempengaruhi produktivitasnya. Seseorang yang berada pada umur produktif maka produktivitas kerjanya akan meningkat. Batasan umur produktif yang telah ditetapkan yaitu antara 15 hingga 64 tahun. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman daun lontar di Desa Bona tergolong pada usia produktif, dengan kisaran umur antara 15 hingga 55 tahun. 27

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar para pengrajin hanya mengikuti bangku sekolah sampai pada tingkat SD sebesar 39,78 persen. Selain itu, terdapat 3 orang responden (3,23 persen) yang tidak pernah menempuh bangku sekolah. Hal ini dapat dimengerti bahwa perempuan di daerah pedesaan sangat sedikit yang menempuh bangku sekolah hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu dalam industri kerajinan ini tidak diperlukan adanya suatu pendidikan formal. Apabila dilihat dari faktor pengalaman kerja, diketahui bahwa para perempuan telah menekuni kegiatan ini relatif lama. Rata-rata pengalaman kerja para pengrajin tersebut yaitu 16,14 tahun dengan kisaran antara 4 hingga 40 tahun. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa kegiatan menganyam sudah diwariskan kepada anak-anak sejak dini. Status perkawinan yang disandang seseorang akan mempengaruhi produktivitas kerjanya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 63,40 persen pengrajin yang sudah menikah, sedangkan yang belum menikah sebesar 36,6 persen. Hal ini menandakan bahwa perempuan yang sudah menikah lebih termotivasi untuk bekerja di sektor informal untuk menunjang perekonomian keluarganya. Ada berbagai alasan yang memotivasi perempuan untuk bekerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa alasan utama pengrajin perempuan bekerja yaitu untuk menambah pendapatan keluarga sebesar 89,25 persen. Alasan yang kedua bagi perempuan untuk bekerja yaitu mencari penghasilan sendiri sebesar 6,45 persen. Sedangkan jumlah terendah yaitu dengan alasan untuk mencari pengalaman baru yaitu sebesar 4,30 persen. Dari alasan tersebut, dapat dijadikan indikator betapa pentingnya peran perempuan dalam ekonomi rumah tangga. Produktivitas Tenaga Kerja Perempuan Pengrajin Lontar Produktivitas adalah perbandingan output dengan input. Produktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan perbandingan antara output berupa upah pekerja selama sebulan dengan input rata-rata jam kerja per bulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin lontar adalah sebesar Rp. 1.984 per jam kerja selama sebulan dengan rata-rata waktu kerja yang dicurahkan yaitu 8 jam per hari. Sedangkan rata-rata upah yang diperoleh para pengrajin lontar selama sebulan yaitu sebesar Rp. 440.322,58 dengan tingkat upah per hari sebesar Rp. 15.722,05. Pembahasan Hasil Penelitian Model regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin lontar. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan komputer dengan menggunakan program SPSS. Hasil analisis yang didapat disajikan dalam bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut. Y = 1,097 + 0,018 X 1 + 0,001X 2 + 0,014 X 3 + 0,131 X 4 Sb = (0,004) (0,007) (0,004) (0,060) t = (4,269) (0,193) (3,229) (2,192) Sig = (0,000) (0,847) (0,002) (0,031) F = 93,139 Sig. F = 0,000 R 2 = 0,809 28

Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan status perkawinan berpengaruh nyata terhadap tingkat produktivitas dengan nilai F hitung sebesar 93,139 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sama dengan 0,809, memiliki arti bahwa 80,9 persen variasi (naik-turunnya) tingkat produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin lontar dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan status perkawinan sedangkan sisanya sebesar 19,1 persen disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model. Umur (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas. Analisis dengan uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 4,269 dan t tabel pada taraf nyata 5 persen sebesar 1,987. Hal ini berarti bahwa t hitung > t tabel maka kesimpulannya H 0 ditolak dan H 1 diterima. Koefisien regresi sebesar 0,018 berarti bahwa bila umur bertambah satu tahun maka produktivitas akan naik sebesar Rp. 0,018/ jam kerja per bulan. Peningkatan umur menunjukkan adanya kedewasaan diri yang mampu mengendalikan emosi dan lebih bijaksana dalam bertindak sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan akan lebih baik, sehingga produktivitas juga akan meningkat. Tingkat pendidikan (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin lontar. Hasil uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 0,193 dan t tabel pada taraf nyata 5 persen sebesar 1,987. Hal ini berarti bahwa t hitung t tabel maka kesimpulannya H 0 diterima dan H 1 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak diperlukan pendidikan tinggi dalam melakukan kegiatan menganyam tersebut. Terlebih lagi para perempuan di pedesaan sangat jarang yang menempuh bangku sekolah hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Pengalaman kerja (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas. Hasil uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 3,229 dan t tabel pada taraf nyata 5 persen sebesar 1,987. Hal ini berarti bahwa t hitung > t tabel maka kesimpulannya H 0 ditolak dan H 1 diterima. Koefisien regresi sebesar 0,014 berarti apabila masa kerja bertambah satu tahun maka produktivitas akan naik sebesar Rp. 0,014/ jam kerja per bulan. Semakin lama masa kerja seseorang, maka orang tersebut akan semakin cakap dan mahir melakukan pekerjaan dalam bidang yang ditekuninya sehingga produktivitasnya juga meningkat. Status perkawinan (X4) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas. Hasil uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,192 dan t tabel pada taraf nyata 5 persen sebesar 1,987. Hal ini berarti bahwa t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan koefisien regresi sebesar 0,131, memiliki arti bahwa pengrajin perempuan yang telah menikah produktivitasnya akan meningkat sebesar Rp. 0,131/ jam kerja per bulan. Hal ini disebabkan karena seseorang yang telah menikah akan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya sehingga mereka akan termotivasi untuk bekerja lebih giat dan pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya peningkatan produktivitas kerja. Uji standardized coefficients beta yang digunakan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan anyaman lontar di Desa Bona dengan melihat nilai absolute tertinggi diperoleh bahwa nilai absolute dari variabel umur sebesar 0,499 lebih besar dibandingkan nilai absolute dari variabel-variabel lainnya. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa umur merupakan 29

faktor yang paling dominan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin lontar di Desa Bona, dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1 Hasil Uji Standardized Coefficients Beta Standardized Coefficients Model Beta 1 (Constant) Umur.499 Pendidikan.010 Pengalaman Kerja.297 Status Kawin.167 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Variabel umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan status perkawinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Hal ini dapat diketahui dari nilai F hitung 93,139 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 pada taraf nyata 5 persen. 2. Dari uji regresi secara parsial didapat bahwa umur, pengalaman kerja dan status perkawinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar dengan nilai t hitung masing-masing sebesar 4,269, 3,229 dan 2,192 yang lebih besar dari t tabel 1,987. Sedangkan tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas disebabkan nilai t hitung sebesar 0,193 yang lebih kecil dari nilai t tabel 1,987. 3. Dari uji standardized coefficients beta didapat bahwa umur merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pengrajin anyaman lontar di Desa Bona. Hal ini ditunjukkan dari nilai absolute dari standardized coefficients beta umur sebesar 0,499 yang lebih besar dari variabel-variabel lainnya. Saran 1. Diharapkan kepada pihak pengusaha untuk lebih memperhatikan nasib para pengrajin perempuan salah satu caranya yaitu dengan peningkatan upah. Upah yang diperoleh akan mempengaruhi produktivitas sehingga peningkatan produktivitas akan mempengaruhi kesejahteraan keluarga. 2. Diharapkan kepada pemerintah daerah agar bisa membuat program-program yang akan mendukung peranan perempuan dalam pembangunan dan melibatkan kaum perempuan, seperti program-program pelatihan. Langkah pengembangan industri juga bisa dilakukan dengan pemberian bantuan penyediaan bahan baku dan pemberian pinjaman. 3. Diharapkan kepada pemerintah pusat agar mampu membuat kebijakan-kebijakan yang akan mendukung peranan perempuan seperti peningkatan akses perempuan terhadap pendidikan, kesehatan, dan ekonomi sehingga pada akhirnya akan menghapuskan ketidaksamaan gender. 30

4. Selain itu kepada pekerja perempuan pekerja agar aktif mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan yang akan meningkatkan keahlian dan keterampilan. Yang terpenting bagi para perempuan yaitu harus memiliki keberanian lebih untuk menuntut hak yang layak bagi dirinya pribadi dan keluarga. REFERENSI Budhyani, I Dewa Ayu Made, Sila, I Nyoman. 2008. Potensi Perajin Wanita dalam Pengembangan Kerajinan Uang Kepeng di Kawasan Pariwisata Ubud Bali, Penelitian dan Pengembangan Sains & Humaniora. Vol 2: Hal. 43-55. Damongllala, Lena J. 2010. Peranan Wanita Dalam Usaha Di Sektor Informal Di Kecamatan Wanea Kota Manado, Warta Wiptek. Vol 35: Hal. 49-52. Hakim, Lukmanul. 2011. Perkembangan Tenaga Kerja Wanita Di Sektor Informal: Hasil Analisa Dan Proxy Data Sensus Penduduk, Among Makarti. Vol 4: Hal. 20-32. Parayitam, Satyanarayana. 2008. Breaking Vicious Circle Of Low Productivity: A New Theoretical Model, Economics and Economic Education Research. Vol 9: Hal. 63-74. Pasaribu, Fajar. 2007. Hubungan Karakteristik Pegawai dengan Produktivitas Kerja, Ichsan Gorontalo. Vol 2: Hal. 627-637. Pribadiyono. 2006. Aplikasi Sistem Pengukuran Produktivitas Kaitannya dengan Pengupahan, Teknik Industri. Vol 8: Hal. 114-121. Rahayu, Kusmaryati Dwi. 2008. Peran Perempuan Pekerja Di Sektor Informal Dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga Di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, OPTIMAL. Vol 5: Hal. 225-236. Sihombing, Dionisius. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Produktivitas Tenaga Kerja di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara 1993-2003, Kependudukan Indonesia. Vol 4: Hal. 1-13. Sugiyono. 2002. Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Thierry Lallemand, Francois Rycx. 2009. Are Older Workers Harmful For Firm Productivity?, De Economist. Vol 157: Hal. 273-292. Wirawan, Nata. 2002. Statistik Ekonomi 2. Denpasar: Keraras Emas. 31