BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi komputer khususnya jaringan komputer sebagai media komunikasi data dan informasi hingga saat ini terus meningkat. Sejak saat itu teknologi informasi dijadikan salah satu tumpuan untuk menghasilkan informasi, dan akhirnya muncul kebutuhan untuk menggunakan teknologi informasi tersebut guna mendistribusikan informasi kepada pihak-pihak eksternal. Oleh karena itu, sarana yang cepat dan tepat untuk mengakses, mengolah dan menyimpan sumber informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Pengembangan sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) dengan menggunakan teknologi informasi adalah merupakan suatu kebutuhan yang tidak mungkin dihindari, mengingat kebutuhan informasi yang dapat diperoleh secara mudah dan cepat merupakan suatu kewajiban bagi pemerintah maupun Pemerintah Daerah untuk dapat menyediakan dan menyebarluaskan seluruh informasi yang berkaitan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkannya. Kewajiban penyebarluasan informasi hukum telah diatur dalam ketentuan pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 91 Tahun 1999 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang juga sejalan dengan fungsi JDIH bagian hukum yakni adanya suatu mekanisme yang teratur dan berkelanjutan untuk menyampaikan informasi hukum yang ada kepada seluruh masyarakat, dengan tujuan agar dalam 1
penyebarluasan informasi hukum terdapat adanya jaminan kepada seluruh masyarakat bahwa informasi hukum yang mereka butuhkan dapat diperoleh secara mudah, cepat tepat dan akurat sebagaimana juga diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 33 tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional. Dengan adanya Peraturan Presiden yang mengatur tentang penyebarluasan peraturan perundang-undangan oleh instansi pemerintah pusat dan daerah, maka setiap instansi wajib memiliki media berbasis internet untuk pengelolaan dan penyebaran informasi dokumen hukumnya melalui media JDIH elektronik, termasuk Biro/Bagian Hukum Sekretariat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota se- Sulawesi Tengah. Saat ini media JDIH Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tersebut diaplikasikan dalam bentuk website yang dapat diakses di http://www.jdih.sulteng.go.id. Adapun proses pengelolaan dan penyebaran informasi dokumen hukum yang ada di Biro/Bagian Hukum Sekretariat Daerah Provinsi/Kabupaten dan Kota se Sulawesi Tengah antara lain meliputi Peraturan Gubernur (PERGUB), Keputusan Gubernur (KEPGUB), Instruksi Gubernur (INSGUB), Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota (PERDA), Naskah Akademik, MoU/Perjanjian dan Penanganan Kasus. Selain fungsi penyebaran informasi kepada publik sebagai fungsi eksternal, website JDIH Sulteng juga berfungsi sebagai sentra informasi produk hukum bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya ASN yang berada dibawah naungan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan 2
keberadaan JDIH, fungsi yang seharusnya langsung bisa dirasakan adalah pada saat penyusunan surat keputusan, program kegiatan dan telaahan staf di Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD). Namun, hingga saat ini, terdapat kendala yang belum diketahui penyebabnya mengapa layanan ini belum dioptimalkan oleh para ASN, sehingga seringkali program atau telaahan staf yang dibuat tidak optimal akibat kurangnya informasi mengenai entitas. Dari hasil pengamatan peneliti sebagai ASN Provinsi Sulawesi Tengah, website JDIH cenderung kurang dimanfaatkan secara optimal oleh para aparatur di SKPD, hal tersebut disebabkan Informasi yang dihasilkan oleh JDIH Sulteng tidak up to date, dapat dibuktikan dengan hasil tampilan website JDIH Sulteng pada halaman Pergub Tahun 2010 yang diakses pada tanggal 26 November 2014 hanya menampilkan 4 (empat) dokumen Pergub, yang seharusnya jumlah Pergub yang terbit pada tahun 2010 berjumlah 31 (tiga puluh satu) dokumen. Pengguna merupakan kunci utama berhasil atau tidaknya suatu program diterapkan, karena sebagus apapun program dan sistem yang dijalankan tidak akan berjalan degan baik tanpa dukungan dari pengguna. Bila pengguna menganggap sistem itu terlalu sulit dan menghambat kerja mereka, maka sistem tersebut tidak mereka gunakan dan akhirnya perencanaan dan pengembangan suatu program menjadi sia-sia. Hal ini telah terjadi di berbagai macam organisasi, dimana pihak manajemen telah banyak menghabiskan begitu banyak biaya untuk investasi dan pengembangan suatu sistem secara komputerisasi, tetapi akhirnya sistem tidak dapat berjalan, karena tidak adanya dukungan dari para pengguna. 3
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna dalam pemanfaatan sistem dapat dilakukan dengan evaluasi menggunakan permodelan. Evaluasi merupakan salah satu aspek penting yang diperlukan untuk menentukan keberhasilan implementasi suatu sistem informasi. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi mengenai sejauh mana keberhasilan pencapaian tujuan sistem tersebut dan juga umpan balik untuk meningkatkan kualitas sistem di masa mendatang. Dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu sistem informasi ada beberapa model yang bisa digunakan. Beberapa model penilaian keberhasilan atau kesuksesan sistem informasi dengan menggunakan kepuasan atau penerimaan sebagai tolok ukur, di antaranya adalah model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean, Technology Acceptance Model (TAM), Task Technology Fit (TTF), Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology (UTAUT). Technology Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology (UTAUT) banyak digunakan pada penelitian untuk melihat keberhasilan sistem dari sisi penerimaan user terhadap sistem. Sedangkan Task Technology Fit (TTF) digunakan untuk melihat kesesuaian antara karakteristik tugas dengan teknologi yang ada. Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan model DeLone dan McLean tahun 2003 dengan sedikit modifikasi. Model ini dipilih karena dianggap mampu untuk menjelaskan evaluasi sistem dari sisi pengguna yaitu kepuasan pengguna website JDIH Sulteng. Selain ini belum adanya evaluasi tentang website JDIH yang menggunakan model ini sehingga model DeLone dan McLean-lah yang digunakan dalam penelitian ini. 4
Dari uraian diatas, analisis kualitas website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Sulteng menggunakan model modifikasi kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (D&M) (Studi Kasus Pada Biro/Bagian Hukum Sekretariat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah) sebagai topik yang akan diteliti. 1.2 Perumusan masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas informasi, kualitas sistem dan kulitas layanan terhadap kepuasan pengguna dan manfaat bersih website JDIH Pemda Sulteng berdasarkan model DeLone dan McLean. 1.3 Keaslian penelitian Penelitian untuk kualitas layanan website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Sulteng menggunakan model modifikasi kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (D&M). Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan JDIH dan kualitas layanan website antara lain sebagai berikut : 1. Penelitian Sudarmono meneliti tentang Evaluasi atas Sistem Informasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (SI JDIH) BPKRI dengan metode HOT- FIT. Penelitian ini mengukur tingkat keberhasilan yang dicapai oleh SI JDIH. BPK RI menggunakan SI JDIH untuk menunjang auditor 5
dalam melakukan pemeriksaan atas tanggung jawab pengelolaan keuangan daerah/negara. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada auditor dan staf Sub Bagian Hukum dan Humas Perwakilan BPK RI. Hasil yang diperoleh dari kuesioner tersebut dianalisa dengan metoda Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan software Lisrel 8.72. [1]. 2. Penelitian Wicaksono meneliti tentang Evaluasi Kualitas website Pusdiklat BPK RI dari persepsi pengguna yang diukur melalui pendekatan modifikasi variabel webqual. Evaluasi ini juga menitik beratkan pada sejauh mana persepsi tentang mutu layanan website yang dirasakan dengan tingkat harapan dari perspektif pengguna layanan website Pusdiklat BPK RI. Penelitian ini mengambil obyek pada website Pusdiklat BPK RI yang beralamatkan di www.pusdiklat.bpk.go.id dengan 155 responden yang digunakan sebagai sampel dalam pengukuran kualitas layanan website. Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan evaluasi melalui pendekatan perhitungan integrasi modifikasi variabel webqual dalam kerangka Structural Equation Modelling (SEM) dan Importance Performance Analysis (IPA). [2] 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengkaji sejauh mana tingkat kesuksesan kualitas website JDIH di Provinsi Sulawesi Tengah. Tingkat kesuksesan yang dimaksudkan disini adalah diketahuinya pengaruh kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna serta manfaat bersih website JDIH Sulteng. 6
1.5 Manfaat Penelitian Bagi Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sebagai salah satu acuan pertimbangan kebijakan yang akan diambil terkait penerapan, evaluasi, pengembangan dan pengelolaan website JDIH di Provinsi Sulawesi Tengah. 7