GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP 2010-2015 Pendahuluan Kebaktian Anak Kebaktian Remaja (KAKR) adalah salah satu wadah beribadah dan pengembangan iman para anak dan remaja GBKP, yang juga adalah tugas gereja yang harus diperhatikan di semua wilayah pelayanannya (Moderamen, Klasis, Runggun, dan Sektor). Wadah KAKR bertujuan agar anak dan remaja dapat dibimbing untuk datang kepada Tuhan, agar mereka mengenal Tuhan, dan pada suatu ketika, secara mandiri mereka akan mengikrarkan pengakuan imannya (angkat sidi). Dengan demikian anak dan remaja GBKP-lah yang diharapkan menjadi generasi penerus gereja dan masyarakat yang berkualitas menghargai kemanusiaan dengan hidup adil, benar, jujur, mengasihi dan terpercaya dalam segala hal. Untuk itu dukungan gereja di semua wilayah pelayanannya serta dukungan orang tua sangat diharapkan serta pemberdayaan pelayan KAKR harus menjadi perhatian penuh. Wadah KAKR juga adalah tempat pengembangan kreativitas dan iman anak sampai remaja. Harapan terhadap KAKR di atas sesuai dengan visi dan misi GBKP selama 5 (lima) tahun mendatang sebagaimana tertera dalam GBP GBKP 2010-2015: Berlaku sebagai tubuh Kristus. Untuk lebih mengarah kepada tujuan, maka ada penekanan khusus setiap pada tahunnya, yaitu: Tahun 2011 : Peningkatan Teologia, Spiritualitas Dan Mutu Ibadah. Tahun 2012 : Peningkatan Solidaritas Internal GBKP. Tahun 2013 : Peningkatan Solidaritas Eksternal (Oikumene, Gereja dan Masyarakat). Tahun 2014 : Peningkatan Kuantitas SDM Yang Berkualitas. Tahun 2015 : Peningkatan Sosial, Ekonomi, Dan Budaya Jemaat. Untuk menjabarkan Visi, Misi dan Strategi di atas, KAKR GBKP merumuskan program kerjanya ke dalam 4 (empat) bidang, yaitu: 1 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
1. Pembinaan Organisasi Tujuan Pembinaan Organisasi adalah: Memberdayakan semua pengurus tentang tugas dan pelayanannya melalui orientasi pelayanan (untuk wilayah Runggun/Majelis Jemaat dan Klasis) serta kursus kepemimpinan pengurus di wilayah pelayanan sinodal oleh KAKR Moderamen. Memberikan usulan/masukan pada BP tingkatannya pada rapat koordinasi antar persekutuan kategorial dengan BP tingkatannya. Bekerjasama dengan persekutuan kategorial di wilayah pelayanannya untuk melayani KAKR GBKP. Bekerjasama dengan majelis jemaat untuk pengadaan dan penambahan inventaris pelayanan bagi anak. 2. Pembinaan Pelayan Tujuannya: Pelayan KAKR memiliki spiritualitas yang baik. Melayani di KAKR bukan dianggap pekerjaan sampingan, tetapi dipahami sebagai tanggung jawab orang yang sudah diselamatkan. Karena itu pelayanan terhadap KAKR adalah sebagai pekerjaan mulia. Memampukan pelayan-pelayan mengorganisasikan pelayanan di KAKR. Dalam hal ini pelayan diharapkan memiliki pemahaman Alkitabiah yang mendalam dan mempunyai jiwa yang kritis terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini tampak dalam tujuan pelayanan yang bersifat operasional. Mempunyai kemampuan merencanakan pengembangan KAKR. Memampukan pelayan untuk menciptakan suasana kekeluargaan atau persaudaraan yang penuh kasih antar pelayan dengan pelayan, pelayan dengan anak dan pelayan dengan orang tua. Memampukan pelayan untuk menciptakan kerjasama yang baik dengan majelis jemaat (BP Runggun), pendeta setempat. Meningkatkan kemampuan pelayan sebagai penginjil dan pemuridan. Meningkatkan kemampuan pelayan untuk menggembalakan KAKR. 2 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
Meningkatkan kemampuan pelayan untuk melayani dan memotivasi KAKR agar terlibat dalam diakonia gereja. Pelayan KAKR diharapkan memiliki dedikasi tinggi yang patut diteladani di tengah-tengah masyarakat. 3. Pembinaan Anak Tujuan pembinaan anak ini adalah agar anak dapat dibimbing untuk datang dan mengenal Tuhan dan pada suatu ketika secara mandiri mereka akan mengikrarkan pengakuan imannya (angkat sidi) selanjutnya mampu bersaksi kepada orang lain (sesamanya). Dalam pembinaan tersebut banyak fasilitas yang dibutuhkan. Oleh sebab itu usaha-usaha gereja hendaknya lebih menekankan kepada pendidikan iman untuk membimbing anak ke arah kebutuhan psikis (rasa aman) dan kebutuhan iman (dikasihi dan mengasihi). 4. Pembinaan Keluarga Tujuan pembinaan keluarga adalah supaya: Keluarga mengerti betapa pentingnya pelayanan terhadap KAKR. Keluarga mempunyai perhatian, tanggung jawab, inisiatif untuk kemajuan KAKR. Sebagai keluarga Allah, semua keluarga Kristen seharusnya memberi perhatian penuh terhadap kemajuan KAKR GBKP. Setiap keluarga Kristen menyadari bahwa keluarga adalah basis pendidikan iman, pendidikan agama Kristen. Oleh karena itu orang tua sebenarnya memiliki fungsi sebagai pengajar, guru di keluarga. Sehubungan dengan peningkatan kinerja Pengurus KAKR GBKP di semua wilayah pelayanannya, diharapkan para Pengurus dapat memberikan usul dan masukan kepada Moderamen GBKP, Klasis, dan Runggun/Majelis Jemaat untuk memberikan perhatian yang lebih baik terhadap pelayanan anak dan remaja. Mereka dapat memberikan dana yang cukup untuk meningkatkan sarana dan prasarana dalam kebaktian anak dan remaja. 3 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
POKOK-POKOK PERATURAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK KEBAKTIAN REMAJA GEREJA BATAK KARO PROTESTAN BAB I NAMA, DASAR PELAYANAN DAN STATUS Pasal 1 NAMA Wadah Pelayanan untuk anak dan remaja di GBKP diberi nama Kebaktian Anak Kebaktian Remaja yang disingkat KAKR. (catatan: tidak lagi menggunakan kata EDEN, dan penulisan singkatannya tidak lagi KA-KR atau KA/KR tetapi KAKR). Pasal 2 DASAR PELAYANAN Pelayanan kepada anak dan Remaja adalah pelayanan gereja yang didasarkan atas Amanat Agung Tuhan Yesus untuk mengabarkan Injil kepada semua orang (Mat. 28:19; Mark. 16:15-16; 1 Kor. 9:16; 2 Tim. 4:2) dan secara khusus melaksanakan perintah dan sikap Tuhan Yesus kepada anak-anak (Mat. 19:13-15; Mark. 10:13-16; Luk. 18:15-17; Mat. 18:1-5; Mark. 9:33-37; Luk. 9:46-48). Karena itu anak-anak berhak mendapatkan pelayanan GBKP agar mereka menjadi anak-anak Tuhan yang mampu bersaksi, bersekutu, dan melayani. Pasal 3 STATUS 1. KAKR adalah salah satu persekutuan kategorial dalam GBKP yang pelayanannya khusus ditujukan kepada anak dan remaja. 2. Keberadaan KAKR sebagai pelaksana Tritugas Gereja (Bersaksi, Bersekutu dan Melayani) harus terlaksana di setiap runggun dan perpulungen. 3. BP Runggun bertanggung jawab atas pelayanan kepada KAKR baik dari segi penyediaan tenaga pelayan/pengajar maupun isi pelayanannya serta sarana pelayanan yang dibutuhkan. 4 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
4. Sebagai bentuk pelayanan KAKR dalam Kebaktian Anak dan Remaja dibagi atas: Batita (0-3 tahun). Balita (4-5 tahun). Anak Kecil (6-9 tahun). Anak Tanggung (10-12 tahun). Pra-remaja (13-15 tahun). Remaja (16-17 tahun - belum sidi/ingawanken). 5. Kebaktian menggunakan liturgi yang sudah ditetapkan oleh Pengurus KAKR Moderamen. BAB II PELAYAN KAKR Pasal 4 PELAYAN 1. Pelayan diangkat oleh Runggun Gereja berdasarkan keputusan Sidang Runggun dengan liturgi pelantikan pelayan KAKR yang dilaksanakan di tengah-tengah jemaat dan diberikan Surat Keputusan Pengangkatan. Blanko SK Pengangkatan disediakan oleh Pengurus KAKR Moderamen GBKP. 2. Pelayan KAKR dilantik oleh pendeta yang ditunjuk oleh BP Runggun. 3. Nama panggilan pelayan KAKR adalah guru. Pasal 5 SYARAT MENJADI PELAYAN 1. Sudah disidi. 2. Anggota runggun setempat. 3. Waktu magang bagi calon pelayan minimal 3 (tiga) bulan 4. Sudah mengikuti kursus dasar yang bahannya diterbitkan oleh KAKR Moderamen. 5. Rekomendasi pelantikan diberikan oleh Pengurus KAKR Runggun. 5 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
Pasal 6 STATUS PELAYANAN 1. Pelayan KAKR adalah pelayan KAKR se-gbkp. 2. Pelayan KAKR adalah mitra kerja Majelis Jemaat. 3. Pelantikan pelayan KAKR sekali seumur hidup. Pasal 7 KEWAJIBAN PELAYAN 1. Pelayan KAKR wajib mengikuti sermon untuk persiapan penyampaian firman Tuhan. 2. Pelayan firman Tuhan dalam kebaktian wajib memakai seragam pelayan. 3. Pelayan KAKR wajib menghadiri rapat koordinasi di setiap wilayah pelayanannya. 4. Pelayan KAKR wajib untuk mengajar dan mengetahui perkembangan anak. Pasal 8 HAK PELAYAN 1. Pelayan KAKR yang mengundurkan diri mendapatkan piagam penghargaan yang diberikan oleh runggun setempat. Blanko piagam penghargaan tersebut disediakan oleh Pengurus KAKR Moderamen GBKP. 2. Setiap pelayan yang pindah dapat terus melayani di KAKR dengan membawa surat keanggotaan (yang didalamnya tertera keterangan sebagai pelayan KAKR), SK Pengangkatan dan piagam penghargaan dari runggun asal. 3. Pelayan KAKR mendapat pembinaan berupa Kursus-kursus, Bible Camp, Konsultasi dan lain sebagainya dari dan atas rekomendasi Runggun, Klasis, dan Moderamen. 4. Semua biaya yang dibutuhkan oleh pelayan dalam melayani KAKR ditanggulangi oleh runggun. 5. Pelayan KAKR dapat tidak aktif sementara waktu (berdasarkan kebutuhan) dari pelayan KAKR. Ketentuan lamanya waktu dibicarakan bersama BP Runggun. 6 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
Pasal 9 PENGGEMBALAAN PELAYAN 1. BP Runggun gereja berhak menegur dan membimbing pelayan bila pelayanannya menyimpang dari dogma GBKP. 2. Jika teguran dan binaan tidak diidahkan maka pelayan tersebut diberhentikan oleh BP Runggun dengan mencabut SK Pengangkatan Pelayan. Pelayan yang diberhentikan tidak diberikan piagam penghargaan. 3. Bila seorang pelayan tidak melaksanakan 3 (tiga) kali roster pelayanan kebaktian tanpa pemberitahuan akan diberi sanksi oleh runggun dengan mempedomani Tata Gereja GBKP pasal 76, 77. 4. BP Runggun wajib menegur dan membimbing pelayan KAKR yang keaktifannya kurang dari 50%. 5. Pelayan KAKR yang sudah berhenti dapat kembali mengajukan diri setelah 2 (dua) tahun dengan cara mengikuti magang dan mendapatkan rekomendasi dari pengurus KAKR runggun (Bab II Pasal 5). 6. BP Runggun mengeluarkan surat keterangan aktif kembali. 7. Pelayan KAKR yang berada dalam status penggembalaan (pengepkepen) runggun tidak diijinkan melakukan pelayanan KAKR. BAB III BAHAN PENGAJARAN Pasal 10 1. Sumber pelayanan/pengajaran KAKR adalah Alkitab. 2. Memakai Pedoman Pelayan KAKR. Untuk pengajaran batita dan balita menggunakan bahan pengajaran balita, pengajaran anak kecil menggunakan bahan pengajaran anak kecil, pengajaran anak tanggung menggunakan bahan anak tanggung dan pengajaran pra remaja serta remaja menggunakan bahan pengajaran remaja. Anak kecil dan tanggung juga menggunakan buku aktivitas yang diterbikan oleh Pengurus KAKR Moderamen GBKP untuk kebaktian setiap minggunya. 7 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
3. Memakai buku PA Remaja yang diterbitkan oleh Pengurus KAKR Moderamen dalam PA pra remaja dan remaja. 4. Memakai buku Telaga (Telaah Alkitab Gaya Anak) yang diterbikan oleh Pengurus KAKR Moderamen dalam PA Anak. 5. Sebagai penunjang pelayanan, pelayan KAKR melengkapi diri dengan pengetahuan lain seperti pengetahuan umum, psikologi anak, dan lainlain. 6. Setiap pengajaran wajib dilengkapi dengan alat peraga. BAB IV BENTUK-BENTUK PELAYANAN KEPADA ANAK DAN REMAJA Pasal 11 1. Kebaktian hari Minggu memakai Tata Ibadah KAKR terbitan Pengurus KAKR Moderamen. 2. PA Anak (Telaga adalah Telaah Alkitab Gaya Anak). 3. PA Remaja. 4. Kebaktian perayaan hari besar gerejani seperti Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus, Pentakosta, dan Natal. 5. Pembinaan kerohanian khusus seperti HUT KAKR, HDS, Retreat, Bible Camp, Kunjungan Anak, PIARA, kebaktian Padang, Karya Kasih dan lainlain. 6. Pengembangan keterampilan/bakat anak seperti pengembangan seni tari, musik, vocal group, menggambar, melukis, menulis dan lain-lain yang dibutuhkan. 7. Pembinaan bahasa dan budaya Karo. 8. Diakonia anak dan remaja (kunjungan ke panti, lembaga pemasyarakatan, orang sakit, kemalangan, bencana alam, dll.). BAB V BENTUK-BENTUK PELAYANAN DAN PEMBINAAN KEPADA PELAYAN KAKR GBKP Pasal 12 8 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
1. Spiritualitas Pelayan Dicapai melalui: Bible Camp, Kebaktian Kebangunan Iman (KKI), Retreat, Natal, Paskah, PA, Jambore, dll. 2. Keterampilan Pelayan Dicapai melalui: Seminar, Kursus, Studi Banding, Sermon, Lokakarya, dll. 3. Diakonia Pelayan Diatur oleh Pengurus KAKR dan BP di setiap wilayah pelayanannya. BAB VI ORGANISASI Pasal 13 STRUKTUR ORGANISASI Untuk memperlancar jalannya pelayanan kepada KAKR maka di setiap tingkatan diangkat Pengurus KAKR. Wilayah pelayanan Sinode disebut Pengurus KAKR Moderamen; wilayah pelayanan Klasis disebut Pengurus KAKR Klasis; Wilayah pelayanan Runggun disebut Pengurus KAKR Runggun. Pasal 14 KEPENGURUSAN 1. Untuk pelayanan KAKR maka di setiap wilayah pelayanan diangkat pengurus: Wilayah pelayanan Sinode oleh Moderamen bersama Pengurus KAKR Moderamen; Wilayah pelayanan Klasis oleh BP Klasis bersama Pengurus KAKR Klasis; Wilayah pelayanan Runggun oleh BP Runggun dan Pengurus KAKR Runggun (Tata Gereja GBKP Pasal 54 Penjelasan 1). 2. Pengurus KAKR dilantik oleh BP wilayahnya. 3. Pengurus KAKR di setiap wilayah pelayanannya didampingi oleh Ketua Bidang Persekutuan di setiap wilayah pelayanannya. 4. Personil yang diangkat menjadi pengurus KAKR adalah jemaat GBKP yang aktif, orang yang aktif dalam kegiatan KAKR, peduli terhadap KAKR dan mengetahui Pokok-Pokok Peraturan Pelayanan KAKR. 5. Bagi pengurus yang tidak aktif akan dibina oleh BP di setiap wilayah pelayanannya. Jika tidak diindahkan, selama 3 bulan berikutnya akan diberhentikan oleh BP di wilayah pelayanannya. 9 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
6. Kepengurusan dapat menduduki jabatan yang sama maksimal 2 periode. 7. Kepengurusan KAKR tidak mempunyai jabatan rangkap di wilayah pelayanannya. 8. Kepengurusan KAKR tidak mempunyai jabatan rangkap dengan persekutuan kategorial lainnya di wilayah pelayanannya. 9. Masa kepengurusan sesuai dengan periodisasi BP (Tata Gereja GBKP Pasal 54). Pasal 15 SYARAT MENJADI PENGURUS 1. Anggota GBKP dan anggota di wilayah pelayanannya. 2. Mampu bekerjasama dengan Pelayan KAKR dan BP di wilayah pelayanannya. 3. Peduli dan mencintai KAKR. 4. Aktif dan komunikatif. 5. Berdedikasi. Pasal 16 SUSUNAN KEPENGURUSAN 1. Susunan pengurus KAKR adalah sebagai berikut: Ketua. Wakil Ketua. Sekretaris. Wakil Sekretaris. Keuangan. Anggota (jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan). Pasal 17 TUGAS-TUGAS KEPENGURUSAN 1. Wilayah Sinode Menyusun program tahunan dan rancangan pendapatan rancangan belanja. 10 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
Membuat kurikulum dan bahan Pedoman Pelayan KAKR, Telaga, PA Remaja dan aktivitas. Melaksanakan pelatihan, seminar, kursus kepemimpinan, kursus profesional, kunjungan, dan lain-lain. Kunjungan ke Klasis dan menghadiri Pelantikan Pengurus KAKR Klasis. Mempersiapkan dan menyusun rencana untuk pertemuan dengan pengurus KAKR Klasis. Mempersipakan dan melaksanakan kegiatan KAKR secara Sinodal. Menghadiri sidang-sidang gereja dan undangan yang dianggap perlu. 2. Wilayah Klasis Menyusun program tahunan dan rancangan pendapatan rancangan belanja. Mengkoordinir Orientasi Pelayanan (ORPEL). Melaksanakan kursus lanjutan, seminar sehari remaja, PA Remaja se- Klasis, PA pelayan se-klasis, retreat se-klasis. Kunjungan ke Runggun-runggun dan Menghadiri Pelantikan Pengurus KAKR Runggun. Menghadiri Sidang Klasis. Mengkoordinir pertukaran mimbar. Mengkoordinir pendistribusian Buku terbitan KAKR Moderamen Mengkoordinir sermon Klasis. 3. Wilayah Runggun Menyusun program tahunan dan rancangan pendapatan rancangan belanja. Mengkoordinir pelaksanaan Rapat Kerja/Raker. Membuat sermon. Membuat kursus dasar. Mengkoordinir PA Anak dan PA Remaja. Menghadiri rapat koordinasi runggun. Mengadakan kunjungan ke sektor. Mengkoordinir kegiatan perayaan gerejani. Melaksanakan penyegaran iman (retreat, kebaktian padang, wisata rohani) terhadap anak dan remaja dan pelayan. 11 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
Mengkoordinir aksi sosial anak dan remaja. Pasal 18 SIDANG-SIDANG 1. Musyawarah Pelayan (Mupel) Pelayan KAKR: a. Dilaksanakan sekali dalam 5 (lima) tahun. b. Peserta: 1 (satu) orang pelayan/pengurus KAKR Runggun, 5 (lima) orang utusan klasis yang terdiri dari 4 (empat) orang pengurus KAKR Klasis dan 1 (satu) orang Bidang Koinonia Klasis, Pengurus KAKR Moderamen dan undangan. c. Tugas: Mengevaluasi program kerja 5 (lima) tahunan, menyusun program kerja 5 (lima) tahunan. 2. Rapat Pengurus Lengkap (RPL) KAKR: a. Dilaksanakan sekali dalam 5 (lima) tahun (tengah periode). b. Peserta: seluruh Pengurus KAKR Klasis dan Pengurus KAKR Moderamen. c. Tugas: evaluasi dan realisasi program tengah periode, memantapkan program setengah periode berikutnya, menampung usul-usul dan permasalahan yang ada. 3. Orientasi Pelayanan (ORPEL) Pelayan KAKR: a. Dilaksanakan 2 (dua) kali setahun. b. Peserta: Pengurus KAKR utusan runggun-runggun dan Pengurus KAKR Klasis dan BP Klasis. Pelaksana ORPEL adalah Pengurus KAKR Klasis. c. Tugas: pemantapan program dan menampung usul-usul dan permasalahan yang ada. 4. Rapat Kerja (RAKER) Pelayan KAKR: a. Dilaksanakan 4 (empat) kali dalam setahun. b. Peserta: pelayan KAKR Runggun dan BP Runggun. Pelaksana RAKER adalah Pengurus KAKR Runggun. c. Tugas: pemantapan program dan menampung usul-usul dan permasalahan yang ada. 5. Pengurus KAKR mengikuti Rapat Koordinasi di wilayah pelayanannya untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelayanan 12 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
KAKR, mengajukan usulan dan menjalin kerjasama (berkolaborasi) dengan kategorial lainnya. 6. Pengurus KAKR di semua wilayah pelayanannya mengadakan Rapat Rutin sekali sebulan sesuai kebutuhan. BAB VII KEUANGAN Pasal 19 1. Bendahara klasis/runggun otomatis menjadi bendahara dalam setiap kepengurusan KAKR. 2. Sumber Keuangan KAKR adalah berasal dari : Persembahan KAKR (Tata Gereja GBKP Ps. 3 point 9; Ps. 4 point 7; Ps. 5 point 3). Persembahan Syukur Jemaat. Donatur dari dalam dan luar negeri. Persekutuan Kategorial dalam GBKP (Moria, Mamre, dan Permata), dan unit lainnya. Subsidi di wilayah pelayanannya. 3. Pengelola Keuangan KAKR adalah Bendahara di setiap wilayah pelayanannya. 4. Keuangan di setiap wilayah melaporkan penggunaan dana di setiap kegiatan kepada bendahara di wilayah pelayanannya. BAB VIII SARANA DAN PRASARANA Pasal 20 1. Setiap pembangunan Gedung Gereja disertai dengan pembangunan Gedung KAKR. 2. Bagi Runggun/Calon Runggun yang sudah mempunyai Gedung Gereja supaya memprogramkan pembangunan Gedung KAKR. 3. Bagi Runggun yang sudah mempunyai Gedung KAKR agar menggunakan gedung tersebut secara maksimal untuk kegiatan yang mendukung KAKR 13 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P
seperti tempat kegiatan olah raga, ruang les mata pelajaran, PAUD dan lain-lain. 4. Runggun berkewajiban untuk melengkapi kebutuhan pelayanan KAKR. BAB IX ATURAN TAMBAHAN Pasal 21 Hal-hal yang tidak diatur oleh Pokok-Pokok Peraturan Pelayanan KAKR GBKP diatur oleh BP di setiap wilayah pelayanan dan tidak bertentangan dengan Tata Gereja GBKP. BAB X PENUTUP Pasal 22 Pokok-Pokok Peraturan Pelayanan KAKR GBKP ditetapkan di Sukamakmur, pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2011 dan diberlakukan sampai dengan MUPEL berikutnya. Catatan: Diketik ulang dari Buku Risalah Musyawarah Pelayanan Pelayan KAKR GBKP dengan tema: Biarlah Rohmu menyala-nya dan layanilah Tuhan. Tgl. 02-06 Juli 2011 di Retreat Center Sukamakmur dengan beberapa edit teknis penulisan oleh: Naras Bp. Rey Tarigan GBKP Rg. Pamah Kuala Semeimei Klasis Medan Delitua. 14 G B P K A K R G B K P 2 0 1 0-2 0 1 5 & P 3 K A K R G B K P