BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data laporan keuangan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016. Data diambil dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Februari 2016. B. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu menjelaskan karakteristik suatu fenomena yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah bisnis (Nur Indriantoro, 2002:88) Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebabsebab dari suatu gejala tertentu. Berdasarkan data yang diperoleh, penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang memberikan informasi mengenai suatu keadaan melalui pernyataan atau kata-kata, tidak berbentuk nominal. 57
58 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempublikasikan laporan keuangan (audited) untuk tahun buku 2013-2014. Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) meliputi sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi. Populasi berjumlah 45 perusahaan, diperoleh dari download softcopy laporan keuangan emiten di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id. 2. Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non probability purposive judgement sampling, dimana sampel ditentukan berdasarkan criteria tertentu yang ditentukan penulis dan memiliki keterbatasan dalam hal generalisasi. Beberapa criteria dalam penentuan sampel tersebut antara lain: a. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan (audited) per 31 Desember 2013 dan per 31 Desember 2014. b. Perusahaan tersebut mengumumkan laba per 31 Desember 2013 dan per 31 Desember 2014. c. Perusahaan tersebut mengalami peningkatan penjualan dari tahun 2013 hingga tahun 2014. Menurut Beneish (1999), kemungkinan terjadinya manipulasi dapat ditandai dengan adanya peningkatan penjualan.
59 d. Perusahaan tersebut mengalami peningkatan laba dari tahun 2013 hingga tahun 2014. Beneish (1999) mengindikasikan bahwa adanya peningkatan laba juga menandakan adanya kemungkinan terjadi manipulasi. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu deteksi kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan Beneish Ratio Index. Menurut Beneish (1999) terdapat 5 (lima) variabel yang signifikan untuk memprediksi adanya manipulasi dalam laporan keuangan, variabel-variabel tersebut adalah: 1. Days Sales in Receivables Index (DSRI) DSRI merupakan rasio jumlah hari penjualan dalam piutang pada tahun pertama terjadinya manipulasi (tahun t) terhadap pengukuran tahun sebelumnya (tahun t-1). 2. Gross Margin Index (GMI) GMI merupakan rasio gross margin dalam tahun sebelumnya (tahun t-1) terhadap gross margin tahun pertama terjadinya manipulasi (tahun t). 3. Asset Quality Index (AQI) AQI merupakan rasio noncurrent assets (tidak termasuk property, plant, dan equipment) terhadap total assets, yang mengukur proporsi total assets terhadap keuntungan di masa mendatang yang kurang memiliki kepastian.
60 4. Sales Growth Index (SGI) SGI merupakan rasio penjualan pada tahun pertama terjadinya manipulasi (tahun t) terhadap penjualan tahun sebelumnya (tahun t-1). 5. Total Accruals to Total Assets (TATA) TATA merupakan rasio total accruals terhadap total assets. Dimana total accruals diperhitungkan sebagai perubahan akun modal kerja selain kas dan piutang pajak dikurangi depresiasi. E. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung menilai media perantara dan umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun yang dipublikasikan dan yang sudah tidak dipublikasikan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016. Data diperoleh dari download softcopy laporan keuangan emiten di website Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id.
61 F. Metode Analisis Data Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah semua data yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh secara lengkap. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Ratio Index terhadap data laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel. Perhitungan ratio index dimaksudkan untuk menentukan kategori suatu perusahaan tergolong manipulators atau non manipulators. Perusahaan dikategorikan tergolong manipulators atau non manipulators apabila memperoleh nilai ratio index sesuai dengan indeks parameter menurut Beneish Model. Langkah-langkah yang digunakan untuk perhitungan ratio index untuk mementukan kategori perusahaan tergolong manipulator atau non manipulator adalah sebagai berikut: a. Menghitung ratio indesx perusahaan / indeks hitung 1. Days Sales in Receivables Index (DSRI) DSRI merupakan rasio jumlah hari penjualan dalam piutang pada tahun pertama terjadinya manipulasi (tahun t) terhadap pengukuran tahun sebelumnya (tahun t-1). DSRI = (Accounts Receivable / Sales) (Accounts Receivable t-1 / Salest-1) Accounts Receivable = Piutang Dagang Sales = Penjualan t = periode t t-1 = periode t-1
62 2. Gross Margin Index (GMI) GMI merupakan rasio gross margin dalam tahun sebelumnya (tahun t-1) terhadap gross margin tahun pertama terjadinya manipulasi (tahun t). GMI = Salest-1 Cost of Salest-1 Salest-1 Salest Cost of Salest Salest Sales = Penjualan Cost of Good Sold = Harga Pokok Penjualan t = periode t t-1 = periode t-1 3. Asset Quality Index (AQI) AQI merupakan rasio noncurrent assets (tidak termasuk property, plant, dan equipment) terhadap total assets, yang mengukur proporsi total assets terhadap keuntungan di masa mendatang yang kurang memiliki kepastian. AQI = (1-Current Assetst + Net Fixed Assetst / Total Assetst) (1-Current Assetst-1 + Net Fixed Assetst-1 / Total Assetst-1) Current Assets = Aktiva Lancar Net Fixed Assets = Aktiv Tetap Total Assets = Total Aktiva t=periode t t-1 = periode t-1
63 4. Sales Growth Index (SGI) SGI merupakan rasio penjualan pada tahun pertama terjadinya manipulasi (tahun t) terhadap penjualan tahun sebelumnya (tahun t-1). SGI = Salest Salest-1 Sales = Penjualan t = periode t t-1 = periode t-1 5. Total Accruals to Total Assets (TATA) TATA merupakan rasio total accruals terhadap total assets. Dimana total accruals diperhitungkan sebagai perubahan akun modal kerja selain kas dan piutang pajak dikurangi depresiasi. TATA= Working Capital - Cash- Current Taxes Payable Depretiation and Amortitation Total Assets Working Capital = Current Assets Current Liabilities Working Capital = Perubahan Modal Kerja Cash = Perubahan Kas Current Taxes Payable = Perubahan Piutang Pajak Depreciation and Amortization = Depresiasi dan Amortisasi Total Assets = Aktiva Lancar Current Liabilities = Hutang Lancar
64 Pengukuran Variabel Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Y Control Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Pendeteksian Kecurangan Days Sales in Receivables Index (DSRI) Gross Margin Index (GMI) Asset Quality Index (AQI) Sales Growth Index (SGI) Total Accruals to Total Assets (TATA) Beneish Ratio Index Non probality purposive judgment sampling Piutang Dagang t pada Penjualan t dibagi Laporan Keuangan Piutang Dagang t-1 pada Penjualan t-1 Penjualan t-1 pada Harga Pokok Penjualan Laporan Keuangan t-1 dibagi Penjualan t pada Harga Pokok Penjualan t 1-Aktiva Lancar t dan Aktiva Tetap t pada Total Aset t dibagi Laporan Keuangan 1-Aktiva Lancar t-1 dan Aktiva Tetap t-1 pada Total Aset t-1 Penjualan t dibagi Laporan Keuangan Penjualan t-1 Delta Perubahan Modal Kerja dikurangi Delta Perubahan Kas dikurangi Delta Laporan Keuangan Perubahan Pajak dikurangi Delta Amortiasi dan Depresiasi dibagi Total Aset
65 b. Menentukan perusahaan tergolong manipulators atau non manipulators menurut criteria penggolongan (Putri Fabelli, 2011). 1) Perusahaan yang memiliki 3 (tiga) indeks hitung yang sesuai dengan indeks parameter yang menyatakan Manipulators, tergolong kedalam perusahaan Manipulators. Perusahaan yang tergolong manipulators memiliki indikasi kecurangan (fraud) terhadap penyajian laporan keuangannya. Misalkan dalam laporan keuangan, nilai asset dimanipulasi lebih besar dari data yang sebenarnya, hal ini agar terlihat nilai asset bertambah. 2) Perusahaan yang memiliki 3 (tiga) indeks hitung yang sesuai dengan indeks parameter yang menyatakan Non Manipulators, tergolong kedalam perusahaan Non Manipulators. Perusahaan yang tergolong dalam Non Manipulators adalah perusahaan yang diindikasikan tidak melakukan kecurangan (fraud) terhadap penyajian laporan keuangannya. 3) Perusahaan yang memiliki 3 (tiga) indeks hitung yang sesuai dengan indeks parameter yang menyatakan grey, dan indeks hitung yang tidak memenuhi 2 (dua) criteria penggolongan Manipulators dan Non Manipulators digolongkan perusahaan grey (Grey Company). Perusahaan yang dikategorikan grey adalah perusahaan yang tidak tergolong manipulator maupun non manipulator. c. Menghitung jumlah persentase dari perusahaan yang tergolong manipulators atau non manipulators.