BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan melalui skala yang sudah diuji dan dianalisis dengan mengunakan analisis product moment dari Pearson dan dibantu dengan menggunakan program SPSS versi16 for windows. Langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dari penelitian yang peneliti lakukan. Dalam bab ini akan diuraikan tentang analisis hasil penelitian mengenai pemberian insentif dengan kinerja guru madrasah ibtidaiyah di kecamatan karanganyar, dengan tiga tahap yaiu analisis pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjut. A. Analisis Pendahuluan Dalam menganalisis pendahuluan ini, akan digambarkan tentang data pemberian insentif guru Madrasah Ibtidaiyah Di Kec. Karanganyar sebagai variabel X (bebas) dan skor hasil skala pengukuran kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Di Kec. karanganyar. 66
67 Adapun data tentang Pemberian Insentif Guru Madrasah Ibtidaiyah adalah sebagai berikut: 125.000 125.000 75.000 25.000 25.000 75.000 150.000 150.000 25.000 75.000 75.000 75.000 250.000 200.000 150.000 150.000 100.000 150.000 250.000 200.000 300.000 250.000 300.000 150.000 75.000 Dari data diatas dapat diketahui X = 3.525.000 Berdasarkan data dari 25 responden maka analisis yang dapat penulis sajikan adalah sebagai berikut : 1. Menemukan skor tertinggi (X t ) dan skor terendah (X r ) X t = 300.000 X r = 25.000 2. Menemukan jarak pengukuran atau range (R) dengan rumus : R = (X t - X r ) = (300.000 25.000 ) = 275.000 3. Menetapkan jumlah kelompok interval (K), dengan menggunakan pertimbangan kelaziman penggunaan K dalam distribusi yaitu berkisar antara 4 10 kelompok. Maka penulis menetapkan 5 kelompok interval sehingga K = 5. 1 1 Tulus Winarsunu, statistik Dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan (Malang: UMM Pres, 2009), hlm. 23
68 4. Menghitung lebar interval (i) dengan rumus : i = R / K sehingga didapat i = 275.000/5 = 55.000 Dari hasil interval diatas maka diperoleh data dengan klasifikasi sebagai berikut : Tabel XVI Klasifikasi Skor Pencapaian Skala Insentif Guru Skor Kategori 25.000 80.000 Sangat Rendah 81.000 136.000 Rendah 137.000 192.000 Sedang 193.000 248.000 Tinggi 249.000 304.000 Sangat Tinggi Dari hasil data dapat di anlisis frekuensi dan presentase hasil uji skala insentif guru dengan bantuan program SPSS. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel XVII Tabel Frekuensi dan Presentase Insentif Guru Interval Frekuensi Persen (%) Presentase Kumulatif (%) 25.000 80.000 9 36 36 81.000 136.000 3 12 48 137.000 192.000 6 24 72
69 193.000 248.000 2 8 80 249.000 304.000 5 20 100 Total 26 100 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa uji skala insentif guru yang diberikan kepada 25 guru: a. 9 Guru atau 36% berada pada kategori sangat rendah. b. 3 Guru atau 12% berada pada kategori rendah. c. 6 Guru atau 24% berada pada kategori sedang. d. 2 Guru atau 8% berada pada kategori tinggi. e. 5 Guru atau 20% berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan analisis dari tabel yang telah dipaparkan diatas menunjukan bahwa sebanyak 36% Guru madarasah ibidaiyah di kecamatan karanganyar memiliki persentase insentif yang berada pada kategori sangat rendah. 5. Menentukan rata-rata dari Variabel X dengan menggunakan rumus mean Mx = Keterangan Mx = Rata-rata populasi x = Seluruh jumlah x N = Banyaknya sampel
70 Mx = Mx = 3.525.000 25 Mx = 141.000 Berdasarkan perhitungan data angket dari tabel distribusi X didapat bahwa nilai insentif guru MI Di Kec Karanganyar adalah 141.000. Nilai tersebut termasuk dalam interval 137.000 192.000 dan termasuk kategori sedang. Sedangkan skor Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah di Kec Karanganyar adalah sebagai berikut: 98 105 107 112 117 106 117 111 112 104 103 115 109 111 109 107 115 110 110 108 104 103 117 112 110 Dari data diatas dapat diketahui X = 2734 Berdasarkan data dari 25 responden maka analisis yang dapat penulis sajikan adalah sebagai berikut : 1. Menemukan skor tertinggi (X t ) dan skor terendah (X r ) X t = 117 X r = 98 2. Menemukan jarak pengukuran atau range (R) dengan rumus :
71 R = (X t - X r ) = (117 98 ) = 19 3. Menetapkan jumlah kelompok interval (K), dengan menggunakan pertimbangan kelaziman penggunaan K dalam distribusi yaitu berkisar antara 4 10 kelompok. Maka penulis menetapkan 5 kelompok interval sehingga K = 5. 2 4. Menghitung lebar interval (i) dengan rumus : i = R / K sehingga didapat i = 19/5 = 3,8 = 4 Dari hasil interval diatas maka diperoleh data dengan klasifikasi sebagai berikut : Tabel XVIII Klasifikasi Skor Pencapaian Kinerja Guru Skor Kategori 98 101 Sangat Rendah 102 105 Rendah 106 109 Sedang 110-113 Tinggi 114 117 Sangat Tinggi 2 Tulus Winarsunu, statistik Dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan (Malang: UMM Pres, 2009), hlm. 23
72 Dari hasil data dapat di anlisis frekuensi dan presentase hasil uji skala insentif guru dengan bantuan program SPSS. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel XIX Tabel Frekuensi dan Presentase Kinerja Guru Interval Frekuensi Persen (%) Presentase Kumulatif (%) 98 101 1 4 4 102 105 5 20 24 106 109 6 24 48 110-113 8 32 80 114 117 5 20 100 Total 25 100 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa uji skala kinerja guru yang diberikan kepada 25 guru adalah sebagai berikut: a. 1 Guru atau 4% berada pada kategori sangat rendah. b. 5 Guru atau 20% bearada pada kategori rendah. c. 6 Guru atau 24% berada pada kategori sedang. d. 8 Guru atau 32% bearada pada kategori tinggi. e. 5 Guru atau 20% berada pada kategori sangat tinggi.
73 Berdasarkan analisis dari tabel yang telah dipaparkan diatas menunjukan bahwa sebanyak 32% guru Madrasah Ibtidaiyah di kecamatan karanganyar memiliki tingkat kinerja pada kategori tinggi. 5. Menentukan rata-rata dari Variabel X dengan menggunakan rumus mean Mx = Keterangan Mx = Rata-rata populasi x = Seluruh jumlah x N = Banyaknya sampel Mx = Mx = 2734 25 Mx = 109,36 Berdasarkan perhitungan data angket dari tabel distribusi X didapat bahwa nilai insentif guru MI Di Kec Karanganyar adalah 109. Nilai tersebut termasuk dalam interval 106 109 dan termasuk kategori sedang.
74 B. Analisis Uji Hipotesis Untuk menguji diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan, maka akan dibuktikan melalui perhitungan secara statistik dengan menggunakan rumus product moment. Adapun perhitungannya akan dibantu dengan program SPSS. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 20 Hasil Perhitungan Korelasi Person INSENTIF KINERJA INSENTIF Pearson Correlation 1-0.097 Sig. (2-tailed) 0.645 N 25 25 KINERJA Pearson Correlation -0.097 1 Sig. (2-tailed) 0.645 N 25 25 Dari tabel diatas diketahui bahwa tidak ada korelasi antara pemberian insentif dengan kinerja guru. Nilai koefisien korelasi pearson sebesar 0,097 (r xy = -0,097) C. Analisis Lanjutan Setelah dilakukan analisis uji hipotesis dan didapat r xy = -0.097 kemudian dilakukan analisis lanjut dengan menguji atau menginterprestasikan dengan cara sebagai berikut:
75 1. Interpretasi secara sederhana Besarnya r Product Moment (rxy) Tabel 21 Korelasi r product moment Interpretasi Antara variabel x dan y 0,000 < r 0,200 terdapat korelasi yang sangat lemah, sehingga dianggap tidak ada korelasi 0,210 < r 0,400 Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang lemah Antara variabel x dan y 0,410 < r 0,700 terdapat korelasi yang sangat cukup atau sedang 0,710 < r 0,900 Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat Antara variabel x dan y 0,910 < r 1,00 terdapat korelasi yang sangat kuat Berdasarkan tabel korelasi diatas dapat disimpulkan bahwa korelasi yang terjadi antara pemberian insentif dengan kinerja guru adalah korelasi yang terjadi diantara pemberian insentif dengan kinerja guru adalah korelasi yang lemah. Hal ini dikarenakan rxy = -0.097 berada pada interval 0,00 0,20 sehingga bisa diartikan bahwa terdapat korelasi yang sangat lemah. 2. Interpretasi dengan Tabel product moment Sebelum menginterprestasikan r xy dengan tabel product moment, terlebih dahulu penulis akan merumuskan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H I ).
76 H O : tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pemberian insentif dengan kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. H I : terdapat korelasi yang signifikan antara pemberian insentif dengan kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Selanjutnya, sebelum menentukan r product moment terlebih dahulu penulis akan menentukan derajat kebebasab dengan rumus db =N 2 = 25 2 = 23 Tabel 22 Nilai r product moment N Taraf Signifikan 5 % 1 % 21 0,433 0,549 22 0,423 0,537 23 0,413 0,526 24 0,404 0,515 25 0,396 0,505 Berdasarkan tabel r product moment diatas dapat diketahui bahwa dengan nilai N = 23, maka besarnya nilai r t pada tingkat kesalahan 5% (0,05) adalah 0,413 dan pada tingkat kesalahan 1% (0,001) adalah 0,526.
77 3. Membandingkan r xy (r hitung) dan r t (r tabel) Adapun kriteria penerimaan dan penolakan dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut: - Jika r xy > r t maka H O ditolak dan H i diterima - Jika r xy < r t maka H O diterima dan H i ditolak a. Pada taraf signifikan 5% r xy = -0,097, r t = 0,413, r xy < r t, maka H o diterima dan H i ditolak. Jadi pada taraf signifikan 5% dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pemberian insentif dengan kinerja guru madrasah ibtidaiyah di kecamatan karanganyar kabupaten pekalongan. b. Pada taraf signifikan 1% r xy = -0,097, r t = 0,526, r xy < r t, maka H o diterima dan H i ditolak. Jadi pada taraf signifikan 1% dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pemberian insentif dengan kinerja guru madrasah ibtidaiyah di kecamatan karanganyar kabupaten pekalongan. Dari penelitian diatas yang penulis ajukan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pemberian insentif dengan kinerja guru madrasah ibtidaiyah di kecamatan karanganyar kabupaten pekalongan tidak diterima. Hal ini dikarenakan setelah penelitian yang dilakukan penulis menyimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi antara pemberian insentif dengan kinerja guru.