BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh BUMN untuk melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Landasan mengenai hal tersebut di atas terdapat dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan sebagai wujud kepedulian terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat serta kondisi lingkungan sosial masyarakat sekitar, BUMN melaksanakan PKBL sebagai bagian dari corporate action. Tujuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Wujud dari pelaksanaan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tersebut adalah dilaksanakannya PKBL oleh seluruh BUMN. Dari perspektif bisnis, PKBL merupakan wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Pertimbangan yang mendasari pelaksanaan program tersebut adalah adanya posisi strategis BUMN dalam hubungannya dengan usaha kecil yaitu 1
2 memiliki keunggulan pada bidang produksi/pengolahan, teknologi, jaringan distribusi dan sumber daya manusi yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan usaha kecil sehingga menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Seluruh BUMN melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dicanangkan Menteri BUMN tanpa kecuali PT. Perkebunan Nusantara III. Maka PT. Perkebunan Nusantara III membentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program Kemitraan dalam PT. Perkebunan Nusantara III meliputi Penyaluran pinjaman bergulir untuk modal kerja investasi para usaha kecil dan Koperasi (Mitra Binaan) yang tersebar di 14 Wilayah Kabupaten/Kota dalam Propinsi Sumatera Utara, pinjaman khusus bagi usaha mikro dan menengah yang telah menjadi binaan yang bersifat pinjaman tambahan dalam rangka memenuhi pesanan dari rekan usaha mikro dan menengah mitra binaan dan penyaluran dana hibah untuk membiayai Pendidikan, Pelatihan, Promosi, Pengkajian dan Penelitian bagi para Mitra Binaan. Sedangkan dalam Program Bina Lingkungan (PBL), kegiatan PT. Perkebunan Nusantara III khusus untuk pemberdayaan masyarakat lingkungan disekitar kebun/unit PTPN III yang seperti, bantuan pendidikan dan atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum dan bantuan sarana ibadah. PT. Perkebunan Nusantara III pada tahun 2007 Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan telah menyalurkan dana program kemitraan sebesar Rp 6,3 milyar lebih yang disalurkan kepada 250 orang masyarakat mitra binaan yang
3 berada di sekitar wilayah usaha perusahaan. Sampai dengan tahun 2007 ini, PTPN III telah memberikan bantuan dana kepada 2.257 pelaku Usaha Kecil Menengah dan Koperasi. Dengan demikian total dana yang telah disalurkan mencapai Rp 41 milyar lebih. PT. Perkebunan Nusantara III kembali menegaskan komitmennya dalam wujud pemberian bantuan modal kredit usaha bagi para pengusaha kecil dan menengah melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Di hadapan notaris dan Asuransi Bumi Putera 1912, telah dilakukan penandatanganan surat perjanjian kredit antara manajemen dan 166 calon mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara III pada tanggal 26 Agustus 2008. Dana yang disalurkan untuk program kemitraan pada tahun 2008 ini ada 166 orang calon mitra binaan, bantuan modal kredit ini berjumlah Rp 5.030.000.000,-. Dengan demikian total dana program kemitraan yang telah disalurkan PTPN III kepada UKM hingga saat ini telah berjumlah Rp 51,6 milyar. Dalam kesempatan itu para mitra binaan juga diingatkan agar memenuhi kewajibannya mengembalikan pinjaman/kredit tepat waktu yang ditentukan dalam surat perjanjian. Dana pengembalian itu nantinya akan digulirkan kembali kepada para calon mitra binaan yang lain. Penyaluran kredit lunak bergulir dengan tingkat suku bunga 6% per tahun dari limit pinjaman (sesuai Peraturan Meneg BUMN No. : Per.05/MBU/07 tanggal 27 April 2007). Kinerja program kemitraan di PT. Perkenunan Nusantara III pada tahun 2007 dapat di lihat dalam realisasi penyaluran pinjaman. Bahwa pinjaman yang disalurkan senilai 10.875.000.000, anggaran (setelah RUPS) sebesar
4 9.569.250.000, maka persentase terhadap anggaran adalah 113,64 % dengan jumlah mitra binaan 358 mitra binaan. Pengukuran Tingkat Kinerja Kemitraan didasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, adalah dalam tingkat efektifitas penyaluran dana. Dalam melaksanakan suatu kegiatan, tentu diperlukannya manajemen. Hal tersebut dilakukan agar terjadinya keseimbangan dan keselarasan antara perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik. Demikian juga PT. Perkebunan Nusantara III dalam melaksanakan kegiatannya. Maka manajemen diartikan pemanfaatan manusia dan sumbersumber lain untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara III pada program Mitra Binaan dalam memberikan kredit harus memiliki rasa kepercayaan yang tinggi terhadap debitur. Maka kredit dapat diartikan juga bahwa suatu kepercayaan yang diberikan kreditur kepada debitur, dengan masa yang disepakati dan pada saat itu terdapat suatu masa yang sifatnya abstrak yang menimbulkan suatu tingkat resiko kapan kredit yang disalurkan atau diberikan akan dikembalikan. Jika hal tersebut dilakukan maka debitur tepat waktu mengembalikan dana pinjaman, sehingga kreditur dan debitur dengan cara memberi dan menerima dana tersebut. Oleh sebab itu, dalam hal perkreditan memerlukan suatu penanganan dan pengelolaan yang terpadu dan baik dalam sistem yang disebut manajemen kredit. Manajemen kredit adalah pengelolaan kredit dengan sebaik-baiknya mulai dari hal
5 perencanaan dalam hal perkreditan, penentuan suku bunga, prosedur pemberian kredit, pengembalian kredit hingga pada pengawasan kredit. Jika manajemen kredit dapat terealisasi dengan baik, maka akan mengurangi kredit macet. Sehingga laba yang diperoleh oleh perusahaan akan lebih besar. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Manajemen Kredit Mitra Binaan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. B. Rumusan Masalah Dalam melaksanakan riset, perlu ditetapkannya apa yang menjadi masalah pokok yang dijadikan penelitian. Hal itu dilakukan, untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas. Maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Penerapan Manajemen Kredit Mitra Binaan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan? 2. Berapa besar dana yang dianggarkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III untuk kredit Mitra Binaan dapat terealisasi? C. Tujuan Penelitian Dalam sebuah penelitian, tentu memiliki tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan manjemen kredit yang dilakukan oleh Mitra Binaan PT. Perkebunan Nusantar III Medan.
6 2. Untuk mengetahui manajemen kredit yang diterapkan oleh Mitra Binaan PT. Perkebunan Nusantara III Medan telah optimal atau belum optimal. 3. Mendapatkan gambaran secara keseluruhan sejarah perusahaan, kegiatan perusahaan, serta prosedur pemberian dan penyalurannya terhada;p calon Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara III. 4. Guna Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi diploma III Fakultas Ekonomi USU. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, Untuk memperdalam pengetahuaan dan mengimplementasikan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan, khususnya mengenai bidang perkreditan serta mengetahui manajemen perkreditan yang ada pada PT. Perkebunan Nusantara III. 2. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah dalam memajukan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi akademisi, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mencari metode yang lebih baik dalam bidang manajemen kredit. 4. Bagi masyarakat, memberikan informasi dan wawasan kepada siapa saja yang membaca penelitian ini mengenai manajemen kredit dan prosedur pengajuan kredit, jika ingin menjadi debitur.