BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan di Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daya tarik wisata sekarang ini, baik wisatawan domestik maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 3, yaitu usaha jasa pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari pentingnya sektor pariwisata dan sibuk mereposisi industri tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. gunan di bidang pariwisata, salah satunya yaitu Tour and Travel. Terlebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwista belakangan ini mulai mengalami perkembangan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengubah gaya hidup banyak masyarakat di dunia, berbagai macam akan

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini telah berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau

BAB I PENDAHULUAN. dan perjalanan wisata pada khususnya. Beberapa tahun belakangan ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin baik, hal tersebut tentunya akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

BAB I PENDAHULUAN. wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan dan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB I PENDAHULUAN. maju ini, industri pariwisata menjadi sebuah industri yang dapat mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan BPW atau Biro Perjalanan Wisata (BPW). Semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotel bukan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2 (dua) kata yaitu Pari yang artinya keliling, sempurna, lengkap, banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. daya tarik wisata, serta usaha terkait lainnya. Pembangunan kepariwisataan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN. wisata yang didirikan pada tahun 1981 oleh tim profesional yang dipimpin oleh Stanley,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

2016 PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA ROMBONGAN DI DEJI TOURS BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian saat ini bepergian atau yang sering kita sebut dengan travelling

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Pramuwisata atau Pemandu Wisata (Tour Guide), karena sebuah perjalanan wisata

BAB III OBYEK PENELITIAN

IZIN USAHA JASA PARIWISATA

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sektor ekonomi yang mampu untuk terus berekspansi juga melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1996 TENTANG PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya seperti usaha perhotelan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. negara yang penting dengan ditandai dengan sudah semakin banyaknya. wisatawan lokal dan mancanegara yang menikmati pariwisata yang

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA JASA PERJALANAN WISATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 6-1 Universitas Kristen Maranatha

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BALI,

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN WEBSITE BERBAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PAKET JASA TOUR DAN TRAVEL DI KECAMATAN KARANGPLOSO MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. wisata, atau yang kini populer lazim disebut pariwisata atau Tour (dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1996 TENTANG PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, pengusaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan beragam, sebagai keterbukaan pasar. Di sini terjadilah

SURAT IZIN USAHA KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1996 TENTANG PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia pada saat ini telah tumbuh dan berkembang, dan memiliki potensi yang sangat besar dilihat dari keindahan alam, kebudayaan, sejarah, kesenian dan banyaknya tempat yang sangat menarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. Pada zaman sekarang ini, kebutuhan manusia tidak hanya meliputi sandang, pangan, dan papan saja akan tetapi kebutuhan saat ini bermacammacam seperti kebutuhan mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan, rasa aman, dan hiburan. Perkembangan sarana dan prasarana saat ini sangat memudahkan setiap orang untuk mendapatkan hiburan. Banyaknya aktifitas yang dilakukan oleh manusia membuat mereka menjadi jenuh dan salah satu cara untuk menghilangkan rasa jenuh tersebut dengan hiburan melalui kegiatan berwisata. Sehingga kebutuhan orang untuk berwisata sangat tinggi dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. Meningkatnya sebuah perjalanan yang dilakukan oleh berbagai wisatawan maka banyak pula perusahaan-perusahaan perjalanan atau biro 1

perjalanan wisata yang didirikan di Indonesia. Dengan begitu, maka diperlukan pelayanan pengatur perjalanan wisata yang baik, bertanggung jawab, keramahan selama dalam perjalanan wisata, dan semuanya ini tergantung pada sumber daya manusia yang kompeten. Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia yang sudah terkenal di dalam maupun luar negeri, memiliki ratusan obyek wisata yang layak untuk dikunjungi. Banyak tempat-tempat pariwisata yang sangat menarik baik alam, budaya, kesenian, dan buatan manusia yang mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Sehingga untuk memenuhi semua kebutuhan wisatawan maka terdapat banyak sektor penunjang pariwisata bermunculan, salah satunya yaitu Tour and Travel. Yogyakarta mempunyai banyak biro perjalanan wisata, salah satunya yaitu Karika Tour and Travel yang berlokasi di Jalan Janti No. 83A, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Karika Tour berdiri pada tanggal 30 September 2010. Karika Tour merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyelenggaraan kegiatan wisata seperti study tour, kunjungan kelembagaan, transportasi dan memiliki jaringan yang luas dalam dunia kepariwisataan. Karika Tour and Travel mampu menunjukkan kualitasnya diantara para pesaing. Sebagai perusahaan yang cukup lama berdiri, Karika terus memberikan yang terbaik dan selalu memberikan pelayanan Total Quality Service kepada semua konsumen untuk memberikan kepuasan kepada mereka. 2

Karika Tour memiliki beberapa produk diantaranya ticketing dan paket wisata tour. Paket wisata yang ditawarkan salah satunya yaitu paket wisata Yogyakarta city tour. Paket wisata ini sangat banyak diminati oleh para wisatawan terutama dari luar kota Yogyakarta. Tentunya Karika Tour memiliki target agar tingkat penjualan paket wisata akan terus meningkat dan para pelanggan juga akan merasa puas dengan pelayanan dan fasilitas yang diberikan. Untuk terwujudnya semua itu tentunya perlu sebuah manajemen operasional yang baik dan profesional dalam mengelola paket wisata. Manajemen paket wisata di tujukan agar wisatawan merasa mudah dan tidak repot dalam mengurus sebuah perjalanan wisata. Dengan begitu, maka manajemen operasional merupakan komponen penting dalam perusahaan tour and travel. Agar biro perjalanan wisata ini dapat terus berkembang tentu diperlukan pengelolaan dan manajemen yang baik. Hal ini dikarenakan, manajemen operasional memperlancar jalannya suatu paket wisata dalam biro perjalanan wisata, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Paket wisata Yogyakarta city tour yang ditangani Karika Tour yaitu rombongan dari Bank Jawa Barat cabang Garut. Dalam menjalankan paket wisata Yogyakarta city tour membutuhkan manajemen operasional yang baik dan benar agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Akan tetapi dalam menangani rombongan ini tidak dapat berjalan dengan lancar, ada beberapa kendala yang dialami pada saat operasional. 3

B. Rumusan Masalah & Pertanyaan Penelitian Karika Tour dalam mengelola paket wisata Yogyakarta City Tour rombongan dari Bank Jawa Barat cabang Garut menerapkan manajemen operasional dan mengalami kendala dalam pelaksanaan tour. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah manajemen operasional paket wisata Yogyakarta City Tour di Karika Tour and Travel Yogyakarta? 2. Apa sajakah kendala yang dialami dan bagaimana cara mengatasi dalam manajemen operasional paket wisata Yogyakarta City Tour di Karika Tour and Travel Yogyakarta? C. Tujuan Dalam penyusunan laporan dan kaitannya dengan permasalahan yang ada, tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui manajemen operasional paket wisata Yogyakarta City Tour di Karika Tour and Travel Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui kendala dan cara mengatasi dalam manajemen operasional paket wisata Yogyakarta City Tour di Karika Tour and Travel Yogyakarta. 4

D. Manfaat Dalam penulisan ini diharapkan memberikan beberapa manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Untuk memberikan wawasan dan dijadikan sebagai media pembelajaran, referensi untuk mahasiswa pariwisata terkait dengan manajemen operasional pada Biro Perjalanan Wisata. 2. Manfaat Praktis Memberikan gambaran, informasi dan menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi Biro Perjalanan Wisata Karika Tour dalam pengambilan kebijakan untuk kemajuan perusahaannya. E. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan laporan tugas akhir ini tinjauan pustaka dilihat dari beberapa Tugas Akhir dengan judul diantaranya sebagai berikut: Pertama, Tugas Akhir Edwin Hastawi Atmaja, di Sekolah Vokasi UniversitasGadjah Mada Tahun 2014 yang berjudul, Manajemen Operasional Paket Wisata City Tour Surakarta di PT. Kirana Surya Gemilang Yogyakarta: Studi Kasus Rombongan Ikatan Wanita Bank Yogyakarta. Tugas Akhir tersebut menjelaskan tentang Manajemen operasional di PT. Kirana Surya Gemilang dalam studi kasus tamu Ikatan Wanita Bank (IWABA) Yogyakarta pada 5 Maret 2014. Tugas Akhir tersebut menyimpulkan bahwa Manajemen 5

operasional adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengkoordinasikan, mengatur dan menyelenggarakan kunjungan wisata sesuai keinginan konsumen untuk suatu tujuan tertentu dan menentukan kepuasan pelanggan. Karena tanpa adanya manajemen yang baik, operasional paket wisata dilapangan tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Kedua, Tugas Akhir Intania Mayang Ratri, di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Tahun 2014 yang berjudul, Strategi Promosi Paket Wisata Yogyakarta City Tour di Biro Perjalanan Wisata Karika Tour Yogyakarta. Tugas Akhir tersebut menyimpulkan bahwa Strategi promosi yang dilakukan perusahaan yaitu menyusun strategi dengan melakukan promosi penjualan, public relations, personal selling, membuat berbagai bentuk media social, dan melakukan evaluasi setiap akhir kegiatan. Selain itu, Karika Tour juga menetapkan pasar sasaran dan membuat pembagian segmentasi khalayak. Ketiga, Tugas Akhir Widyaningrum Kumaladewi, di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Tahun 2012 yang berjudul, Peran Tour Department dalam Operasional Tour: Studi Kasus di Seta Tour & Travel Cabang Yogyakarta. Tugas Akhir tersebut menyimpulkan bahwa Tour Department berperan sangat penting yaitu menciptakan kepuasan tamu dengan mendukung kelancaran kunjungan tamu ke Yogyakarta, peran tersebut kemudian dijelaskan di dalam mekanisme kerja bagian Tour Department yaitu Reservasi, Ticketing dan Operation. 6

Dari penelitian-penelitian diatas terlihat bahwa penelitian dengan judul MANAJEMEN OPERASIONAL PAKET WISATA CITY TOUR YOGYAKARTA DI BIRO PERJALANAN WISATA KARIKA TOUR YOGYAKARTA (STUDI KASUS: ROMBONGAN KARYAWAN BANK JAWA BARAT CABANG GARUT) belum pernah dikerjakan oleh siapapun. F. Landasan Teori 1. Biro Perjalanan Wisata (BPW) Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 2009 Bab VI tentang Usaha Pariwisata pasal 14 ayat 1, dijelaskan bahwa usaha pariwisata meliputi, antara lain: daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan dan minuman, penyediaan akomodasi, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta dan spa. Menurut Salinan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia No. 4 tahun 2014 tentang Standar Usaha Jasa Perjalanan Wisata Bab II pasal 4, 5 dan 6, dijelaskan bahwa usaha jasa perjalanan wisata meliputi: 7

a. Biro Perjalanan Wisata Usaha biro perjalanan wisata meliputi: usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan usaha jasa pelayanan penyelenggaraan pariwisata termasuk perjalanan ibadah. Usaha biro perjalanan wisata berbentuk badan usaha Indonesia berbadan hukum. b. Agen Perjalanan Wisata. Usaha agen perjalanan wisata meliputi: jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi dan pengurusan dokumen perjalanan. Usaha agen perjalanan wisata merupakan usaha perseorangan atau badan usaha Indonesia berbadan hukum atau tidak berbadan hukum. Menurut Yoeti (2003: 58) biro perjalanan (Travel) adalah suatu perusahaan yang memperoleh pendapatan dan keuntungan dengan menawarkan dan menjual produk serta jasa-jasa pelayanan yang diberikannya kepada pelanggannya. Menurut R.S. Darmadjati (2001) biro perjalanan wisata adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang termasuk kelengkapan perjalanannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di dalam negeri, dari dalam negeri, keluar negeri atau dalam negeri itu sendiri. 8

Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa biro perjalanan wisata adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pariwisata, dimana perusahaan tersebut mengelola, mereservasi, merencanakan, dan menyelenggarakan kegiatan perjalanan wisata baik untuk kepentingan bisnis, rekreasi, olah raga, kebudayaan, maupun konvensi dari suatu tempat ke tempat yang lain. 2. Paket Wisata Dalam bukunya yang berjudul Tours and Travel Management, Oka A. Yoeti (1992: 112) mengatakan: Package tour adalah suatu tour yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu Travel Agent Operator atas risiko dan tanggung jawab sendiri dimana acara, lamanya waktu tour, tempat-tempat yang dikunjungi akomodasi, transportas serta makanan dan minuman telah ditentukan dalam suatu harga yang sudah ditentukan pula jumlahnya. Menurut Tata Nuriata (1992: 36) paket wisata adalah suatu produk wisata yang merupakan suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual guna memberika kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan wisata. Paket wisata berdasarkan pembuatannya dibedakan menjadi dua yaitu ready made tour dan tailor made tour. Ready made tour adalah suatu produk paket wisata yang komponen-komponennya sudah ditetapkan, tidak dapat diubah-ubah dan dapat langsung dibeli oleh 9

wisatawan. Sedangkan tailor made tour adalah paket wisata yang komponen-komponennya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan wisatawan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa paket wisata merupakan produk utama yang dijual oleh suatu Biro Perjalanan Wisata yang disusun dan diperhitungkan sendiri yang merupakan hasil dari beberapa produk perusahaan kelompok industri pariwisata. Menjadi sebuah paket wisata yang kemudian ditawarkan dalam satu harga dengan mengklaim sebagai produk Biro Perjalanan Wisata itu sendiri. Paket wisata city tour merupakan beberapa produk pariwisata yang dikemas dalam satu paket wisata yang pelaksanaannya hanya berada dalam satu kota saja. 3. Manajemen Operasional Manajemen Operasi yaitu mengandung unsur adanya kegiatan yang dilakukan dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan Forgaty (1989 dalam Herjanto, 2006:2) mendefinisikan manajemen operasi sebagai suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsifungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. (Herjanto, 2006: 2 dalam Edwin, 2013:7-8) 10

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen operasional sangat penting dilakukan untuk mengatur kegiatan dan sumber daya dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan. G. Metode Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian: a. Tempat Penelitian: Biro Perjalanan Wisata Karika Tour Jl. Raya Janti, No. 83A, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, 55198 Telepon : (0274) 4535235 Fax : (0274) 4535235 Website : www.karikatour.co.id b. Waktu Penelitian: 01 Februari 2016 30 April 2016 2. Jenis Data a. Data Primer Data yang diperoleh, diteliti dan diolah oleh penulis yang berasal dari lapangan baik secara wawancara langsung maupun observasi lapangan. b. Data Sekunder 11

Data yang dapat diperoleh dari buku-buku referensi dan melalui media lain seperti internet dan artikel dalam media cetak yang relevan dengan tema laporan sebagai penunjang dan pelengkap data primer. 3. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Penulis memperoleh data dengan cara melakukan Praktek Kerja Lapangan di Karika Tour dan menyaksikan langsung kondisi jalannya kegiatan di lapangan sebagai data yang mendukung penulisan tugas akhir. b. Wawancara Pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada pihak pengelola. Penulis menggunakan pertanyaan yang telah dibuat sesuai dengan data yang harus diperoleh guna melengkapi penulisan tugas akhir. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai Profil Karika Tour, manajemen operasional, tujuan umum dan sasaran usaha, kegiatan usaha, klien dan beberapa macam paket wisata yang ada di Karika Tour. c. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari beberapa buku, dokumen milik perusahaan dan artikel yang berkaitan 12

dengan dunia pariwisata guna melengkapi data dalam penulisan tugas akhir yang didapatkan di perpustakaan prodi Kepariwisataan. H. Sistematika Penulisan Tugas akhir ini akan disusun dengan susunan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Deskripsi Objek Penelitian Bab ini meliputi gambaran umum PT. Karsa Mandiri Karya, sejarah singkat, profil perusahaan, logo dan visi misi, kegiatan usaha, jaminan pelayanan, hubungan kerjasama di Karika Tour. Bab III : Pembahasan Bab ini membahas tentang rumusan masalah yang telah disampaikan pada Bab I yaitu, sebagai berikut : 1. Proses manajemen operasional paket wisata city tour Yogyakarta. 2. Kendala yang dialami Karika Tour dalam operasional paket wisata city tour Yogyakarta dan cara mengatasinya. Bab IV : Penutup Penutup berisi kesimpulan serta saran untuk PT. Karika Tour Yogyakarta. 13