BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE IQRO DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN DI TPA AISYIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II PEMBELAJARAN KITAB QIROATI DAN BACA-TULIS AL-QUR AN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA TPQ AL-BURHAN MRANGGEN DEMAK. No. PERTANYAAN JAWABAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia handal dan mampu berkompetensi. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BTQ DI TPQ AS SALAM MBAH JOKO RIPO KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melihat perkembangan pendidikan yang tergolong dalam Taman

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

BAB V PENUTUP. Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada. 1. Kesulitan belajar membaca Al-Qur an yang dialami siswa di SMP 3

(Kurikulum riil LPA, Tuntutan dan kebutuhan masyarakat, faktor pendukung/

BAB I PENDAHULUAN. Jaya Abadi, 2006), hlm Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Cet. I, (Jakarta: PT. Raja. Grafindo Persada, 1999), hlm.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. 1 Sedangkan Kata

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi yang dilakukan Guru Fiqh dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Motivasi Belajar Membaca Al-Quran Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Koordinator Pendidikan Al-Quran "Metode Qiraati" cabang Kota Semarang, t.th.), hlm. 25

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti TPA di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mashri Pangkalan Balai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah Humanisasi yaitu upaya memanusiakan manusia atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BAB III IMPLEMENTASI METODE YANBU A DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI RA MASYITHOH YAYASAN SUNAN PRAWOTO SUKOLILO PATI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. 1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengembangkan Minat

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap peningkatan kemampuan membaca Alquran bagi anak-anak sejak

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya TPQ Asy-Syafi iyah dan TPQ Ar-Roisiyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Proses pelaksanaan Metode An-Nahdliyah Dalam Belajar Membaca. Al-Qur an di Mts Sultan Agung Jabalsari

BAB I PENDAHULUAN. Mayoritas umat Islam pada saat ini, khususnya anak-anak mulai

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

TPQ DARUL FALAH PEKUNCEN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. Iftitah melalui metode Drill pada siswa kelas II ini dilaksanakan di MIN Wawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH TENTANG ZAKAT MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VIII-A

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Sekolah menginginkan adanya lulusan-lulusan yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman.

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARANBTQ. utama yang diselenggarakan dalam kegiatan sekolah.menurutuu

BAB III PROBLEMATIKA PEMBELAJARANDI TPQ AS SALAM MBAH JOKO RIPO KAUMAN PETARUKAN PEMALANG. A. Gambaran Umum TPQ As Salam Mbah Joko Ripo Kauman Kec.

dari Hadits ini, dapat dibentuk rasa peduli ke dalam diri siswa. 102

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Program PDBAI (Pengembangan Diri Bidang. Agama Islam) di SD Muhammadiyah Kajen Kabupaten Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris Classroom Action Research. Secara sederhana dapat dikatakan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. 1. Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap terhadap prestasi belajar siswa di

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 2000, hlm Heri Rahyubi, Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik, Nusa Media :

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

IMPLEMENTASI METODE QIRO ATI DI TPQ AL-FALAH BOBOSAN KECAMATAN PURWOKERTO UTARA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV. observasi mengenai implementasi pembelajaran Murotal di TPQ Kelurahan. Pabean Pekalongan maka menghasilkan analisa sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Kemampuan Membaca Al-Qur an Santri TPQ Baiturrohim Denasri

BAB I PENDAHULUAN. satu rukun iman yang ketiga. Beriman kepada Al-Qur an harus dibuktikan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Qiroati di TPQ Nurussalam Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya menganalisis sumber-sumber yang telah ada sehingga hasilnya dapat diketahui secara terperinci. 1. Persiapan Persiapan sangatlah penting sebagai awal untuk mengkondisikan siswa dan lingkungan pembelajaran agar siap untuk melakukan aktivitas belajar. Sehingga dengan adanya persiapan yang baik, diharapkan siswa memiliki pemahaman yang baik serta dapat tercapai tujuan pembelajaran. Persiapan yang dilakukan sebagai langkah awal proses kegiatan belajar mengajar di TPQ Nurussalam sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan jadwal. Seperti menyiapkan alat peraga, kesiapan ustadz ustadzah dalam mengajar, kesiapan santri untuk belajar, media, materi dan lain sebagainya. Namun segala persiapan tersebut dilaksanakan secara langsung, tanpa ada persiapan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu. Di TPQ Nurussalam belum memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran yang terstruktur. Sebagaimana dalam pendidikan formal adalah menyiapkan dan menyusun perangkat pembelajaran yang terstruktur terlebih dahulu, seperti RPP, silabus, program tahunan, program semester, dan program harian (satpel). Padahal perangkat pembelajaran sangatlah penting sebagai panduan apa yang harus dilakukan seorang guru di dalam 76

2 kelas, memberi panduan untuk merancang perangkat pembelajaran yang lebih baik, sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi hasil mengajar, dan benar-benar memberikan arah bagi seorang guru untuk bisa mengajar dengan baik. Hal ini penting mengingat proses pembelajaran adalah sesuatu yang sistematis dan terpola. perencanaan sangat dibutuhkan. Sesederhana apapun proses pembelajaran yang dibangun oleh guru, proses tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Dimana tujuan tersebut dapat dicapai dengan adanya perencanaan yang harus disusun oleh guru. Maka semakin kompleks proses pembelajaran, yang berarti akan semakin kompleks pula perencanaan yang harus disusun oleh guru. 1 2. Pelaksanaan (Kegiatan Belajar Mengajar) Pelaksanaan pembelajaran kitab Qiroati di TPQ Nurussalam sudah berjalan dengan baik, sesuai tahapan pembelajaran kitab qiroati. Dilakukan secara klasikal dan deres, yang kemudian dilanjutkan dengan maju satu persatu untuk membaca secara individual. Pada pembelajaran kitab qiroati tahap klasikal cara penyampaiannya adalah menggunakan metode drill, yang mana menurut Zuhairini yang dikutip dalam bukunya Armai Arief yang berjudul Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam dalam pelaksanaan pengajarannya metode drill dilakukan dengan cara melatih anak didik/santri terhadap bahan pelajaran yang sud.ah diberikan. 2 Dalam pendidikan agama, metode ini sering dipakai untuk melatih ulangan pelajaran Al-Qur an dan praktek ibadah. Termasuk pada pendidikan 1 http://falahterhottss.blogspot.co.id/2013/11/pentingnya-perangkat-pembelajarandan_27.html?m=1, Diakses pada tanggal 16 Maret 2016. 2 Armai Arief, Pengantar Ilmu Metode Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 174

3 non formal di TPQ Nurussalam, metode drill pada pembelajaran kitab qiroati diimplementasikan dengan cara seorang guru/ustadzah membaca Jilid atau Al-Qur an dengan berbagai keterangan yang sudah diberikan yang kemudian dipraktekkan dan ditirukan oleh anak. Pada tahap individual, santri maju satu persatu untuk membaca Jilid atau Al-Qur an secara bergiliran, cara penyampaiannya adalah sama seperti menggunakan metode sorogan yang dalam pelaksanaannya santri belajar secara individu berhadapan dengan seorang guru/ustadzah, untuk saling berinteraksi, dimana guru/ustadzah menilai kemampuan santrinya dalam membaca Jilid atau Al-Qur an. Namun sebelum maju secara individu, santri diwajibkan deres terlebih dahulu agar ketika mendapat giliran maju dapat mencapai nilai yang baik. Sedangkan santri yang belum mendapat giliran maju, melakukan aktivitas menulis sekaligus memahami materi yang sudah disampaikan oleh ustadzah. Setelah 2 tahap tersebut selesai, jika ada waktu yang masih tersisa biasanya diisi dengan belajar do a sehari-hari atau bacaan-bacaan sholat. Setelah waktu selesai pembelajaran diakhiri dengan doa bersama. Selain mengajar, tugas guru adalah juga harus menjadi motivator bagi muridnya. Penganekaragaman cara belajar, memberikan penguatan dan sebagainya dapat memberikan motivasi kepada anak untuk lebih bergairah dalam belajar. 3 Sama halnya seperti upaya ustadz ustadzah di TPQ Nurussalam, untuk mengupayakan anak yang masih malas dalam belajar agar lebih bergairah dan bersemangat untuk belajar, selesai berdoa dan 3 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 45

4 sebelum pulang, sesekali ustadz ustadzah TPQ Nurussalam memberi tebakan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang menyangkut masalah tajwid. Santri yang bisa menjawab diberikan kesempatan untuk pulang terlebih dahulu dengan beberapa pertanyaan yang telah diajukan. Hasilnya, santri menjadi lebih bersemangat dan termotivasi untuk lebih belajar giat agar bisa menjawab pertanyaan dari ustadzahnya. 3. Evaluasi Evaluasi yang diterapkan di TPQ Nurussalam sudah sesuai dan selaras dengan program yang dicanangkan oleh BADKO Kota Pekalongan. Dimana pada pelaksanaan ulangan cawu, dilaksanakan setahun tiga kali dalam waktu empat bulan sekali diadakan secara serentak oleh seluruh TPQ Kota Pekalongan. Ulangan cawu ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman anak dalam menerima pelajaran di kelas, baik dari segi teori maupun praktek baca-tulis Al-Qur an. Sebagaimana dalam pendidikan formal ada pelaksanaan evaluasi sumatif, evaluasi sumatif menurut Winkel didefinisikan sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester. Namun pada prinsipnya, ulangan cawu ini tidak menentukan kenaikan jilid, karena pada pembelajaran qiroati kenaikan jilid ditentukan dari kemampuan anak dalam membaca jilid atau Al-Qur an dengan benar. Meskipun nilai ulangan cawu yang diperoleh anak sudah baik, akan tetapi kemampuan anak dalam membaca Jilid atau Al-Qur an belum lancar, maka anak belum diperbolehkan naik ke Jilid selanjutnya. Karena pada

5 pembelajaran kitab qiroati kelulusan atau kenaikan jilid, tidak ditentukan oleh bulan/tahun, melainkan keberhasilan santri dalam membaca Al-Qur an dengan tartil. B. Analisa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran kitab qiroati di TPQ Nurussalam 1. Faktor Pendukung Pelaksanaan pembelajaran kitab qiroati dapat terlaksana dengan baik karena adanya beberapa faktor pendukung pada proses pembelajarannya. Diantara faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran kitab qiroati di TPQ Nurussalam adalah adanya media yang sangat membantu proses berjalannya kegiatan belajar. Kemudian dari pengajar (Asatidz) yang sudah bersyahadah, hal ini sudah sesuai dan sudah memenuhi syarat sebagai ustadz ustadzah atau pengajar qiroati. Karena untuk mengajarkan kitab Qiro ati tidak sembarang orang yang mengajar. Sebelum mengajar para ustadz-ustadzah harus ditashih terlebih dahulu sehingga santri dapat belajar Al-Qur an dengan baik dan benar. 2. Faktor penghambat Adanya faktor penghambat sangat mempengaruhi keberhasilan pada proses belajar. Seperti faktor kedisiplinan santri yang belum bisa mematuhi peraturan baik itu peraturan dari TPQ maupun dari ustadz ustadzah. Berhasil tidaknya proses pembelajaran baca-tulis Al-Qur an, tidak hanya dari kesiapan para ustadzah, akan tetapi juga harus ditunjang dengan ketekunan para santri dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Santri yang malas

6 berangkat walaupun hanya satu hari ia tidak berangkat, maka dengan cepat ia akan ketinggalan pelajaran yang sudah disampaikan oleh ustadz ustadzahnya para hari tersebut. Sehingga pada pokok bahasan harus dipahami santri secara lebih mendalam agar dapat menyesuaikan proses pembelajaran dengan yang lain. Faktor penghambat sekaligus menjadi daya penghambat untuk kelancaran proses pembelajaran kitab qiroati di TPQ Nuruussalam. Karena dengan adanya santri yang belum bisa menaati peraturan, target pencapaian belajar untuk pembelajaran kitab qiroati menjadi terhambat karena pengajar dituntut harus membimbing terlebih dahulu, memberikan arahan dan mentelateni anak-anak yang masih kurang dalam prestasi belajar. C. Analisa Kemampuan baca-tulis Al-Qur an para santri di TPQ Nurussalam Menurut Syaiful Bahri Djamarah tingkat keberhasilan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga tingkatan atau taraf, yaitu istimewa (maksimal), baik sekali (optimal), baik (minimal), dan kurang. Hampir sama seperti kategori penilaian yang ada pada buku prestasi atau Kartu Prestasi Belajar Santri (KPBS) di TPQ Nurussalam, yang mana dalam menilai kemampuan baca-tulis Al-Qur an santrinya menggunakan tingkatan baik sekali (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang/Mengulang (D). Dengan adanya buku prestasi atau Kartu Prestasi Belajar Santri (KPBS) tersebut kemampuan santri menjadi lebih terpantau setiap harinya. Dan santri menjadi lebih berhati-hati dalam membaca agar bisa mendapatkan nilai yang lebih baik. Kartu Prestasi Belajar Santri (KPBS) ini juga bisa digunakan sebagai alat yang tepat untuk evaluasi formatif, dimana menurut

7 Winkel evaluasi sumatif dilakukan selama proses pembelajaran agar siswa dan guru memperoleh informasi mengenai kemajuan yang telah dicapai. Untuk menulis sudah maksimal karena santri selalu dilatih menulis bahan materi yang sudah diajarkan oleh ustadzah. Dan diantara kelebihan pembelajaran kitab qiroati itu sendiri adalah setelah mengaji qiroati santri menulis bacaan yang sudah dibacanya. Untuk membacanya, berdasarkan penilaian ustadz ustadzah dalam menilai kemampuan membaca Al-Qur an para santri di TPQ Nurussalam, peneliti dapat menganalisa bahwa dengan menggunakan pembelajaran kitab qiroati dapat meningkatkan kemampuan baca-tulis Al-Qur an para santri di TPQ Nurussalam. Karena secara garis besar dari keseluruhan santri TPQ Nurussalam masuk dalam kategori baik (B) dalam penilaian. Hal ini dibuktikan dari analisa hasil presentase para santri TPQ dari jilid 1-6 dan ghorib menunjukkan bahwa yang menguasai baca-tulis Al-Qur an dengan nilai baik sekali ada sebanyak 34%, santri yang mendapat nilai baik 35%, santri yang mendapatkan nilai cukup 20%, dan santri yang mendapatkan nilai kurang ada sebanyak 11%. Artinya, para santri terbilang baik dalam kelangsungan belajar membaca dan menulis Al-Qur an. Dari berbagai analisa tersebut, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode pengumpulan data wawancara, observasi serta dokumentasi, maka dapat dinyatakan bahwa Implementasi pembelajaran kitab qiroati sudah diimplementasikan dengan baik dalam upaya meningkatkan kemampuan baca-tulis Al-Qur an.

8