PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN PAI

dokumen-dokumen yang mirip
Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS INTEGRASI ISLAM SAINS

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi,Abu Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

Ulfa Nurfillaili, M. Yusuf T., Santih Anggereni. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB I PENDAHULUAN. jarak antar Negara melalui fitur-fitur komunikasi yang terus dikembangkan. Hal ini

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN RPP DAN LKPD MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUKKOMIK PADA MATERI FOTOSINTESIS UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. A. Perencanaan Kurikulum PAI Berbasis Multikultural SDN Percobaan

PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 2

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMSETER (RPS)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENGEMBANGAN MODEL PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH DASAR SE- KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0701 ROTAN SOGO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

PENGEMBANGAN MODUL LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR YANG VALID DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

BAB I PENDAHULUAN. Di era global ini, tantangan dunia pendidikan begitu besar, hal ini yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

UJIAN AKHIR SEMESTER. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Siti Partini dan Dr. Muh Farozin, M. Pd.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini CD yang dimaksud adalah CD pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. Akal yang selama ini digunakan untuk berpikir, memiliki jenis kecerdasan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BERBASIS DISCOVERY PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK 1 (KPB 1) DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. sains yang semula berasal dari bahasa Inggris science. Kata science sendiri berasal

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

Transkripsi:

799 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN PAI Fadriati Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia fadriatif@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran PAI pada jenjang SMP, karena sesuai dengan tingkatan usia anak yang sedang membutuhkan pandangan hidup dan nilai agama. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan Pendidikan Agama Islam yang berbasis multikultural. Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan kebjakan untuk menerapkan pendidikan yang berbasis multikultural. Jenis penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk dalam bentuk model pembelajaran berbasis pendekatan multikultural pada pembelajaran PAI. Model penelitian yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model pengembangan 4-D. Namun tahapan disseminate tidak dilakukan karena keterbatasan penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan define (pendefenisian), design (perancangan) dan develop (pengembangan). Penelitian ini menghasilkan produk berupa model pembelajaran PAI berbasis multikultural pada materi Empati di SMP yang sangat valid berdasarkan uji validitas yang dilakukan oleh validator, dengan nilai rata-rata 90,96%. Rata-rata hasil penilaian tiga orang validator untuk aspek didaktik yaitu sebesar 89,55% dengan kategori sangat valid. Penilaian untuk konstruk sebesar 90,28% dengan kategori sangat valid, dan pada bagian teknik sebesar 93,05% dengan kategori sangat valid. Kata Kunci: Model pembelajaran, multikultural, pembelajaran PAI A. Pendahuluan I ndonesia merupakan salah satu negara multikultural yang terbesar di dunia. Perbedaan suku, ras, dan bahasa, merupakan sebuah perbedaan yang lazim ada dalam suatu masyarakat. Indonesia sebagai negara multikultural terdiri atas bermacammacam suku, bahasa dan ras yang menunjukkan ciri khas bangsa Indonesia, namun tetap saling menghormati satu sama lain. Terkadang perbedaan tersebut juga menyebabkan timbulnya permasalahan di masyarakat sekitar. Permasalahan yang sering terjadi di masyarakat multikultural bisa disebabkan oleh masalah sosial, ekonomi, budaya, ataupun masalah lainnya. Di Indonesia diharapkan pendidikan dapat membantu dan dapat menanamkan nilai-nilai multikultural seperti rasa saling menghormati antar suku, agama dan budaya

800 satu sama lain. Pendidikan juga harus mampu menjadi wadah dalam memberikan penjelasan terhadap keberagaman yang ada di Indonesia serta membentuk sikap saling menhargai satu sama lain. Menurut Clifford Geertz, Indonesia merupakan negeri tempat semua arus kultural yang pernah dilewati oleh Cina, India, Timur Tengah dan Eropa. Geertz juga menunjukkan fakta tentang situasi masyarakat Indonesia yang memiliki rentang struktur sosial yang lebar. Pendidikan dalam arti yang luas adalah proses penanaman nilai-nilai budaya pada anak untuk dibentuk sesuai dengan potensi belajar yang dimilikinya dengan tujuan agar mampu menjadi anggota masyarakat yang dapat menghayati dan mengamalkan potensinya, baik secara individu maupun bersama-sama dengan anggota lainnya. Dalam arti praktis, pendidikan merupakan proses penyampaian nilai-nilai kebudayaan atau proses pembudayaan yang bertujuan menjadikan anak memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai serta pola-pola perilaku tertentu. Mengacu pada pemahaman arti luas dan arti praktis, pendidikan bertujuan untuk mentransformasikan nilai-nilai budaya, baik pendidikan di rumah tangga (keluarga), di masyarakat, maupun di sekolah, serta mampu menunjukkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam gagasan multikultural dinilai dapat mengakomodir kesetaraan budaya yang mampu meredam konflik vertikal dan horizontal dalam masyarakat yang heterogen, di mana tuntutan akan pengakuan atas eksistensi dan keunikan budaya, kelompok dan etnis sangat lumrah terjadi. Muaranya adalah tercipta suatu sistem budaya (culture system) dan tatanan sosial yang mapan dalam kehidupan masyarakat yang akan menjadi pilar kedamaian bagi sebuah bangsa. Guru Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu memahami dan mengimplementasikan serta menanamkan nilai-nilai multikultural dalam tugasnya sehingga mampu melahirkan peradaban yang memiliki toleransi, demokrasi, tenggang rasa, keadilan, harmonisasi serta nilai-nilai kemanusiaan lainnya. Dengan demikian, mengatasi segala problematika masyarakat harus dimulai dari penataan secara sistemik dan metodologis dalam pendidikan, sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran. Untuk memperbaiki realitas masyarakat, perlu dimulai dari proses pembelajaran yang mendasar dengan menggunakan pembelajaran berbasis multikultural. Integration and Interconnection of Sciences The Reflection of Islam Kaffah

801 B. Metodologi Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk dalam bentuk model pembelajaran berbasis pendekatan multikultural pada pembelajaran PAI pada jenjang SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sudah dilaksanakan, faktor pendukung dan penghambat serta upaya yang telah dilakukan oleh guru PAI SMP untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk menghimpun data tersebut maka digunakan pendekatan Deskriptif Analitis. Selanjutnya, penelitian ini menghasilkan produk dalam bentuk model pembelajaran berbasis pendekatan multikultural pada pembekajaran PAI pada jenjang SMP. Model penelitian yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model pengembangan 4-D. Pada penelitian ini tahap Disseminate tidak dilakukan karena keterbatasan penelitian, maka tahap yang digunakan hanya sampai tahap Develop. Model pengembangan yang dilakukan, yaitu: 1. Tahap Define (pendefenisian) Tahap define adalah tahapan dasar yang dilakukan untuk melakukan pengembangan model pembelajaran PAI berbasis multikultural untuk mendapatkan gambaran kondisi dilapangan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Tahap Analisis Muka-Belakang Tahap Analisis Muka Belakang dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan. Tahapan ini bisa disebut sebagai tahap analisis kebutuhan (need assessment). Pada tahap ini dilakukan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan siswa di SMP Kabupaten Tanah Datar. Hal ini bertujuan untuk mengetahui masalah siswa dan kebutuhan siswa serta hambatan yang dihadapi oleh guru PAI dalam proses pembelajaran PAI. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta buku pegangan mata pelajaran PAI SMP kelas X Semester Dua. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian materi yang diajarkan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran PAI serta memilih Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang

802 akan dikembangkan. Selanjutnya juga dilakukan review terhadap literatur tentang model pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui komponen penulisan model, agar model yang dikembangkan dapat dirancang dengan baik dan semenarik mungkin. Pada tahapan ini jjuga dilakukan analisis karakteristik siswa yang meliputi usia, motivasi, kemampuan akademik, psikomotor dan keterampilan sosial. Dengan memahami karakteristik siswa, akan dapat dirancang media pembelajaran yang memiliki unsurunsur tersebut. 2. Tahap Design (perancangan) Tahap design bertujuan untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini dimulai dengan merancang pembelajaran PAI berbasis multikultural pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam model yang dirancang terdapat pendahuluan, dasar pemikiran pentingnya pembelajaran PAI berbasis multikultural, peran guru dalam pembekajaran PAI berbasis multikultural, tujuan pembelajaran PAI berbasis multikultural, silabus, contoh RPP, serta materi PAI berbasis multikultural. 3. Tahap Develop (pengembangan) Tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran yang valid yang diperoleh melalui revisi berdasarkan masukan dari para pakar. Tahapan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tahap Validasi Prototype Ada dua macam validasi yang digunakan pada modul inkuiri sosial, yaitu: 1) Validasi isi, yaitu bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Validasi isi ini berfungsi untuk melihat validitas model pembelajaran PAI berbasis multikultural yang telah dirancang untuk mengetahui apakah model itu telah sesuai dengan silabus mata pelajaran Pendidikan Agama Islam atau belum. 2) Validasi konstruk, yaitu suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik dimana tes itu dibuat. Dengan kata lain, sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berfikir Integration and Interconnection of Sciences The Reflection of Islam Kaffah

803 seperti yang telah diuraikan dalam Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum 2013, kesesuaian komponen-komponen model pembelajaran PAI berbasis multikultural dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan C. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil validasi model pembelajaran PAI berbasis multikultural yang dilakukan oleh validator diperoleh kesimpulan bahwa produk yang dihasilkan termasuk pada kategori sangat valid, yaitu dengan nilai rata-rata 90,96% %. Validasi yang dilakukan pada penelitian ini menekankan pada syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknik. Berdasarkan penilaian validator tentang syarat didaktik diketahui bahwa pengembangan model pembelajaran PAI berbasis multikultural sudah sesuai dengan kurikulum 2013, dengan tolok ukur pada KI dan KD yang sesuai dengan kurikulum 2013. Model pembelajaran PAI berbasis multikultural sudah bersifat universal, artinya model pembelajaran PAI berbasis multikultural dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang memiliki tingkatan atau kecepatan belajar yang lambat, sedang, maupun cepat. Pada syarat konstruksi, model dinyatakan valid oleh validator karena konstruksi model pembelajaran PAI berbasis multikultural yang dikembangkan telah memenuhi syarat-syarat penyusunan pengembangan model, seperti materi dan indikator, penyajian materi yang sistematis, kemudian validasi model pembelajaran PAI berbasis multikultural juga dirancang dengan menggunakan bahasa dan kalimat yang jelas. Syarat teknis juga dinyatakan valid oleh validator karena penyajian media validasi model pembelajaran PAI berbasis Multikultural sudah menarik, baik dari format model, penggunaan tulisan maupun huruf serta memiliki kesesuaian gambar dengan nuansa kontekstual. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keabsahan validasi model pembelajaran PAI berbasis multikultural dapat dipertanggungjawabkan karena telah dinilai oleh para pakar. Hasil validasi secara keseluruhan menunjukkan bahwa model pembelajaran PAI berbasis multikultural yang dihasilkan telah teruji kualitasnya dan telah dinyatakan sangat valid oleh validator. Menurut Anastasi dan Urbina, dalam Lufri bahwa validitas

804 adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu dapat mengukur apa yang hendak diukur. Berdasarkan penilaian validator, semua persyaratan dalam model pembelajaran yang meliputi syarat didaktik, konstruk dan teknis sudah sudah terpenuhi dan dapat diukur, susuai dengan pengkategorian hasil validitas berdasarkan pendapat Riduwan dimana persentase antara 0% 20% adalah tidak valid, 21%-40% adalah kurang valid, 41%-60% adalah cukup valid, 61%-80% adalah valid, 81%-100% adalah sangat valid. D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan maka penelitian ini telah menghasilkan produk berupa model pembelajaran PAI berbasis multikultural pada materi Empati di SMP yang sangat valid berdasarkan uji validitas yang dilakukan oleh validator. Hasil validasi model pembelajaran PAI berbasis multikultural yang dilakukan oleh para pakar menunjukkan data 90,96% sehingga dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran PAI berbasis multikultural sudah sangat valid. Rata-rata hasil penilaian validator untuk aspek didaktik yaitu sebesar 89,55 % dengan kategori sangat valid. Penilaian untuk konstruk sebesar 90,28% dengan kategori sangat valid, dan yang terakhir pada bagian tekhnik sebesar 93,05% dengan kategori sangat valid. DAFTAR KEPUSTAKAAN Arifin, Kapita Selekta Pendidikan( Islam dan Umum),Jakarta: Bumi Aksara, 2000 Baidhawy, Zakiyuddin,Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Cresswell, John W,Education Reseach: Planing, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research, New Jeysey: Pearson education, Inc, 2008 Daradjat,Zakiah, dkk. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,2006 Djamarah, Syaiful Bahri,Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:PT. Rineka Cipta. 2005 Farida, Hanum,Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Pembentuk Karakter Bangsa, Yogyakarta, 2009. Harto, Kasinyo, Model Pengembangan Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural,Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012 Haditono. S.R,Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2002 Integration and Interconnection of Sciences The Reflection of Islam Kaffah

805 Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004 http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/pages/urgensi.htmlbambangsantoso,pe ndidikan Multikultural, 14 Maret 2015 Ismail SM, Strategi Pembelajaran PAI Berbasis PAIKEM, Semarang:Rasail, 2009 Johnson,Donna M,Approaches to Research in Second Language Learning, New York: Longman Publishing Group, 1992 Liliweri,Alo,Makna Budaya Dalam Komunikasi antar Budaya, Jogjakarta; LKis, 2003 Mahfud, Choirul,Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006 Meredith, D. Gall, Joyce P. Gall dan Walter R. Borg, Educational Research: An Introduction, Boston: Pearson Education, Inc, 2003 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam : Upaya Mengefektifkan Pendidikan Islam Di Sekolah. Bandung: Rosdakarya, 2002 Rekontruksi Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009 Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2003 Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011 Nunan,David Research Methods in Language Learning, USA: Cambridge University Plomp,Tjeerd,An Introduction to Educational Design Reserach, Prosidding of the seminar Conducted at The East China Normal University Shanghai,Netherland:Netzoduk Enschede, 2010. Syah,Muhibin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosadakarya 2008 Tilaar, H.A.R, Multikulturalisme Tantangan-tantangan Global-Cultural Understanding Untuk Demokrasi Dan Keadilan, Jakarta: PT. Grafindo, 2005 Yaqin, Ainul, Pendidikan Multural; Cross-Cultural Understanding,,,