Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Toksikologi Forensik. I M. A. Gelgel Wirasuta

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2

BAB III PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENUNJANG

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Racun merupakan substansi ( kimia maupun fisik) yang dapat menimbulkan cidera atau kerusakan pada

VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Kejahatan merupakan perilaku anti sosial dan juga

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan 5 besar negara dengan populasi. penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk yang

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

MODUL FORENSIK TOKSIKOLOGI. Penulis : Dr.dr. Rika Susanti, Sp.F Dr. Citra Manela, Sp.F Dr. Taufik Hidayat

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Pro: Justicia Rahasia

KONSEP MATI MENURUT HUKUM

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM

VISUM ET REPERTUM VER/01/XII/2014/Reskrim

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Berbagai peristiwa yang terjadi ditanah air seperti. kecelakaan pesawat, kecelakaan mobil, pencurian organ,

The JaMMiLT ISSN The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian tidak wajar yang kadang-kadang belum. diketahui penyebabnya saat ini semakin meningkat.

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya

BAB I PENDAHULUAN. terdakwa melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang didakwakan Penuntut. tahun 1981 tentang Kitab Hukum Acara Pidana.

11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II. 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang KUHP. yang dibuat tertulis dengan mengingat sumpah jabatan atau dikuatkan dengan

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Obat Penyakit Diabetes & Cara Mendiagnosis Gastroparesis

BAB I PENDAHULUAN. Keracunan adalah suatu kejadian apabila substansi. yang berasal dari alam ataupun buatan yang pada dosis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kasus bunuh diri di Indonesia belakangan ini. dinilai cukup memprihatinkan karena angkanya cenderung

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

Kriteria Infanticide

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Peranan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Mengungkap Identitas dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dalam proses hukum untuk kasus kecelakaan lalu. lintas, peran dokter sangat penting, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sampai saat ini

BAB III HAMBATAN DALAM PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM PADA PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DENGAN MENGGUNAKAN RACUN

Sistem Ekskresi Manusia

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Zat Adiktif dan Psikotropika

Ruang Lingkup. Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang:

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1981 TENTANG

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

MAKALAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

Pengaruh sodium tripoliphosphat (STPP) terhadap sifat karak (kerupuk gendar) Noor Ernawati H UNIVERSITAS SEBELAS MARET I.

RELEVANSI Skm gatra

VISUM ET REPERTUM NO : 012 / KEDFOR / VI / 2013.

LEMBAR DATA KESELAMATAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

KEWENANGAN PENYIDIK POLISI TERHADAP PEMERIKSAAN HASIL VISUM ET REPERTUM MENURUT KUHAP 1. Oleh : Yosy Ardhyan 2


Manfaat Minum Air Putih

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya

Pengertian Maksud dan Tujuan Pembuatan Visum et Repertum Pembagian Visum et Repertum

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

Tanda Kematian Tidak Pasti Tanda Kematian Pasti Lebam Mayat ( Livor Mortis )

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

TEORI FENOMENA ORGAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

KERACUNAN KARBON MONOKSIDA

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

Waspada Keracunan Phenylpropanolamin (PPA)

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB 10 PENANGGULANGAN KERACUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja. terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PEMBEKAPAN. Disusun oleh : Shinta Febriana Yustisiari G Pembimbing : dr. Hari Wujoso, Sp. F, MM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

Kesetimbangan asam basa tubuh

ANATOMI DAN FISIOLOGI

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- cita bangsa Indonesia

Detox & Pola Makan yang Sehat. Hampir semua penyakit awalnya datang dari racun - Hippocrates -

DAFTAR KELENGKAPAN POIN-POIN SURAT KETERANGAN VISUM ET REPERTUM KORBAN HIDUP. Ada/Tidak Keterangan

BAB 1 PENDAHULUAN. oksigen, dan karbon (ACC, 2011). Formalin juga dikenal sebagai formaldehyde,

LOG BOOK KEPANITERAAN KLINIK DOKTER MUDA BAGIAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pewarna sintesis yang digunakan dalam makanan adalah aman. bahan yang diwarnai berwarna merah. Penyalahgunaan Rhodamine B pada

Transkripsi:

Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan Toksikologi (Teori)

KELOMPOK 2 Anggota : 1. Adi Lesmana 2. Devy Arianti L. 3. Dian Eka Susanti 4. Eneng Neni 5. Eningtyas 6. Khanti 7. Nurawantitiani

DEFINISI Secara umum tugas toksikologi forensik adalah membantu penegak hukum khususnya dalam melakukan analisis racun baik kualitatif maupun kuantitatif dan kemudian menerjemahkan hasil analisis ke dalam suatu laporan sebagai bukti dalam tindak kriminal (forensik) di pengadilan.

Menurut masyarakat toksikologi forensik amerika society of forensic toxicologist, inc. SOFT bidang kerja toksikologi forensik meliputi: Analisis racun penyebab kematian Analisis ada/tidaknya alkohol, obat terlarang di dalam cairan tubuh Analisis obat terlarang di darah dan urin pada kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat terlarang lainnya.

Ilmu toksikologi dibutuhkan untuk dapat memberikan kejelasankejelasan dalam hal: 1. Identitas korban; 2. Perkiraan saat kematian; 3. Perkiraan sebab kematian; 4. Perkiraan cara kematian.

Pencatatan data Pencatatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan. Yang harus di catat dalam suatu kasus terutama keracunan yaitu : 1. Keadaan fisik korban 2. Motif keracunan - Kecelakaan - Bunuh diri - Pembunuhan 3. Makanan dan minuman terakhir di konsumsi

Hipotesis suatu kasus

pemeriksaan toksikologi mutlak harus dilakukan untuk menentukan adanya racun pada setiap kasus keracunan atau yang diduga mati akibat racun. Setelah mayat si korban dibedah oleh dokter kemudian diambil dan dikumpulkan jaringan-jaringan atau organ-organ tubuh si korban untuk dijadikan barang bukti dan bahan pemeriksaan toksikologi.

Secara umum sampel yang harus diambil adalah: 1. Lambung dengan isinya. 2. Seluruh usus dengan isinya 3. Darah 4. Hati 5. Ginjal 6. Otak 7. Urin diambil seluruhnya 8. Empedu

Wadah Bahan Pemeriksaan Toksikologi 2 buah toples masing-masing 2 liter untuk hati dan usus. 3 buah toples masing-masing 1 liter untuk lambung beserta isinya, otak dan ginjal. 4 buah botol masing-masing 25 ml untuk darah (2 buah) urine

Pemeriksaan toksikologi Kristalografi. Kromatografi lapisan tipis (TLC).

Cara pengiriman Apabila pemeriksaan toksikologi dilakukan di institusi lain, maka pengiriman bahan pemeriksaan harus memenuhi kriteria : Satu tempat hanya berisi satu contoh bahan pemeriksaan. Contoh bahan pengawet harus disertakan untuk control. Hasil otopsi dikemas dalam kotak dan harus dijaga agar botol tertutup rapat sehingga tidak ada kemungkinan tumpah atau Surat permintaan pemeriksaan dari penyidik harus disertakan dan memuat identitas korban dengan lengkap dan dugaa racun apa yang menyebabkan intoksikasi.

Pelaporan Setelah semua proses pemeriksaan diatas dilakukan oleh ahli kedokteran kehakiman maka hasil pemeriksaan tersebut dituangkan ke dalam sebuah surat yaitu surat visum et repertum. Setelah dibuat berdasarkan aturan yang berlaku maka surat tersebut sudah dapat digunakan sebagai alat bukti di dalam proses peradilan (Sinaga, 2010).

Menurut R. Soeparmono, visum et repertum(laporan) merupakan suatu laporan tertulis dari dokter (ahli) yang dibuat berdasarkan sumpah, perihal apa yang dilihat dan diketemukan atas bukti hidup, mayat atau fisik ataupun barang bukti lain, kemudian dilakukan pemeriksaan berdasarkan pengetahuan yang sebaik-baiknya.

Contoh kasus keracunan

Keracunan Gas Sianida (CN) Sianida (CN) merupakan racun yang sangat toksik, cara masuk ke dalam tubuh dapat melalui : 1. inhalasi 2. oral

Pemeriksaan sianida Pemeriksaan luar jenazah dapat tercium bau amandel yang merupakan tanda patognomonik untuk keracunan CN. Cara: menekan dada mayat sehingga akan keluar gas dari mulut dan hidung. Selain itu didapatkan sianosis pada wajah dan bibir, busa keluar dari mulut, dan lebam jenazah berwarna merah terang.

Pemeriksaan laboratorium Sampel : Darah, isi perut, urin dan muntahan Jika kematian mungkin disebabkan oleh inhalasi gas hidrogen sianida, paru-parunya harus dikirim utuh, dibungkus dalam kantong yang terbuat dari nilon (bukan polivinil klorida).

Keracunan Karbonmonoksida Definisi Karbonmonoksida (CO) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak merangsang selaput lendir. GasCO dapat ditemukan pada hasil pembakaran tidak sempurna dari karbon

Gejala yang ditimbulkan akibat keracunan CO

Pemeriksaan Diagnosis keracunan CO pada korban hidup biasanya berdasarkan anamnesis adanya kontak dan ditemukannya gejala keracunan CO. Pada jenazah, dapat ditemukan warna lebam mayat yang berupa Cherry Red pada kulit, otot, darah dan organ-organ interna, yang tampak jelas bila kadar COHb mencapai 30% atau lebih. Akan tetapi pada orang yang anemik atau mempunyai kelainan darah warna cherry red ini menjadi sulit dikenali.

Pemeriksaan Laboratorium 1. Uji Kualitatif Menggunakan 2 cara: 1. Uji Dilusi Alkali 2. Uji Formalin 2. Uji Kuantitatif

Penanganan Keracunan 1. Emesis Menggunakan sirup ipecac mengeluarkan sebagian isi lambung jika diberikan dengan segera setelah keracunan, tapi menghambat kerja karbon aktif, sekarang tidak dipakai lagi. 2. Diberi laksans Cara pemberian: magnesium sulfat 10% 2-3 ml/kg atau sorbitol 70% 1-2 ml/kg 3. Kumbah lambung Efektif pada racun yang berbentuk cair/pil yang kecil dan sangat efektif jika dilakukan <1 jam setelah keracunan

SEKIAN.