PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DISERTAI REWARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTsN THAWALIB PADUSUNAN KOTA PARIAMAN Fauzyyah 1, Rahmi 2, Mulia Suryani 2 1 Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat Fziah1191@gmail.com ABSTRACT Background of research was based on the results of students mathematics learning outcomes were still under the KKM (Minimum Achievement Criteria) and students didn t want to share information (knowledge). This research was aimed at knowing whether the results of students mathematics learning outcomes by implementing active learning strategy of Active Knowledge Sharing type with Reward were better than the students' mathematics learning outcomes by implementing conventional learning at VII class MTsN Thawalib Padusunan. It was an experimental research with a random subject research design. The population was all students of VII class MTsN Thawalib Padusunan. The sample was taken randomly, VII.4 class was selected as experimental class and VII.1 class as control class. The research instrument was final test in the form of essay. Hypothesis testing used one-tailed t test. Based on result of data analysis, it is known that both samples are normal and homogeneous distribution. Based on the result of hypothesis, it was results obtained that tcount= 3.57 and ttable = 1.673. Because tcount>ttable, so the research hypothesis was accepted. It can be concluded that result of students mathematics learning outcomes of VII class MTsN Thawalib Padusunan, was better than result of students mathematics learning outcomes by implementing conventional learning of VII class MTsN Thawalib Padusunan, Pariaman City. Keywords: Active Learning Strategy, Active Knowledge Sharing, Reward, Mathematics Learning Outcomes matematika merupakan salah satu mata PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terus berkembang pesat pada zaman ini, demi terciptanya inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di masa mendatang dibutuhkan penguasaan matematika yang baik, oleh karena itu pelajaran wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia (Undang Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS Pasal 37). Hal ini menunjukkan pentingnya peranan matematika dalam membentuk pola pikir siswa. Mengingat peran matematika yang
sangat penting, sudah seharusnya matematika menjadi pelajaran yang diminati dan menyenangkan sehingga siswa dapat memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Kenyataan yang ditemukan di sekolah, hasil belajar matematika yang diperoleh siswa belum sesuai dengan harapan. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 19-26 Oktober 2016 di kelas VII MTsN Thawalib Padusunan, terlihat bahwa siswa kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung, hal ini terlihat bahwa dalam proses pembelajaran matematika siswa kurang mau bertanya tentang materi yang tidak dipahaminya. Pembelajaran yang dilakukan masih cenderung terpusat pada guru atau teacher center akibatnya cara berfikir siswa kurang optimal. Ketika guru menjelaskan materi masih ada beberapa siswa yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan kurang memperhatikan materi yang diberikan guru. Ketika guru memberikan latihan, hanya sebagian siswa yang mampu mengerjakan latihan sedangkan siswa yang lain sibuk jalan-jalan dengan berpindah-pindah tempat duduk untuk menyalin punya temannya tanpa paham dengan konsep yang digunakan. Hal ini menyebabkan banyak siswa tidak bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas. Selain itu saat guru menugaskan siswa untuk berdiskusi dalam mengerjakan latihan, belum menunjukkan hasil yang maksimal karena siswa kurang mau berbagi informasi (pengetahuan) dalam belajar. Pada saat proses pembelajaran guru terlihat kurang memotivasi siswa. Kondisi seperti ini berdampak pada hasil belajar matematika siswa yang rendah. Wawancara yang dilakukan dengan guru matematika MTsN Thawalib Padusunan diperoleh informasi bahwa guru telah berusaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, diantaranya dengan memberikan variasi dan melibatkan siswa dalam pembelajaran. Guru telah menggunakan metode diskusi kelompok, tetapi siswa belum dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Ketika diskusi kelompok tidak semua siswa berperan aktif. Siswa berkemampuan tinggi saja yang mendominasi dalam kelompok tersebut sedangkan siswa yang lain hanya
menyalin punya temannya tanpa menanyakan proses atau cara mendapatkan hasil akhirnya. Kemudian siswa berkemampuan tinggi kurang mau berbagi ilmu dengan siswa yang berkemampuan rendah. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa orang siswa, bahwa matematika merupakan pelajaran yang cukup sulit untuk dipelajari secara mandiri, siswa kurang termotivasi untuk belajar ketika siswa tidak menemukan jalan keluar atau solusi dalam menghadapi materi atau soal yang tidak mampu diselesaikan. Berbagai permasalahan yang telah dipaparkan di atas, diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat dan mampu melibatkan siswa untuk lebih aktif sehingga diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing disertai Reward dalam pembelajaran matematika. Silberman (2009:82) menyatakan bahwa Pembelajaran aktif tipe Active knowledge sharing adalah salah satu cara untuk mengenalkan materi pelajaran yang akan diajarkan dengan cara berbagi pengetahuan dengan siswa lainnya. Melalui metode belajar aktif tipe Active Knowledge Sharing ini siswa dituntut untuk dapat belajar berbagi informasi sesama temannya dengan cara yang menyenangkan. Untuk lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran maka pelaksanaan Active Knowledge Sharing ini disertai dengan Reward. Shoimin (2014:157) menyatakan bahwa Reward sebagai alat pendidikan diberikan ketika seorang anak melakukan sesuatu yang baik, telah berhasil mencapai sebuah tahap perkembangan tertentu, atau tercapainya sebuah target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe active knowledge sharing disertai Reward lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VII MTsN Thawalib Padusunan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurnia Sari (2014) dengan judul pengaruh penerapan strategi pembelajaran
aktif Tipe berbagi pengetahuan secara aktif pada pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMPN 4 Solok Tahun Pelajaran2013/2014 terhadap pemahaman konsep matematis siwa SMP. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Penelitian dilakukan pada tanggal 27 Maret sampai 12 April 2017 semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017 di MTsN Thawalib Padusunan Kota Pariaman. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTsN Thawalib Padusunan yang terdaftar pada Tahun pelajaran 2016/ 2017 yang terdiri dari 6 kelas. Terpilih kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.1 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian adalah tes akhir berbentuk essay yang terdiri dari 6 butir soal, dan diuji cobakan di kelas VII MTsN Model Kota Pariaman pada tanggal 07 April 2017. Sekolah ini dipilih sebagai tempat uji coba karena berdasarkan informasi dari dinas pendidikan kota pariaman bahwa MTsN Model Kota Pariaman memiliki kualifikasi dan kemampuan akademik yang tidak jauh berbeda dengan MTsN Thawalib Padusunan Kota Pariaman. Berdasarkan hasil analisis butir soal yang dilakukan diketahui bahwa tingkat kesukaran semua soal mempunyai kriteria sedang. Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal diketahui bahwa semua soal baik/diterima. Kriteria pengujian berpedoman pada Depdiknas (2001:28). Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal tes uji coba menggunakan uji R-Product moment diperoleh r 11 = 0,8932 dan r t = 0,349 berarti soal tes dinyatakan reliable sesuai dengan kriteria reliabilitas menurut Arikunto (2010:228) Variabel penelitian adalah pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing disertai Reward sebagai variable bebas, dan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTsN Thawalib Padusunan Kota Pariaman sebagai variabel terikat. Teknik analisis menggunakan uji t satu pihak kriteria
pengujian berpedoman pada Sudjana (2005:249). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data test akhir diperoleh rata-rata (X ), simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), seperti padatabel 1: Tabel 1. Analisis hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel X S X maks X min Eks 77,86 19,11 100 39 Kontrol 61,31 15,12 86 23 Berdasarkan Tabel 1. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari pada simpangan baku kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen lebih beragam dari pada kelas kontrol. Hipotesis penelitian adalah Hasil belajar matematika siswa yang menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Active Knowledge Sharing disertai Reward lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VII MTsN Thawalib Padusunan Kota Pariaman. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors (Sudjana, 2005:273) dan uji homogenitas dengan uji F (Sudjana, 2005:281). Hasil pengujian menunjukkan data kelas eksperimen berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis, hasil pengujian menggunakan uji t satu arah, diperoleh thitung= 3,57 dan ttabel= 1,673 karena thitung> ttabel, maka hipotesis penelitian diterima. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing disertai Reward lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VII MTsN Thawalib Padusunan Kota Pariaman. Selama pelaksanaan Strategi Active Knowledge Sharing disertai Reward siswa sudah mau berbagi informasi dan aktif dalam mencari
informasi. Siswa juga sudah bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas. Siswa yang awalnya sibuk jalanjalan dan berpindah tempat duduk menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk berbagi informasi dan mencari informasi. Siswa berkemampuan tinggi sudah mau menjelaskan atau berbagi ilmu dengan siswa berkemampuan rendah. Saat proses pembelajaran siswa juga lebih termotivasi dan memiliki semanagat belajar yang meningkat, hal ini terlihat pada saat presentasi jumlah siswa yang menunjuk tangan untuk tampil ke depan kelas selalu bertambah. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yang terus membaik, sehingga berdampak pada hasil belajarnya lebih meningkat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi belajaran aktif tipe Active Knowledge Sharing disertai Reward lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VII MTsN Thawalib Padusunan Kota Pariaman. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Depdiknas. (2001). Penyusunan butir soal dan instrument penilaian. Jakarta:Depdiknas. Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani. Shoimin, Aris. (2014). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.Yogyakarta: Ar- Ruzz Media Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Undang Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS Pasal 37