BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Logo Institut Manajemen Telkom Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Institusi

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah Singkat Lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Telkom University Sejarah Telkom University

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Universitas Telkom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan jumlah perguruan tinggi semakin pesat. Tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

ABSTRAK. xii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Arus modal yang keluar masuk, hingga melampaui batas-batas negara

III. METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, manajer harus mampu mengelola perusahaan dengan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB 1 PENDAHULUAN. berubah, yang awalnya pemasaran berwawasan transaksi (transactional

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional di semua negara. Posisinya tidak jauh berbeda

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: Buku Kunci Sukses Seorang Public Relations Officer Telkom)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB II KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai jenis program studi dengan spesifikasi masing-masing.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perubahan zaman menjadikan pula besarnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia sehingga banyak Persaingan yang intensif dan perubahan

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN HASIL SURVEI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. berbanding lurus dengan pertumbuhan hubungan antara perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Become a Dominant Infocom Player in the Region, bergerak dalam bisnis

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

ABSTRAK. viii PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary

BAB IV GAMBARAN UMUM

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA WARNET DI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Oleh karena itu banyak perusahaan berlomba-lomba

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara merupakan salah satu perusahaan yang banyak diminati oleh pencari kerja. Sebagai perusahaan yang memiliki keperdulian terhadap pendidikan, maka berdirilah Yayasan Pendidikan Telkom yang bertujuan menghasilkan orang-orang yang memiliki mutu sehingga dapat bersaing dalam dunia pekerjaan. Citra baik Telkom merupakan daya tarik tersendiri dalam memikat calon mahasiswa untuk mendaftarkan diri di Intitut Manajemen Telkom. Oleh sebab itu Penulis memilih Institut Manajemen Telkom sebagai objek yang akan diteliti dalam penelitian ini. 1.1.1 Profil IM Telkom Nama Lembaga : Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) Alamat : Jalan Telekomunikasi, Ters. Buah Batu Dayeuh Kolot Bandung 40257 Telepon : +62-22-7503509 Fax : +62-22-7505522 Website : www.imtelkom.ac.id diakses 15/07/2012 1.1.2 Logo Institut Manajemen Telkom Logo merupakan suatu bentuk simbol dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara, lembaga/organisasi. Logo IM Telkom Bandung dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

Sumber: www.imtelkom.ac.id diakses 15/07/2012 1.1.3 Sejarah Pendirian Institut Manajemen Telkom Institut Manajemen Telkom (disingkat IM Telkom) adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Dewan Pembina YPT, secara ex-officio adalah Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT.Telkom). IM Telkom didirikan sebagai bentuk tanggung jawab PT. Telkom untuk menjadi Good Corporate Citizen yang ingin berkontribusi dalam upaya mencerdasakan kehidupan bangsa Indonesia. Perguruan Tinggi Institut Manajemen Telkom, didirikan pada tahun 1990 dengan nama MBA-Bandung, lalu berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) pada tahun 1994, kemudian berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom) pada tahun 2004, sebelum pada akhirnya bertransformasi menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tahun 2008. 1.1.4 Visi, Misi, dan Nilai-nilai Inti Institut Manajemen Telkom a. Visi Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Bidang Manajemen berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang unggul dan menjadi pilihan di Tingkat Regional. Sumber: www.imtelkom.ac.id diakses 15/07/2012 b. Misi Untuk meraih visi institusi, maka misi yang harus dilakukan: 1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul dan menghasilkan lulusan yang mandiri sesuai kebutuhan industri dalam bidang manajemen. 2) Menyelenggarakan penelitian unggulan dan relevan bagi kebutuhan Industri.

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. c. Nilai-Nilai Inti IM Telkom 1) Integrity (Integritas) 2) Entrepreneurship (kewirausahaan) 3) Best for Excellence (Terbaik untuk keunggulan) Sumber: www.imtelkom.ac.id diakses 15/07/2012 1.1.5 Program Studi IM Telkom Adapun Program Studi yang ada di IM Telkom adalah sebagai berikut: a. Sekolah Manajemen Telekomunikasi dan Media 1) Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI) 2) International Class b. Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan 1) Manajemen Pemasaran 2) Akuntansi 3) Administrasi Bisnis c. Sekolah Komunikasi Multimedia 1) Desain Komunikasi Visual 2) Ilmu Komunikasi d. Sekolah Pasca Sarjana 1) Program Magister Manajemen 2) Program Certificate of Business Management (CBM) Sumber: www.imtelkom.ac.id diakses 15/07/2012

1.1.6 Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika a. Visi Menghasilkan Sarjana Manajemen Bisnis yang mandiri dan unggul dalam bisnis telekomunikasi dan informatika. b. Misi Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas di bidang bisnis telekomunikasi dan informatika di Indonesia. Konsentrasi : Adapun Konsentrasi Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Media adalah sebagai berikut: 1) Manajemen Bisnis Telekomunikasi (MBT) 2) Manajemen Bisnis Informatika (MBI) 3) Manajemen Bisnis Media (MBM) 4) Manajemen Bisnis Konten (MBK) 5) Management of International ICT Business Sumber: www.imtelkom.ac.id diakses 15/07/2012 1.1.7 Civitas Akademika IM Telkom Civitas akademik merupakan spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan didalam institusi pendidikan beserta cara-cara mengaitkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Civitas akademika IM Telkom dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut:

Gambar 1.2 SENAT Civitas Akademika IM Telkom REKTOR SATUAN PENJAMINAN MUTU WAKIL REKTOR I WAKIL REKTOR II WAKIL REKTOR III BAGIAN PERENCANAA N & KUALITAS BAGIAN SUMBER DAYA KEILMUAN & PERPUSTAKAAN BAGIAN ADMINISTR ASI UMUM BAGIAN LOGISTIK BAGIAN SISTEM INFORMASI BAGIAN SEKRETARI AT PIMPINAN BAGIAN PEMASARAN & PMB BAGIAN KEMAHA- SISWAAN & LULUSAN BAGIAN KERJASAMA & PENGABDIAN MASYARAKA T SEKOLAH MANAJEMEN TELEKOMUNI -KASI & MEDIA SEKOLAH ADMINISTR ASI BISNIS & KEUANGAN SEKOLAH KOMUNIKASI MULTIMEDIA SEKOLAH PASCA SARJANA Sumber :www.imtelkom.ac.id diakses 15/07/2012

1.2 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha yang menawarkan jasa pendidikan khususnya instansi perguruan tinggi, berjalan begitu cepat. Hal ini membuat persaingan antar pelaku usaha semakin ketat, sehingga menuntut para pelaku usaha untuk mampu kompeten dalam persaingan yang ada. Salah satu cara yang bisa menciptakan kompetensi bagi perguruan tinggi adalah dengan melaksanakan bauran pemasaran jasa pendidikan dengan baik (Alma, 2005;156). Pemasaran jasa pendidikan adalah kegiatan lembaga pendidikan memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada mahasiswa dengan cara yang memuaskan (Alma, 2008:31). Dalam hal ini, pelaksanaan bauran pemasaran jasa pendidikan yang baik dapat memberikan nilai (value) bagi mahasiswa. Sutanto (Gaffar, 2007:65) berpendapat bahwa nilai (value) yang diterima oleh mahasiswa adalah preferensi yang dirasakan mahasiswa atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya. Pelaksanaan bauran pemasaran jasa pendidikan bagi perguruan tinggi menjadi salah satu faktor yang mampu menciptakan nilai (value) bagi mahasiswa. Sehingga perguruan tinggi harus melaksanakan bauran pemasaran jasa pendidikan dengan sebaik mungkin agar dapat meningkatkan nilai (value) yang didapat oleh mahasiswa (Alma, 2005; 156). Institut Manajemen Telkom Bandung sebagai salah satu perguruan tinggi yang menyediakan jasa pendidikan, tidak luput dari kewajiban untuk meningkatkan nilai yang diterima mahasiswa. Untuk meningkatkan nilai yang diterima mahasiswa tersebut adalah dengan melakukan kegiatan bauran pemasaran jasa. Bauran pemasaran pada jasa pendidikan, menurut Buchari Alma (2008, 158), mencakup 7 (tujuh) dimensi, yaitu product (produk) yang diukur dengan ketersediaan kurikulum serta relevansinya terhadap lapangan pekerjaan, dimensi price (harga) yang diukur dengan biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan nilai (value), place (lokasi) yang diukur dengan letak atau posisi tempat dimana terjadinya proses penyampaian jasa, promotion (pemasaran) yang diukur dari jumlah pendaftar, jumlah diterima dan jumlah yang melakukan daftar ulang, people (orang) yang diukur dengan ketersediaan tenaga pengajar serta staff akademik, physical evidence (bukti fisik) yang 6

diukur dengan ketersediaan sarana dan prarasana serta process (proses) yang diukur dari nilai (value) kualitas pendidikan. Penulis mendapatkan data-data yang cukup berarti sebagai dasar penelitian lebih lanjut. Data-data penelitian tersebut penulis peroleh dari berbagai sumber, yaitu Unit Marketing IM Telkom, Unit Mutu IM Telkom, Pihak Manajemen IM Telkom, serta Mahasiswa Angkatan 2009, 2010 dan 2011.Data-data tersebut penulis jabarkan sesuai dengan urutan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process. Sutanto (Gaffar, 2007:65) menjelaskan bahwa : Nilai yang diterima oleh Mahasiswa adalah preferensi yang dirasakan mahasiswa atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya. Persepsi lulusan IM Telkom Prodi MBTI tentang kurikulum IM Telkom digambarkan pada gambar 1.3 berikut : Gambar 1.3 7

Persepsi Mahasiswa Lulusan IM Telkom Prodi MBTI kelulusan November 2011 tentang Kurikulum IM Telkom MBTI Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Gambar 1.3 diatas menunjukan dari total keseluruhan 50 orang, sebesar 52%, atau sebanyak 26 lulusan menyatakan kurikulum yang diberikan oleh IM Telkom jurusan MBTI cukup. 30% lulusan menyatakan kurikulum MBTI baik. Sedangkan 18% lulusan menilai kurikulum IM Telkom MBTI kurang. Dan tidak ada lulusan yang menyatakan kurikulim IM Telkom MBTI sangat baik. Gambar 1.4 Persepsi Mahasiswa Lulusan MBTI Bulan November Tahun 2011 Tentang Relevansi Pendidikan dengan Bidang Pekerjaan Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Dari gambar 1.4 diatas dapat disimpulkan bahwa relevansi pendidikan di IM Telkom dengan pekerjaan lulusan IM Telkom berada pada kategori relevan dengan jumlah lulusan yang menjawab relevan sebanyak 178 orang, atau sebesar 88%. Hal ini disebabkan karena materi yang disampaikan selama kuliah sesuai dengan bidang pekerjaan lulusan IM Telkom. Sedangkan yang merasa kurang relevan sebesar 17 orang, atau sebesar 8%, tidak relevan sebesar 4 orang, atau sebesar 2%. 2% lainnya, atau sebanyak 3 orang menyatakan sangat relevan. Hal tersebut harus menjadi perhatian pihak kampus IM Telkom untuk terus memperbaiki diri dalam hal relevansi / kesesuaian mata kuliah yang di ajarkan dengan dunia kerja yang sekarang ini yang bersifat dinamis (sumber data treasury IM Telkom). 8

Gambar 1.5 Persepsi Mahasiswa Lulusan IM Telkom Prodi MBTI kelulusan November 2011 tentang Lingkungan Pendidikan Sumber : Data InternalUnit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Gambar 1.5 menunjukan penilaian mahasiswa lulusan MBTI tentang lingkungan pendidikan. Sesesar 70% atau sebanyak 35 lulusan memberikan jawaban cukup untuk lingkungan pendidikan. Sebanyak 10 lulusan menilai lingkungan pendidikan MBTI baik. Sedangkan 10%, atau sebanyak 5 lulusan yang menberikan jawaban kurang untuk lingkungan pendidikan MBTI. Elemen lain dalam bauran pemasaran adalah tersedianya media promosi dalam memberikan informasi kepada calon pelanggan tentang produk IM Telkom. Dalam teori pemasaran diketahui bahwa promosi memegang peranan penting dalam meningkatkan jumlah penjualan (Alma, 2005:137). Kegiatan promosi pada akhirnya akan menghasilkan ketertarikan dari calon pelanggan untuk mendaftarkan diri ke IM Telkom yang perkembangan jumlah peminatnya dapat kita lihat pada tabel 1.6 berikut : Gambar 1.6 9

Jumlah Pendaftar IM Telkom Tahun 2009 2011 Sumber : Data Internal Unit Marketing IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Pada gambar 1.6 tersebut diatas ditunjukan bahwa terjadi perkembangan jumlah pendaftaran dari tahun 2009 hingga tahun 2011. Dimana sebanyak 13.505 calon mahasiswa mendaftarkan diri pada tahun 2009. Tahun 2010 mengalami peningkatan yaitu sebesar 13.555 calon mahasiswa mendaftarkan dirinya ke IM Telkom. Sebanyak 15.101 calon mahasiswa mendaftarkan diri ke IM Tellkom pada tahun 2011. Dengan ratarata jumlah pendaftar pertahun adalah 14.053 pendaftar. Dilihat dari data peningkatan jumlah pendaftar tersebut menunjukan bahwa media promosi yang disediakan oleh IM Telkom baik dalam memberikan informasi dan menarik minat calon mahasiswa. Gambar 1.7 Jumlah Pendaftar IM Telkom Prodi MBTI Suber : Data Internal Unit Marketing IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Pada gambar 1.7 diatas dapat dilihat bahwa walaupun terjadi peningkatan jumlah pendaftar pada IM Telkom, namun tabel 1.7 menunjukan adanya penurunan jumlah peminat pada jurusan MBTI dari tahun 2009 hinggal tahun 2011. Pada tahun 2009 peminat jurusan MBTI serbanyak 8.250. Tahun berikutnya mengalami penurunan sebesar 33% menjadi 5.501 pendaftar. Pada tahun 2011 terjadi penurunan kembali sebesar 4% menjadi 5.260 pendaftar. Hal ini berhubungan dengan elemen Promosi pada bauran pemasaran yang belum diterapkan dengan baik oleh prodi MBTI IM Telkom. 10

Gambar 1.8 Jumlah Mahasiswa Registrasi (daftar ulang) dan Kuota Prodi MBTI 2009 2011 Sumber : Data Internal Unit Marketing IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Pada gambar 1.8 diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan mahasiswa yang melakukan registrasi dari tahun 2009 hingga tahun 2011. Pada tahun 2009 sebanyak 538 mahasiswa yang melalukan registrasi ulang, sedangkan kuota yang disediakan oleh prodi MBTI adalah 450. Angka tersebut menunjukan pencapaian kuota sebesar 119,5%. Pada tahun 2010 sebanyak 395 mahasiswa yang melakukan pendaftaran ulang, dan jumlah kuota yang tersedia adalah 350. Terjadi pencapaian jumlah kuota sebesar 112,8%. Pada tahun 2011 pencapaian kuota sebesar 77,7%, yaitu sebanyak 311 mahasiswa yang mendaftar ulang sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 400. Salah satu tolak ukur dalam mengukur tingkat nilai (value) yang diterima mahasiswa adalah kualitas tenaga pengajar. Hurriyati (2008:177) berpendapat bahwa Kinerja bauran pemasaran jasa maupun karakteristik 11

individu akan berpengaruh terhadap nilai yang diterima oleh mahasiswa. Berikut daftar presentasi kualitas dosen yang dinilai oleh mahasiswa yang dipaparkan dalam tabel 1.9 : Gambar 1.9 Survey Dosen oleh Mahasiswa MBTI angkatan 2009 2011 Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Tabel 1.9 diatas menunjukan hasil pengisian kuisioner oleh mahasiswa angkatan 2009, 2010 dan 2011 untuk mengukur tingkat kualias tenaga pengajar. Dapat diketahui bahwa dari range 1 100%, sebesar 1% dari jumlah keseluruhan dosen mendapat nilai evaluasi kurang, sedangkan nilai evaluasi cukup sebesar 7%, 49% dari total jumlah dosen pengajar dinilai baik, sedangkan dosen dengan nilai evaluasi sangat baik sebesar 43%. dengan rata-rata kualitas tenaga pengajar adalah 76%. Dari angka tersebut sudah dapat dilihat bahwa kualitas tenaga pengajar dinilai baik. Gambar 1.10 12

Persepsi Mahasiswa Lulusan IM Telkom Prodi MBTI kelulusan November 2011 tentang Staff Akademik Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Pada gambar 1.10 yang menyatakan persepsi lulusan tentang staff akademik, sebesar 58% atau sebanyak 29 lulusan memberikan nilai cukup. 13 lulusan atau sebesar 26% menjawab baik. Sebanyak 8 lulusan atau sebesar 16% memberikan jawaban kurang. Sedangkan tidak ada yang memberikan jawaban sangat baik untuk persepsi tentang staff akademik. Sutanto (Gaffar, 2007:65) berpendapat bahwa nilai (value) yang diterima oleh mahasiswa adalah preferensi yang dirasakan mahasiswa atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya. Gambar 1.11 13

Persepsi Mahasiswa Lulusan IM Telkom Prodi MBTI kelulusan November 2011 tentang Fasilitas IMT MBTI Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Persepsi lulusan tentang fasilitas yang disediakan oleh IM Telkom MBTI yang ditunjukan pada gambar 1.11 menyatakan sebanyak 26 orang atau sebesar 52% memberikan jawaban cukup. Lulusan yang memberikan jawaban baik sebanyak 12 orang atau sebesar 24%. Lulusan yang memberikan jawaban kurang sebanyak 12 orang atau sebanyak 24%. Dan tidak ada yang memberikan nilai sangat baik untuk persepsi tentang fasilitas IM Telkom MBTI. Penciptaan nilai (value) dapat mempengaruhi tingkat kepuasan yang diterima oleh mahasiswa. Persepsi lulusan bulan November tahun 2011 tentang nilai kualitas pendidikan IM Telkom dapat dilihat dari gambar 1.12 berikut : Gambar 1.12 14

Persepsi Mahasiswa Lulusan MBTI Tahun 2006 2008 Lulusan Bulan November Tahun 2011 Terhadap Nilai Kualias Pendidikan IM Telkom Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Gambar 1.12 diatas menunjukkan bahwa 47% lulusan atau sebanyak 97 orang menganggap bahwa nilai (value) kualitas dari pendidikan di IM Telkom baik. 30% atau sebanyak 81 orang lulusan menganggap cukup, 19% atau 13 orang memanggap kurang dan perlu perbaikan agar kualitas pendidikan IM Telkom makin meningkat. Dan hanya 4% atau 11 orang yang menyatakan puas dengan kualitas pendidikan IM Telkom yang sekarang. Hal ini menunjukan bahwa kualitas yang diberikan oleh IM Telkom dinilai baik oleh mahasiswa. Nilai (value) yang diterima mahasiswa menjadi hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan dengan baik karena dapat mempengaruhi semangat belajar mahasiswa. Pelaksanaan bauran pemasaran dengan optimal dapat memberikan preferensi positif terhadap nilai (value) yang diterima mahasiswa, sehingga semangat belajar mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar akan meningkat. Sutanto (Gaffar, 2007:65) berpendapat bahwa nilai (value) yang diterima oleh mahasiswa adalah preferensi yang dirasakan mahasiswa atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi sasaran dan maksudnya. 15

Beberapa upaya yang dilakukan oleh IM Telkom Prodi MBTI dalam mendukung proses penyampaian jasa adalah menyediakan tenaga pengajar berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai kompetensi Prodi, pengadaan bahan pustaka setiap tahun, serta menyelenggarakan event partisipasi lulusan dalam mendukung pengembangan akademik (sumber data internal IM Telkom). Dengan tersedianya upayaupaya tersebut diharapkan dapat menghasilkan nilai (value) yang baik sehingga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang diukur dari perolehan Indeks Prestasi Kumulatif. Hurriyati (2008:177) berpendapat bahwa Kinerja bauran pemasaran jasa maupun karakteristik individu akan berpengaruh terhadap nilai yang diterima oleh mahasiswa. Dalam hal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dijadikan sasaran mutu, IM Telkom Prodi MBTI menetapkan IPK yang memenuhi standar mutu adalah sebesar 3,10. Prestasi belajar yang diperoleh oleh lulusan dapat dilihat dari Indeks Prestasi Komulatif (IPK) pada tabel 1.13 dibawah ini : Gambar 1.13 Indeks Prestasi Kumulatif Lulusan IMTelkom Lulusan November 2011 Sumber : Data Internal Unit Mutu IMTelkom diperoleh 10/08/2012 Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar lulusan IM Telkom memiliki IPK 3.01-3.50 yaitu sebesar 52% atau 105 orang lulusan dan yang memiliki IPK 3.51-4.00 mencapai 40% atau 80 orang 16

lulusan. Adanya penetapan batasan IPK yang diberikan setiap perusahaan pada umumnya berkisar diatas 2.75 hal tersebut menandakan bahwa lulusan IM Telkom sudah memenuhi permintaan dan tuntutan industri/perusahaan dalam hal batas min IPK yang diperlukan untuk bekerja di perusahaanperusahaan (sumber: data treasury IM Telkom). Daftar rata-rata IPK mahasiswa IM Telkom program studi MBTI angkatan 2009, 2010, dan 2011 dapat dilihat pada tabel 1.14 berikut : Gambar 1.6 2009 IPK Rata-Rata Mahasiswa IM Telkom Program Studi MBTI angkatan Tahun 2009, 2010, dan 2011 Per Angkatan Sumber : Data Internal Unit Mutu IM Telkom diperoleh 10/08/2012 Tabel 1.14 menunjukkan bahwa IPK rata-rata per angkatan tertinggi adalah pada angkatan 2010 yaitu 3,00. Dan IPK terendah pada angkatan 2011 yaitu 2,93. Mengacu kepada sasaran mutu IM Telkom Prodi MBTI, rata-rata IPK adalah diatas 3,10 (sumber data internal IM Telkom). Rata-rata IPK angkatan 2009, 2010 dan 2011 adalah 2,97. Hal tersebut mencerminkan bahwa nilai mutu yang menjadi sasaran IM Telkom tentang rata-rata IPK belum tercapai 17

1.3 Analisis Masalah Dari data yang telah diperoleh, penulis mengidentifikasikan bahwa terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan bauran pemasaran jasa pada Institut Manajemen Telkom. Masalah tersebut dijelaskan secara runtut berdasarkan urutan bauran pemasaran jasa (7P) Pada elemen product (produk) yaitu kurikulum yang disediakan oleh IM Telkom MBTI dinilai cukup namun belum mendapat nilai baik. Elemen price (harga) dapat dilihat salah satunya dari perbandingan jumlah pendaftar, jumlah lulus dan jumlah pendaftar ulang. Elemen place (tempat) dapat dilihat dari persepsi lulusan lulusan November 2011 tentang lingkungan pendidikan yang memberikan jawaban cukup lebih besar prosentasenya dari yang memberikan jawaban baik. Elemen promotion (promosi) dapat dilihat dari perbandingan jumlah pendaftar dari tahun 2009 hingga 2011, perbandingan jumlah pendaftar IM Telkom prodi MBTI tahun 2009, 2010 dan 2011 dimana terdapat penurunan pendaftar pada tahun 2010 dan 2011. Penulis mengindikasi terdapatnya permasalahan pada tahun 2011 dimana pencapaian jumlah pendaftar ulang tidak mencapai target kuota dan hanya tercapai 77,7%. Pada elemen people terdapat 2 (dua) penilaian, yaitu penilaian terhadap kualitas dosen dan penilaian terhadap kualitas staff akademik. Dimana evaluasi terhadap kualitas dosen menunjukan penilaian yang positif, yaitu mahasiswa memberikan nilai rata-rata 76%. Sedangkan penilaian terhadap kualitas staff akademik sebagian besar responden memberikan jawaban cukup dimana jumlah prosentasenya lebih besar daripada prosentase jawaban baik, yaitu sebanyak 58% memberikan jawaban cukup. Elemen physical evidence (bukti fisik) dinyatakan oleh persepsi lulusan tentang fasilitas kampus yang disediakan oleh IM Telkom MBTI yang sebagian besar memberikan jawaban cukup, dimana prosentasenya lebih besar daripada prosentase jawaban baik, yaitu sebesar 52% memberikan jawaban cukup. Elemen process (proses) juga dapat ditunjukan dari kualitas tenaga pengajar/dosen yang dinilai oleh mahasiswa. Dari evaluasi yang dilakukan oleh mahasiswa, kualitas tenaga pengajar/dosen dinilai baik, yaitu dengan prosentase sebesar 76% baik. Untuk melihat elemen nilai yang diterima mahasiswa ditunjukan oleh tingkat Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa angkatan 2009 2011 dengan 18

rata-rata 2,97 dan tidak mencapai target mutu IPK IM Telkom MBTI sebesar 3.10. Berdasarkan analisis data yang diperoleh tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN TERHADAP NILAI YANG DITERIMA MAHASISWA (STUDI KASUS MAHASISWA IM TELKOM BANDUNG PRODI MBTI ANGKATAN 2009-2011). 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diambil rumusan masalah yaitu : 1) Bagaimana bauran pemasaran jasa pendidikan pada program studi S-1 MBTI angkatan 2009-2011? 2) Bagaimana nilai yang diterima mahasiswa program studi S-1 MBTI angkatan 2009-2011? 3) Seberapa besar pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap nilai yang diterima mahasiswa program studi S-1 MBTI angkatan 2009-2011? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian adalah : 1) Untuk mengetahui bagaimana bauran pemasaran jasa pendidikan pada program studi S-1 MBTI. 2) Untuk mengetahui bagaimana nilai yang diterima mahasiswa program studi S-1 MBTI angkatan 2009-2011. 19

3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap niai yang diterima mahasiswa program studi S- 1 MBTI angkatan 2009-2011. 1.6 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1) Kegunaan Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan menambah wawasan dan pengetahuan serta referensi mengenai pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap kepuasan mahasiswa. 2) Kegunaan Operasional Memberikan sumbangan pemikiran kepada program studi S-1 MBTI IM Telkom tentang pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap kepuasan mahasiswa, sehingga dapat mengembangkan pelaksanaan bauran pemasaran jasa pendidikan guna meningkatkan kepuasan mahasiswa program studi S-1 MBTI IM Telkom. 3) Kegunaan Umum Menjadi sumber informasi dan referensi yang berguna sebagai dasar pemikiran ataupun sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak yang berkepentingan dan tertarik terhadap bahasan ini, guna untuk penelitian atau kepentingan lainnya. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi yang terdapat dalam skripsi ini, maka sistematika penelitian skripsi disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini, dijelaskan tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penelitian. 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini berisi tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, operasionalisasi variable dan skala pengukuran variable penelitian, uji validitas dan reliabilitas, analisis data, dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, diuraikan hasil uji validitas dan reliabelitas, hasil analisis data, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan untuk permasalahan yang sudah dirumuskan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini, dikemukakan kesimpulan dari masalah dan saran yang dikemukakan oleh peneliti untuk perbaikan masalah. 21