BAB III PEMBAHASAN. A. Penentuan nilai suku bunga menggunakan metode Cox Ingersoll Ross

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE COST PRORATE CONSTANT PERCENT DALAM PERHITUNGAN IURAN DANA PENSIUN DENGAN SUKU BUNGA STOKASTIK MODEL COX INGERSOLL ROSS

Perhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek

BAB III PEMBAHASAN. penggunaan metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga model

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya. Penghasilan tetap yang diperoleh saat bekerja tidak diperoleh lagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun Prinsip dari Dana

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu formula dalam teori bunga telah diusulkan pada abad

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan oleh aktuaris dari masing-masing perusahaan berbeda-beda.

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

PERHITUNGAN SUPPLEMENTAL COST DENGAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang

PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perhitungan Iuran Normal Program Pensiun dengan Asumsi Suku Bunga Mengikuti Model Vasicek

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN

BAB III PEMBAHASAN. anuitas dengan suku bunga stokastik, dan penghitungan ukuran galat. A. Konsep Anuitas dengan Suku Bunga Sesaat

III. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu,

SKRIPSI. Disusun Oleh: YULI ANITA NIM

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang menginginkan kehidupan layak dan menyenangkan

Lampiran 1 Tabel Mortalita

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

Perhitungan Dana Pensiun untuk Pensiun Normal Berdasarkan Metode Constant Dollar; Studi Kasus: PT. Taspen Palembang

PERHITUNGAN BIAYA NORMAL PROGRAM PENSIUN USIA NORMAL DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL (PERCENT DOLLAR)

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan besarnya imbalan yang diperoleh pemilik modal, yang biasanya

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

PERHITUNGAN DANA PENSIUN UNTUK PENSIUN NORMAL BERDASARKAN METODE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus : PT. Taspen Persero Pekanbaru) TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA ENDOWMENT SUKU BUNGA VASICEK DENGAN DAN TANPA SIMULASI MONTE CARLO

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan)

PERHITUNGAN NILAI PREMI DAN TUNAI MANFAAT ASURANSI DENGAN BUNGA STOKASTIK MENGGUNAKAN MODEL VASICEK DAN CIR

BAB II LANDASAN TEORI

PEMODELAN HARGA OBLIGASI DENGAN BUNGA BERFLUKTUASI MENGGUNAKAN MODEL VASICEK JANGKA PENDEK

NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER. Anggia Fitri 1, Hasriati 2 ABSTRACT

APLIKASI MODEL SUKU BUNGA STOKASTIK BLACK-DERMAN-TOY DENGAN FORWARD INDUCTION DALAM PENGHITUNGAN ANUITAS

PENGGUNAAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)

BAB III PEMBAHASAN. Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk

Estimasi Parameter pada Model Suku Bunga Cox Ingersoll Ross (CIR) Menggunakan Kalman Filter untuk Menentukan Harga Zero Coupon Bond

PENGGUNAAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN PENDETA DI SINODE GEREJA KRISTEN JAWA SKRIPSI. Disusun Oleh :

PENGHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN NORMAL MENGGUNAKAN METODE FROZEN INITIAL LIABILITY PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL RAHMADDANI MULIA

Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money) deden08m.com

PENDUGAAN NILAI ASET PENDANAAN PENSIUN DENGAN DUA JENIS PEMULUSAN: STUDI KASUS DATA MORTALITAS INDONESIA 2011 AYUB PRISNA WARDANA

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai atau karyawan adalah orang yang bekerja dengan menerima

PENDANAAN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DENGAN METODE SPREADING GAINS AND LOSSES DAN MODIFIED SPREADING GAINS AND LOSSES NURUL TIKAWATI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus

SUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung.

METODE CONSTANT PERCENT OF SALARY DALAM MENENTUKAN BENEFIT DAN IURAN NORMAL PROGRAM PENSIUN NORMAL DAN DIPERCEPAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN NILAI ASET AKTUARIA PADA PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN ARITMATIKA DESYI CHRISTIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA UMUM

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

1. 1 ANUITAS DIMUKA 1. 2 NILAI SEKARANG PADA ANUITAS DI MUKA ANUITAS DI MUKA DAN DITUNDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 230/KMK.017/1993 TENTANG MAKSIMUM IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersyarat, momen bersyarat, distribusi binomial, martingale, tingkat bunga &

PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI. Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH JURUSAN STATISTIKA

ANALISIS REGRESI LINEAR

PENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN SUKU BUNGA VASICEK

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

MODEL LOGISTIK PENGARUH POHON TERHADAP POPULASI BURUNG

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

Misalkan, diberikan. Perhatikan. Dengan mengkruadratkan kedua ruas pada persamaan (1b), maka diperoleh:

PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN MODEL ARIMA PADA KASUS DOUBLE DECREMENT ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

MAKALAH AKUNTANSI MENENGAH 1 AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG MAHASISWA IKOR FIK-UNIGRES. Mata Kuliah : Akuntansi Menengah 1

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

PERHITUNGAN AKTUARIA KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB IV. Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square. Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Distribusi Weibull Power Series

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASAN A. Penentuan nilai suku bunga menggunakan metode Cox Ingersoll Ross Dalam perkembangan ekonomi, suku bunga konstan dianggap kurang efektif, maka diperlukannya model yang bisa memprediksi suatu pergerakan fluktuatif, sehingga suku bunga sesuai dengan harga pasar. Model yang digunakan untuk tujuan ini adalah suatu bentuk persamaan diferensial stokastik yaitu: (3.1) adalah waktu yang diamati, adalah perubahan suku bunga pada interval waktu yang pendek, adalah nilai ekspektasi dari perubahan suku bunga persatuan waktu, adalah variansi dari perubahan suku bunga persatuan waktu, dan adalah gerak Brown pada waktu. Model stokastik salah satunya adalah Cox Ingersoll Ross merupakan suatu model suku bunga sesaat yang mengikuti persamaan diferensial stokastik dari model satu faktor. Model satu faktor merupakan model suku bunga dengan suku bunga yang didapat hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Model lainnya adalah model stokastik Vasicex namun model ini bisa bernilai negatif. Suku bunga pada waktu merupakan suku bunga untuk suatu periode pendek, dengan (Cox, dkk, 1985). 42

Model CIR menggambarkan dinamika suku bunga sebagai solusi dari persamaan diferensial stokastik. Model CIR mempunyai bentuk: (3.2) dengan : perubahan suku bunga pada interval waktu yang pendek : kecepatan dari mean reversion : menyatakan rata-rata suku bunga dalam jangka waktu panjang : menyatakan variansi dari perubahan suku bunga persatuan waktu { } : proses gerak brown standar Model CIR diatas akan menghasilkan nilai yang positif jika nilai. Model ini menunjukan adanya mean reversion yaitu kecenderungan nilai berada disekitar dan dapat dikatakan suku bunga bergerak di rentang yang terbatas yaitu mendekati nilai. Persamaan diferensial seperti pada persamaan (3.2) merupakan persamaan diferensial stokastik. Untuk mencari perhitungannya digunakan pendeketan numerik. Misal merupakan solusi eksak untuk persamaan (3.2) pada saat. Untuk menentukan bentuk digunakan proses diskrit yang akan mendekati Pendekatan ini dinotasikan dengan. Jadi digunakan pendekatan numerik yang menghasilkan suatu yang mendekati, atau ditulis dengan dimana. 43

Pendekatan numerik pada persamaan (3.2) yaitu dengan : (3.3a) ketika (3.3b) 1. Ekspetasi Model Cox Ingersoll Ross (CIR) Model CIR merupakan model suku bunga yang positif. Jika pergerakan mendekati nol, maka perkalian akan hilang, mengakibatkan pada persamaan (3.2) bernilai positif. Distribusi dari untuk setiap yang positif, dapat ditentukan. Fungsi rata-rata bersyarat model CIR dapat dengan mudah diperoleh dengan mencari nilai ekspektasi bersyarat dari persamaan (3.2) sehingga dapat dicari untuk perumusan suku bunga waktu diskrit. Fungsi dibutuhkan untuk menghitung ekspektasi model CIR. Perhitungan ekspektasi model CIR sebagai berikut: Misal: (3.4) 44

Karena model CIR mengasumsikan perubahan suku bunga persatuan waktu, yakni sehingga menjadi:, maka persamaan (3.4) dengan mensubstitusikan persamaan (3.2), - (3.5) Selanjutnya, persamaan (3.5) dapat dinyatakan sebagai (3.6) Karena, maka persamaan (3.6) menjadi 45

Dengan menggunakan sifat integral Stokastik Ito yaitu ekspektasi integral ito adalah 0, maka diperoleh ( ) (3.7) Menggunakan pendekatan numerik diperoleh ekspektasi bersyarat model CIR: (3.8) dengan, (3.8a) dan (3.8b) sehingga model untuk waktu diskrit dapat ditulis sebagai berikut : (3.9) 46

2. Variansi Model Cox Ingersoll Ross (CIR) Variansi model CIR dapat dicari dengan menggunakan fungsi kemudian disubstitusi ke persamaan (3.7). Dari ( ) pada persamaan (3.7) dapat dicari (3.10) dengan menggunakan integral Ito dengan dan maka dengan mengintegralkan kedua ruas diperoleh, Diketahui ekspetasi integral Ito adalah 0 dan pada persamaan (3.10), diperoleh 47

sehingga, Variansi model CIR adalah (3.11) (3.12) dengan, 48

dengan pendekatan numerik diperoleh (3.13) 3. Estimater Parameter ( ) Estimasi parameter, didapatkan dengan mencari dan dan selanjutnya meminimalkan jumlah kuadrat eror persamaan (3.2). a. untuk dari persamaan (3.9) maka, 49

(3.14) b. untuk selanjutnya, substitusi ke persamaan (3.14), diperoleh ( ) 50

( ) (3.15) dengan menggunakan persamaan (3.15), maka dapat dicari estimator, yaitu kedua ruas dikalikan dengan fungsi logaritma, yaitu. / ( ) ( ) (3.16) Sedangkan untuk estimator kuadrat terkecil bersyarat dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (3.14), yaitu 51

lalu disubtitusikan persamaan (3.8b), maka didapat (3.17) Selanjutnya, untuk estimator dari dengan menggunakan persamaan (3.16) dan (3.17). Diasumsikan bahwa persamaan (3.13) merupakan persamaan regresi dengan sebagai variabel prediktor, serta sebagai variabel respon, dan tidak diketahui. (3.18) Estimator kuadrat terkecil bersyarat dapat diperoleh dengan cara meminimalkan jumlah kuadrat eror dari persamaan (3.18), yaitu * + * + 52

* + * + * + * + (3.19) Kemudian, substitusikan persamaan (3.8) ke persamaan (3.19), sehingga didapatkan * + (3.20) B. Present Value of Future Benefits (PVFB) Definisi nilai sekarang dari manfaat pensiun yang akan datang atau Present Value of Future Benefits merupakan nilai tunai dari manfaat pensiun yang akan datang yang dialokasikan berdasar metode penilaian aktuaria yang digunakan. Fungsi merupakan fungsi dengan nilai tunai dari total seluruh manfaat pensiun peserta yang dihitung pada saat ini (Winklevoss, 1993). Persamaan umum Present Value of Future Benefits (PVFB) adalah (3.21) 53

dengan, : nilai tunai dari manfaat pensiun yang akan datang peserta yang berusia tahun, dengan usia pensiun normal tahun : besar manfaat pensiun yang diterima peserta pada saat pensiun normal tahun : peluang peserta berusia tahun yang akan bekerja sampai pensiun normal tahun : faktor diskonto dari usia peserta tahun sampai usia pensiun normal tahun, yang mana ekuivalen dengan, dimana adalah suku bunga : nilai tunai anuitas awal seumur hidup yang pembayaranya dimulai saat usia pensiun normal tahun C. Iuran Normal (Normal Cost) Iuran normal merupakan iuran yang dibutuhkan setiap tahunnya selama masa kerja untuk mendanai manfaat pensiun yang sesuai dengan perhitungan aktuaris. Dalam hal ini, iuran normal dihitung dengan persentase konstan perkiraan gaji yang diterima peserta dari tahun ke tahun. Perhitungan iuran normal dengan metode Cost Prorate Constant Percent dapat dihitung menggunakan rumus manfaat rata-rata karir dan rata-rata gaji terakhir. 54

Adapun untuk perhitungan diberikan rumus sebagai beriukut (Winklevoss, 1993): (3.22) dengan, : banyaknya iuran yang dibayarkan peserta pensiun pada usia tahun : besar manfaat pensiun yang didapat peserta pada usia tahun : jumlah gaji peserta pensiun sampai pada usia y tahun : jumlah gaji peserta pensiun pada usia tahun sampai tahun : peluang kelangsungan kerja peserta usia sampai tahun : vaktor diskonto dari usia tahun sampai tahun : nilai tunai anuitas awal seumur hidup yang pembayaranya dimulai saat usia pensiun normal tahun D. Present Values Future Normal Cost (PVFNC) PVFNC merupakan jumlahan iuran peserta pensiun atau nilai tunai dari iuran peserta dari usia tahun sampai usia pensiun normal tahun. PVFNC sangat berkaitan dengan iuran normal yang diberikan oleh peserta pensiun, persamaan PVFNC dapat dituliskan sebagai berikut (Winklevoss, 1993): (3.23) 55

dengan, : nilai tunai dari iuran peserta yang akan datang pada usia tahun dengan usia pensiun normal tahun : jumlah nilai tunai dari iuran peserta yang akan datang pada usia tahun sampa tahun : peluang peserta berusia tahun akan bekerja sampai usia pensiun normal tahun : faktor diskonto dari usia peserta tahun sampai usia pensiun normal tahun, yang mana ekuivalen dengan, dimana adalah suku bunga E. Hubungan PVFB sama dengan PVFNC Perhitungan iuran pensiun dengan metode cost prorate constant percent memenuhi pernyataan bahwa nilai tunai dari iuran peserta yang akan datang pada usia tahun sama dengan. Dengan asumsi iuran dimulai di setiap awal usia, mulai dari usia masuk peserta tahun hingga satu tahun sebelum usia pensiun normal tahun, sesuai dengan penjabaran rumus dibawah ini: Menggunakan persamaan (3.23) diperoleh, 56

dengan mensubstitusikan persamaan (3.22) maka diperoleh, ( ) (3.24) Melalui hasil pembuktian (3.24), dan menggunakan metode constant percent dapat ditunjukan bahwa adalah iuran yang dibayarkan secara berangsur memenuhi nilai tunai manfaat pensiun yang akan datang mulai saat peserta masuk di usia tahun sampai usia pensiun normal tahun. 57

F. Kewajiban aktuaria Kewajiban aktuaria merupakan besarnya dana yang dibutuhkan perusahaan dana pensiun untuk memenuhi besarnya seluruh kewajiban yang harus dibayarkan kepada peserta. Beserta kewajiban aktuaria sangat dipengaruhi oleh besarnya suku bunga. Semakin kecil suku bunga, maka kewajiban aktuaria semakin besar, begitupun juga sebaliknya. Kewajiban aktuaria secara prospektif merupakan selisih antara nilai dan sebagai berikut: (3.25) ( ) ( ) 58

[ ( ) ] [( ) ] ( ) Karena merupakan akumulasi penghasilan peserta program pensiun normal tahun, maka, maka Sehingga untuk kewajiban aktuaria metode constant percent dapat dituliskan (Winklevoss, 1993) (3.26) atau 59

(3.27) dengan, : kewajiban aktuaria peserta aktif yang berusia tahun, dengan pensiun normal tahun : nilai tunai dari manfaat pensiun yang akan dating peserta yang berusia tahun, dengan usia pensiun normal tahun : besar manfaat pensiun yang diterima peserta pada saat pensiun normal tahun : peluang peserta berusia tahun yang akan bekerja sampai pensiun normal tahun : faktor diskonto dari usia peserta tahun sampai usia pensiun normal tahun, yang mana ekuivalen dengan, dimana adalah suku bunga : nilai tunai anuitas awal seumur hidup yang pembayaranya dimulai saat usia pensiun normal tahun : jumlah akumulasi gaji peserta pensiun pada usia sampai : jumlah akumlasi gaji peserta program pensiun normal tahun 60

G. Studi kasus Akan dibahas aplikasi perhitungan iuran dana pensiun dengan metode Cost Prorate Constant Percent dengan suku bunga stokastik model Cox Ingersoll Ross menggunakan data BI rate dan data gaji pegawai Kantor Kementrian Agama Kota Yogyakarta. 1. Data BI rate Untuk mendapatkan estimasi setiap parameter CIR digunakan data suku bunga terdahulu berdasarkan peningkatan suku bunga dari waktu ke waktu. Dalam studi kasus ini data yang digunakan adalah data suku bunga BI rate dari bulan Juli 2005 hingga Juli 2010 dan dihitung tiap tahunnya, untuk suku bunga BI dapat dilihat di lampiran 3. Tabel 3. 1 Data Suku Bunga BI rate Periode BI rate 2005 10,63 % 2006 8,60 % 2007 8,60 % 2008 8,66 % 2009 7,14 % 2010 6,50 % 2. Penentuan estimasi parameter Cox Ingersoll Ross dan suku bunganya Estimasi parameter CIR yakni dicari dengan menggunakan BI rate dan diketahui. Berikut hasil estimasi parameter CIR yang didapat setelah melalui perhitungan persamaan (3.16), dan (3.17). Tabel 3. 2 Hasil Estimasi Parameter CIR Parameter Estimasi -0,5862307 0,0686890 61

Pemodelan suku bunga CIR dapat dihitung menggunakan persamaan (3.9). Dengan suku bunga awal yang merupakan suku bunga terakhir pada suku bunga BI dan diketahui dan yang artinya kecepatan pergerakan suku bunga menuju persekitaran adalah sebesar, diperoleh prediksi suku bunga untuk 30 tahun terahir yaitu: Tabel 3. 3 Hasil Prediksi Suku Bunga CIR T r(t) 1 0,06663 2 0,06754 3 0,06805 4 0,06833 5 0,06849 6 0,06857...... 30 0,06868 untuk perhitungan suku bunga yang lebih lengkap, digunakan software Microsoft Excel yang sebagaimana hasilnya tercantum pada lampiran 4. 3. Perbandingan hasil bunga model CIR dan bunga konstan Akan dibandingkan prediksi suku bunga model CIR dan prediksi suku bunga konstan terhadap BI rate, pada rentang waktu 2011 hingga 2016 dengan menggunakan persamaa (2.52), dengan suku bunga konstan diambil dari perhitungan rata-rata BI rate pada tahun 2005 hingga 2010. 62

Tabel 3. 4 Hasil Prediksi Suku Bunga Konstan dan CIR terhadap BI rate Tahun Suka Bunga Konstan Suku Bunga CIR BI rate 2011 0,083576 0,06663 0,065833 2012 0,083576 0,06754 0,057708 2013 0,083576 0,06805 0,064808 2014 0,083576 0,06833 0,058188 2015 0,083576 0,06849 0,075208 2016 0,083576 0,06857 0,067857 ( ) Akan dicari dari suku bunga CIR terhadap BI rate akan dicari dari suku bunga konstan terhadap BI rate dari perhitungan diatas didapat MSE suku bunga CIR terhadap BI rate adalah dan MSE suku bunga konstan terhadap BI rate adalah 0.000382992. Jadi, dapat disimpulkan bahwa prediksi suku CIR terhadap BI rate lebih baik dibandingkan dengan prediksi suku bunga konstan terhadap BI rate. 63

4. Perhitungan dana pensiun Dari data salah salah satu gaji pegawai Kantor Kementrian Agama Kota Yogyakarta, seorang pegawai mulai bekerja pada usia 25 tahun dan saat ini, pegawai tersebut berusia 40 tahun. Gaji awal yang diterima adalah sebesar Rp 18.064.800,00 per tahunya dan gaji yang diterima saat ini adalah sebesar 21.322.800,00 pertahunya. Masa pensiun ditentukan saat mencapai usia 60 tahun. Selanjutnya dengan kenaikan gaji 10% per tahun, akan dihitung besar manfaat pensiun normal yang akan diterima pegawai, besar manfaat pensiun saat ini, nilai tunai manfaat pensiun yang akan datang, dan kewajiban aktuaria yang dipersiapkan perusahaan dengan menggunakan metode Cost Prorate Constant Percent untuk perhitungan aktuaria dana pensiun. Suku bunga telah dihitung dengan metode Cox Ingersoll Ross pada table 3.3. Dalam hal ini dimisalkan nilai. persamaan (2.39) Dicari besar akumulasi gaji karyawan saat ini 40 tahun menggunakan ( ) maka ( ) ( ) 64

Jadi, besar akumulasi gaji pegawai saat ini adalah RP. 134.509.401,95. Dicari besar akumulasi gaji pegawai saat pensiun normal yaitu saat usia 60 tahun dengan menggunakan persamaan (2.39). ( ) maka diperoleh ( ) Jadi, besar akumulasi gaji pegawai saat pensiun normal adalah RP. 1.355.772.760,95. Dicari besar manfaat saat pensiun normal pada usia 60 tahun dengan menggunakan persamaan (2.48) 65

Jadi, besar manfaat pensiun yang akan diterima pegawai tersebut saat pensiun normal pada usia 60 tahun adalah 40.673.182,83. Dicari nilai tunai manfaat yang akan datang saat usia 40 tahun dengan menggunakan persamaan (3.21) maka diperoleh Jadi, nilai tunai manfaat pensiun yang akan datang yang diperoleh pegawai saat berusia 40 tahun adalah 28.641.895,46. Dicari besar iuran yang dibayarkan pegawai dimulai saat berumur 40 tahun. Dengan menggunakan persamaan (3.22) maka diperoleh 66

Jadi, besar iuran yang harus dibayarkan pegawai saat berusia 40 tahun adalah yaitu 60 tahun., iuran yang dibayarkan secara berangsur sampai usia pensiun normal Jadi, nilai tunai manfaat pensiun yang akan datang yang diperoleh pegawai saat berusia 40 tahun adalah 28.641.895,46. Dicari kewajiban aktuaria yang harus dimiliki oleh perusahaan dana pensiun, dengan persamaan (3.27) 67

Jadi, kewajiban aktuaria yang harus di miliki oleh perusahaan dana pensiun saat ini sebesar 2.841.629,76. Jadi, besar iuran yang harus dibayarkan pegawai saat berusia 40 tahun adalah, iuran yang dibayarkan diansur sebanyak 20 kali hingga usia pensiun normal yaitu 60 tahun, nilai tunai manfaat yang akan datang adalah dan kewajiban aktuaria yang harus dimiliki perusahaan dana pensiun saat ini adalah sebesar 2.841.629,76. 5. Perbandingan hasil perhitungan dana pensiun menggunakan suku bunga CIR, konstan, dan BI rate Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan Dana Pensiun Menggunakan Suku Bunga CIR, Konstan, BI rate Suku bunga CIR Suku bunga konstan BI rate Akumulasi gaji saat ini ( 56.393.733,3 7 66.114.634,3 5 60.823.187,0 6 Akumulasi gaji saat pensiun 178.849.733, 37 188.216.634, 35 182.925.187, 06 Manfaat saat pensiun ( 5.354.87 2,00 5.646.49 9,03 5.487.75 5,61 Iuran 1.874.864, 54 1.747.952, 44 1.817.035. 41 Nilai tunai manfaat 16.732.766,06 16.449.686,29 16.619.077,11 Kewajiban aktuaria 5.286.530, 55 5.778.261, 83 5.525.8 94,23 68

Tabel 3.5 merupakan tabel hasil perhitungan dari seorang karyawan yang berumur 50 tahun yang memulai pekerjaannya pada umur 45 dan akan pensiun normal pada usia 60, dengan gaji saat ini sebesar 20.000.000,00. Tabel 3. 6 Hasil Perbandingan Perhitungan Dana Pensiun antara Suku Bunga CIR dan Konstan terhadap BI rate Menggunakan MSE Suku bunga CIR Suku bunga konstan Akumulasi gaji saat ini ( 1962006004 2585,4 2799941436 3128,9 Akumulasi gaji saat pensiun 2799941436 3129,2 1962006004 2585,3 Manfaat saat pensiun ( 25199472 926,81 17658054 038,32 Iuran 477245623 6,89 334420844 3,22 Nilai tunai manfaat 286932487 40,64 129251775 55,41 Kewajiban aktuaria 636894061 15,99 572949710 47,62 Dari hasil tabel 3.6 maka sejalan dengan kesimpulan dari tabel 3.4 perhitungan aktuaria dengan model suku bunga CIR lebih baik dibandingkan dengan model suku bunga konstan, dan pada kasus ini perusahaan lebih diuntungkan, karena dengan suku bunga CIR yang lebih rendah daripda suku bunga konstan maka iuran yang harus dibayarkan karyawan harus lebih mahal dibandingkan dengan iuran yang dibayarkan menggunakan suku bunga konstan. 69