~.. Dan kami bersyukur kepada Tuhan Yang telah melebarkan gerbang tua ini Dan kami bersyukur pada ibu bapa. Yang sepanjang malam Selalu berdoa tulus dan terbungkuk membiayai kami Dorongan kasih sepenuh hati Dan kami berhutang kepada manusia Yang telah menitiskan sejarah dan ilmu Yang telah menjadi guru-guru kami (Taufiq Ismail).
I 'I j I~ I 1"';1 I' THEII..ERIOSIS PADA SAPI AKIBAT INFEKSI THEILERIA MUTANS I / // SKRIPSI oleh ANNA SULISTRI B. 160146 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 19 B 5
RINGKASAN ANNA SULISTRI. Theileriosis pada Sapi akibat Infeksi Theileria mutans (Dibawah Bimbingan : Dr. Gatut Ashadi). Theileriosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh protozoa dari genus Theileria yang ditularkan melalui vektor caplak. Theileria mutans pertama kali ditemukan oleh Theiler pada tahun 1906. Theileria mutans pernah dimasukkan dalam genus Nuttalia, Gonderia, dan Babesia, sehingga peny~ kit yang disebabkan oleh parasit ini mempunyai banyak nama diantaranya adalah Benign bovine theileriosis, Benign bovine gonderiosis, Tzaneen disease, Marico calf disease dan Mild gall sickness (Saidu, 1982). Menurut Soulsby (1982) dan Jensen (1983), Theileriamutans dimasukkan dalam genus Theileria, famili Theileriidae, ordo Piroplasmida, subklas Piroplasmia dan dalam klas Sporozoea. Di Indonesia Theileria mutans pertama kali ditemukan pada kerbau oleh De Blieck dan Kaligis tahun 1912. Kemudian ditemukan di Sumatra Barat pada tahun 1972 (Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Bewan, 1983), dan di Sukabumi telah dilaporkan Soekardono tahun 1978, selanjutnya daerah-daerah lain di Indonesia telah dilaporkan. Daerah penyebaran Theileria mutans yang pernah dilaporkan adalah Afrika, Australia, U.S.A., Asia,
Kuba, Korea, Inggris dan Jerman bagian Selatan (Saidu, 1982) Bentuk penting Theileria mutans pada sapi adalah dalam eritrosit yang disebut piroplasma dan bentuk dalam limfosit disebut koch bodies skizon. Bentuk dalam vektor caplak adalah zigot dan kinet. Bentuk dalam eritrosit ada bermacam-macam yaitu bentuk bulat, oval, batang, bentuk buah pir dan bentuk seperti anaplasma. Bentuk dalam 1imfosit berupa skizon yaitu makrosy~zon dan mikroskizon. Penularan Theileria mutans dari hewan satu ke hewan yang lain secara alam dilakukan oleh vektor caplak dari genus Amblyomma secara stage to stage, sedang dalam penelitian bisa d.itularkan secara biologik dan secara mekanik. Infeksi Theileria mutans pada sapi umumnya ringan dan tidak fatal, akan tetapi pernah dilaporkan adanya kasus fatal akibat infeksi paras it ini. Kerugian yang ditimbulkan selain kematian juga berupa penurunan berat badan, penurunan produksi susu dan tenaga. Gejala klinik yang ditimbu1kan umumnya terlihat demam ringan, kebengkakan kelenjar limfe, sedikit anemi, kadang-kadang ada ikterus dan produksi susu turun. Sapi yang terinfeksi Theileria mutans baik yang terlihat gejala kliniknya maupun yang tidak, setelah sembuh akan mendapat preimunitas yang sifatnya sementara. Untuk mendiagnosa penyakit akibat infeksi Theileriamutans perlu membuat preparat usap darah untuk melihat
bentuk dalam darah, sedang untuk melihat skizoi! dibuat preparat usap dari biopsi limfonodus, pungsi limpa atau limfonodus dan usapan buffy coat. Kemudian melakukan identifikasi caplak, pemeriksaan serologik seperti FAT, CFT dan CTA (Capillary Tube Agglutination). Obat yang dianggap bekerja spesifik terhadap Theile ~ mutans adalah Pamaquine, Plasmaquine atau pentaquine dengan dosis empat kali berturut yaitu 0.5 mg per kg berat badan secara intra vena atau intra muskular dengan interval empat sampai delapan jam. Tindakan pencegahan terhadap infeksi parasit ini sangat bergantung pada keberhasilan pengawasan dan kontrol terha.dap vektor caplak.
THEILERIOSIS PADA SAPI AKIBAT INFEYuSI THEILERIA MUTANS SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Dokter Hewan Pada Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN 1985 BOGOR
THEILERIOSIS PADA SAPI AKIBAT INFEKSI THEILERIA MUTANS SKRIPSI oleh ANNA SULISTRI B.16 0146 Te1ah diperiksa dan disetujui oleh :.Dr. G s adi PembimbJ.: g
RIWAYAT HIDUP penu1is di1ahirkan pada tangga1 22 Desember 1960 di Singkep, Riau, sebagai putri keempat dari empat bersaudara dari ayah bernama Hasyim dan ibu bernama Sumi1ah. Pada tahun 1965 penu1is masuk sekolah Taman Kanak Kanak dan se1esai pada tahun 1966. Pada tahun 1967 penulis masuk Seko1ah dasar di Tuban dan lulus tahun 1972. Pada tahun 1973 penulis masuk Sekolah Menengah Pertama di Tuban dan 1ulus pada tahun 1975. Kemudian pada tahun 1976 penu1is masuk Seko1ah Menengah Atas dan se1esai pada tahun 1979. Penu1is diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada tahun 1979 dan memilih FakuHas Kedokteran Hewan pada tahun 1980, lulus sebagai Sarjana Kedokteran Hewan pada tahun 1983.
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rakhmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai syarat bagi Sarjana Kedokteran Hewan untuk memperoleh gelar Dokter Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada Bapak Gatut Ashadi yang telah memberi bimbingan dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Kepada semua staf pengajar FKB-IPB dengan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingannya hingga penulis dapat menyelesaikan studi di FKH-IPB. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak, Ibu dan saudara-saudaraku yang dengan tulus dan ikhlas membantu penulis dalam menyelesaikan studi ini. Penulis ingin pula menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak dan Ibu JJlardjuki, sahabatku Anda, Atien, Yeyet, Ida, Piah, Parti yang memberi dorongan dan semangat dalam menyelesaikan studi ini. Demikian pula penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pegawai perpustakaan FKH-IPB, BPPH-Bogor, perpustakaan Pusat-IPB, BPT-Ciawi atas segala bantuannya.
Akhirnya sega1a kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kemajuan menuju kesempurnaan yang merupakan bekal penulisan se1anjutnya dan mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi yang memerlukan. Bogor, Januari 1985 Penulis