DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU FAMILY SUPPORT FORFULFILMENT OF NUTRITIONAL NEEDS OF PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS Nurun Qamariatun 1 ; Devi Darliana 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Bagian Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh E-mail: nurunqamariatun@yahoo.com ; devi.darliana@yahoo.co.id ABSTRAK Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis yang menyerang paru dan dapat menyebar ke setiap bagian tubuh. Pasien TB biasanya mengalami batuk berdahak bercampur darah, sesak napas, dan nafsu makan menurun sehingga berat badan pasien TB menurun. Pengobatan dalam jangka waktu lama juga memberikan efek samping seperti mual dan muntah sehingga intake nutrisi tidak adekuat. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh pasien TB paru untuk menunjang keberhasilan pengobatan dan berperan dalam pemenuhan nutrisi yang adekuat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan paru di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016.Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Teknik pengumpulan data adalah purposive sampling pada 55 pasien TB paru. Analisis data yang digunakan adalah uji Rank Spearman menggunakan software komputer. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien TB paru (p-value: 0,000). Secara khusus ada hubungan antara dukungan sosial(p-value: 0,00), dukungan penilaian(p-value: 0,001), dukungan tambahan(p-value: 0,000) dan dukungan emosional(p-value: 0,007) dengan pemenuhan nutrisi pada pasien TB paru. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien TB Zainoel Abidin Banda Aceh 2016. Keluarga diharapkan dapat meningkatkan dukungan keluarga khususnya dukungan sosial dan tambahan dalam pemenuhan nutrisi pasien TB dan bagi tenaga kesehatan umum diharapkan dapat memberikan informasi kepada keluarga terkait pemenuhan nutrisi yang tepat pada pasien TB untuk mempercepat proses penyembuhan. Kata Kunci: dukungan keluarga, pemenuhan nutrisi, TB Paru. ABSTRACT Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis invading the lungs and spreading to any part of the body. Tuberculosis patients usually have a cough with sputum mixed with blood, shortness of breath, and decreased appetite and weight. Treatment in the long term also give side effects such as nausea and vomiting that cause inadequate nutritional intake. Family support is needed by patients with pulmonary tuberculosis for the success of treatment and is instrumental in the fulfillment of adequate nutritional intake. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and fulfilment of nutritional needs in patients with pulmonary tuberculosis in dr. Zainoel Abidin General Hospital of Banda Aceh in 2016. This study was a descriptive correlative research with cross sectional study design. Data collection technique used is purposive sampling with total samples of 55 patients with pulmonary tuberculosis. Data were analyzed by using Spearman rank test with computer software. The results showed that there was a relationship between the family support and the fulfilment of nutritional needs of patients with pulmonary tuberculosis (p-value: 0.000). In particular, there was a relationship between social support (p-value: 0.00); appraisal support (p-value: 0.001); additional support(p-value: 0.000); emotional support (pvalue: 0.007) and the fulfilment of nutritional needs of patients with pulmonary tuberculosis. It can be concluded that there was a relationship between family support and the fulfilment of nutritional needs in patients with pulmonary tuberculosis in the dr. Zainoel Abidin General Hospital of Banda Aceh in 2016. It is expected that families increase family support, especially the social and additional support in the fulfilment of nutritional needs of tuberculosis patients and it is also expected that public health workers provide information to families concerning the proper fulfillment of nutritional needs of patients with tuberculosis to accelerate the healing process. Keywords:Family Support, Fulfillment of Nutritional Needs, Pulmonary Tuberculosis. 1
PENDAHULUAN Tuberkulosis (TB) Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh basilus tahan asam Mycobacterium tuberculosis dan bersifatmenular (Rosdahl& Kowalski, 201, p.1632).bakteri ini sering menyerang parenkim paru dan dapat menyebar hampir ke setiap bagian tubuh, termasuk meninges, ginjal, tulang, dannoduslimfe (Brunner &Suddarth, 2013, p.525).tb paru merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui udara (airborne disease), percikan dahak (dropplet) ketika pasien TB paru batuk aktif, bersin, bicara atau tertawa (Corwin, 2009, p.55). Penelitian yang dilakukan oleh Arsin, Wahiduddin dan Ansar (2012) yang berjudul gambaran asupan zat gizi dan status gizi penderita TB paru di Kota Makassar menunjukkan bahwa status gizi pada pasien TB paru lebih banyak memiliki status gizi kurang (51,3%) dibandingkan yang memiliki status gizi normal (0,7%) dan gemuk (8,0%). Pemenuhan nutrisi yang adekuat pada pasien TB paru sangat dipengaruhi oleh dukungan keluarga karena keluarga yang senantiasa bersama pasien. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit (Friedman, Bowden & Jones, 2010, p.5). Hasil pengambilan data awal di Rumah Sakit Umum Daerah dr. ZainoelAbidin Banda Aceh, periode November 2015 - Januari 2016 pasien TB Paru sebanyak 120 orang. Hasil wawancara awal yang dilakukan pada 10 pasien TB Paru menunjukkan 5 dari 10 pasien mengatakan kurang nafsu makan, sulit untuk makan karena batuk yang dialami dan mengalami kelelahan sehingga menyebabkan penurunan berat badan selama sakit. Terdapat 6 dari 10 pasien TB Paru juga mengatakan bahwa keluarga menyediakan makanan yang bergizi, keluarga memotivasi untuk menghabiskan makanan yang disediakan. Selain itu, terdapat dari 10 pasien mengatakan keluarga juga mengingatkan pasien untuk teratur makan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemenuhan Nutrisi Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. ZainoelAbidin Banda Aceh. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan, informasi yang bermanfaat untuk perkembangan wawasan keperawatan dan pengembangan riset-riset keperawatan, asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan khususnya tentang hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis paru. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif (Notoatmodjo, 2010, p.37). Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan caranon probability sampling menggunakan metode purposive sampling, (Notoatmodjo, 2010, p.12).kriteriasampel yang digunakan adalah: Bersedia menjadi responden, pasien tuberculosis paru, tingkat kesadaran kompos mentis, keluarga yang tinggal bersama pasien. Alat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pernyataan berbentuk kuesioner. Kuesioner terdiri dari 3 bagian yaitu: Bagian A merupakan kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data demografi responden, Bagian B merupakan kuesioner yang terdiri dari pernyataanpernyataan yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada kerangka konsep yang ada untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien TB paru, Bagian C merupakan kuesioner yang digunakan untuk mengukur pemenuhan nutrisi pada pasien TB paru. Analisa data pada penelitian ini meliputi analisa univariat dan bivariat sesuai dengan desain penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan 2
dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis paru di Abidin Banda Aceh. HASIL Data demografi dari responden merupakan subjek penelitian yang tidak dianalisis secara statistik, akan tetapi ditampilkan dalam bentuk gambaran sebagai pendukung pembahasan penelitian.distribusi frekuensi data demografi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 1.Distribusi Frekuensi Data Demografi Responden Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (n=55) No Kategori f % 1. IMT a. Sangat Kurus b. Kurus c. Normal d. Gemuk e. Sangat Gemuk 9 10 31 1 16, 18,1 56, 1,8 7,3 2. Usia a. Dewasa Awal (21 27 tahun) b. Dewasa Awaltengah (28 32 tahun) c. Dewasa Menengah (33 39 tahun) d. Dewasa Akhir 13 5 5 32 23,6 9,1 9,1 58,2 ( > 0 tahun) 3. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 30 25 5,5 5,5. Agama Islam 55 100 5. Status Pernikahan a. Belum Menikah b. Menikah 12 3 21,8 78,2 6. Status dalam Keluarga a. Anak b. Ayah c. Ibu 12 26 17 21,8 7,3 30,9 7. Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. PT 8. Pekerjaan a. Mahasiswa b. Petani c. Wiraswasta d. PNS/TNI e. Pensiunan f. Tidak Bekerja 9 11 26 9 2 19 1 25 16, 20,0 7,2 16, 3,6 7,3 3,5 7,3 1,8 5,5 Total 55 100 Berdasarkan data demografi responden pada tabel 1 menunjukkan bahwa indeks massa tubuh (IMT) pasien TB paru berada pada kategori normal sebanyak 31 responden (56,%) dan responden umumnya pada usia dewasa akhir dengan jumlah 32 responden (58,2%). Jenis kelamin responden terbanyak adalah laki-laki yaitu 30 responden (5,5%) dan 55 responden (100%) beragama Islam. Sebagian besar responden sudah menikah sebanyak 3 responden (78,2%) dengan frekuensi status dalam keluarga tertinggi adalah ayah dengan jumlah 26 responden (7,2%). Responden kebanyakan pendidikan terakhirnya adalah SMA sebanyak 26 responden (7,3%) sedangkan sebagian besar responden tidak bekerja sebanyak 25 responden (5,5%). Gambaran dukungan keluarga pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah dr. ZainoelAbidin Banda Aceh Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan keluarga pada pasien tuberkulosis Zainoel Abidin Banda Aceh diperoleh hasil nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 3. Masing-masing responden dikategorikan baik apabila nilai x antara 55 60, cukup apabila nilai x antara 50-5 dan kurang apabila nilai x antara 5 9. Hasil pengkategorian dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: 3
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Abidin Banda Aceh (n=55) No. 1. 2. 3. Dukungan Keluarga f % Kurang 9 16, Cukup 17 30,9 Baik 29 52,7 Total 55 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada pasien tuberkulosis Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori baik dengan jumlah 29 responden (52,7%). Gambaran pemenuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah dr. ZainoelAbidin Banda Aceh Hasil pengolahan data tentang Zainoel Abidin Banda Aceh diperoleh hasil nilai tertinggi 72 dan nilai terendah 3. Masing-masing responden dikategorikan baik apabila nilai x antara 63 72, cukup apabila nilai x antara 53 62 dan kurang apabila nilai x antara 3 52. Hasil pengkategorian dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3: Distribusi Frekuensi Pemenuhan Nutrisi Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Abidin Banda Aceh (n=55). No. 1. 2. 3. Pemenuhan Nutrisi f % Kurang 6 10,9 Cukup 36 65,5 Baik 13 23,6 Total 55 100 Tabel 3 menunjukkan bahwa Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori cukup dengan jumlah 36 responden (65,5%). Selanjutnya untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan Zainoel Abidin Banda Aceh. Analisa dilakukan berdasarkan hasil penelitian tabel 5.2 sampai 5.7 dengan cara memasukkan hasil kategori responden ke dalam tabel contingency 3x3 dengan komputerisasi menggunakan uji Rank Spearman dan derajat kebebasan (df) = 1. Keputusan statistik diambil berdasarkan p-value.bila p-value 0,05 maka Ho ditolak dan bila p-value > 0,05 maka Ho diterima. Hasil analisa statistik sebagai berikut: Tabel : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemenuhan Nutrisi Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (n=55) Duku ngan Kelua rga Pemenuhan Nutrisi Kurang Cukup Baik f % f % f % Total F % Corre lation Coeffi cient p- va lu e Kuran 5 55,6 3 33,3 1 9100 0,505 0. g 11,1 00 Cukup 1 5,9 15 88,2 15,9 17 100 0 Baik 0 0 18 62,1 11 29 37,9 100 Total 6 10,9 36 65,5 13 55 23,6 100 Berdasarkan tabel, menunjukkan bahwa dari 29 pasien tuberkulosis paru dengan dukungan keluarga yang baik, terdapat 18 (62,1%) pasien yang pemenuhan nutrisinya berada pada kategori cukup. Nilai koefisien korelasi diketahui sebesar 0,505 yang menunjukkan tingkat hubungan yang sedang antara dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi. Setelah dilakukan uji statistik didapatkan p-value 0,000 yang berarti p-value 0,05 sehingga hipotesa nol (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis paru di Abidin Banda Aceh.
PEMBAHASAN Hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah dr. ZainoelAbidin Banda Aceh Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016, menunjukkan bahwa dukungan yang diberikan keluarga pada pasien TB paru baik dengan pemenuhan nutrisi pasien berada pada kategori cukup.hal ini terjadi karena meskipun keluarga memberikan dukungan yang optimal kepada pasien, namun intake nutrisi pasien masih kurang. Hal ini disebabkan karena pasien TB paru mengalami batuk yang terus menerus sehingga pasien kelelahan dan adanya sputum sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada mulut dan pada akhirnya pasien kurang nafsu makan. Oleh karena itu, pasien TB harus sering mengkonsumsi makanan dalam porsi sedikit tetapi sering dan sumplemen nutrisi dalam bentuk cair untuk memenuhi kebutuhan kalori dasar tubuh. Dukungan keluarga memberikan pengaruh yang paling kuat untuk kesembuhan pasien TB paru, hal ini disebabkan karena keluarga merupakan orang yang terdekat dengan pasien. Keluarga juga yang paling awal mengetahui adanya masalah pada pasien TB paru dan yang lebih dahulu membantu pasien dalam mengatasi masalahnya. Selain itu, dukungan keluarga juga meningkatkan kesehatan mental pasien sehingga pasien mampu menerima kondisinya dan patuh menjalani terapi yang dianjurkan (Roth, 1996, dalam Friedman, et al, 2010, p.6). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Biswas (2010) yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku kesehatan pasien tuberkulosis paru di Institut Nasional Penyakit Dada dan Rumah Sakit (NIDCH) di Dhaka, Bangladesh. Penelitian ini meneliti 6 perilaku kesehatan, diantaranya terdapat 3 perilaku kesehatan yang berada di tingkat tinggi, salah satunya adalah tentang diet sehat yang diikuti oleh pasien tuberkulosis. Hal ini terbukti dengan p-value 0,01< 0,05 sehingga hipotesa nol (Ho) ditolak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan Zainoel Abidin Banda Aceh. Secara khusus dapat dirincikan sebagai berikut: Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan Zainoel Abidin Banda Aceh dengan p-value 0,000.Ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan p-value 0,00. Ada hubungan antara dukungan penilaian keluarga dengan Zainoel Abidin Banda Aceh dengan p-value 0,001. Ada hubungan antara dukungan tambahan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis paru di Abidin Banda Aceh dengan p-value 0,000. Ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan p-value 0,007. Terkait dengan penelitian ini, maka peneliti merekomendasikan beberapa hal, bagi pengambil kebijakan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh agar bias meningkatkan pelayanan dan memfasilitasi penyampaian informasi tentang tuberkulosis paru khususnya tentang pentingnya dukungan keluarga dalam pemenuhan nutrisi pasien seperti penyediaan booklet, poster, leaflet, seminar dan lain-lain. Bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit 5
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh agar dapat memberikan konseling kepada keluarga pasien terkait pemenuhan nutrisi yang tepat bagi pasien tuberkulosis paru seperti informasi diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) sehingga mempercepat proses penyembuhan pasien.penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan cara pendekatan cross sectional study. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian ini dengan menggunakan metodecomparative study. Peneliti merekomendasikan agar dilakukan penelitian mengenai hubungan dukungan keluarga dengan asupan gizi pasien tuberkulosis paru. REFERENSI Biswas, B. R. (2010). The Relationship BetweenFamiliy Support and Health Behaviors Among Patients with Pulmonary TB. Thesis (Publish). Prince of Songkla University. Brunner.,&Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &Suddarth. Edisi. 12. Jakarta: EGC. Corwin, E. J. (2009). BukuSaku Patofisiologi.Edisi. 3. Jakarta: EGC. Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori & Praktik. Edisi. 5.Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: RinekaCipta. Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (201). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Edisi.10.Jakarta:EGC 6