BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Rancangan poster puzzle magnet ini memilik keterkaitan dengan lingkungan fisik, dimana bahan yang digunakan aman digunakan untuk anak-anak. Selain keterkaitan dengan lingkungan fisik, poster puzzle ini juga memilik keterkaitan dengan non fisik, yaitu produk ini dapat digunakan pada ingin mengajarkan anak-anak tentang hafalan do a-do a Poster puzzle sendiri dibuat karena adanya keinginan dari orangtua, untuk membuat mainan yang mempunyai nilai pembelajaran. Jadi, dari permainan yang dimainkan, bukan hanya unsur main yang ditampilkan tapi juga ada pembelajaran tanpa harus membuat anak bosan dengan mainan tersebut. B. Tataran Sistem Cara Penyebaran Produk Pada umumnya, poster puzzle adalah penggabungan antara poster dan puzzle yang menggunakan magnet dimana proses penyebaran produknya dilakukan langsung oleh pemiliknya dengan berbagai cara, yaitu : 1. Event-event yang bertemakan anak-anak. 2. Pengenalan langsung ke sekolah paud, tk, dan tpa. Cara Kerja Produk Poster puzzle terdiri dari potongan-potongan dari poster yang berisi do a anak sehari-hari, dimana potongan ini bisa ditempelkan dimedia yang mempunyai daya magnet, seperti kulkas. Poster puzzle ini berisi kegiatan sehari-hari seorang anak lelaki yang melakukan aktivitas mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur. 14
Cara Pemanfaatan Produk Poster puzzle ini diharapkan bisa memberikan solusi, baik bagi orang tua ataupun guru-guru tentang cara memberikan hapalan do a kepada anak sambil bermain. Selain itu produk ini juga diharapkan dapat melatih daya motorik anak ketika merangkaikan potongan-potongan poster menjadi gambar yang utuh. C. Tataran Produk Poster puzzle magnet ini mempunyai ukuran 60 cm x 42 cm, berbahan dasar polyfoam yang dilapis albatross laminating doff dimana didalamnya terdapat plat dan juga magnet yang nantinya dapat ditempelkan pada media yang mempunyai daya magnet. Poster puzzle ini juga dilengkapi dengan do a-doa yang berbentuk balon-balon yang dapat dilepas atau ditempelkan langsung ke poster puzzle itu sendiri. Gambar 6. Proses Produksi (Sumber : Dokumen Pribadi) 15
Gambar 7. Proses Produksi (sumber : dokumen Pribadi) 16
D. Tataran Elemen Penjelasan Bentuk Poster puzzle ini mempunyai bentuk persegi panjang dengan ukuran 60cm x 42cm, dimana poster ini berupa potongan-potongan puzzle yang dapat dirangkai yang berisi kegiatan seorang anak lelaki ketika bangun tidur sampai menjelang tidur. Poster ini terdapat balonbalon do a yang nanti dapat ditempelkan atau dilepaskan karena adanya magnet yang menempel pada balon do a itu. Komponen Desain dan Jenisnya a. Garis Garis merupakan deretan titik yang menyambung dengan kerapatan tertentu, atau dapat pula berupa dua buah titik yang dihubungkan. Garis memiliki sifat memanjang dan memiliki arah tertentu. Walaupun memiliki unsur ketebalan, namun sifat yang paling menonjol adalah dimensi panjangnya. Dari bentuknya, garis dibedakan atas garis lurus, garis lengkung, dan garis patah (zig zag). b. Bidang dan Bentuk Bidang merupakan unsur rupa yang memiliki dimensi panjang dan lebar atau disebut juga 2 dimensi, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi atau disebutjuga 3 dimensi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. c. Tekstur Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan 17
sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. d. Warna Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan, yaitu teori warna berdasarkan cahaya (dipelopori Isac Newton), dan teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. PRINSIP DESAIN 1. Keselarasan (Harmony) Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian suatu karya. Keserasian merupakan suatu pola untuk memenuhi kaidahkaidah estetika serta mengutamakan aspek keselarasan dan kepantasan. Harmoni dalam desain, merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masingmasing saling mengisi dan menimbang. Harmonigunanya bertindak sebagai faktor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian. Gambar 8. Contoh keselarasan (Sumber:4.bp.blogspot.com) 18
2. Keseimbangan (Balance) Rasa yang diwakili dari diri pribadi manusia untuk merasakan keseimbangan dalam suatu bidang. Kekuatan diri pribadi manusia dalam merasakan keseimbangan karya desain dapat ditentukan oleh pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Manusia dalam kehidupannya selalu memperhatikan adanya keseimbangan, mulai dari bangun tidur yang selalu menata tempat tidurnya. Gambar 9. Contoh keseimbangan (Sumber:4.bp.blogspot.com) 3. Proporsi (Proporsion) Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau dengan elemen keseluruhan. Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara: 1. Suatu elemen dengan elemen yang lain, 2. Elemen bidang/ ruang dengan dimensi ruang idang/ ruangnya, 3. Dimensi bidang/ruang itu sendiri. Dalam grafis komunikasi, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah yang diletakkan pada bidang/ruang sempit atau kecil. 19
Gambar 10. Contoh proporsi (Sumber:1.bp.blogspot.com) 4. Ritme (Rhythm) Ritme berwujud abstrak dan hanya dapat dirasakan. Ritme terjadi adanya pengulangan pada bidang/ruang yang menyebabkan perasaan kita terjagi adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari unsure satu ke unsur laian. Irama terjadi karena adanya gerak dan pengulangan yang mengajak mata melihat untuk mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya. Pengulangan muncul disebabkan oleh hadirnya unsur secara berulang-ulang yang ditata secara teratur. Gambar 11. Contoh ritme (Sumber:2.bp.blogspot.com) 20
5. Penekanan (Emphasis) Dalam setiap bentuk komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu ditampilkan dari pada yang lain. Tujuan utama dalam pemberian emphasis adalah untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Emphasis dapat dicapai misalnya mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah dengan memberi kasat mata. Gambar 12. Contoh emphasis (Sumber:3.bp.blogspot.com) 6. Kesatuan (Unity) Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi, dan semua bagian unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai suatu kesatuan. Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa. Juga bisa disebut dengan keutuhan. Karya seni atau desain harus menyatu, utuh dan tampak seperti menjadi satu. Prinsip kesatuan sesungguhnya adalah adanya saling hubungan antar unsur yang disusun. Jika satu atau beberapa susunan terdapat saling hubungan maka kesatuan telah dapat dicapai. 21
Gambar 13. Contoh kesatuan (Sumber:1.bp.blogspot.com) 22