PENGARUH BAHAN KEMASAN DAN METODA PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN KARAKTERISTIK MUTU FISIK BUNGA KRISAN (CHRYSANTHEMUM sp) POTONG VARIETAS FIJI YELLOW SELAMA PENYIMPANAN Oleh : IRAWAN ADI PUTRANTO F14103072 2007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGARUH BAHAN KEMASAN DAN METODA PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN KARAKTERISTIK MUTU FISIK BUNGA KRISAN (CHRYSANTHEMUM sp) POTONG VARIETAS FIJI YELLOW SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : IRAWAN ADI PUTRANTO F14103072 Dilahirkan tanggal 28 Juni 1985 Di Semarang Tanggal Lulus : September 2007 Bogor, September 2007 Menyetujui, Dr. Ir. Lilik Pujantoro, M.Agr Dosen Pembimbing Akademik Mengetahui, Dr.Ir. Wawan Hermawan, MS Ketua Departemen Teknik Pertanian
Irawan Adi P. F14103072. Pengaruh Bahan Kemasan dan Metoda Penyimpanan Terhadap Perubahan Karakteristik Mutu Fisik Bunga Krisan (Chrysanthemum Sp) Potong Varietas Fiji Yellow Selama Penyimpanan. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Lilik Pujantoro, M.Agr. RINGKASAN Kegiatan agribisnis florikultura merupakan kegiatan ekspor non migas yang cukup menjanjikan. Penggunaan bunga segar di masyarakat Indonesia pada saat ini semakin meningkat, hal ini disebabkan kebutuhan akan produk florikultura kini makin meluas tidak hanya pada kalangan florist dan flowershop saja melainkan sudah sampai pada seluruh lapisan masyarakat karena tanaman hias memiliki nilai estetika yang tinggi. Latar belakang pemilihan bunga krisan adalah bunga krisan memiliki keindahan yang tak kalah dengan bunga lainnya, selain warna dan bentuknya yang beraneka ragam, krisan juga memiliki daya tahan dan fase hidup yang lebih panjang dibandingkan dengan jenis bunga potong lainnya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis kemasan terbaik untuk pengemasan krisan potong selama proses penyimpanan dalam cool storage bersuhu 5 0 C 8 0 C (BB = 6 0 C, BK = 8 0 C) dan RH 80%, dimana proses fisiologis masih berlangsung. Sehingga diharapkan bunga pada waktu sampai ke tangan konsumen masih memiliki fase hidup yang panjang. Tahapan penelitian yang digunakan adalah: a) Bunga krisan segar yang telah dipotong dari lahan kemudian dikumpulkan dan melalui tahapan awal yaitu proses sortasi dan grading, dimana bunga sebelum dikemas diperiksa dan mulai diamati ukuran diameter mahkota dan tangkai bunga serta bobot bunga keseluruhan. b) Mahkota bunga dikemas ke dalam tiga jenis kemasan primer yaitu kertas HVS 70 gram, plastik HDPE dan Nylon. c) Bunga lalu dimasukkan / disimpan kedalam cool storage bersuhu 5 0 C 8 0 C (BB = 6 0 C, BK = 8 0 C) dan RH 80% untuk disimpan selama 14 hari, dengan dua cara penyimpanan yaitu dengan cara penyimpanan basah (dengan air) dan penyimpanan kering (tanpa air). Tiap perlakuan terdiri dari 3 tangkai bunga setiap ikatanya dengan 3 ulangan pada masing-masing kemasan dan cara penyimpananya. d) Pengamatan pada bunga dilakukan secara bertahap, yaitu pada hari ke-4, hari ke-8, hari ke-12 dan hari ke-14 selama masa penyimpanan. Pada masing-masing hari pengamatan (hari ke-4, ke-8, ke-12 dan ke-14) bunga dikeluarkan dari cool storage untuk diamati perubahan karakteristiknya pada tiap kemasannya. Kemasan pada mahkota bunga akan dilepas pada waktu bunga diamati, setelah proses pengamatan bunga dibiarkan tetap terbuka dan diletakkan di ruangan terbuka untuk mengetahui vase life (fase hidup) bunga pada suhu ruang setelah sebelumnya melalui proses penyimpanan di dalam cool storage. Hal yang sama dilakukan pada hari-hari berikutnya pada setiap kali pengamatan. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa kemasan nylon dengan penyimpanan basah dapat mempertahankan mutu dan kualitas bunga hingga 12 hari. Sedangkan kemasan plastik dengan penyimpanan basah sebagai kemasan terbaik kedua yang memberikan hasil terbaik, yaitu dapat mempertahankan mutu dan
kualitas bunga hingga 8 hari dengan menekan pertambahan diameter mahkota sebesar 16.38 mm selama proses penyimpanan. Secara keseluruhan dapat dibandingkan bahwa kemasan nylon adalah kemasan primer terbaik, kemudian disusul dengan kemasan plastik dan kertas HVS 70 gram. Plastik HDPE dan kertas HVS 70 gram tidak dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap kerusakan fisik bunga setelah disimpan dalam cool storage lebih dari 8 hari.
KATA PENGANTAR Syukur dan pujian bagi pemilik segala kesempurnaan, Allah SWT yang Maha Agung. Sholawat dan salam bagi manusia yang termulia dan suri tauladan hidup bagi seluruh umat manusia, Muhammad SAW. Karena dengan izin dan atas segala rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Penelitian ini penulis beri judul PENGARUH BAHAN KEMASAN DAN METODA PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN KARAKTERISTIK MUTU FISIK BUNGA KRISAN (CHRYSANTHEMUM Sp) POTONG VARIETAS FIJI YELLOW SELAMA PENYIMPANAN Selama melakukan penelitian ini, penulis telah banyak diberikan bantuan. sehingga dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir Lilik Pujantoro, M.Agr, selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan. 2. Bapak Khusnul Arif, S.TP dan Bapak Ir. Tatan Sutarna sebagai dosen penguji atas tambahan ilmunya kepada penulis. 3. Seluruh jajaran staf dan karyawan PT. Alam Indah Bunga Nusantara (PT.AIBN) dan Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Sigunung, atas bantuan dan masukannya selama penulis melakukan penelitian. 4. Kedua orang tua dan saudaraku tercinta, atas doa seta dorongan semangat yang senantiasa diberikan. 5. Adekku tersayang (Hani Shabrina) yang selalu memberi dukungan, dan semangat untuk tidak pernah putus asa kepada penulis. 6. Teman-teman TEP 40 atas kebersamaannya selama 4 tahun ini. 7. Teman-teman kantorku, team FTC (Fuji Training Centre). 8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan tulisan ini. Besar harapan saya agar penelitian ini dapat terlaksana dan terima kasih sebesarbesarnya penulis ucapkan atas ketersediaannya untuk bekerja sama. Bogor, September 2007 Penulis
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii I. PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. BUNGA POTONG... 4 B. BUNGA KRISAN... 4 C. KEMASAN... 7 D. KERTAS... 8 E. PLASTIK... 8 F. NYLON... 9 G. PENYIMPANAN... 10 III. METODOLOGI PENELITIAN... 12 A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN... 12 B. BAHAN DAN ALAT... 12 C. METODE PENELITIAN... 13 D. PENGAMATAN... 14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 17 A. PERUBAHAN DIAMETER MAHKOTA, BATANG DAN BOBOT BUNGA... 17 B. TABEL ORGANOLEPTIK... 25 C. UJI VASE LIFE... 30 D. PERUBAHAN WARNA MAHKOTA DAN BUNGA TABUNG... 32 V. KESIMPULAN DAN SARAN... 35 A. KESIMPULAN... 35
B. SARAN... 35 DAFTAR PUSTAKA... 36 LAMPIRAN... 37
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Bunga Krisan... 5 Gambar 2. Kereta bertingkat... 10 Gambar 3. Ruang Pendingin... 11 Gambar 4. Bentuk dan ukuran kemasan penelitian (1) kemasan plastik dan (2) kertas.... 13 Gambar 5. Bunga Krisan varietas Fiji Yellow yang dikemas dengan 3 jenis kemasan... 13 Gambar 6. Diagram alir proses penelitian.... 16 Gambar 7. Diagram perubahan diameter mahkota pada penyimpanan basah 18 Gambar 8. Penampakan diameter mahkota setelah penyimpanan 14 hari... 19 Gambar 9. Perubahan diameter batang pada penyimpanan Basah... 20 Gambar 10. Perubahan bobot pada penyimpanan basah.... 21 Gambar 11. Penyusutan Diameter Bunga Pada Penyimpanan Kering... 22 Gambar 12. Penyusutan Diameter Batang Pada Penyimpanan Kering... 22 Gambar 13. Penyusutan Bobot Pada Penyimpanan Kering... 23 Gambar 14. Organoleptik warna bunga pada penyimpanan basah... 24 Gambar 15. Organoleptik kesegaran mahkota pada penyimpanan basah... 25 Gambar 16. Organoleptik penampakan keseluruhan pada penyimpanan basah... 26 Gambar 17. Organoleptik warna bunga pada penyimpanan kering... 27 Gambar 18. Organoleptik kesegaran mahkota pada penyimpanan kering... 27 Gambar 19. Organoleptik penampakan keseluruhan pada penyimpanan kering... 28
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Standar Nasional Indonesia untuk bunga krisan potong segar standar... 7 Tabel 2. Beberapa Sifat Polietilen Pada Densitas yang Berbeda... 9 Tabel 3. Uji Duncan perubahan diameter mahkota pada hari ke-12 penyimpanan basah... 18 Tabel 4. Uji Duncan perubahan diameter batang pada hari ke-12 penyimpanan basah.... 20 Tabel 5. Uji Duncan perubahan bobot hari ke-14 penyimpanan basah... 21 Tabel 6. Uji Duncan perubahan diameter mahkota pada hari ke-14 penyimpanan kering... 22 Tabel 7. Uji Duncan perubahan diameter batang pada hari ke-14 penyimpanan kering... 23 Tabel 8. Uji Duncan perubahan bobot hari ke-14 penyimpanan kering... 24 Tabel 9. Fase hidup benang sari untuk penyimpanan basah... 29 Tabel 10. Fase hidup warna bunga untuk penyimpanan basah... 29 Tabel 11. Fase hidup kondisi bunga untuk penyimpanan basah... 29 Tabel 12. Fase hidup benang sari untuk penyimpanan kering... 30 Tabel 13. Fase hidup warna bunga untuk penyimpanan kering... 30 Tabel 14. Fase hidup kondisi bunga untuk penyimpanan kering... 31 Tabel 15. Perubahan warna mahkota untuk penyimpanan basah... 31 Tabel 16. Perubahan warna bunga tabung untuk penyimpanan basah... 32 Tabel 17. Perubahan warna mahkota untuk penyimpanan kering.... 32 Tabel 18. Perubahan warna bunga tabung untuk penyimpanan kering... 33
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar perubahan penampakan bunga Krisan tipe Fiji Yellow hari ke 0 hingga hari ke 14 pada penyimpanan basah......36 Halaman Lampiran 2. Gambar perubahan penampakan bunga Krisan tipe Fiji Yellow hari ke 0 hingga hari ke 14 pada penyimpanan kering.... 37 Lampiran 3. RHS untuk pengukuran perubahan warna mahkota bunga... 38 Lampiran 4. RHS untuk pengukuran perubahan warna mahkota bunga tabung 39 Lampiran 5. Kriteria uji warna (RHS Colour Chart)... 40 Lampiran 6. Kriteria uji fase hidup bunga krisan potong... 41 Lampiran 7. Data perubahan diameter mahkota, tangkai dan bobot pada penyimpanan basah... 42 Lampiran 8. Data perubahan diameter mahkota, tangkai dan bobot pada penyimpanan kering... 43 Lampiran 9. Data organoleptik warna bunga, kesegaran mahkota dan penampakan keseluruhan pada penyimpanan basah... 44 Lampiran10. Data organoleptik warna bunga, kesegaran mahkota dan penampakan keseluruhan pada penyimpanan basah... 46 Lampiran 11. Data uji fase hidup... 48 Lampiran 12. Data uji warna... 51 Lampiran 13. Format uji organoleptik... 60 Lampiran 14. Analisa sidik ragam dan uji Duncan... 62 Lampiran 15. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengujian Organoleptik 75