BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara. 5. Bantuan kepada masyarakat terdiri dari bantuan korban bencana alam,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan permodalan yang lemah. Hal ini disebabkan oleh aktivitas ekonomi yang

PENDAHULUAN. dan kesejahteraan rakyat. Selain itu akivitas dan keberhasilan pembangunan juga

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setelah disahkannya Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007

KEBIJAKAN KEMENTERIAN BUMN TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

Daftar Isi. Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan

BAB III PENGAWASAN INTERNAL KREDIT MITRA BINAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 24 TAHUN : 2007 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 29 TAHUN 2007 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DISTRIK DELI SERDANG II

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini wacana tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan perkembangan dunia usaha dimanapun sangat. dipengaruhi oleh ada atau tidaknya iklim yang memungkinkan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada para shareholder,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Tujuan dari pembangunan adalah untuk memperbaiki dan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil merupakan basis usaha rakyat. Dari perspektif dunia, diakui bahwa usaha kecil

I. PENDAHULUAN. Banyak cara dilakukan pemerintah sebagai otoritas kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

BAB VI PENUTUP. Bab VI ini akan menjabarkan tentang kesimpulan dan saran penelitian tentang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016:

Oleh : Bela Rosida Rakhim. Dosen Pembimbing : Dr. Sumiati, SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. usaha akan mendukung pemulihan ekonomi indonesia, menciptakan lapangan

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul dari perkembangan dan peradaban masyarakat. Semakin tinggi

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

BAB I. PENDAHULUAN. bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian Kredit. Danamon Indonesia Unit Pasar Delitua dengan Toko Emas M.

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

DAMPAK PROGRAM POLA KEMITRAAN PTPN III TERHADAP SOSIAL EKONOMI USAHA KECIL MENENGAH MASYARAKAT SEKITAR SKRIPSI OLEH : ESTER SILABAN PKP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan

2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup...

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah dan tugas tugas yang menuntut perhatian di mana hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Septiana dkk (2012:71-84) Booth-Haris Trust Monitor (2001)

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III(PERSERO) DALAM PEMBERDAYAAN UMKM KABUPATEN ASAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk

LAMPIRAN. 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada

BAB I PENDAHULUAN. bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara termasuk Indonesia sangat bergantung

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh BUMN untuk melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Landasan mengenai hal tersebut di atas terdapat dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan sebagai wujud kepedulian terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat serta kondisi lingkungan sosial masyarakat sekitar, BUMN melaksanakan PKBL sebagai bagian dari corporate action. Tujuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Wujud dari pelaksanaan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tersebut adalah dilaksanakannya PKBL oleh seluruh BUMN. Dari perspektif bisnis, PKBL merupakan wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Pertimbangan yang mendasari pelaksanaan program tersebut adalah adanya posisi strategis BUMN dalam hubungannya dengan usaha kecil yaitu 1

2 memiliki keunggulan pada bidang produksi/pengolahan, teknologi, jaringan distribusi dan sumber daya manusi yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan usaha kecil sehingga menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Seluruh BUMN melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dicanangkan Menteri BUMN tanpa kecuali PT. Perkebunan Nusantara III. Maka PT. Perkebunan Nusantara III membentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program Kemitraan dalam PT. Perkebunan Nusantara III meliputi Penyaluran pinjaman bergulir untuk modal kerja investasi para usaha kecil dan Koperasi (Mitra Binaan) yang tersebar di 14 Wilayah Kabupaten/Kota dalam Propinsi Sumatera Utara, pinjaman khusus bagi usaha mikro dan menengah yang telah menjadi binaan yang bersifat pinjaman tambahan dalam rangka memenuhi pesanan dari rekan usaha mikro dan menengah mitra binaan dan penyaluran dana hibah untuk membiayai Pendidikan, Pelatihan, Promosi, Pengkajian dan Penelitian bagi para Mitra Binaan. Sedangkan dalam Program Bina Lingkungan (PBL), kegiatan PT. Perkebunan Nusantara III khusus untuk pemberdayaan masyarakat lingkungan disekitar kebun/unit PTPN III yang seperti, bantuan pendidikan dan atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum dan bantuan sarana ibadah. PT. Perkebunan Nusantara III pada tahun 2007 Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan telah menyalurkan dana program kemitraan sebesar Rp 6,3 milyar lebih yang disalurkan kepada 250 orang masyarakat mitra binaan yang

3 berada di sekitar wilayah usaha perusahaan. Sampai dengan tahun 2007 ini, PTPN III telah memberikan bantuan dana kepada 2.257 pelaku Usaha Kecil Menengah dan Koperasi. Dengan demikian total dana yang telah disalurkan mencapai Rp 41 milyar lebih. PT. Perkebunan Nusantara III kembali menegaskan komitmennya dalam wujud pemberian bantuan modal kredit usaha bagi para pengusaha kecil dan menengah melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Di hadapan notaris dan Asuransi Bumi Putera 1912, telah dilakukan penandatanganan surat perjanjian kredit antara manajemen dan 166 calon mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara III pada tanggal 26 Agustus 2008. Dana yang disalurkan untuk program kemitraan pada tahun 2008 ini ada 166 orang calon mitra binaan, bantuan modal kredit ini berjumlah Rp 5.030.000.000,-. Dengan demikian total dana program kemitraan yang telah disalurkan PTPN III kepada UKM hingga saat ini telah berjumlah Rp 51,6 milyar. Dalam kesempatan itu para mitra binaan juga diingatkan agar memenuhi kewajibannya mengembalikan pinjaman/kredit tepat waktu yang ditentukan dalam surat perjanjian. Dana pengembalian itu nantinya akan digulirkan kembali kepada para calon mitra binaan yang lain. Penyaluran kredit lunak bergulir dengan tingkat suku bunga 6% per tahun dari limit pinjaman (sesuai Peraturan Meneg BUMN No. : Per.05/MBU/07 tanggal 27 April 2007). Kinerja program kemitraan di PT. Perkenunan Nusantara III pada tahun 2007 dapat di lihat dalam realisasi penyaluran pinjaman. Bahwa pinjaman yang disalurkan senilai 10.875.000.000, anggaran (setelah RUPS) sebesar

4 9.569.250.000, maka persentase terhadap anggaran adalah 113,64 % dengan jumlah mitra binaan 358 mitra binaan. Pengukuran Tingkat Kinerja Kemitraan didasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, adalah dalam tingkat efektifitas penyaluran dana. Dalam melaksanakan suatu kegiatan, tentu diperlukannya manajemen. Hal tersebut dilakukan agar terjadinya keseimbangan dan keselarasan antara perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik. Demikian juga PT. Perkebunan Nusantara III dalam melaksanakan kegiatannya. Maka manajemen diartikan pemanfaatan manusia dan sumbersumber lain untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara III pada program Mitra Binaan dalam memberikan kredit harus memiliki rasa kepercayaan yang tinggi terhadap debitur. Maka kredit dapat diartikan juga bahwa suatu kepercayaan yang diberikan kreditur kepada debitur, dengan masa yang disepakati dan pada saat itu terdapat suatu masa yang sifatnya abstrak yang menimbulkan suatu tingkat resiko kapan kredit yang disalurkan atau diberikan akan dikembalikan. Jika hal tersebut dilakukan maka debitur tepat waktu mengembalikan dana pinjaman, sehingga kreditur dan debitur dengan cara memberi dan menerima dana tersebut. Oleh sebab itu, dalam hal perkreditan memerlukan suatu penanganan dan pengelolaan yang terpadu dan baik dalam sistem yang disebut manajemen kredit. Manajemen kredit adalah pengelolaan kredit dengan sebaik-baiknya mulai dari hal

5 perencanaan dalam hal perkreditan, penentuan suku bunga, prosedur pemberian kredit, pengembalian kredit hingga pada pengawasan kredit. Jika manajemen kredit dapat terealisasi dengan baik, maka akan mengurangi kredit macet. Sehingga laba yang diperoleh oleh perusahaan akan lebih besar. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Manajemen Kredit Mitra Binaan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. B. Rumusan Masalah Dalam melaksanakan riset, perlu ditetapkannya apa yang menjadi masalah pokok yang dijadikan penelitian. Hal itu dilakukan, untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas. Maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Penerapan Manajemen Kredit Mitra Binaan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan? 2. Berapa besar dana yang dianggarkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III untuk kredit Mitra Binaan dapat terealisasi? C. Tujuan Penelitian Dalam sebuah penelitian, tentu memiliki tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan manjemen kredit yang dilakukan oleh Mitra Binaan PT. Perkebunan Nusantar III Medan.

6 2. Untuk mengetahui manajemen kredit yang diterapkan oleh Mitra Binaan PT. Perkebunan Nusantara III Medan telah optimal atau belum optimal. 3. Mendapatkan gambaran secara keseluruhan sejarah perusahaan, kegiatan perusahaan, serta prosedur pemberian dan penyalurannya terhada;p calon Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara III. 4. Guna Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi diploma III Fakultas Ekonomi USU. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, Untuk memperdalam pengetahuaan dan mengimplementasikan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan, khususnya mengenai bidang perkreditan serta mengetahui manajemen perkreditan yang ada pada PT. Perkebunan Nusantara III. 2. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah dalam memajukan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi akademisi, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mencari metode yang lebih baik dalam bidang manajemen kredit. 4. Bagi masyarakat, memberikan informasi dan wawasan kepada siapa saja yang membaca penelitian ini mengenai manajemen kredit dan prosedur pengajuan kredit, jika ingin menjadi debitur.