PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Pendidikan Akuntansi

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEER LESSONS PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI MATERI KETENAGAKERJAAN DAN PEMBENTUKAN HARGA PASAR MELALUI METODE TUTOR SEBAYA

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Nurmala SMP NEGERI 2 METRO Abstrak. Kata kunci: Hasil Belajar,Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh : ANNA NUR ELAWATI A.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTELLIGENCE MAPPING PRESENTATION

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA SISWA KELAS V A SD MUHAMMADIYAH 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK MATERI EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

SULISTYANI AGUSTINA A

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (PTK

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

NUNUNG ROSSILVIA HELIYANA A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NURUL FATIMAH A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh: ASTRI MARHENI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

Jumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MANTINGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : DWI ERMANIA LISNAWATI A. 210 080 161 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MANTINGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Dwi Ermania Lisnawati, A 210 080 161 Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012 Dr. Hj. Suyatmini, SE, M.Si. Staf Pengajar Program Studi Akuntansi Drs. Sami an, MM. Staf Pengajar Program Studi Akuntansi ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa setelah menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Pendekatan penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Penelitian Tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Mantingan dengan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas VII B yang berjumlah 23 siswa. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif, kemudian hasil analisis tersebut disajikan secara deskriptif untuk penarikan kesimpulan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pembelajaran ekonomi siswa mengalami peningkatan yaitu peningkatan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung sebagai berikut : 1) sebelum tindakan aktivitas siswa sebesar 43,47% 2) tindakan siklus I aktivitas siswa sebesar 68,47% 3) tindakan siklus II aktivitas siswa sebesar 78,25%. Sedangkan peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa selama pembelajaran berlangsung sebagai berikut : 1) sebelum tindakan hasil belajar siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) (75) sebesar 39,13% 2) tindakan siklis I hasil belajar siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Mininal (KKM) meningkat sebesar 65,21% 3) tindakan siklus II hasil belajar siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) meningkat sebesar 82,60%. Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model belajar Numbered Heads Together dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Numbered Heads Together, hasil belajar, aktivitas siswa. 3

PENDAHULUAN Pendidikan di sekolah merupakan salah satu upaya untuk membawa anak didik menuju keadaan yang lebih baik dengan cara mengembangkan potensi yang ada. Pendidikan juga dapat diartikan pula sebagai usaha dasar yang terencana, hal ini berarti proses pendidikan di sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan secara sembarangan. Tetapi suatu proses yang bertujuan sehingga, segala sesuatu yang dilakukan oleh guru dan anak didik diarahkan pada pencapaian suatu tujuan. Tujuan utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah adalah mengembangkan strategi belajar mengajar yang efektif. Pengembangan strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan keadaan belajar yang lebih menyenangkan dan dapat mempengaruhi peserta didik, sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan mendapatkan hasil belajar secara optimal. Hasil pengamatan proses belajar di kelas VII B SMP Negeri 2 Mantingan terdapat beberapa kendala yang dapat mempengaruhi aktivitas siswa dan hasil belajar antara lain pembelajaran sering didominasi oleh guru, sehingga pembelajaran berjalan hanya satu arah saja, siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Banyak siswa tidak memperhatikan pelajaran yang diterangkan guru. Sebagian besar siswa belum memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya dan berbicara dalam bentuk bertanya maupun menjawab, siswa merasa malu untuk bertanya dan takut jika jawaban yang dilontarkan ternyata kurang tepat atau bahkan salah, sehingga siswa tidak paham dengan materi yang telah diajarkan guru dan mendapatkan hasil belajar yang kurang optimal. Dan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti bahwa tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran ekonomi masih kurang yaitu 43,47%, dari 23 siswa, hal ini berarti 56,53% pembelajaran masih berpusat pada guru dan hasil belajar siswa juga masih kurang yaitu 39,13%, jauh dari hasil yang diharapkan karena masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Maka dari itu harus diadakan penelitian tindak aktivitas untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi. Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak 4

berkelanjutan maka perlu model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar yaitu dengan penerapan model pembelajaran Nembered Heads Together. Model pembelajaran Numbered Heads Together adalah suatu teknik pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengelompokkan siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang (Suprijono, 2012:92). Kesulitan pemahaman materi yang dialami dapat dipecahkan bersama dengan anggota kelompok dan bimbingan guru. Untuk itu pembelajaran Numbered Heads Together menitik beratkan pada aktivitas siswa dan memerlukan interaksi sosial yang baik antar semua anggota kelompok. Model pembelajaran Numbered Heads Together memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu medel pembelajaran Numbered Heads Together juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama siswa. Pembelajaran ini dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan yaitu : untuk meningkatkan hasil belajar akademik, penerimaan tentang keragaman dan pengembangan keterampilan. Model pembelajaran Numbered Heads Together mengutamakan kerjasama kelompok dari pada individual sehingga siswa bekerjasama dalam suasana gotong royang dan mempunyai banyak kesempatan untuk menyalurkan informasi dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi ( Lie, 2004:76). Upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan baik dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar siswa (eksternal). Beberapa masalah yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar ekonomi antara lain: kondisi fisik siswa, cara mengajar guru, suasana kelas, media yang digunakan dalam pembelajaran, penguasaan materi siswa, perhatian siswa. Dalam konteks ini tentu saja masih banyak lagi masalah yang dapat dikemukakan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar ekonomi. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah penerapan model pembelajaran numbered heads together dapat 5

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa kelas VII B SMP 2 Mantingan tahun ajaran 2011/2012. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Mantingan yang terletak di Desa Tambakboyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi yang dipimpin oleh Bapak Subasir, S.Pd. Msi. Sekolah ini sudah termasuk sekolah SSN dan kualitasnya sudah baik. Tempat peneliti adalah kelas VII B SMP Negeri 2 Mantingan dengan jumlah siswa 23 orang, terdiri dari laki-laki 10 orang dan perempuan 13 orang. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 2 Mantingan yang terdiri dari 23 siswa, dengan pertimbangan bahwa siswa pada kelas ini memiliki kemampuan yang heterogen. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling (sample bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada siswa secara keseluruhan, karena menurut guru ekonomi, siswa memiliki kemampuan akademik yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang. Menurut Arikunto (2006: 16-20) model penelitian tindakan kelas adalah secara garis besar terdapat empat tahapan yang harus dilalui, yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Refleksi. Prosedur penelitian merupakan tahapa-tahapan yang akan dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut: 6

Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Seterus nyanny Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas Teknik pengumpulan data merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sistematik oleh peneliti untuk memperoleh data-data dan keterangan yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: Wawancara menurut Sugiyono (2010: 194) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih 7

mendalam, wawancara dapat dilakukan secara terstruktur ataupun tidak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya sehingga wawancara bebas. Jadi wawancara dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan yang disampaikan secara lisan dan tatap muka dengan guru ekonomi sebagai rekan kolaborasi dan narasumber. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada obyek penelitian. Menurut Arikunto (2006:127) observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran. Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran ekonomi yang dilakukan oleh para siswa. Tes/ Teknik Evaluasi adalah serentetan pertanyaan atau latihan lain yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:230). Tes yang digunakan adalah soal uraian yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan awal dan hasil pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered Heads Together pada mata pelajaran ekonomi. Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat data yang didapat dengan dokumen yang ada, metode ini 8

digunakan untuk mengetahui data berupa daftar presensi, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), serta dokumen yang ada dalam sekolah yang dapat digunakan sebagai sumber data yang tepat dalam penelitian. Menurut Sukmadinata (2010:221) dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan yaitu lembar observasi untuk mengetahui aktivitas dan tes/evaluasi untuk mengetahui hasil belajar ekonomi siswa, serta kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Indikator pencapaiannya adalah aktivitas belajar siswa telah mencapai 80% yang diamati saat pembelajaran dan dihitung dari jumlah kelompok yang aktif saat mengikuti pembelajaran ekonomi. Dan hasil belajar ekonomi telah mencapai 75,00 atau lebih sebagai batas tuntas pembelajaran ekonomi dan dicapai minimal 80% dari keseluruhan siswa. Uji vaiditas data dalam penelitian ini digunakan untuk menguji keabsahan data. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan uji kredibilitas, yaitu kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dengan traingulasi. Menurut Sugiyono (2010:372) triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teknik, yaitu menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda 9

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Data yang dianalisis adalah hasil belajar ekonomi yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas, nilai dari setiap siklus setelah memberikan tes pada akhir siklus. Kejadian-kejadian dan data yang terekam ditabulasikan secara nominal kemudian ditentukan prosentasenya. Data prosentase itu akan dideskripsikan kearah kecendrungan tindakan guru dan reaksi serta hasil belajar siswa dalam bentuk tabel atau grafik. Pada penelitian tindakan kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif disetiap siklusnya. Langkah-langkah teknik analisis data menurut Miles dan Huberman (1992: 15-19) yaitu: Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung dan diteruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai memfokuskan wilayah penelitian. 10

Penyajian data, yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Dalam penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, dan keterkaitan kegiatan atau tabel. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab-akibat. HASIL PENELITIAN Kondisi awal sebelum pelaksanaan siklus peneliti melakukan kegiatan observasi awal di kelas VII B SMP Negeri 2 Mantingan dengan metode konvensional, berikut secara lebih rinci disajikan tabel aktivitas kelas sebelum tindakan, sesudah tindakan siklus I dan siklus II. Tabel 4.1 Data aktivitas siswa kelas VII B sebelum dan sesudah pelaksanaan model pembelajaran numbered heads together pada siklus I dan siklus II No Aspek Yang Diamati Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Siklus I Siklus II 1 Aktivitas bertanya 10 siswa (43,47%) 13 siswa (56,52%) 15 siswa (65,21%) 2 Aktivitas menjawab pertanyaan 9 siswa (39,13%) 17siswa (73,91%) 18 siswa (78,26%) 3 Aktivitas 8 siswa 15 siswa 19 siswa 11

mengemukakan (34,78%) (65,21%) (82,60%) pendapat/ide 4 Aktivitas Dalam Diskusi Kelompok 13 siswa (56,52%) 18 siswa (78,26%) 20 siswa (86,94%) Sumber: lampiran 26 Pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Guru mengenalkan strategi Numbered Heads Together kepada siswa. 2. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. 3. Guru memberi tugas pada masing-masing kelompok untuk mempelajari dan mendiskusikan satu pokok bahasan. Guru meminta Kelompok 1 diberi tugas untuk mendiskusikan pengelompokangaris mata pencaharian penduduk secara garis besar, Kelompok 2 diberi tugas untuk mendiskusikan penggunaan tanah yang cocok untuk daerah pedesaan dan perkotaan, Kelompok 3 diberi tugas untuk mendiskusikan tentang pola pemukiman penduduk, Kelompok 4 diberi tugas untuk mendiskusikan tentang beberapa hal yang mempengaruhi persebaran pemukiman penduduk didaerah pedesaan, Kelompok 5 diberi tugas untuk mendiskusikan tentang mata pencaharian dibidang non pertanian, dan terakhir kelompok 6 diberi tugas untuk mendiskusikan tentang pengertian kegiatan ekonomi, lahan, pertanian primitik, sederhana berpindah-pindah, maju, dan pertanian tadah hujan. 12

4. Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mendiskusikan dan mempersiapkan presentasi kelompok mereka. 5. Guru berkeliling kelas dan mengamati keterlibatan siswa pada masingmasing kelompok. 6. Setelah masing-masing kelompok berdiskusi, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok menjelaskan kepada kelompok lain mengenai hasil diskusinya. 7. Guru mengkondisikan kelas dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun menanggapi penjelasan dari hasil diskusi kelompok lain. 8. Guru mengevaluasi hasil dari presentasi masing-masing kelompok. 9. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 10. Guru melakukan uji tes I. Sedangkan hasil belajar siswa yang tuntas KKM 75 selama proses pembelajaran berlangsung, mulai dari kondisi awal sebelum penerapan model pembelajaran numbered heads together sampai tindakan siklus II adalah sebagai berikut : Nilai (N) Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah % 30 1-3 13,04 - - 35 2 8,69 1 4,34 - - 40 1 4,34 - - - - 45 1 4,34 - - - - 13

50 1 4,34 1 4,34 - - 55 - - - - - - 60 4 17,39 1 4,34 4 17,39 65 - - 2 8,69 - - 70 4 17,39 - - - - 75 9 39,13 9 39,13 16 69,56 80 - - 3 13,04 2 8,69 85 - - 3 13,04 1 4,34 90 - - - - - 95 - - - - - 100 - - - - - -- Jumlah 23 100 23 100 23 100 Rata-rata 1430 : 23 = 62,17 1535 : 23 = 66,73 1685 : 23 = 73,26 Ketuntasan 9/23 x 100 = 39,13 15/23 x 100 = 65,21 19/23 x 100 = 82,60 Sumber : Lampiran 25 PEMBAHASAN Selama proses pembelajaran berlangsung kualitas pembelajaran pada tiap siklusnya mengalami peningkatan secara bertahap dan pada akhirnya dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam bertanya, menjawab pertanyan, mengemukakan ide, dan kerjasama dalam diskusi kelompok. Pada siklus I belum didapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan karena siswa masih belum mengetahui bagaimana langkah-langkah metode pembelajaran Numbered Heads Together yang baru pertama kali disampaikan atau digunakan dalam proses 14

Jumlah Siswa pembelajaran. Pembelajaran tindakan siklus II berjalan sangat baik jika dibanding dengan siklus I. Hasil yang dicapai pada siklus II meningkat, hal ini karena siswa sudah mempelajari materi terlebih dahulu dan sudah bisa menerapkan metode pembelajaran Numbered Heads Together dengan maksimal dan sesuai yang diharapkan oleh peneliti dan guru. Grafik peningkatan aktivitas siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Mantingan, yaitu sebagai berikut : Gambar 4. 2 Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Mantingan 25 20 berani bertanya 15 10 5 Berani menjawab pertanyaan Berani mengemukakan pendapat 0 Sebelum Tindakan Siklus II Siklus II Siswa yang aktif dalam kerjasama kelompok Apabila siswa dapat melakukan lebih dari sama dengan 4 aktivitas dapat dilakukan siswa tersebut aktif. Apabila siswa melakukan 3-4 aktivitas dapat dikatakan siswa tersebut cukup aktif. Sedangkan siswa yang melakukan kurang dari 3 aktivitas dikatakan siswa tersebut kurang aktif. Sementara itu, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari sebelum diberi tindakan hingga terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus I dan siklus II setelah diberi tindakan. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat disajikan sebagai barikut : 15

Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sebelum tindakan Siklus I Siklus II Hasil belajar siswa Besarnya prosentase hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan. Sebelum diberi tindakan, presentase hasil belajar siswa sebesar 39,13%. Setelah diberi tindakan pada siklus I besarnya prosentase hasil belajar siswa sebesar 65,21%. Hasil belajar siswa terus meningkat pada siklus II sebesar 82,60%. Secara rinci besarnya prosentase data rata-rata hasil belajar siswa dapat disajikan dibawah ini Tabel 4. 12 Data Hasil Penelitian No Indikator Rata-rata hasil belajar 1. siswa Prosentase hasil belajar 2. siswa untuk mata pelajaran ekonomi Sumber : Lampiran 24 Prosentase yang dicapai Sebelum Siklus I tindakan Siklus II 62,17 66,73 73,26 39,13% 65,21% 82,60% 16

Dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran ekonomi. Hal ini terlihat pada perbandingan hasil belajar siswa sebelum pemberian tindakan dan sesudah pemberian tindakan pada siklus I dan siklus II. Dari sebelum pemberian tindakan, dimana pembelajaran hanya menggunakan metode caramah, dari 23 siswa, hanya 39,13% siswa yang dinyatakan tuntas untuk mata pelajaran ekonomi. Rata-rata dari nilai ulangan siswa adalah 62,17. Jadi siswa yang nilainya diatas KKM sebanyak 9 anak. Kemudian peningkatan yang baik dicapai setelah diberikannya tindakan dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Heads Together pada siklus I. Dari hasil tes yang diberikan prosentase ketuntasan siswa mencapai 65,21% dengan rata-rata nilai 66,73. Siswa yang telah melebihi KKM meningkat dari 9 anak menjadi 15 anak. Kemudian peningkatan masih terjadi pada siklus II, yaitu ketuntasan siswa sebagai tanda tingkat penguasaan siswa pada materi kegiatan ekonomi masyarakat sebesar 82,60%. Rata-rata untuk nilai siswa pun meningkat menjadi 73,26. Dengan demikian, pada siklus II hasil belajar siswa sebesar 82,60% telah mencapai indikator pencapaian, yaitu 80% siswa tuntas KKM. KESIMPULAN Dari rangkaian siklus penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian dalam rangka usaha meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa dalam proses pembelajaran. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, maka dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 17

Penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together dalam proses belajar mengajar ekonomi khususnya pada materi kegiatan ekonomi masyarakat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa secara berarti, hal ini ditunjukkan oleh hasil evaluasi terhadap proses pembelajaran sebelum dan sesudah tindakan kelas selesai, hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas siswa sebelum proses penelitian tindakan kelas 43,47%, setelah dilakukan penelitian pada siklus I rata-rata aktivitas siswa ada 68,47%, sedangkan pada penelitian siklus II rata-rata aktivitas siswa meningkat 78,25%. Dan hasil belajar sebelum proses penelitian yang amencapai KKM hanya 39,13%, setelah dilakukan penelitian pada siklus I ada 65,21% siswa yang termasuk kategori tuntas, sedangkan siklus II meningkat mencapai ketuntasan 82,60%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kuantitatif (Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru). Jakarta: UIP. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 18