BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kemauan nasabah dalam menggunakan jasa t-bank dan variabel-variabel yang mempengaruhi kemauan nasabah tersebut. Variabel-variabel yang digunakan di antaranya persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi risiko keamanan finansial, WOM dari lingkungan keluarga atau teman dan pengetahuan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 3 (tiga) variabel yang memiliki pengaruh terhadap kemauan nasabah untuk menggunakan jasa t-bank dan sejalan dengan teori yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu variabel persepsi kegunaan, WOM dari lingkungan keluarga atau teman dan pengetahuan produk. Sedangkan variabel persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi risiko keamanan finansial, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemauan nasabah untuk menggunakan jasa t-bank, Bank BRI. Secara umum hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1. Persepsi kegunaan aplikasi t-bank bagi nasabah adalah yang faktor yang memengaruhi kemauan nasabah untuk menggunakan jasa t-bank. 2. Persepsi kemudahan penggunaan aplikasi t-bank bagi nasabah adalah faktor yang secara parsial berpengaruh tetapi tidak signifikan pada kemauan nasabah untuk menggunakan jasa t-bank. 3. Persepsi risiko keamanan finansial aplikasi t-bank bagi nasabah adalah faktor yang memengaruhi kemauan nasabah untuk menggunakan jasa t-bank akan tetapi secara negatif.
4. WOM dari lingkungan keluarga atau teman bagi nasabah adalah faktor yang memengaruhi keputusan nasabah secara signifikan untuk menggunakan jasa t-bank. 5. Pengetahuan produk aplikasi t-bank bagi nasabah adalah faktor yang memiliki pengaruh secara signifikan dalam keputusan nasabah menggunakan jasa t-bank. 5.2 Kontribusi Penelitian dan Implikasi Managerial Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan produk atau jasa layanan perbankan dan bidang pemasaran perbankan, antara lain sebagai berikut : 1. Kemauan nasabah untuk menggunakan jasa t-bank secara signifikan paling dipengaruhi oleh persepsi kegunaan (perceived usefulness). Dari sini diketahui bahwa konsumen/nasabah sangat mengharapkan suatu jasa perbankan yang berguna dalam menunjang kinerja dan bermanfaat dalam membantu bertransaksi perbankan. Dalam hal ini pengembang produk atau jasa perbankan semakin dituntut mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan dan tuntutan nasabah, yang semakin menuntut kecepatan bertransaksi dan kemudahan serta ditunjang kemajuan teknologi sesuai tuntutan zaman. Dari hasil penelitian ini juga didapati bahwa konsumen/nasabah belum seluruhnya memanfaatkan fitur yang ditawarkan atau disediakan pada t-bank yang digunakan saat ini. Penggunaan fitur transaksi pembayaran Mocash (Mobile Cash) tercatat paling jarang digunakan oleh nasabah jasa t-bank, Bank BRI. Hal ini menyebabkan efisiensi biaya transaksi yang diharapkan pihak perbankan belum seluruhnya berhasil. Pihak pemasar diharapkan dapat lebih gencar mempromosikan keunggulan kegunaan t-bank bagi pihak yang belum pernah menggunakannya. Untuk itu pihak pemasar dapat dapat mengembangkan program-program pemasaran yang dapat membuat nasabah
tertarik untuk menggunakan fitur-fitur yang ada tersebut, dan mencari tahu fitur apa saja yang paling dibutuhkan. Penetrasi yang masih kurang dari pengguna jasa t- bank perlu lebih didalami lagi mengingat pengembangan jasa e-banking tentunya menggunakan biaya yang tidak sedikit sehingga perlu keefektifan penggunaan pada nasabah lebih ditingkatkan. 2. Persepsi kemudahan penggunaan memiliki pengaruh tetapi tidak signifikan pada keputusan nasabah menggunakan t-bank. Hal ini dikarenakan pada saat ini di Indonesia, teknologi bukanlah hal yang baru atau mahal. Semua orang dapat menikmati dan memilih produk yang memiliki kemudahan dalam penggunaannya. Sehingga perusahaan dalam hal ini Bank BRI, seharusnya senantiasa memperbaiki mutu dan fitur produk t-bank. 3. Persepsi risiko keamanan finansial transaksi berpengaruh signifikan secara positif pada keputusan nasabah menggunakan t-bank. Nasabah akan membatalkan untuk memiliki kemauan untuk menggunakan jasa t-bank apabila nasabah paham adanya risiko, dan sebaliknya. Pihak bank juga harus selalu mengedukasi nasabah mengenai adanya risiko-risiko yang tidak dapat dihindari dan bagaimana cara mengatasinya. Peringatan dan himbauan kepada nasabah seperti keharusan mengganti PIN, tidak menyimpan password dan PIN di telepon seluler untuk mengantisipasi jika telepon hilang dicuri, informasi call center yang harus dihubungi untuk memblokir jika terdapat transaksi mencurigakan atau telepon hilang dan sebagainya harus terus diinformasikan. Selain pengembang produk tetap harus meningkatkan keandalan teknologi, misalnya dengan semakin memperketat keamanan, pihak pemasar juga harus semakin jeli membuat program pemasaran yang dapat meyakinkan konsumen untuk menggunakan t-bank maupun jasa e- banking lainnya.
4. Pengaruh WOM dari lingkungan sosial sekitarnya yaitu keluarga dan teman, memengaruhi secara signifikan. Pihak pemasar agar dapat memanfaatkannya dengan menambah strategi pemasaran yang melibatkan lingkungan sosial atau kelompok-kelompok berpengaruh. Misalnya memakai strategi promosi dengan cara memasuki suatu komunitas tertentu untuk memasarkan produk t-bank. Dengan pengaruh WOM yang signifikan tentunya juga pihak pengembang harus terus meningkatkan kualitas dan keandalan, mengingat ketidakpuasan konsumen dapat segera menyebar menjadi berita negatif akan dapat berdampak buruk bagi reputasi dan bisnis bank. 5. Pengetahuan produk memiliki peran secara signifikan dalam memengaruhi kemauan nasasah untuk menggunakan jasa t-bank. Sebaiknya pihak perusahaan (BRI) lebih mengedukasi para nasabahnya mengenai manfaat dan kelebihan jasa t- bank melalui program iklan maupun promosi lainnya agar nasabah BRI lebih banyak yang menggunakan aplikasi ini. 5.3. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa masalah keterbatasan, beberapa di antaranya adalah: 1. Penelitian ini hanya terbatas pada responden pengguna mobile banking, sehingga pendapat dan persepsi responden bisa jadi sangat berbeda dengan responden yang bukan pengguna mobile banking. 2. Dalam melakukan penyebaran kuesioner terhadap responden pengguna mobile banking secara personal, hanya dilakukan di lingkungan unit kerja Bank BRI KCP Mabes Polri. Apabila dibandingkan dengan responden BRI di unit kerja lain, maka bisa jadi hasilnya akan sangat berbeda mengenai pendapat dan persepsinya.
5.4. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Saran-saran berikut dimaksudkan agar selanjutnya penelitian-penelitian sejenis dapat memberikan hasil yang lebih baik dan lebih komprehensif dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan. Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Responden dalam penelitian ini seluruhnya adalah pengguna mobile banking sehingga pendapat dan persepsi responden bisa jadi sangat berbeda dengan bukan pengguna mobile banking. Dalam penelitian selanjutnya dapat dipilih responden yang belum pernah menggunakan mobile banking dan alasan apa yang menghambatnya. 2. Persepsi seseorang akan selalu berubah berdasarkan pengalaman yang diperolehnya, penelitian mengenai persepsi akan terus dinamis dan hasil penelitian mengenai persepsi pengguna mobile banking akan terus mengalami perubahan seiring waktu. Persepsi pengguna mobile banking saat produk ini pertama kali diluncurkan beberapa tahun yang lalu, berbeda dengan persepsi pengguna mobile banking saat ini. Untuk itu dapat dibuat suatu penelitian perbandingan berupa gambaran persepsi pengguna mobile banking dari waktu ke waktu untuk mempelajari perkembangannya guna kepentingan pengambilan kebijakan marketing bagi pihak manajerial.