PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG Melisa Oktavia Candani 1, Ade Dewi Maharani 2, Rizki 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat melissacandani05@gmail.com ABSTRACT This research is motivated because at the time of learning process not all students are involved in the learning process, thus causing the low value of daily average daily test. This study aims to find out the results of the application of learning group investigation model along with the image media on the students' biology learning outcomes in the affective domain, the cognitive domain and the psychomotor realm of the students of grade X of Semester I SMA Negeri 4 Padang in 2016/2017. This research type is experiment, with research design of Randomized Control Group Postest Only Design. The population of this study is all students of class X SMA Negeri 4 Padang registered in the first semester of the academic year 2016/2017. Sampling by using purposive sampling randomly by drawing. The result of this technique is XMIA7 and XMIA5 experimental class. Data analysis technique used is t test. Result of research on affective domain based on result of data analysis at level of trust 0,95% (α = 0,05) got result of investigation t h= 4,02 and t t= 1.67 t h >t t then hypothesis accepted. In the cognitive domain obtained t h= 11.56 and t t= 1.67 t h >t t then the hypothesis is accepted, whereas in the psychomotor realm obtained t h =1.86 and t t= 1.67 t h >t t then the hypothesis accepted. From the results of the study can be concluded that the model of group investigation study accompanied by image media can improve student biology learning outcomes in the affective domain, cognitive domain and psychomotor realm of class X students SMA Negeri 4 Padang 2016/2017 academic year. Keywords: Group investigation, Picture, Leraning outcomes PENDAHULUAN Hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru biologi SMA Negeri 4 Padang pada bulan April 2016, diperoleh informasi bahwa pada saat proses pembelajaran belum semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan kurangnya interaksi antara siswa dan siswa, siswa dengan guru serta kurangnya motivasi, partisipasi dan konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. Pada saat proses belajar mengajar berbagai usaha dilakukan guru untuk meningkatkan proses 1
pembelajaran agar lebih baik, diantaranya melengkapi sarana dan prasarana, mengembangkan dan memperbaharui kurikulum, namun dalam kenyataannya belum semua siswa aktif dalam proses pembelajaran. Usaha yang telah dilakukan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan, hasil belajar siswa masih relatif rendah. Hal ini menyebabkan, nilai ulangan harian siswa kelas X semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 pada materi Archaebacteria dan Eubacteria berada di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 78, dengan rata-rata siswa yang berada di bawah KKM yaitu kelas X MIA 1 72,87, X MIA 2 61,75, X MIA 3 64,40, X MIA 4 63,43, X MIA 5 65,21, X MIA 6 61,09, X MIA 7 66,93. Materi ini termasuk materi yang dianggap sulit karena banyak terdapat konsep, siswa sulit dalam menggunakan istilah-istilah latin dalam menunjukkan bagianbagian dari struktur bakteri dan sulit dalam menjelaskan reproduksi bakteri dan fungsinya serta kesulitan dalam membedakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Sehingga siswa yang tidak tuntas lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang tuntas, siswa yang tidak tuntas dengan persentase 90,17%. Sesuai dengan permasalahan di atas dapat diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI), dimana model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab karena ia diberi tugas dalam kelompok, yang masing-masing kelompok mendapat tugas atau sub topik yang berbeda. Bersama mereka menginvestigasikan dengan upaya untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar biologi pada ranah afektif, ranag kognitif dan ranah psikomotor kelas X SMA Negeri 4 Padang. Berdasarkan uraian diatas, penulis telah melakukan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Padang. 2
Nilai rata-rata Penilain Diri METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober tahun pelajaran 2016/2017 di SMA Negeri 4 Padang. Jenis penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control-Group Posttest Only Design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dan menentukan kelas secara acak. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah afektif dengan penilaian diri, kognitif dari hasil tes akhir berbentuk objektif yang telah di validasi, dan psikomotor berupa laporan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap dua kelas sampel meliputi tiga ranah yaitu ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotor dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis terhadap penerapan model disertai media gambar terhadap hasil belajar biologi kelas X SMA Negeri 4 Padang. Hasil investigasi pada ranah afektif dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 100 93.54 90.32 94.08 85.56 85.48 91.39 85 80 73.33 76.11 60 40 20 0 45 Kelas Eksperimen Gambar 1. Diagram Skor Hasil Belajar Penilaian Afektif Sampel. Kelas Kontrol Indikator Ranah Afektif Kelas Sampel Siswa Ranah Hasil nilai ranah afektif perindikator pada penilaian diri dapat dilihat pada Gambar 1, dimana hasil ketuntasan perindikator penilaian diri kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Dapat dilihat pada indikator penerimaan kelas eksperimen 93,54 dan kelas kontrol 85,56, indikator respon kelas eksperimen 90,32 dan kelas kontrol 45, indikator acuan nilai kelas eksperimen 94,08 dan kelas kontrol 85, indikator organisasi kelas eksperimen 85,48 dan kelas kontrol 73,33, indikator karakter kelas eksperimen 91,39 dan kelas kontrol 3
Nilai rata-rata siswa 76,11. Sedangkan hasil investigasi pada ranah psikomotor dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 80 60 40 20 0 Gambar 2. Diagram Skor Hasil Belajar Siswa Penilaian Ranah Psikomotor Kelas Sampel. Berdasarkan Gambar 2, terlihata bahwa nilai skor optimum pada kelas eksperimen indikator isi laporan adalah 66,12, indikator tampilan laporan 65,58 dan indikator presentasi 60,74. Sedangkan penilian pada kelas kontrol indikator isi laporan adalah 46,66, indikator tampilan laporan 71,66 dan indikator persentasi adalah 55,53 (Lampiran 32 dan 33). Ranah Afektif 71,66 66.12 65.58 46.66 Isi Laporan Kelas Eksperimen Tampilan Laporan 60.74 55.53 Presentasi Kelas Kontrol Indikator Ranah Psikomotor Kelas Sampel Hasil hipotesis menunjukkan bahwa t hitung =4,02 pada taraf nyata 0,05 didapatkan harga t tabel =1,67, dengan demikian t hitung >t tabel maka hipotesi H 1 diterima. Sehingga penerapan model disertai media gambar terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 4 Padang dapat menunjukkan peningkatan. Hasil rata-rata keseluruhan siswa kelas eksperimen lebih tinggi 87,74 nilai siswa dalam kriteria Sangat Baik (SB) dengan ketuntasan 90,32% sedangkan pada kelas kontrol 72,44 nilai siswa dalam kriteria Baik (B) dengan ketuntasan 43,33%. Hal ini disebabkan pada indikator penerimaan ada sebagian siswa tidak mengikuti pelajaran biologi dari awal sampai akhir, sering keluar masuk kelas saat guru menerangkan pelajaran dan sebagian siswa tidak mendengarkan guru saat berbicara, pada indikator respon ada sebagian siswa yang tidak dapat memecahkan masalah dalam kelompoknya, indikator pada acuan nilai kurangnya ide atau pendapat siswa saat berdiskusi, pada indikator organisasi kurangnya kekompakkan siswa dan sebagian siswa tidak menyiapkan laporan akhir, pada indikator karakter kurangnya saran siswa dalam menyelesaikan laporan, sehingga tidak dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang ada dalam kelompoknya. Menurut 4
Latisma (2011:192) ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannya dalam mata pelajaran, kedisiplinannya dalam mengikuti proses pembelajaran, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai materi pelajaran, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap pendidik dan sebagainya. Ranah Kognitif Hasil hipotesis menunjukkan bahwa t hitung =11,36 pada taraf nyata 0,05 didapatkan harga t tabel =1,67, dengan demikian t hitung >t tabel maka hipotesi H 1 diterima. Sehingga penerapan model pembelajaran Group Investigation disertai media gambar terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 4 Padang dapat menunjukkan peningkatan. Model Group Investigation memudahkan siswa dalam memecahkan masalah siswa dalam kelompok karena mereka hanya membahas sub topik yang mereka pilih sehingga proses pembelajaran lebih terarah. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk meningkatkan kerjasama dalam kelompok sehingga mengeluarkan ide-ide dan gagasan baru melalui penemuan yang ditemukannya. Model Group Investigation pelaksanaanya diawali dengan mengidentifikasi topik dan mengatur siswa dalam kelompok, merencanakan tugas yang akan dipelajari selanjutnya melaksanakan investigasi sebuah permasalahan pada gambar yang didapat, semua siswa menyiapkan laporan akhir, kemudian mempersentasikan hasil diskusi atau laporan akhir ke depan kelas. Media gambar berguna untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa sehingga siswa berkonsentrasi untuk menginvestigasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna gambar yang diamati. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation menggunakan media gambar sudah meningkat yaitu 78,2 dengan ketuntasan 67,74% dan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi dan tanya jawab yaitu 40,41 dengan ketuntasan 3,33%. Menurut Djamarah (2010:107) apabila tingkatan keberhasilan minimal 60% 5
sampai dengan 75% dikuasai oleh siswa sudah bisa dikatakan baik. Proses pembelajaran siswa pada ranah kognitif menggunakan model disertai media gambar meningkatkan hasil belajar siswa, dilihat dari nilai rata-rata siswa masih rendah yaitu 78,82. Hal ini disebabkan tingginya motivasi siswa dalam belajar, siswa meguasai materi pelajaran, siswa aktif dan percaya diri dalam menanggapi atau menjawab pertanyaan yang diberikan guru, Selain itu media gambar yang diberikan guru dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah yang didapat. Berdasarkan nilai rata-rata siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (78) yaitu 67,74%. Hal ini karena siswa dapat memahami materi, bisa menentukan permasalahan yang cocok dengan tingkat kemampuan siswa, ide dan gagasan yang muncul dari siswa bervariasi. Menurut Annurrahman (2009:150-151) keaktifan siswa melalui investigasi kelompok dari kegiatan merencanakan sampai pada pelaksanaan pemilihan topik-topik investigasi akan memberikan dorongan yang besar bagi para siswa untuk belajar menghargai pemikiranpemikiran dan kemampuan orang lain, serta saling bertukar pengalaman akan memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan jika mereka melakukan tugas secara mandiri. Proses pembelajaran siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab. Hasil nilai rata-rata siswa yaitu 40,41, hanya satu siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (78) 3,33% dan dibawah KKM (78) yaitu 96,67%. Di kelas kontrol guru membagi siswa kedalam kelompok secara heterogen, guru membagikan bahan ajar kepada masing-masing kelompok, siswa diminta untuk membaca materi dari bahan ajar yang telah diberikan, siswa berdiskusi dengan kelompoknya tentang materi yang didapat kemudian siswa melakukan tanya jawab dan dibantu oleh guru dalam penegasan. Namun kenyataannya hanya beberapa siswa yang ikut serta dalam diskusi, siswa yang lain hanya mengandalkan teman yang pintar saja, ada beberapa siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan kurangnya minat siswa untuk mencari dan mempelajari sendiri, sehingga menyebabkan banyak 6
siswa yang tidak menguasai materi. Menurut Sardiman (2011: 40) bahwa seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Ranah Psikomotor Hasil hipotesis menunjukkan bahwa t hitung =1,86 pada taraf nyata 0,05 didapatkan harga t tabel =1,67, dengan demikian t hitung >t tabel maka hipotesi H 1 diterima. Berdasarkan hasil hipotesis bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai media gambar terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X. Hasil rata-rata siswa pada kelas eksperimen yaitu 73,65 nilai siswa dalam kriteria baik (B) dengan ketuntasan siswa di atas KKM (78) 17 orang siwa yaitu 54,83%, sedangkan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol yaitu 68,33 nilai siswa dalam kriteria cukup (C) dengan ketuntasan siswa di atas KKM (78) 6 orang siswa yaitu 20%. Meningkatnya penilaian keterampilan pada kelas ekperimen dengan penerapan model disertai media gambar sudah menujukkan kerja sama dimana pada model pembelajaran ini siswa dituntun membuat laporan hasil diskusi kelompok berdasarkan sub topik yang didapat. Siswa saling berkerja sama dan bertukar pikiran sehingga jawaban yang dibuat pada laporan hasil diskusi bersih, rapi, dan hasil laporan ivestigasi sudah lengkap. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugono (2009:23) bahwa teknik penulisan dikatakan baik apabila itu mudah dipahami sesuai dengan topik yang dibicarakan dan di tata rapi. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model disertai media gambar dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotor kelas X SMA Negeri 4 Padang Tahun Pelajaran 2016/2017. DAFTAR KEPUSTAKAAN Aunurrahman. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Latisma. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Padang: UNP Press. 7
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sugono. A. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta : Gramedia Pusat Utama. 8