BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk kepada anak-anak. Mandat ini memberikan tempat bagi anak-anak untuk
|
|
- Widya Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, Ia memberikan mandat kepada seluruh murid untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi muridnya (Matius 28:19-20). Mandat ini menjadi tugas dan tanggungjawab setiap orang percaya yang adalah gereja itu sendiri. 1 Kabar baik ini harus dikabarkan kepada seluruh dunia. Dapat dimengerti bahwa dunia yang dimaksudkan dalam mandat tersebut adalah kepada seluruh orang termasuk kepada anak-anak. Mandat ini memberikan tempat bagi anak-anak untuk mendapatkan bagian dalam kabar sukacita tersebut. Menjadikan murid berarti penting bagi gereja untuk mengajarkan dan mendidik anak-anak untuk dapat mengenal Sang Guru tersebut. Dalam Alkitab dapat ditemukan banyaknya ayat-ayat yang merujuk kepada pentingnya pendidikan kepada anak-anak. Dalam Amsal 22:6 dituliskan didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak menyimpang dari jalan itu. Pendidikan di masa muda ternyata sangat berpengaruh terhadap masa depan seorang anak. Sehingga baik pemerintah maupun organisasi-organisasi sekuler banyak mengorbankan pikiran, tenaga, materi kepada pendidikan anak-anak karena menurut mereka siapa menguasai masa muda, dialah yang menguasai masa depan. Kenyataan ini membuat gereja membuka mata sehingga gereja juga ambil bagian dalam pendidikan kepada anak-anak melalui pelayanan kategorial yang disebut sebagai Sekolah Minggu. Setiap gereja memiliki pelayanan kategorial yang dinamakan sekolah minggu tersebut. Sekolah minggu ini dikelola layaknya sebuah sekolah formal meskipun penekanannya pada kebaktian. Ada bahan ajar, pengajar dan pembagian kelas menurut 1 Paulus Daun,Pengantar Ke Dalam Sekolah Minggu Anak-Anak (1989),3 1
2 kategori usia. Semua unsur yang disebutkan tadi diatas sangat berperan penting dalam proses perjalanan sekolah minggu tersebut. Unsur yang tidak kalah penting dari sekolah minggu ini adalah pengajar. Pengajar sekolah minggu di sebuah gereja biasanya adalah warga jemaat dari gereja itu sendiri yang telah mendapatkan bimbingan ataupun kursus dan tenaga pengajar ini adalah tenaga sukarela. Pengajar sekolah minggu biasanya disebut juga sebagai guru ataupun kakak ataupun pengasuh ini merupakan orang-orang yang pada awalnya tertarik terhadap anak-anak dan memutuskan untuk ikut terlibat dalam pendidikan bagi anak-anak yang ada di dalam jemaatnya. Pendidikan terhadap anak adalah suatu hal yang sangat penting karena akan mempengaruhi mereka saat dewasa. Selain daripada itu, anak-anak adalah penerus dari generasi dewasa yang ada pada saat ini. Begitu pula halnya dalam gereja, anak-anak yang sekarang ada di dalam jemaat suatu gereja adalah para pemimpin ataupun pelaku-pelaku yang akan melanjutkan perjalanan suatu gereja dan yang akan terus membawa berita tentang Kerajaan Allah. Guru Sekolah Minggu sangat berperan penting dalam membimbing dan mendidik mereka untuk dapat membantu pertumbuhan iman anak-anak serta dapat mendidik mereka menjadi pemimpin-pemimpin Kristen yang selalu membawa berita Kerajaan Allah kepada dunia. Guru sekolah minggu menempati posisi yang lebih penting daripada bahan ajar sekolah minggu. Jika memiliki bahan ajar yang baik dan menarik tetapi jika tidak mampu diolah dengan baik oleh guru sekolah minggu maka bahan tersebut hanya akan menjadi sesuatu yang kehilangan maknanya. Pengolahan bahan ajar dapat dilakukan oleh guru sekolah minggu melalui metode-metode pengajaran maupun media pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak sekolah minggu. Disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak sekolah minggu berarti seorang guru sekolah minggu harus bersedia mengenal anak-anak sekolah minggu mereka dengan lebih dekat. 2
3 Gerejalah yang menjadi utusan Allah yang bertanggungjawab atas iman dan kehidupan rohani dari anak-anak tersebut, gereja harus bertanggungjawab sampai suatu hari kelak anak-anak ini dapat bertanggungjawab atas iman dan kehidupan rohani mereka secara mandiri. 2 Gereja menunjukkan tanggungjawab ini melalui pendidikan agama Kristen dalam bentuk sekolah minggu kepada anak-anak yang ada di dalam jemaatnya. Hal ini juga disadari oleh Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) sebagai sebuah gereja yang ditempatkan Tuhan di tengah-tengah dunia ini. GBKP adalah tubuh Kristus yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya sesuai dengan talenta setiap anggota dalam ketaatannya kepada Yesus Kristus sebagai Kepala gereja (Efesus 4:16; 1 Petrus 2:5). GBKP adalah persekutuan orangorang yang dipanggil untuk memberitakan Kerajaan Allah melalui kesaksian, persekutuan dan pelayanannya (Matius 28:18-20, Markus 16:15, Yohanes 17:21, Kisah Para Rasul 1:8; 2:10; 4:23-24, Filipi 2: 11, Kolose 1:10, 1 Petrus 2:9 dan Wahyu 21:5). Anggota jemaat dari GBKP adalah orang-orang yang telah dibabtiskan dan telah mengakukan imannya sebagai anggota sidi jemaat GBKP, orang yang telah dibabtiskan tetapi karena keadaan tubuh dan kejiwaan tidak mampu mengikuti katekisasi sidi, anak warga jemaat GBKP yang belum dibabtis dan yang sudah dibabtis, anggota di luar PGI pindah ke GBKP setelah menerima pengakuan yang sama dengan GBKP dan telah dibicarakan melalui persidangan majelis, orang yang sedang menerima pengajaran agama untuk dibabtis di GBKP, orang yang sedang menjalani pengembalaan khusus. 3 Anak-anak termasuk dalam anggota jemaat yang juga mendapat perhatian dari gereja, yang memiliki hak dan kewajiban seperti anggota jemaat yang lainnya. Hak seorang anak sebagai anggota adalah berhak memperoleh pelayanan dan pembinaan baik dalam suasana suka maupun duka. Selain hak mereka juga memiliki kewajiban yaitu menjadi sarana 2 E.G Homrighausen et.al, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1984),137 3 Tata Gereja GBKP Edisi Sinode 2010,Hakekat, Panggilan dan Anggota. 3
4 kesaksian kepada orang lain melalui berbagai cara penampilan, sikap, tingkah laku, perkataan dan perbuatannya (Matius 5:13-14, Filipi 1:14, 18). 4 Pelayanan kepada anak dan remaja di GBKP disebut dengan KA-KR (Kebaktian Anak dan Kebaktian Remaja). KA-KR GBKP ini adalah sebuah wadah yang disediakan gereja bagi anak-anak dan remaja untuk beribadah dan pengembangan iman. Wadah KA/KR bertujuan agar anak dan remaja dapat dibimbing untuk datang kepada Tuhan, agar mereka mengenal Tuhan dan pada suatu ketika secara mandiri mereka akan mengikrarkan pengakuan imannya (angkat sidi). Dengan demikian anak-anak dan remaja GBKP-lah yang diharapkan menjadi generasi penerus gereja dan masyarakat yang berkualitas dan bertanggungjawab. 5 Agar segala tujuan ini dapat tercapai maka harus ada kerjasama antar semua pihak yang merasa terlibat di dalamnya. Harus ada persiapan dan cara tertentu untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Salah satu unsur yang harus benar-benar dipersiapkan adalah guru KA-KR (sekolah minggu) karena mereka adalah orang yang terlibat langsung untuk memberikan pendidikan dan pembinaan kepada anak-anak dan remaja tersebut. Seringkali di sebuah runggun (jemaat) yang menjadi guru sekolah minggu adalah mereka yang masih duduk di bangku SMA ataupun orang yang karena suatu keterpaksaan sehingga mereka akhirnya menjadi seorang guru sekolah minggu. Dari pihak sinode (moderamen) telah merancang pelatihan bertahap bagi para calon guru KA-KR ini, dimulai dari Kursus Dasar dilanjutkan Kursus Lanjutan. Sinode telah menyiapakan wadah bagi para guru KA-KR ini agar dapat mempersiapkan diri masuk ke dalam pelayanan kepada anak namun tentu saja pelatihan (kursus) yang diberikan oleh sinode ini masihlah menurut pandangan secara umumnya. Secara spesifik mengenai pengembangan pembelajaran bagi KA-KR di setiap jemaat adalah tanggungjawab jemaat 4 Ibid, Hak Anggota, Tugas dan Kewajiban. 5 Seperti yang dikutip melalui website GBKP dalam diunduh pada 18 Maret
5 yang bersangkutan karena mereka yang mengerti apa yang dibutuhkan anak dalam wilayah pelayanan mereka. Oleh karena itu, selain daripada pelatihan dari sinode, perlu juga diadakan pelatihan bagi guru-guru KA-KR yang diselenggarakan oleh jemaat (runggun) sehingga pengajaran tersebut dapat mengenai sasaran. Masalah yang dihadapi oleh GBKP sehubungan dengan Guru KA-KR adalah kualitas guru KA-KR yang perlu ditingkatkan oleh karena ketika menjadi guru belum memiliki bekal yang baik. Bahkan di beberapa tempat pelayanan seseorang menjadi Guru KA-KR karena situasi yang memaksa. Tidak ada lagi guru yang mengajar sehingga siapa yang mau, dialah yang menjadi Guru KA-KR. Mereka tidak pernah mengikuti kursus, tidak ada sermon (persiapan), sehingga pedoman Guru KA-KR saja yang dibacakan ketika mengajar. Akibatnya tentu kualitas pengajaran sangat rendah. Dalam melayani anak-anak sekolah minggu, guru-guru sekolah minggu memegang peranan penting karena merekalah contoh hidup bagi anak-anak yang dibina dan mereka adalah fasilitator bagi anak-anak untuk dapat tumbuh dalam kreativitas seperti yang telah disampaikan di atas. Guru sekolah minggu dapat memanfaatkan berbagai metode serta media dalam pembelajarannya karena dapat melatih anak untuk dapat bekerja sama, berpikir kritis dengan cara mereka sendiri serta dapat meningkatkan kreativitas mereka. Guru sekolah minggu sangat berpengaruh bagi perkembangan mereka baik dalam pengembangan sikap, iman maupun pandangan mereka akan orang lain maupun dunia. Anak-anak sekolah minggu juga memilki ketergantungan terhadap guru sekolah minggunya. Apakah keinginan anak-anak sekolah minggu untuk mengikuti sekolah minggu berkembang atau malah mati, apakah kemampuan mereka menjadi seorang pribadi yang bertanggungjawab dan kreatif berkembang atau malah mati, apakah kemampuan mereka untuk berpikir dan percaya berkembang atau mati terkadang tergantung kepada pengaruh seorang guru sekolah minggu. 6 Harus dapat dipahami bahwa dalam suatu proses belajar 6 Heinz Kock,Saya Guru Yang Baik!? I (Yogyakarta:Kanisius,1989),129 5
6 mengajar ada dua subjek yang terlibat yaitu guru mengajar dan anak-anak atau peserta didik belajar. Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar ini dapat dilihat suatu unsur baru yang juga tidak dapat dilupakan adalah model atau metode pengajaran, Dua ahli pendidikan Amerika, Bruce Joyce dan Marsha Weil mempertimbangkan untuk menyusun model-model pengajaran oleh karena: 1. Model dapat memberikan tekanan yang seimbang dari sisi pendidik dan peserta didik. Keduanya sama-sama aktif dan mempunyai kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka. 2. Model atau metode dapat didemonstrasikan dan dipelajari dalam waktu yang relatif singkat. 3. Model atau metode dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan atau membangun model pengajaran sendiri. Joyce dan Weil juga mengungkapkan bahwa model atau metode pengajaran dapat digunakan untuk mendesain bahan-bahan pengajaran, serta membimbing pengajaran di kelas dalam setting yang lain. 7 Model-model ini dapat menjadi pedoman dan bekal bagi para setiap pendidik termasuk pendidik dalam gereja terkhusus juga bagi guru sekolah minggu. Melalui model-model ini dapat tercapai sekolah minggu yang menyenangkan dan juga dapat memberikan suasana berbeda dalam setiap kelas sekolah minggu di setiap hari minggunya. Oleh karena permasalahan yang telah disampaikan di atas maka penelitian ini diberi judul: Peranan Guru Sekolah Minggu dalam Proses Pengajaran di Sekolah Minggu (Studi Tentang Metode dan Media Pengajaran Guru Sekolah Minggu di GBKP ) 7 Dien Sumiyatingsih,Mengajar dengan Kreatif dan Menarik (Yogyakarta:Penerbit Andi,2006),
7 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana peranan Guru Sekolah Minggu dalam sekolah minggu di GBKP? 2. Bagaimana relevansi metode dan media pengajaran Guru Sekolah Minggu dalam proses pengajaran sekolah minggu di GBKP? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan peranan Guru Sekolah Minggu dalam sekolah minggu di GBKP. 2. Mendeskripsikan relevansi metode dan media pengajaran Guru Sekolah Minggu dalam proses pengajaran sekolah minggu di GBKP serta menawarkan suatu model sekolah minggu yang relevan. 1.4 Manfaat Penelitian Teori Secara teori akan memperkaya sumber belajar bagi mata kuliah Metode dan Media PAK terkhusus mengenai teori Howard Gardner mengenai kecerdasan majemuk. Pemahaman akan teori ini akan memperkaya metode dan media yang dapat digunakan dalam pengajaran. Begitu pula dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk pengembangan sekolah minggu di gereja-gereja. Praktis Memberikan sumbangan pemikiran mengenai metode dan media pengajaran yang dapat menunjang perjalanan sekolah minggu di GBKP secara khusus dan gereja-gereja lain pada umumnya. 1.5 Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Metode pendekatan kualitatif sangat efektif untuk mengkaji nuansa sikap dan 7
8 perilaku yang samar-samar serta proses sosial serta sifat dari metode kualitatif sendiri adalah mendalam (detail), sehingga sangat membantu dalam mendeskripsikan suatu keadaan. Data akan diperoleh melalui wawancara dengan pihak gereja dan juga guru-guru sekolah minggu serta anak-anak sekolah minggu. Pemrolehan data juga akan dilakukan melalui observasi langsung dalam proses pengajaran sekolah minggu di beberapa jemaat GBKP (Jemaat desa, jemaat semi kota dan jemaat kota) yang mewakili keberadaan GBKP. 1.6 Teknik Pengumpulan Data Data akan dikumpulkan melalui teknik yang dinamakan sebagai teknik observasipastisipasi (pengamatan berperan serta). Peneliti dalam teknik ini akan memainkan peranan sebagai pastisipan ataupun peserta dalam suatu tindakan atau kegiatan dari tempat atau hal yang diteliti. 8 Becker menyatakan bahwa pengamatan berperan serta adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sambil sedikit banyak berperan serta dalam kehidupan orang yang diteliti. Peneliti terlibat dalam mengikuti orang-orang yang ia teliti dalam pelaksanaan tugas ataupun kegiatan sesuai dengan tema yang akan diteliti, melihat bagaimana mereka berinteraksi dan dalam keadaan apa serta menanyai mereka menganai tindakan mereka. 9 Maka dalam penelitiaan ini, peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan ikut berpartsipasi dalam proses sekolah minggu di bebrapa jemaat di GBKP (Jemaat desa, semi kota dan kota). Pengumpulan data juga akan dilakukan melalui wawancara. Wawancara adalah komunikasi anatara dua orang, yang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dan seseorang yang memberikan informasi. 10 Wawancara akan dilakukan dengan pihak gereja (Pendeta, Majelis Jemaat dan juga Guru Sekolah Minggu). Wawancara juga akan dilakukan kepada anak-anak sekolah minggu. Wawancara kepada anak-anak sekolah minggu 8 J.Vredenbregt,Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat(Jakarta:Gramedia,1984),72 9 Deddy Mulyana,Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: Remaja Rosdakarya,2004), Ibid, 180 8
9 ini akan dilakukan dengan teknik Focus Group Discussion (FGD). FGD adalah teknik yang lebih mendalam daripada wawancara karena FGD bukan sekedar pengajuan pertanyaan kepada responden yang kemudian dijawab oleh responden namun lebih kepada mendengarkan keterangan dari sejumlah orang yang menjadi responden dan kemudian merumuskan menjadi suatu data tertentu. 11 FGD berupa eksploratori atau pendalaman terhadap suatu masalah dan tidak dapat digeneralisasi yang terfokus hanya kepada beberapa orang (grup yang terdiri dari 8-12 orang). 12 FGD ini akan dipakai untuk mengumpulkan data dari anak-anak sekolah minggu dan mengaitkannya dengan relevansi metode dan media PAK dalam sekolah minggu di GBKP. 1.7 Garis Besar Penulisan Bab 1 : Pendahuluan Bab 2 : Landasan Teori Gereja dan Sekolah Minggu Peranan Guru Sekolah Minggu Metode dan Media Pengajaran dalam Sekolah Minggu Bab 3 : Hasil Penelitian dan Analisa Bab 4 : Refleksi Teologis Bab 5 : Penutup 11 Seperti yang disampaikan Devania Annesya dalam dikutip pada 29 Maret Seperti yang disampaikan Cokroaminoto dalam dikutip pada 29 Maret
BAB 4. Refleksi Teologis. dan kehidupan rohani setiap anggota jemaatnya tidak terkecuali anak-anak yang adalah
BAB 4 Refleksi Teologis Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, Ia memberikan mandat kepada seluruh murid untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi muridnya (Matius 28:19-20). Mandat ini
Lebih terperinciBAB 5. Penutup. (GBKP Lau Buluh), semi kota (GBKP Pancur Batu) dan juga jemaat kota (GBKP Km 7
BAB 5 Penutup Pada bagian penutup ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari penelitian dan juga saran kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan KAKR. 5. 1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta sebagai Runggun dan termasuk di dalam lingkup Klasis Jakarta-Bandung.
BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah Gereja 1 dipahami terdiri dari orang-orang yang memiliki kepercayaan yang sama, yakni kepada Yesus Kristus dan melakukan pertemuan ibadah secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memerlukan orang lain untuk saling memberi dan menerima. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial sekaligus
Lebih terperinciPara Pekerja Saling Memerlukan
Para Pekerja Saling Memerlukan Kim masih terus mengajar kelasnya yang terdiri dari anak laki-laki. Dia telah memperkembangkan karunianya untuk mengajar dengan jalan memakai karunia itu. Pada suatu hari
Lebih terperinciGereja Menyediakan Persekutuan
Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus
Lebih terperinciPENELAHAAN ALKITAB ANTAR GENERASI
PENELAHAAN ALKITAB ANTAR GENERASI Studi Kritis Terhadap pelaksanaan PJJ sebagai Pembinaan Warga Jemaat Antar Generasi di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) TESIS Diajukan kepada Fakultas Teologi Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pada umumnya dipahami bahwa warga gereja terdiri dari dua golongan, yaitu mereka yang dipanggil penuh waktu untuk melayani atau pejabat gereja dan anggota jemaat biasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah
9 BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia untuk memperoleh bekal pengetahuan dalam menjalani hidup ini. Salah satu pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,
Lebih terperinciPOKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP
Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya di dalam Kristus.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya di dalam Kristus. Dasar kesaksian dan pelayanan gereja adalah Kristus. Kekuasaan dan kasih Kristus tidak terbatas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanggil mereka di dalam dan melalui Yesus Kristus. 1 Ada tiga komponen. gelap kepada terang, dari dosa kepada kebenaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gereja adalah kumpulan orang-orang yang telah dipanggil Allah keluar dari dunia ini untuk menjadi miliknya, umat kepunyaan Allah sendiri. Allah memanggil mereka di
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP
GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP 2010-2015 Pendahuluan Kebaktian Anak Kebaktian Remaja (KAKR) adalah salah satu wadah beribadah dan pengembangan iman para anak dan remaja GBKP, yang juga adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tentunya memiliki masalah dan pergumulannya masing-masing. Persoalan-persoalan ini mungkin berkaitan dengan masalah orang per
Lebih terperinciTATA GEREJA PEMBUKAAN
TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus
BAB V KESIMPULAN 5.1. Refleksi Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus hadir dalam tiga kesempatan yang berbeda: (1) Yesus membangkitkan anak Yairus (Matius 9:18-26, Markus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan
Lebih terperinciSeri Kedewasaan Kristen (6/6)
Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI
Lebih terperinciTelah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. untuk mempraktekkannya. Tidak ada pembagian kelas dalam KAKR
Lampiran Field Notes GBKP Lau Buluh 1. Nama : DRN Jabatan Waktu Tempat : Guru KAKR : 12 Agustus 2012, 12.00 13.00 WIB : Gedung Gereja GBKP Lau Buluh Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. Memiliki
Lebih terperinciLATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kepemimpinan merupakan hal yang penting berada dalam gereja. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan gereja sebagai organisasi. Dalam teori Jan Hendriks mengenai jemaat
Lebih terperinciPengamatan. - Di hadapan Allah perbuatan kita yang terbaik masih rendah mutunya dan tidak memenuhi norma-norma kekudusan-nya.
Tambahan Menptasi Kesulitan Kesulitan pada pihak calon petobat terungkap dalam bentuk pertanyaan, dalih, keberatan, dan bantahan. Jenis-jenis kesulitan pilihan berikut ini merupakan contoh-contoh yang
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-nya. Nas lain yang mengajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Chris Hartono, Mandiri dan Kemandirian, dalam Majalah Gema STT Duta Wacana, Maret 1983, p. 46.
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN Gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil dan ditempatkan di dunia ini mempunyai tugas. Tugas gereja adalah untuk menyatakan hakekatnya sebagai tubuh
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.
Lebih terperinciPembaptisan Air. Pengenalan
Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. 1.1.a Pengertian Emeritasi Secara Umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.1.a Pengertian Emeritasi Secara Umum Emeritasi merupakan istilah yang tidak asing di telinga kita. Dalam dunia pendidikan kita mengetahui adanya profesor
Lebih terperinciKEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)
KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi
Lebih terperinciMENJADI PEMIMPIN SEL Sesi 1: DASAR ALKITAB
MENJADI PEMIMPIN SEL Sesi 1: DASAR ALKITAB PENDAHULUAN Pelajaran ini adalah tentang dasar Alkitab dari kelompok sel. Anda akan mendengar banyak ayat-ayat Firman Tuhan selama kita mempelajari pelajaran
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN
KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP Alokasi waktu : 90 Menit Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Jumlah Soal : 50 Soal Kelas / Semester : IX NO STANDAR
Lebih terperinciUKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan
Lebih terperinciBergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa
Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa III Berdoalah dengan Seorang Teman II Berdoalah dengan Keluarga Saudara III Berdoalah dengan Kelompok Doa II Berdoalah dengan Jemaat Pelajaran ini akan
Lebih terperinciSetiap Orang Membutuhkan Pengajaran
Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai
Lebih terperincioleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah
Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan iman anak tentunya bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Banyak pihak bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan iman bagi anak-anak kecil
Lebih terperinciSetiap Orang Bisa Menjadi Pengajar
Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus
Lebih terperinciGereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN
BAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN PRESPEKTIF KONSELING PASTORAL DAN REFLEKSI TEOLOGIS Dalam Bab ini akan dipaparkan analisa
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,
Lebih terperinciPertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?
Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama
Lebih terperinciBagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan
Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Kita telah banyak mempelajari masa lampau gereja Tuhan. Kita telah melihat bagaimana Allah mengerjakan rencananya. Kita juga telah mempelajari arti kata
Lebih terperinciPenelaahan yang Bersifat Ibadah
Penelaahan yang Bersifat Ibadah Penelaahan yang bersifat ibadah adalah sangat pribadi. Tujuannya ialah mendekatkan saudara dengan Allah. Penelaahan itu akan menghubungkan saudara dengan kebenaran rohani
Lebih terperinciMenyelesaikan Pekerjaan Dengan Sukacita
Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Sukacita Gereja penuh sesak. Masa panen telah tiba. Tiap-tiap orang membawa sesuatu dari hasil panennya untuk dibagikan bersama orang lain di dalam gereja. Ada sukacita pada
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
BAB V PENUTUP Pada bagian ini penulisan akan dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. 5.1.KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Gereja adalah persekutuan orang percaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA USAHA PENGEMBANGAN JAMUR DI GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (GBKP) BOGOR. 4.1 Analisa Usaha Pengembangan Jamur di GBKP Bogor
BAB IV ANALISA USAHA PENGEMBANGAN JAMUR DI GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (GBKP) BOGOR 4.1 Analisa Usaha Pengembangan Jamur di GBKP Bogor Bila dilihat dari hasil penelitian yang penulis telah lakukan, usaha
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Katekisasi merupakan salah satu bentuk pelayanan pendidikan kristiani yang dilakukan oleh gereja. Istilah katekisasi berasal dari kerja bahasa Yunani: katekhein yang
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Kristiani (PK) merupakan suatu proses pengajaran tentang kekristenan. 1 Dalam prosesnya, PK membutuhkan ruang untuk menjalankan aktivitasnya.
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 tentang J E M A A T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian
Lebih terperinciPENGENALAN AKAN ROH KUDUS
Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14
Lebih terperinciSaya Dapat Menjadi Pekerja
Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap
Lebih terperinci2
Pk. 17.00 WIB 2 3 4 5 6 7 8 9 PELAYANAN BAPTISAN KUDUS DEWASA, BAPTIS ANAK, PENGAKUAN PERCAYA (SIDI), PENERIMAAN ANGGOTA & PEMBARUAN PENGAKUAN PERCAYA PENGANTAR PF : Dalam kebaktian hari ini akan dilayankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus 1. Sebagai kehidupan bersama religius,
Lebih terperinciGereja Mengajarkan Kebenaran
Gereja Mengajarkan Kebenaran Sepanjang abad-abad banyak orang pandai telah mencari kebenaran. Namun demikian mereka tidak dapat menemukannya, jika mereka tidak mencarinya di tempat yang benar. Yesus mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GPIB, 1995 p. 154 dst 4 Tata Gereja GPIB merupakan peraturan gereja, susunan (struktur) gereja atau sistem gereja yang ditetapkan
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Secara umum gereja berada di tengah dunia yang sedang berkembang dan penuh dengan perubahan secara cepat setiap waktunya yang diakibatkan oleh kemajuan
Lebih terperinciPELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak
PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Masyarakat Karo terkenal dengan sikap persaudaraan dan sikap solidaritas yang sangat tinggi. Namun ironisnya sikap persaudaraan dan kekerabatan yang mewarnai
Lebih terperinciSiapakah Yesus Kristus? (4/6)
Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia
Lebih terperinciBekerja Dengan Para Pemimpin
Bekerja Dengan Para Pemimpin Sudah lebih dari setahun Kim menjadi anggota gerejanya. Dia telah belajar banyak sekali! Ia mulai memikirkan pemimpin-pemimpin di gereja yang telah menolongnya. Ia berpikir
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Keluarga merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak, dalamnya harus terdapat keseimbangan, keselarasan kasih sayang
Lebih terperinciGEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN
GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa
Lebih terperinciIkutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia
Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 5 Bagian Pelayanan Orang Kristen Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net
Lebih terperinciPROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF
Lebih terperinciMEMUTUSKAN. Peraturan Banua Niha Keriso Protestan tentang Resort
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 03/BPMS-BNKP/2008 tentang R E S O R T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian
Lebih terperinciIkutilah Yesus! Langkah-langkah Pertama. Bagian. Sastra Hidup Indonesia
Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 4 0 Bagian Langkah-langkah Pertama Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net
Lebih terperinciMenjadi Anggota Masyarakat Gereja
Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Chee Kim adalah seorang anak yatim piatu. Meskipun ia baru berusia enam tahun, ia hidup sebagai gelandangan di kota Hong Kong. Ia tidak mempunyai keluarga. Pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memiliki 44 wilayah klasis, 2.504 jemaat, dengan jumlah warga mencapai 1.050.411 jiwa yang dilayani oleh 1.072 pendeta, (Lap. MS-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan di kota saat ini mulai dipenuhi dengan aktivitas yang semakin padat dan fasilitas yang memadai. Kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri oleh gereja-gereja
Lebih terperinciKEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)
TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,
Lebih terperinciKEPUTUSAN SIDANG SINODE VII GEREJA NIHA KERISO PROTESTAN-INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR : 07/SS.VII/GNKP-Indonesia/VI/2014 TENTANG
KEPUTUSAN SIDANG SINODE VII GEREJA NIHA KERISO PROTESTAN-INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR : 07/SS.VII/GNKP-Indonesia/VI/2014 TENTANG PENGESAHAN PROGRAM UMUM GNKP-INDONESIA TAHUN 2014 2019 BAB I PENDAHULUAN 1.
Lebih terperinciPekerja Dalam Gereja Tuhan
Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan semua kajian dalam bab-bab yang telah dipaparkan di atas, pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi. Rekomendasi ini terutama bagi gereja
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan. Gereja dalam kehidupan kekristenan menjadi tempat dan sarana orang-orang percaya kepada Kristus, berkumpul dan saling mendorong antara orang yang satu
Lebih terperinciPelayanan Mengajar Bersifat Khusus
Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi
Lebih terperinciPERATURAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1
PERATURAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota GKPS adalah orang-orang yang terdaftar di jemaat GKPS terdiri dari: a. Anggota Baptis b. Anggota Sidi c. Anggota Siasat d. Anggota Persiapan. Pasal
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pekabaran Injil (PI) atau penginjilan sering disebut juga dengan evangelisasi atau evangelisme, 1 merupakan salah satu bentuk misi Gereja. Kata Injil yang
Lebih terperinciBuku buku Perjanjian Baru
Buku buku Perjanjian Baru Pada saat Perjanjian Baru mulai dituliskan, gambaran Perjanjian Lama sudah banyak berubah. Zaman para nabi sudah berlalu dan banyak orang bersikap acuh tak acuh terhadap hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja dalam melaksanakan tugas dan panggilannya di dunia memerlukan beberapa alat pendukung, contohnya: kepemimpinan yang baik, organisasi yang ditata dengan
Lebih terperinciROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017
ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 Selain bekerja atas masing-masing kita, Roh Kudus juga bekerja dalam Gereja sebagai satu tubuh. Roh Kudus memelihara Gereja tetap bersatu sehingga kita dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kata Zending, dan ada yang merujuk kepada pengertian Pekabaran Injil. Th Kobong, teolog
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja tidak akan berkembang tanpa adanya misi. Misi pada umumnya berbicara tentang pekabaran Injil. Adapun tujuan misi adalah untuk mengidentifikasi dari peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam kebaktian yang dilakukan oleh gereja. Setidaknya khotbah selalu ada dalam setiap kebaktian minggu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil wawancara penulis dengan AK pada tanggal 17 Oktober
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) para pelayanan kebaktian anak dan remaja dikenal dengan sebutan pamong. Istilah pamong ini tidak ada dalam buku Tata Pranata GKJW
Lebih terperinciFINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH
FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan bagian berikutnya dalam seri khotbah Menemukan
Lebih terperinciKRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT
KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT Oleh: Ev. Wiwi Suwanto (1997) Penulis adalah Alumnus Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Indonesia Ungkapan "Kristus turun dalam kerajaan maut" tidak terdapat di dalam
Lebih terperinciSiapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai?
Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai? Buku ini menjelaskan mengenai dua belas ajaran dasar dari umat Kristen Baptis. Dasar kepercayaan ini tidak hanya khusus untuk orang Kristen Baptis,
Lebih terperinciPertanyaan Alkitab (24-26)
Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.
Lebih terperinciHidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean
Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean Dalam hidup ini mungkinkah kita sebagai anak-anak Tuhan memiliki kebanggaan-kebanggaan yang tidak bernilai kekal? Mungkinkah orang Kristen
Lebih terperinciPEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)
PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada di tengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat lebih kuat
Lebih terperinciApa Gereja 1Uhan Itu?
Apa Gereja 1Uhan Itu? Yesus berkata, "Aku akan mendirikanjemaatku" (Matius 16 :18). Apa yang dimaksudkannya dengan kata jemaat? Apakah pengertian murid-muridnya tentang kata ini? Mungkin saudara telah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. (Soerjono Soekanto, 1990:268). Berdasarkan pendapat tersebut peran
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Peran Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan
Lebih terperinciPendidikan Agama Kristen Protestan
Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,
Lebih terperinciRencana Allah untuk Gereja Tuhan
Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting
Lebih terperinci