BAB IV TINJAUAN KRITIS. budaya menjadi identitasnya. Apabila manusia dicabut dari budayanya, ia bukan lagi orang

dokumen-dokumen yang mirip
Bab V PROGRAM GERAKAN HIDUP HEMAT

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB 4. Refleksi Teologis. dan kehidupan rohani setiap anggota jemaatnya tidak terkecuali anak-anak yang adalah

APAKAH PENATALAYANAN ITU? Kepada orang Kristen, penatalayanan berarti tanggung jawab manusia kepada, dan penggunaan daripadanya, segala sesuatu yang

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW

TATA GEREJA PEMBUKAAN

Saya Dapat Menjadi Pekerja

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017

BAB II GERAKAN HIDUP HEMAT (SUATU TINJAUAN TEORITIS DAN TEOLOGIS) lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

ANTROPOLOGI ALKITAB (Pelajaran 12) By Dr. Erastus Sabdono. Pemulihan Gambar Diri (Bagian 4)

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

BAB V PENUTUP. Tradisi penjualan anak adalah suatu tradisi masyarakat di pulau Timor dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dilepaspisahkan karena,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #2 MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #2 LIVE TO PLEASE GOD HIDUP UNTUK MENYENANGKAN TUHAN

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

Memberi dengan Murah Hati. Di Jemaat Makedonia

2

BAB IV MAKNA ARUH MENURUT DAYAK PITAP. landasan untuk masuk dalam bagian pembahasan yang disajikan dalam Bab IV.

3. VOTUM PL : Ibadah ini berlangsung dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. J : (Menyanyikan) A----min, amin, a---min.

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir,

Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

TATA IBADAH HARI MINGGU

I. MENGHADAP TUHAN. NYANYIAN UMAT : MAZMUR 98 : 1, 3 & 4 (do=g) Kantoria

Persembahan, Bukan Sumbangan! Ditulis oleh Pancha W. Yahya Rabu, 29 April :24

---saat teduh--- AJAKAN BERIBADAH P2 Jemaat. Marilah berdiri untuk menyambut Firman Tuhan hadir di tengah-tengah persekutuan kita.

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU I SESUDAH EPIFANIA

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia

KITAB PENGKHOTBAH 23 JULI 2012 GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI PDT. ALEX LETLORA.

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

SPIRITUAL TRANSFORMATION #5 TRANSFORMASI ROHANI #5 WORSHIP IN HIS PRESENCE MENYEMBAH DALAM HADIRATNYA

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Kita adalah penatalayan Allah, jadi kita harus mencontoh Allah kita. Dia memberi dengan murah hati semua yang kita perlukan. Kita menunjukkan rasa

8 BLESSINGS OF THE BEATITUDES #3 8 BERKAT UCAPAN BAHAGIA #3 MERCY AND GLORY KEMURAHAN DAN KEMULIAAN

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

Bab Empat. Penutup. 1. Kesimpulan. Salah satu pokok yang seharusnya diputuskan dalam SSA GTM adalah

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 26 FEBRUARI 2017 (MINGGU TRANSFIGURASI) KEMULIAAN TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Juni 2017 TATA IBADAH MINGGU I SESUDAH PENTAKOSTA

Pembaptisan Air. Pengenalan

HIDUP BERIMAN DALAM KESABARAN ALLAH Matius 13 : 24-30, 36-43

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

TATA IBADAH MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu, 22 Oktober

Wahai dunia, soraklah! Angkat suaramu, nyanyilah! Tabuhlah tifa dan gendang, iringi puji dalam tembang! Ref. :

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

The Power of the Heart #4 - KEKUATAN HATI #4 THE GIVING HEART - HATI YANG MEMBERI

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

PERATURAN PERKAWINAN DI GKPS

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk kepada anak-anak. Mandat ini memberikan tempat bagi anak-anak untuk

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740

Bab I Pendahuluan UKDW

GPIB Immanuel Depok Minggu, 02 April 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pengaturan-nya. Namun berbeda dengan mahluk Tuhan lainnya, demi menjaga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Chris Hartono, Mandiri dan Kemandirian, dalam Majalah Gema STT Duta Wacana, Maret 1983, p. 46.

TIDAK MESTI BESAR, HEBAT, BANYAK

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Januari 2018 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH EPIFANIA

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Maret 2018

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Agustus 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. dengan keberadaannya. Dari ajaran resmi yang dituangkan di dalam Pokok-

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

UKDW BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

BAB I PENDAHULUAN. 1 K. Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1976, p. 5

BAB V PENUTUP. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

BAB V PENUTUP. penting yang menjadi pokok atau inti dari tulisan ini, yaitu sebagai berikut :

Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Ibadah Dalam Pelayanan

TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Am. 7 : 12-15) Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-ku. Bacaan diambil dari Nubuat Amos

GPIB Immanuel Depok Minggu, 09 April 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Agustus 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU X SESUDAH PENTAKOSTA

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN KRITIS Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya kita dapat melihat bahwa manusia selalu menyatu dengan kebudayaannya dan budaya itu pun menyatu dalam diri manusia. Karena itu budaya menjadi identitasnya. Apabila manusia dicabut dari budayanya, ia bukan lagi orang itu, karena ia tidak dapat terlepas dari budaya di mana ia hidup. Manusia tidak pernah dapat lepas dari kebudayaan dimana manusia itu di bentuk. Sebagai makhluk individu maupun sosial, kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari kebudayaan dan nilai adat-istiadat dalam masyarakat. Tylor antara lain mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuankemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. 1 Keterkaitan yang dijabarkan oleh Tylor, menjelaskan bahwa manusia sebagai makhluk sosial berkewajiban untuk tetap menjaga serta melestarikan budaya dan hasilnya, baik itu lewat tulisan maupun adat kebiasaan agar kelak dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Demikian pentingnya kebudayaan dalam kehidupan manusia, sehingga ketakterpisahan itu pun terus mengikat manusia hingga kini dan mengharuskannya untuk terus mempertimbangkan nilai-nilai baru yang sesuai dan cocok dengan nilai-nilai budaya setempat. Yang berarti bahwa ketika suatu keadaan dan kebutuhan tertentu timbul dalam masyarakat dan masyarakat mengadopsinya maka terbentuklah norma-norma baru yang dalam praktek dapat menggantikan adat-istiadat. 1 I Gede Wiranata, Antropologi Agama, (Bandung: Cita Aditya Bakti, 2002) hal. 95 43

4.1 Tinjauan Kritis Berdasarkan Landasan Teoritis Tradisi marapu adalah salah satu bentuk kebudayaan yang tidak begitu saja bisa lepas dan hilang dari masyarakat sumba. Mewarisi tradisi demi penghormatan kepada para leluhur atau alasan lain pada hakikatnya baik. Akan tetapi jika tidak disertai sikap kritis sudah tentu hasil akhirnya kurang menguntungkan. Apalagi yang diwarisi unsur negatifnya cenderung menguat. Salah satu unsur budaya Sumba yang masih diwarisi generasi masa kini adalah pesta adat. Dalam konteks asli Sumba, kebiasaan ini merupakan ungkapan syukur kepada Alkhalik atas segala berkat berlimpah yang diterima manusia. Dapat juga dilaksanakan karena merupakan ikrar dari masa dan generasi sebelumnya. Dalam pesta ini, masyarakat Sumba menyatakan pengakuan bahwa Alkhalik adalah Dia yang peduli kepada kehidupan manusia dengan melimpahkan berkatnya tanpa batas. Karena itu Dia diberi korban persembahan. Seperti yang diungkapkan oleh Nono Rato berikut ini: Untuk penghormatan kepada leluhur, masyarakat Sumba selalu melaksanakan tradisi yang turun-temurun. Akan tetapi seiring perkembangan jaman, masyarakat lebih mengadopsi tradisi tersebut lebih banyak ke sisi negatifnya yang terkesan foya-foya demi gengsi. Semakin kuat ekonomi seseorang, maka semakin besar korban yang dipersembahkan, yaitu berupa pembantaian hewan besar 2 Hidup Sederhana sangat penting dan menentukan, sebab dengan menerapkan pola hidup sederhana akan menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial, jujur, disiplin, hemat dan tidak bergaya hidup mewah. Adapun nilai moral dan isi pesan pola hidup sederhana yaitu: bahwa kita semua tanpa kecuali ingin hidup bahagia. Kita merasa bahagia apabila merasakan kepuasan batin, karena adanya ketenangan dan ketenteraman hati. Untuk mencapai rasa bahagia salah satu jalannya adalah menerapkan pola hidup sederhana. 2 Hasil wawancara pada tanggal 23 Juli 2011 44

Untuk menggapai impian ini dibutuhkan kesadaran penuh dari semua elemen masyarakat. Pesta adat dilaksanakan sesederhana mungkin tanpa menghilangkan unsur syukurnya. Mengucap syukur merupakan ungkapan kerendahan hati di hadapan Alkhalik dan bukannya untuk menyombongkan diri. Bila mana hal ini yang terus berlangsung, maka upaya berbagai pihak akan tetap sia-sia. Pesta adat akan tetap menghantar masyarakat menuju kemiskinan. Maka dari itu, semua elemen masyarakat hendaknya kembali bersatu hati untuk mengatasi masalah ini. Hal seperti di atas akan menghambat lancar dan suksesnya program hidup hemat, ini dikarenakan tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi panutan atau contoh yang melanggar aturan yang ada. Pemerintah seharusnya jauh lebih tegas dalam hal ini. Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa program gerakan hidup hemat tidak berjalan cukup baik sejauh ini. Jika hanya sekedar dimengerti namun tidak dapat dilaksanakan, maka program ini tidak akan berjalan. Yang diharapkan adalah bagaiamana program ini dalam prakteknya dapat menyentuh seluruh lapisan masayarakat, baik itu dari kalangan atas sampai dengan masyarakat dengan tingkatan yang terkecil. Tokoh-tokoh masyarakat harus mampu menjadi contoh dan juga menaati aturan yang berlaku. Pemerintah harusnya dapat membuat aturan yang jauh lebih keras namun tidak mempersulit msyarakat, mencari ajlan keluar bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan bersama manfaat positif dari program ini. 4.2 Tinjauan Kristis Berdasarkan Landasan Teologis Setiap manusia membutuhkan sesuatu termasuk benda dan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Apapun yang dibutuhkan harus diperlakukan sebagai alat, bukan sebagai tujuan, karena jikalau benda dan uang telah menjadi tujuan utama, maka orang mulai terjerumus kepada materialisme. Jadi sikap yang diperlukan yaitu: sikap terhadap benda. 45

Kepemilikan benda atau harta adalah anugerah dan kepercayaan Tuhan yang harus diatur atau dipakai dengan penuh hikmat. Upaya-upaya yang diadakan untuk memperoleh benda bukanlah merupakan tujuan akhir. Kelebihan benda harus ditata, disimpan dan diberikan kepada yang memerlukan, dilakukan secara berimbang dan menjaga dan mencegah pemborosan yang melambangkan kecerobohan dan keangkuhan sosial. Penggunaan benda adalah tanggungjawab yang diberikan Allah dan pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya. Benda harus digunakan untuk melayani Tuhan bukan untuk diri sendiri. Sikap kita terhadap uang: Sikap pemberian uang dilaksanakan atas prinsip kasih. Setiap pemberian uang harus dilakukan secara sukarela, baik kepada sesama maupun untuk pekerjaan Tuhan. Setiap pemberian uang adalah berkat dimana memberi adalah merupakan tindakan ketaatan dan itu adalah berkat, karena Allah berjanji memberkati orang yang memberi. Hampir setiap minggu kita menjyanyikan lagu: KJ No.287 b: Sekarang Bersyukur; KJ No. 367: 1: Padamu Tuhan dan Allahku; KJ No. 365 c: Tuhan Ambil Hidupku; KJ No. 393: Tuhan Betapa Bannyaknya; KJ No. 403: 1: Hujan Berkat kan Tercurah. Berdasarkan hal di atas, maka gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya dipanggil dan dikuduskan oleh Allah serta diutusnya ke dunia untuk melaksankan tugas bersekutu, bersaksi dan melayani. Panggilan dan pengutusan itu disertai dengan pemberian berbagai karunia rohani atau talenta kepada umatnya. Kekayaan karunia atau talenta yang diberikan Allah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya bagi terwujudnya tugas dan panggilan gereja itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan pendeta, majelis serta jemaat GKS Kalimbu Kuni nampak bahwa, sebagian besar jemaat ini mendukung serta menyadari akan 46

pentingnya penerapan gerakan hidup hemat. Seperti yang disampaikan oleh bapak pendeta John Ju Talo 3 Baik secara pribadi maupun mewakili GKS Kalimbu Kuni, mendukung program Gerakan Hidup Hemat, karena hal ini sangat bersifat positif bagi jemaat dan juga kesejahteraan masyarakat secara luas di Kabupaten Sumba Barat. Bentuk dukungan tersebut dapat terlihat baik melalui khotbah ibadah minggu maupun dalam ibadah-ibadah rumah tangga, terus diingatkan kepada jemaat untuk dapat mendukung program tersebut. Dan Sinode juga sangat mendukung aturan yang telah dikeluarkan oleh pemirintah tentang Gerakan Hidup Hemat. Gereja sangat mendukung penuh program tersebut. Hal ini nampak ketika ibadah minggu maupun ibadah rumah tangga atau ibadah lainnya, dimana selalu ditekankan akan pentingnya menjalankan program gerakan hidup hemat. Ini merupakan salah satu bukti bahwa gereja terlibat secara langsung dalam membantu pemerintah untuk ikut mensosialisasikan program ini kepada masyarakat. Selain pendeta, majelis pun ikut dalam mensosialisasikan program gerakan hidup hemat ini. Bukan hanya dalam ibadah mereka saling mengingatkan, namun dalam penerapan kehidupan bermasyarakat, terutama dalam proses upacara adat, seperti kematian, dimana mereka mencoba menerapkan aturan yang telah diberlakukan oleh pemerintah, baik dari jumlah pemotongan hewan hingga upacara adat tersebut hanya boleh berlangsung dalam 3 hari saja. Hal ini seperti yang disampaikan oleh salah seorang jemaat, Agustinus Saba Ora 4 Program dalam Gerakan Hidup Hemat yang telah dicanangkan oleh Pemerintah sudah saya rasakan dampak positifnya secara langsung dimana pada peristiwa kematian ibu saya, proses penyemayaman mayat dilakukan maksimal tiga hari dan pada saat pemakaman ternak besar yang dipotong maksimal berjumlah lima ekor. Manfaat yang saya rasakan adanya 3 Hasil wawancara pada tanggal 28 Juni 2011 4 Hasil wawancara pada tanggal 5 Juli 2011 47

penghematan biaya dan waktu serta tenaga karena penyemayaman mayat tidak dilakukan berlama-lama dan adanya kesisaan jumlah ternak besar yang berasal dari sumbangan keluarga. Biaya dan kesisaan ternak besar ini dapat saya manfaatkan untuk kebutuhan pendidikan anak, kesehatan keluarga dan lain-lainnya Jemaat sudah dapat merasakan manfaat dari penerapan gerakan hidup hemat ini, tanpa harus menghilangkan budaya yang sudah begitu melekat dalam kehidupan masyarakat sumba barat. Kesadaran akan hidup hemat ini harusnya terus disosialisasikan, sehingga masyarakat memahami dengan baik maksud dan tujuan dari menerapkan gerakan hidup hemat tersebut. Selain itu jemaat juga mulai mempunyai tabungan dan tidak lagi melakukan pemborosan ketika ada upacara adat. Jemaat mulai menyadari akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka, sehingga dalam upacara adat jumlah hewan yang dibantai pun disesuaikan dengan keuangan yang mereka punya. Namun tidak semua jemaat menyadari akan hal tersebut, salah satu alasan yang dipaparkan oleh jemaat adalah, karena adanya jemaat yang masih saja mementingkan ego atau harga diri. Apalagi jika jemaat tersebut memiliki jabatan atau merupakan tokoh masyarakat yang merupakan keturunan raja. Suatu keharusan bagi mereka untuk mengorbankan hewan dalam jumlah yang banyak, meskipun sebenarnya jumlah hewan tidak diharuskan dalam suatu upacara adat. Sebagai orang Kristen kita biasa disebut sebagai murid yang hidup berkelimpahan. Demikian juga Tuhan Yesus. Yohanes 10 : 10b. tetapi sayang bahwa kita sering mengidentifikasi kelimpahan hidup dengan multiplikasi benda, dengan uang untuk membeli barang-barang yang diinginkan untuk dibeli. Tetapi tidak demikian dengan Tuhan Yesus. Dia selalu menghindari kekayaan dan kemewahan. Dia melihat celaka di depan orang yang bersukaria dalam kemewahan ( Lukas 16 : 19-dst ). 48