BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS. Kondisi awal ini menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan perbaikan pembelajaran siswa dalam siklus selanjutnya. Rekapitulasi hasil ulangan tengah semester tersaji dalam tabel dan grafik berikut. Tabel 4.1 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas 2 pada kondisi Pra Siklus No Skor Jumlah Jumlah Skor Persentase (%) 1 40 3 120 12 % 2 50 5 250 20 % 3 60 7 420 28 % 4 70 5 350 20 % 5 80 3 240 12 % 6 90 2 180 8 % Jumlah 25 1560 100 % Rata-rata 62,4 KKM 70 Berdasarkan prestasi belajar ulangan tengah semester dari 25 siswa yang mendapat nilai 40 ada 3 siswa, 50 ada 5 siswa,60 ada 7 siswa,70 ada 5 siswa,80 ada 3 siswa,90 ada 2 siswa. dengan nilai terendah 40, nilai tertinggi 90 dan rata-rata 62,4 masih jauh dari harapan. oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. 23

24 Diagram 4.1 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Pra Siklus Berdasarkan Diagram 4.1 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Pra Siklus hasil ulangan tengah semester dari 25 siswa yang mendapat skor 40 ada 3 siswa, 50 ada 5 siswa,60 ada 7 siswa,70 ada 5 siswa,80 ada 3 siswa,90 ada 2 siswa. Tabel 4.2 Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Kelas IV Kondisi Pra Siklus No Rentang Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 < 70 (tidak tuntas) 15 60% 2 70 (tuntas) 10 40% Jumlah 25 100% Berdasarkan Tabel 4.2 Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Kelas IV Kondisi Pra Siklus prestasi belajar ulangan tengah semester dari 25 siswa yang mendapat nilai di atas KKM 70,ada 10 siswa (40%), sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ada 15 siswa (60%), ini berarti tingkat ketuntasan belajar baru dicapai oleh 10 siswa (40%) padahal yang diharapkan siswa tuntas belajar 100%.

25 Diagram 4.2. Tingkat Ketuntasan Belajar Pra Siklus Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar siswa masih kurang, karena dari 25 siswa yang tuntas baru tercapai 10 siswa (40%) sedangkan yang belum tuntas 15 siswa (60%), dengan nilai terendah 40, nilai tertinggi 90 dan rata-rata 62,4 masih jauh dari harapan. oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. 4.1.2. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Pada siklus I diadakan pembelajaran dengan teman sejawat (observer) melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung, melalui RPP tentang kenampakan alam dan keragaman sosial budaya dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan 70. 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang dirancang pada semester I tahun pelajaran 2012/2013, dengan langkah-langkah: 1. Guru membagi materi pelajaran menjadi 5 topik yaitu: a. Pengertian kenampakan alam daratan b. Klasifikasi kenampakan alam perairan c. Generalisasi kenampakan alam pantai dan aktifitas masyarakat

26 d. Generalisasi hubungan antara kenampakan alam dan keragaman sosial e. Generalisasi hubungan antara kenampakan alam dan keragaman budaya 2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok asal dan 5 kelompok ahli kelompok A, B, C, D, dan E. 3. Siswa menerima 5 topik IPS yang dibagi guru kepada masing-masing kelompok 4. Setiap anggota kelompok menyimak dan membagi topik masing-masing dan menetapkan setiap anggota menjadi anggota ahli ke topik kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. 5. Masing-masing menuju ke kelompok ahli sesuai dengan topiknya. a. Kelompok ahli, A1, B1, C1, D1, dan E1 dengan topik kenampakan alam daratan b. Kelompok ahli A2, B2, C2, D2, dan E2 klasifikasi kenampakan alam perairan c. Kelompok ahli A3, B3, C3, D3, dan E3 topik generalisasi kenampakan alam pantai dan aktivitas masyarakat d. Kelompok ahli A4, B4, C4, D4, dan E4 topik generalisasi hubungan antara kenampakan alam dan keragaman sosial e. Kelompok ahli A5, B5, C5, D5, dan E5 topik generalisasi hubungan antara kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. 6. Setiap kelompok ahli mempelajari topiknya masing-masing 7. Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan topik yang dipelajari di kelompok asal 8. Setiap kelompok asal mempresentasikan topik yang dipelajarinya dalam pembahasan di kelas. 9. Secara klasikal siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang topik kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. 10. Secara individu siswa mengerjakan post test 11. Guru mengadakan refleksi proses pembelajaran

27 No Pada proses pembelajaran ada teman sejawat (observasi) untuk mengamati guru dan siswa dalam proses pembelajaran sedang berlangsung. Pengamatan tersebut menggunakan lembar observasi yang dibuat peneliti, hasil observasi tersebut yang akan digunakan untuk refleksi. Pada siklus I pembelajarannya sudah sesuai dengan rencana guru sudah melaksanakan tugasnya dan melakukan bimbingan pada siswa dalam mengerjakan LKS dan membuat kesimpulan hasil kerja kelompok. Respon siswa terhadap pembelajaran aktif dalam mengikuti pelajaran, dan berani tampil tanpa harus dipaksa guru. Hanya saja guru dalam pengelolan masih ada kekurangan karena masih ada siswa yang kurang perhatian pada pelajaran, kadang-kadang main sendiri. Paparan tingkat kelancaran pembelajaran pada siklus I sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil pengamatan aktifitas siswa kelas IV siklus I Aspek keterlibatan siswa Aspek Keaktifan Semangat Keberanian Jml (%) Jml (%) Jml (%) Ratarata (%) 1 Sangat Aktif 11 44 10 40 10 40 41% 2 Aktif 5 20 5 20 6 24 21% 3 Kurang Aktif 5 20 5 20 5 20 20% 4 Tidak Aktif 4 16 5 20 4 16 18% Jumlah 25 100 20 100 25 100 100% Berdasarkan tabel 4.3 hasil pengamatan aktifitas siswa kelas IV siklus I diketahui bahwa 41% rata-rata memiliki aktifitas,semangat dan keberanian melaksanakan tugas dalam pembelajaran,sebanyak 21% siswa rata-rata aktif,yang kurang aktif 20%,dan sisanya 18% siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Hasil ini menunjukkkan adanya peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran.

28 Tabel 4.4 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus I No Skor Jumlah Jumlah Skor Persentase (%) 1 50 3 150 12% 2 60 6 360 24% 3 70 7 490 28 % 4 80 5 400 20 % 5 90 3 270 12% 6 100 1 100 4 % Jumlah 25 1770 100 % Rata-rata 70,8 Skor Tertinggi 100 Skor Terendah 50 KKM 70 Berdasarkan prestasi belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus I dari 25 siswa yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, 60 ada 6 siswa,70 ada 7 siswa,80 ada 5 siswa,90 ada 3 siswa,100 ada 1 siswa. dengan skor terendah 50, skor tertinggi 100 dan rata-rata 70,8 masih belum mencapai harapan. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. Diagram 4.3 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus I 24 22 20 18 Siklus I 16 Siklus I 14 12 10 7 8 6 5 6 3 3 4 Berdasarkan Diagram 4.3 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas 1II pada kondisi Siklus I dari 25 siswa yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, 60 ada 6 siswa,70 ada 7 siswa,80 ada 5 siswa,90 ada 3 siswa,100 ada 1 siswa. dengan

29 skor terendah 50, skor tertinggi 100 dan rata-rata 70,8 masih belum mencapai harapan. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. Tabel 4.5 Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Kelas IV Kondisi Siklus I No Rentang Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 < 70 (tidak tuntas) 9 36% 2 70 (tuntas) 16 64% Jumlah 25 100% Berdasarkan Tabel 4.4 Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Kelas IV Kondisi Siklus I dari 25 siswa yang mendapat skor kurang dari 70 ada 9 siswa (36%), sedangkan yang mendapat skor 70 ke atas ada 16 siswa (64%). Diagram 4.4 Tingkat Ketuntasan Belajar Siklus I Berdasarkan diagram 4.4 distribusi tingkat ketuntasan belajar IPS Kelas IV Kondisi Siklus I dari 25 siswa yang mendapat skor kurang dari 70 ada 9 siswa (36%), sedangkan yang mendapat skor 70 ke atas ada 16 siswa (64%). 3. Refleksi Data siklus I dari 25 siswa yang sudah tuntas 16 siswa (64%), sedangkan yang belum tuntas 9 siswa (36%). Bila dibandingkan dengan sebelum diadakan penelitian tindakan kelas sudah ada ada peningkatan Prestasi Belajar siswa, pada kondisi pra siklus 10 siswa (40%) yang tuntas

30 belajar meningkat menjadi 16 siswa (64%) pada siklus I, berarti ada peningkatan (24%). Dengan adanyan kenaikan jumlah siswa yang sudah tuntas memenuhi ketuntasan yang telah ditetapkan 70 berarti ada peningkatan belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa kelas IV SDN 2 Pladen Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Tabel penelitian ini lebih mudah dipahami kalau dibandingkan dengan menggunakan tabel penelitian yang lain. Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I ketika proses pembelajaran berlangsung hamper sebagian besar siswa cukup respon mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan melaksanakan tugas yang diberikan walaupun ada siswa yang masih main sendiri. Dalam pembelajaran penyampaian guru sudah sesuai rencana pembelajaran 5 siswa yang belum tuntas karena kurang perhatian dikarenakan siswa belum paham materi IPS dan perlu bimbingan yang khusus di luar jam pelajaran. Untuk memperbaiki pembelajaran IPS dengan materi kenampakan alam pada siklus II yang dilaksanakan semester I tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil observasi terhadap implementasi RPP IPS tentang kenampakan alam semester I kelas IV tahun 2012/2013 maka dapat dilaporkan sebagai berikut. 1. Siswa belum maksimal dalam mengikuti pelajaran IPS 2. Siswa masih ada yang kesulitan karena belum paham materi IPS sehingga bermain sendiri, dan hasilnya kurang optimal. 3. Kurangnya perhatian guru ke seluruh kelas pada pembelajaran IPS 4. Alat peraga kurang optimal, karena hanya berupa teks kenampakan alam keanekaragam sosial budaya.

31 4.1.3. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan Tindakan Pada siklus II pembelajaran IPS tentang kenampakan alam sosial dan budaya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dilaksanakan semester I tahun pelajaran 2012/2013, dengan indikator kinerja siklus II. Pengalaman pada siklus I sebelum memberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa diarahkan supaya lebih berani dan bisa bekerja sama dengan kelompok lain. b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru menggunakan alat media pembelajaran berupa teks kenampakan alam daratan, perairan, pantai, dan teks keragaman sosial dan budaya. Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Guru membagi materi pelajaran menjadi 5 topik yaitu: a. Pengertian kenampakan alam daratan b. Klasifikasi kenampakan alam perairan c. Generalisasi kenampakan alam pantai dan aktifitas masyarakat d. Generalisasi hubungan antara kenampakan alam dan keragaman sosial e. Generalisasi hubungan antara kenampakan alam dan keragaman budaya 2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok asal dan 5 kelompok ahli kelompok A, B, C, D, dan E. 3. Siswa menerima 5 topik IPS yang dibagi guru kepada masing-masing kelompok 4. Setiap anggota kelompok menyimak dan membagi topik masing-masing dan menetapkan setiap anggota menjadi anggota ahli ke topik kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. 5. Masing-masing menuju ke kelompok ahli sesuai dengan topiknya.

32 a. Kelompok ahli, A1, B1, C1, D1, dan E1 dengan topik kenampakan alam daratan b. Kelompok ahli A2, B2, C2, D2, dan E2 klasifikasi kenampakan alam perairan c. Kelompok ahli A3, B3, C3, D3, dan E3 topik generalisasi kenampakan alam pantai dan aktivitas masyarakat d. Kelompok ahli A4, B4, C4, D4, dan E4 topik generalisasi hubungan antara kenampakan alam dan keragaman sosial e. Kelompok ahli A5, B5, C5, D5, dan E5 topik generalisasi hubungan antara kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. 6. Setiap kelompok ahli mempelajari topiknya masing-masing 7. Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan topik yang dipelajari di kelompok asal 8. Setiap kelompok asal mempresentasikan topik yang dipelajarinya dalam pembahasan di kelas. 9. Secara klasikal siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang topik kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. 10. Secara individu siswa mengerjakan post test 11. Tindak lanjut, siswa yang memperoleh nilai kurang dari ketuntasan KKM yang ditentukan 70 diberi perbaikan, sedangkan siswa yang memperoleh nilai ketuntasan KKM 70 diberi pengayaan Pada siklus II pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pembelajaran dan guru sudah melaksanakan tugasnya, membimbing siswa dalam mengerjakan LKS, diskusi kelompok, membuat kesimpulan hasil kerja kelompok. Respon siswa terhadap pembelajaran mengikuti pelajaran IPS berani, jujur, disiplin, perhatian dan rasa hormat aktif mengikuti pelajaran IPS tentang materi kenampakan alam dan keragaman sosial budaya pada semester I kelas IV SDN 2 Pladen tahun pelajaran 2012/2013.

33 No Aspek keterlibatan siswa Tabel 4.6 Hasil pengamatan aktifitas siswa kelas IV siklus II Aspek Keaktifan Semangat Keberanian Jml (%) Jml (%) Jml (%) Ratarata (%) 1 Sangat Aktif 15 60 20 80 19 76 70% 2 Aktif 10 40 5 20 6 34 30% 3 Kurang Aktif 0 0 0 0 0 0 0% 4 Tidak Aktif 0 0 0 0 0 0 0% Jumlah 25 100 20 100 25 100 100% Berdasarkan tabel 4.6 hasil pengamatan aktifitas siswa kelas IV siklus II diketahui bahwa 70% rata-rata memiliki aktifitas,semangat dan keberanian melaksanakan tugas dalam pembelajaran,dan sisanya 30% siswa aktif,yang kurang aktif 0%,dan sisanya 0% siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Hasil ini menunjukkkan adanya peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Tabel 4.7 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus II No Skor Jumlah Jumlah Skor Persentase (%) 1 60 1 60 4% 2 70 9 630 36% 3 80 5 400 20% 4 90 6 540 24% 5 100 4 400 16% Jumlah 25 2030 100% Rata-rata 81,2 Skor Tertinggi 100 Skor Terendah 60 KKM 70 Berdasarkan Tabel 4.5 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus II prestasi belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus II dari 25 siswa yang mendapat nilai 60 ada 1 siswa, 70 ada 9 siswa,80 ada 5 siswa,90 ada 6 siswa, 100 ada 4 siswa. dengan skor

34 terendah 60, skor tertinggi 100 dan rata-rata 81,2 telah mencapai harapan. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran lagi. Diagram 4.5 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus II 10 8 Siklus II 6 4 2 0 1 9 5 6 Berdasarkan Tabel 4.5 Distribusi Skor Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus II prestasi belajar IPS Siswa Kelas IV pada kondisi Siklus II dari 25 siswa yang mendapat nilai 60 ada 1 siswa, 70 ada 9 siswa,80 ada 5 siswa,90 ada 6 siswa, 100 ada 4 siswa. dengan skor terendah 60, skor tertinggi 100 dan rata-rata 81,2 telah mencapai harapan. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran lagi. Tabel 4.8. Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Kelas IV Kondisi Siklus II 1 Rentang Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 < 70 (tidak tuntas) 1 4% 2 70 (tuntas) 24 96% Jumlah 25 100% Berdasarkan Tabel 4.8 Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Kelas IV Kondisi Siklus II dari 25 siswa yang mendapat skor kurang dari 70 ada 1 siswa (4%), sedangkan yang mendapat skor 70 ke atas ada 24 siswa (96%).

35 Diagram 4.6 Tingkat Ketuntasan Belajar Siklus II Berdasarkan diagram 4.6 Distribusi tingkat ketuntasan belajar IPS kelas IV kondisi siklus II dari 25 siswa yang belum tuntas ada 1 siswa (4%), sedangkan yang tuntas ada 24 siswa (96%). c. Refleksi Hasil pelaksanaan tindakan dan pengamatan adalah proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan perencanaan. Data hasil pengamatan dari 25 siswa yang sudah tuntas KKM 24 siswa (96%), sedangkan yang tidak tuntas dengan ketetapan KKM 70 ada 1 siswa (4%). Pada siklus II ini ada peningkatan prestasi Prestasi Belajar karena siswa yang tuntas telah mencapai ketetapan KKM 70, hanya I siswa yang belum mencapai ketuntasan KKM, tetapi akan diberikan bimbingan khusus di luar jam pelajaran, juga memberi bimbingan lebih lanjut pada siswa yang sudah mencapai ketuntasan KKM 70 yang telah ditentukan supaya siswa aktif, berani, jujur, disiplin, tekun dan hormat sehingga prestasi Prestasi Belajar siswa lebih meningkat dalam pembelajaran IPS. 4.2. Pembahasan Sebelum diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) diketahui nilai Prestasi Belajar siswa masih kurang, dari 25 siswa ada 10 siswa (40%) mengalami tuntas belajar, sedangkan 15 siswa (60%) Tidak tuntas belajar dari ketetapan KKM 70. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan dalam pembelajaran IPS perlu

36 direvisi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sehingga cara berfikir anak menjadi aktif, kreatif, dan inovatif hingga prestasi belajar siswa meningkat dalam materi pelajaran IPS kelas IV Semester I tentang kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. Tabel 4.9 Distribusi perbandingan ketuntasan belajar ips kelas iv selama ptk (Kondisi pra siklus, siklus I, dan siklus II) No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II siswa % siswa % siswa % 1 < 70 (tidak tuntas) 15 60% 9 36% 1 4% 2 70 (tuntas) 10 40% 16 64% 24 96% Jumlah 25 100% 25 100% 25 100% Diagram 4.7 Tingkat Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Pembelajaran IPS tertentu kenampakan alam kelas IV Semester I tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I jika dibandingkan dengan sebelum Penelitian Tindakan Kelas terjadi peningkatan prestasi Prestasi Belajar siswa. Dari 25 siswa ada 16 siswa (64%) yang tuntas belajar, sedangkan 9 siswa (36%) belum tuntas belajar. Demikian

37 juga pada siklus II meningkat dari 25 siswa yang tuntas belajar ada 24 siswa (96%) yang tidak tuntas 1 siswa (4%) dengan ketetapan ketuntasan KKM 70. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data selama melakukan tindakan perbaikan pembelajaran IPS, menunjukkan kemajuan yang sangat berarti dengan adanya: 1. Peningkatan ketuntasan siswa siklus I 16 siswa (64%) menjadi 24 siswa (96%) pada ketetapan ketuntasan KKM 70 pada siklus II. 2. Meningkatkan keaktifan, keberanian, kejujuran, dan disiplin siswa dalam pembelajaran IPS tentang kenampakan alam, dari 25 siswa yang tidak tuntas siklus I 9 siswa (36%), siklus II tidak tuntas 1 orang (4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelajaran IPS tentang kenampakan alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ternyata dapat meningkatkan keberanian, kedisiplinan, kejujuran, dan keaktifan siswa dalam kelompok. Dengan adanya kelompok asal dan kelompok ahli dalam proses pembelajaran menjadi seimbang antara siswa yang kurang cerdas dan siswa yang cerdas saling membantu dalam mengatasi permasalahan belajar sehingga bisa mencapai KKM 70 yang sudah ditetapkan secara optimal. Tabel 4.10 Rekapitulasi aktivitas peserta didik kelas IV No Tingkat aktivitas Aspek (%) Siklus I Siklus II kategori 1 Sangat Aktif 41% 70% 2 Aktif 21% 30% Aktivitas tinggi 3 Kurang Aktif 20% 0% 4 Tidak Aktif 18% 0% Aktivitas rendah Jumlah 100% 100% 100%

38 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 tidak aktif kurang aktif aktif sangat aktif siklus I siklus II Digram 4.8 Rekapitulasi aktivitas peserta didik kelas IV Persentase peningkatan tingkat aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS selama pelaksanaan penelitian telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari siklus I ke siklus II. Sedangkan persentase siswa yang memiliki aktivitas rendah mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II.