KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN Sovia Angginta, Ardi, RRP.Megahati e-mail:soviaangginta@gmail.com Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat Jln. Gunung Panggilun Padang ABSTRACT This study is purposed to find out the availability of equipments, and utilization and organization of science/ipa laboratorium in Junior High School (SMP) at Ranah Batahan district. This study was descriptive research. Based on study that had been conducted, it was described information about the availability, utilization and organization of IPA laboratorium in SMP at Ranah Batahan district on year of academic 2015/2016. This study was conducted from May-July 2016. Population in this study was IPA laboratorium in SMP at Ranah Batahan district on year of academic 2015/2016. Data analysis technique in this study was statistic-qualitative analysis, where data and information which obtained in field were described qualitatively. Result of analysis was obtained the highest percentage of equipment availability was in SMPN 1 which amounted to 95.73% which was good category, lowest percentage of equipment availability was in SMPN 3 which amounted to 73.19% which was fair category, highest percentage of equipment utilization was in SMPN 2 which was excellent category, lowest percentage of equipment availability was in SMPN 3 which amounted to 79.63% which was fair category. While, highest percentage of equipment organization was in SMPN 3 which amounted to 96.193% which was good category, lowest percentage of equipment availability was in SMPN 2 which amounted to 85.15% which was fair category. Based on result study that had been conducted, the conclusion was equipment availability and laboratorium ulization in SMP at Ranah Batahan district year of academic 2015/2016 was in good category,and organization was in excellent category. Keywords: availability, equipment, utilization, science laboratorium PENDAHULUAN Salah satu kegiatan yang menerapkan metode ilmiah dalam pembelajaran IPA adalah dengan kegiatan praktikum di laboratorium. Melalui kegiatan praktikum siswa akan melakukan kerja ilmiah sehingga dapat mengembangkan kemampuan menemukan masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, membuat hipotesis, merancang penelitian atau percobaan, mengontrol variabel, melakukan pengukuran, mengorganisasi dan memaknakan data, membuat kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil penelitian atau percobaan baik secara lisan maupun tertulis. Proses pembelajaran IPA di sekolah perlu mengkorelasikan antara teori dan praktikum, karena praktikum dapat menunjang teori yang telah dipelajari. IPA bukan hanya penguasaan tentang kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh karena itu pembelajaran IPA harus ditekankan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi alam sekitar secara alamiah, diantaranya melalui kegiatan laboratorium. Pemanfaatan laboratorium atau kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA merupakan bagian dari proses belajar mengajar. Melalui kegiatan praktikum siswa akan membuktikan konsep atau teori yang sudah ada dan dapat mengalami proses atau pcercobaan itu sendiri, kemudian mengambil kesimpulan sehingga dapat menunjang pemahaman 1
2 siswa terhadap materi pelajaran. Dalam hal ini siswa akan lebih paham terhadap materi pelajaran sehingga diharapkan hasil belajarnya dapat meningkat. Pelaksanaan praktikum dapat dilakukan di ruangan dan di luar ruangan berdasarkan tujuan dari materi pembelajaran yang ingin di capai. Agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan bantuan praktikum, maka dalam pengelolaan laboratorium harus meliputi beberapa aspek yaitu perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan pengawasan. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelolaan dan penggunaan, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen Biologi, bahan Kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Berkaitan dengan hal ini, maka pemerintah dalam Permendiknas No 24 tahun 2007 telah menetapkan standar sarana dan prasarana yang harus di miliki sekolah khususnya laboratorium IPA. Penulis telah melakukan observasi pada bulan Maret 2015 di SMP se- Kecamatan Ranah Batahan. Sekolah SMP Negeri yang terdapat di se-kecamatan Ranah Batahan berjumlah 3 sekolah yang rata-rata memiliki laboratorium Biologi meskipun masih bergabung dengan laboratorium Fisika. Berdasarkan hasil observasi di SMPN 1 Kecamatan Ranah Batahan terungkap bahwa sekolah ini terakreditasi B dan sudah memiliki laboratorium IPA. Laboratorium sekolah belum dikelola sebagaimana fungsinya. Ketersediaan alat-alat untuk praktikum umumnya sudah memadai dan terpelihara dengan baik, meski ada beberapa alat dalam keadaan rusak. SMPN 2 terungkap bahwa sekolah ini terakreditasi B sudah memiliki labor IPA Biologi. Alat-alat laboratorium untuk pratikum belum tersedia lengkap. Laboratorium sekolah belum dikelola sebagaimana fungsinya dan penataan laboratorium belum sebagaimana mestinya. SMPN 3 terungkap bahwa sekolah ini terakreditasi C, telah memiliki laboratorium biologi dan difungsikan sebagai laboratorium IPA Biologi. Alat-alat labor yang dibutuhkan untuk pratikum cukup lengkap, meski ada beberapa alat yang rusak, namun masih bisa dimanfaatkan untuk pratikum. Pengelolaan laboratorium sekolah tampaknya sudah terlaksana sebagaimana fungsinya. Berdasarkan uraian tersebut, untuk memperoleh gambaran secara ilmiah tentang laboratorium IPA di SMP Negeri se- Kecamatan Ranah Batahan, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Ketersediaan Peralatan dan Pemanfaatan serta Pengelolaan Laboratorium IPA di SMP Negeri se-kecamatan Ranah Batahan METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan mengdeskripsikan tentang ketersediaan peralatan dan pemanfaatan serta pengelolaan laboratorium IPA SMPN se-kecamatan Ranah Batahan. Penelitian telah dilaksanakan di SMP Negeri se-kecamatan Ranah Batahan pada bulan Mei Juli 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh laboratorium biologi di SMP Negeri Se- Kecamatan Ranah Batahan. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa angket yang diadopsi dari angket Lusi (2015:104). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan alternatif jawaban yang disediakan (angket tertutup) dengan menggunakan skala Guttman. Menurut Deni (2013:169) skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternative yaitu Ya dan Tidak untuk melihat pengelolaan laboratorium dan pemanfaatan dari laboratorium sekolah. Menurut Purwanto (2010:102) adapun teknik analisis data yang menggunakan persen dapat dicari dengan mengunakan rumus sebagai berikut: R NP X100% SM Keterangan : NP:Nilai prosentase yang dicari atau diharapkan R :Skor mentah yang diperoleh siswa SM:Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100:Bilangan tetap Setelah data diperoleh maka dilakukan pengelompokan data dengan
3 kriteria variabel menurut Purwanto (2010:103) yaitu : 86% - 100% :Sangat Terlaksana 76% - 85% :Terlaksana 60% - 75% :Cukup Terlaksana 55% - 59% :Kurang Terlaksana 54 :SangatKurang Terlaksana HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan tentang keseterdiaan peralatan dan pemanfaatan serta pengelolaan laboratorium IPA di SMP Negeri se- Kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 1. Deskripsi Data Persentase Angket Keseterdiaan Peralatan Laboratorium IPA di SMP Negeri se-kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 No Sekolah Kelas Ketersediaan Peralatan IPA Persentase Kriteria 1. SMP 1 VII 99,27 Sangat Baik VIII 87,93 Sangat Baik IX 100 Sangat Baik Jumlah 287,2 - Rata-Rata 95,73 Sangat Baik 2. SMP 2 VII 86,23 Sangat Baik VIII 82,75 Baik IX 93,22 Sangat Baik Jumlah 262,2 - Rata-Rata 87,4 Sangat Baik 3. SMP 3 VII 57,97 Kurang Baik VIII 85,34 Baik IX 76,27 Baik Jumlah 219,58 - Rata-Rata 73,19 Cukup Baik Jumlah dan Rata-Rata Semua Sekolah Jumlah 767,98 - Rata-rata 85,33 Baik Pada tabel di atas, menurut hasil angket dapat dilihat bahwa besarnya nilai persentase Ketersediaan Peralatan Laboratorium IPA se-kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah 85,33 % dengan kriteria baik. Persentase tertinggi pada ketersediaan alat dan bahan pada SMPN 1 yaitu 95,73 % dengan kreteria sangat baik sedangkan persentase terendah pada SMPN 3 yaitu 73,19 % dengan kreteria cukup baik. Tabel 2.Deskripsi Pengelolaan Laboratorium IPA di SMP Negeri se-kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 No. Indikator SMPN 1 SMPN 2 SMPN 3 Jumlah % Rata-rata% Kriteria 1 Perencanaan 57,29 90,62 95,31 243,22 81,07 Baik 2 Pengorganisasian 90,90 60,60 93,18 244,68 81,56 Baik 3 Pelaksanaan 100 95,23 100 295,23 98,41 Sangat Baik Jumlah % 248,19 246,45 288,49 - - Rata-rata % 82,73 82,15 96,16 261,04 87,01 Kriteria Baik Baik Sangat Baik - Sangat Baik
Pada tabel di atas, menurut hasil angket dapat dilihat bahwa besarnya nilai persentase Pengelolaan Laboratorium IPA Se-Kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 secara keseluruhan 87,01 % dengan kreteria sangat terlaksana. Persentase ter tinggi pada SMPN 3 yaitu 98,41 dengan kreteria sangat baik dan persentase terendah pada SMPN 1 dengan kreteria baik Tabel 3.Deskripsi Data Angket Pemanfaatan laboratorium IPA di SMP Negeri se-kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 No. Indikator SMPN 1 SMPN 2 SMPN 3 Jumlah Rata-rata % Kriteria Variabel % 1 Keadaan Laboratorium 68,75 89,58 62,5 220,83 73,61 Cukup Baik 2 Persiapan Pembelajaran 100 100 100 300 100 Sangat Baik 3 Proses Pembelajaran 84,48 89,65 86,20 260,33 86,77 Sangat Baik Mana jemen Pengelolaan 100 100 70 270 90 Sangat Baik Laboratorium Jumlah 353,23 352,15 318,7 - - - Rata-rata 88,30 88,03 79,67 256 85,33 Baik Kreteria Sangat Sangat Baik Baik Baik Dari tabel di atas dapat dilihat pemanfaatan laboratorium IPA di SMP Negeri Se-Kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 secara keseluruhan persentasenya 85,33% dengan kreteria baik. Persentase tertinggi pada SMPN 1 yaitu 88,30 % dengan kreteria sangat baik sedangkan persentase terendah pada SMPN 3 yaitu 79,67 % dengan kreteria baik. Analisis data deskriptif di atas, dapat dilihat bahwa ketersedian peralatan, pengelolaan dan pemanfaatan laboratorium IPA di laboratorium IPA di SMP Negeri Se- Kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan dengan kriteria cukup baik. Hasil ini diperoleh dari rata-rata persentase hasil pengisian angket yang diberikan kepada 7 orang responden terpilih yakni SMPN 1 Ranah Batahan, SMPN 2 Ranaha Batahan dan SMPN 3 Ranah Batahan, serta hasil observasi yang dilakukan peneliti yang akan dipaparkan di bawah ini sebagai berikut. 1. Ketersedian Peralatan Laboratorium IPA Persentase ketersedian peralatan Laboratorium IPA secara keseluruhan di SMPN Ranah Batahan yaitu 85,33 % denga kreteri baik. Persentase tertinggi pada ketersedian alat dan bahan laboratorium ini pada SMPN 1 yaitu 95,73 % dengan kreteria sangat baik sedangkan persentase terendah pada SMPN 3 yaitu 73,19 % dengan kreteria cukup baik. Jadi ketersediaan peralatan di SMPN Ranah Batahan sudah tersedia dengan baik, karena ketersedian alat dan bahan ini akan menentukan proses pelaksanaan praktikum. Wirjosoemarto (2004:44) mengatakan laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya, sehingga diharapkan pihak terkait lebih memperhatikan pengadaan fasilitas laboratorium agar pelaksanaannya bisa sesuai yang diharapkan. Menurut Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang sarana dan prasarana menyatakan bahwa peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran, karena digunakan secara langsung dalam pembelajaran maka diharapkan peralatan pendidikan yang ada di laboratorium harus dalam jumlah yang standar sehingga proses praktikum berjalan dengan lancar. 2. Pengelolaan Laboratorium IPA Berdasarkan hasil penelitian, bahwa penglolaan laboratorium IPA di SMPN se- Kecamatan Ranah Batahan secara keseluruhan sudah sangat terlaksana yaitu 4
5 dengan persentase 87,01 %. Sedangkan persentase tertinggi pada SMPN 3 yaitu 96,16 % dengan kreteria sangat baik dan persentase terendah pada SMPN 2 yaitu 82,15 % dengan kreteria baik. Jika pengelolaan laboratorium berjalan dengan baik maka kegiatan praktikum akan berjalan dengan lancar. Begitu juga sebaliknya, jika pengelolaan laboratorium tidak berjalan dengan lancar maka kegiatan praktikum tidak akan terlaksana dengan baik. Menurut Wirjosoemarto dkk, (2004:46) juga mengemukakan agar kesinambungan daya guna laboratorium dapat dipertahankan, laboratorium perlu dikelola dengan baik. Salah satu bagian dari pengelola laboratorium ini adalah staf atau personal laboratorium yang mempunyai tanggung jawab terhadap efektifitas dan efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat, dan bahan-bahan praktikum. 3. Pemanfaatan Laboratorium IPA Berdasarkan hasil angket dan observasi yang telah penulis lakukan dapat dilihat bahwa pemanfaatan Laboratorium IPA di SMP Negeri se-kecamatan Ranah Batahan Tahun Pelajaran 2015/2016 Persentase tertinggi adalah pada SMPN 1 yaitu 88,30 % dengan kreteria sangat baik sedangkan persentase terendah adalah pada SMPN 3 yaitu 79,67% dengan kreteria baik. Secara keseluruhan pemanfaatan laboratorium di SMPN se-kecamatan Ranah Batahan yaitu 85,33 % dengan kreteria baik. Dengan lengkapnya alat dan bahan maka praktikum akan berjalan dengan baik sehingga laboratorium bisa di manfaatkan sebagai mana mestinya. Namun sebaliknya, jika alat dan bahan yang tidak lengkap maka praktikum tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga laboratorium tidak bisa di manfaatkan sebagai mana mestinya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ketersedian peralatan di SMP Negeri se- Kecamatan Ranah Batahan tahun Pealajaran 2015/2016 dalam keadaan baik, dan pemanfaatan laboratorium secara keseluruhan dengan kreteria baik sedangkan pengelolaan laboratorium secara keseluruhan dengan kreteri sangat baik. Saran Berdasarka hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disaran kepada: 1. Kepada guru dan tenaga laboran di SMP Negeri se-kecamatan Ranah Batahan untuk lebih memperhatikan kelengkapan alat dan bahan, merawatnya dengan lebih baik lagi serta memanfaatkan laboratorium sebaik mungkin. 2. Kepala sekolah SMP Negeri se- Kecamatan Ranah Batahan lebih memperhatikan lagi kelengkapan alat dan bahan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Anggraeni, Aprilianingtyas.2013. Pengelolaan Laboratorium Biologi Untuk Menunjang Kinerja Pengguna dan Pengelola Laboratorium Biologi SMA negeri2wonogiri.(online).http://li b.unnes.ac.id/18680/1/440140800 6.pdfdiakses bulan september 2014. Depdiknas. 2007. SPKT- 21. Jakarta. Kadarohman, Asep. 2007. Manajemen Laboratorium IPA (Online). http://file.upi.edu/direktori/fmip A/JUR_PEND_KIMIA/19630509 198703IR_ASEP_KADAROHM AN/MANAJEMEN_LABORAT ORIUM_IPA_DEPAG.df, diakses bulan November 2014 Maulina, Nova Dewi. 2012. Tinjauan Manajemen dan Keterlaksanaan Kegiatan Praktikum Biologi SMA se Kabupaten Agam Wilayah Timur dengan Layout Laboratorium yang berbeda. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTsN) dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). (Online) Diakses tanggal 11 April 2015.
6 Sari, Novita. 2014. Analisis Manajemen Laboratorium Biologi Beberapa SMA Swasta di Kota Jambi (Online). http://ecamp Tarmizi. 2009. Manajemen Laboratorium. Padang : UNP Press Padang Wirjosoemato, K. A, et al. 2004. Teknik Laboratorium (edisi revi si). Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia