q Bobot rencana kapal (Gross Tonage) = ton Berdasarkan bobot rencana tersebut, dari tabel "Specifications of Vessels", diperoleh data sbb:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STUKTUR

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

PERENCANAAN SKIDWAY UNTUK PELUNCURAN OFFSHORE STRUCTURE DI PT.PAL SURABAYA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak

SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG. 6.5 m

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II STUDI PUSTAKA

Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga

SOAL B: PERENCANAAN TURAP. 10 KN/m m. 2 m m. 4 m I. 2 m. 6 m. do =?

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Berdasarkan hasil data pengujian di lapangan dan di laboratorium, maka

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. referensi data maupun nilai empiris. Nilai-nilai ini yang nantinya akan

PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

Perancangan Dermaga Pelabuhan

PERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR. Putri Arifianti

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Beban hidup yang diperhitungkan pada dermaga utama adalah beban hidup merata, beban petikemas, dan beban mobile crane.

Beban yang diterima gording : - Berat atap = 7,5 x 1.04 x 6 = kg - Berat gording = 4,51 x 6 =

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA TUGAS AKHIR... MOTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

III. LANDASAN TEORI. Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga dapat dibedakan menjadi gaya lateral dan

Perhitungan Struktur Bab IV

BAB VIII PENUTUP Kesimpulan

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

PERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG

PERENCANAAN TIANG PANCANG UNTUK MOORING DOLPHIN PADA DERMAGA

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KONSULTASI MAGANG... iv. PERNYATAAN... v. PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR...

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL AJIE MULYA JALAN DR CIPTO 198 SEMARANG

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan

ANALISIS PONDASI PIER JEMBATAN

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

2.1.2 American Association ofstate Highway and Transportation 7

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

PRAKATA. Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya insan Teknik Sipil.

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

DAFTAR SIMBOL / NOTASI

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

PERENCANAAN STRUKTUR JETTY DAN PERKERASAN TERMINAL MULTIPURPOSE DI MOROKREMBANGAN, SURABAYA

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

Daya Dukung Pondasi Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Besar Struktur Bangunan Baja 1. PERENCANAAN ATAP. 1.1 Perhitungan Dimensi Gording

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB IV ANALISA STRUKTUR

PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN

EVALUASI KEGAGALAN PONDASI PADA GEDUNG BERTINGKAT (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Ruko 3 Lantai Banua Anyar Banjarmasin)

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA

KAPASITAS DUKUNG TIANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

Gambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

Transkripsi:

I. DASAR - DASAR PERENCANAAN DERMAGA Direncanakan suatu dermaga dengan data-data sebagai berikut : q Data Tanah Data Sondir 15.00 m Tinggi Tanah Daratan + 1.00 m q Data-data pasang surut Muka air terendah (LWS) -1.00 m Muka air tertinggi (HWS) -0.50 m Jadi beda tinggi air pasang surut (t) -0.50 - -1.00 0.50 q Bobot rencana kapal (Gross Tonage) 27000 ton Berdasarkan bobot rencana tersebut, dari tabel "Specifications of Vessels", diperoleh data sbb: Panjang kapal ( 27000-20000 ) 30 m - ( 30000-20000 ) Lebar kapal ( 27000-20000 ) 12.5 m - ( 30000-20000 ) Draft kapal ( 27000-20000 ) 10.9 m - ( 30000-20000 ) ( 186 ( 27 ( 11 - - - 17 23 10 Tinggi kapal q Untuk dermaga bagi kapal-kapal yang memerlukan kedalaman lebih dari 4,5 m dengan pasang pasang surut terbesar : 3 m atau lebih, maka elevasinya : ( 0.5-1.5 ) m kurang dari 3 m, maka elevasinya : ( 1-3 ) m (dihitung dar dihitung dari HWS. Jadi, karena pasang surut terbesar maka elevasi dermaga -0.50 + -0.50 m 1.3 0.8 m q Merencanakan lebar dermaga untuk water depth : kurang dari 4,5 m adalah 10 m antara 4,5-7,5 m adalah 15 m lebih dari 7,5 m adalah 20 m q Kemiringan lantai dan arah dermaga Kemiringan lantai dibuat 1% - 1,5% ke arah laut Arah dermaga diusahakan agar searah dengan angin dominan. q Fasilitas lantai dermaga Bitt Direncanakan jenis kapal antar samudera dengan jarak antar bitt : Vender 35 m

q Data-data lainnya : Kecepatan arus 0.55 knots 0.64 mil laut/jam Beban angin 12 knots bertiup sejajar dengan derm Jenis dermaga Umum (barang dan penumpang) Beban lantai rencana : a Beban hidup 500.0 Kg/m a Beban Truck 16.0 ton a Crane Kap. 20.0 ton Kecepatan sandar kapal (V) 0.15 m/det Lokasi Daerah Gempa IV q Panjang dermaga L p n.l oa + (n - 1).15,00 + 50,00 2. 30 m + ( 2-1 ). 15,00 + 50,00 125 m dimana : n jumlah kapal yang ditambat L oa panjang kapal L p panjang dermaga

m 77 ) 23.7 m 3 ) 9.91 m 0 ) 10.27 m 12.9 m ri HWS)

maga

LAY OUT PERENCANAAN 25 m 15 m 25 m Kapal Kapal GUDANG GUDANG Dermaga Tipe Wharf

LAY OUT PERENCANAAN EL TOP OF WHARF 0.70 HWS - 0.30 MSL - 1.05 LWS - 2.40 draft 1 m

V. PENENTUAN PROFIL TURAP Mencari momen maksimum Momen maks akan terjadi pada titik yang mempunyai geseran 0. Data-data: Ta 127.162 Ea1 10.370 Ea5 58.47 Ea2 15.555 Ea6 27.12 Ea3 9.218 Ea7 2.92 Ea4 6.7597 ΣH 0 Ea1 +EPa2 + Ea3 + Ea4 + Ea5 + Ea6 + Ea7 - Ta 0 Pa1 10.370 Pa3 (q+ϒ¹.b).ka2.x 9.22 x Pa2 15.555 Pa4 0.5(ϒ²-1).Ka2.x² 6.76 x² 10.370 15.555 + 9.21775574 x + 6.7596875 x² - 127.1623859 0 6.7596875 x² + 9.2177557 x - 101.237 0 Sehingga: Ta 127.162 Pa1 10.370 Pa2 15.555 Pa3 9.218 Pa4 6.760 x 2.9675976 Untuk menghitung momen maksimum digunakan persamaan dibawah ini Mmax Ta(b-ya+x) - (Pa1 (1/2.b+x) + Pa2 (1/3.b+x) + Pa3(1/2.x) + Pa4(1/3.x)) Mmax 656.7929539 t.m (persatuan panjang) Mmax 65679295.39 kg.cm (persatuan panjang) Momen maksimum pada papan turap; M max Direncanakan menggunakan baja Bj. 37(Fe. 360) dimana; s Mmax 656.79295 wx σ 1600 0.4104956 m³ 410.4956 cm³ Memilih Profil Larssen 656.79295 t.m (persatuan panjang) 1600 kg/cm² (Aman!tidak butuh angkur) wx 410.50 cm³ Maka profil Larssen yang digunakan adalah LARSSEN 600 w 510.00 cm³ Dengan : b 600 mm h 150 mm t 9.5 mm s 10 mm

PERENCANAAN TIANG PANCANG Dalam gambar diberikan pula gaya horisontal yang berasal dari tekanan tanah aktif yang ditimbulkan oleh tanah timbunan di atas dermaga dan gaya reaksi Ra yang telah dihitung sebelumnya. Daya dukung tiang terhadap gaya horisontal yang diijinkan adalah 0.7 ton. Perhitungan Data Perencanaan : a 1.25 m b 2.25 m C 4.25 m D 8.00 m B 11.00 m Diamter 0.3 m 1.2 Panjang 15 m Selimut 0.5 m Σqc1 468 Kg/cm² Σqc2 807 Kg/cm² n1 75 n2 31 Luas penampang tiang (m²) Ap P x L 0.09 m² 900 Keliling Tiang Pancang (m) P 2 x (P+L) 1.2 m 120 cm B. Kedalaman tiang pancang rencana (Dutch Methode) >> Daya dukung ijin satu tiang pancang berdasarkan data Sondir (CPT/Cone Penetration Test) P (qc*ap)/3 + (JHL*Ka)/5 4928.538 Kg/cm Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan Sondir/CPT adalah >> Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan data SPT/Standart Penetration Test 4928.538 Kg/cm P (Qu + Qsi)/3 >> Berdasarkan dari data Sondir Nb (N1 + N2)/2 Nb1 27.6 qs > untuk pasir 0.2 N Nb2 31.6 qs > untuk lempung 0.5 N Nb 29.6 Qu (40*Nb*Ap) 1420.8 Kg/cm >> Daya dukung Gesek/Friction tiang pancang berdasarkan data SPT Qsi qs*asi

kedalaman 0-14 (jenis tanah lempung) qs1 0.5N*Asi ; (ket ; 0.5N adalah karena jenis tanah lempung) Asi keliling penampang tiang pancang*tebal Asi 17.76 m² qs1 qs*nb*asi 262.848 kn Asi 2.4 m² qs2 qs*nb*asi 14.208 kn Qsi qs1+qs2 277.056 kn >> Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan SPT Pu (Qu +Qsi)/3 565.952 kn C. Kapasitas dukung tiang berdasarkan uji sondir (use: dutch) Kapasitas dukung tiang terhadap beban desak Besarnya perlawan ujung konus Bagian atas ujung tiang (SF1) 8 x 0.3 2.4 m Bagian bawah ujung tiang (SF2) 4 x 0.3 1.2 m Kedalaman tiang rencana 14.8 m < dari grafik sondir Rp1 Σqc1/n1 6.24 Rp2 Σqc2/n2 26.03226 qc (Rp1+Rp2)/2 16.13613 Kg/cm² Luas Penampang tiang 0.09 m² Keliling Tiang 1.2 m² 120 Kapasitas dukung tiang desak Pa Ap. qc sf1 k. Σqf sf2 Σqf tf 14.8 - tf 12 134.34 14.8-134.34 12 376.152 Kg Pa Ap. qc k. Σqf sf1 sf2 43666.2 Kg 436.66 kn Kapasitas Dukung Tiang Terhadap Beban Tarik k. Σqf Ta SF 15046.08 Kg 150.4608 kn Kapasitas dukung tiang terhadap gaya lateral

Asumsi : tanah dimana tiang pancang adalah tanah non kohesif L/d 15/0.3 50 > 12 termasuk tiang panjang ujung terjepit 2 My Ha e + 0.55 (Ha)/(ϒ.d.kp) Kuat dukung tiang terhadap beban lateral a. Pengangkatan 2 ujung w 0.09 25 2.25 kn/m 0.225 Mmax 1/2 x w x a² Iterasi 12.814453 knm Ha ƒ 1 10.26038 b. Pengangkatan 1 ujung 10.26038 3.203182 3.203182 5.732874 Mmax 1/2 x w a² 5.732874 4.285258 22.78125 knm 4.285258 4.956496 4.956496 4.608673 Diambil momen terkecil 12.81445 knm 4.608673 4.779421 4.779421 4.693271 Menentukan Ha 4.693271 4.73615 4.73615 4.714661 Ha 2 My 4.714661 4.725394 e + 0.55 (Ha)/(ϒ.d.kp) 4.725394 4.720024 4.720024 4.722708 4.72 m 4.722708 4.721366 4.721366 4.722037 4.722037 4.721702 4.721702 4.721869 4.721869 4.721785 4.721785 4.721827 4.721827 4.721806 4.721806 4.721817 4.721817 4.721812 4.721812 4.721814 4.721814 4.721813 4.721813 4.721814 4.721814 4.721813 4.721813 4.721814 4.721814 4.721813 4.721813 4.721813

D. PERENCANAAN JUMLAH DAN SUSUNAN TIANG Susunan tiang DMENSI T Diameter, D 0.30 m Jarak pusat tiang bor teluar terhadap sisi lu DATA SUSUN jumlah baris tiang bor, Jumlah tiang bor dalam satu baris, jarak antara tiang bor arah x, Jarak antara tiang bor arah y, DIM Lebar arah x, Bx 12.50 m Lebar arah y, By 30.00 m Tebal kolom, h 0.30 m jumlah tiang 45 Efisiensi kelompok tiang bor (menurut BDM) : Jumlah baris tiang bor, ny 15 m Jumlah tiang bor dlm. satu baris nx 3 m Jarak antara tiang bor : x 5.25 m y 2.00 Jarak antara tiang bor terkecil : S 2.00 m Diameter tiang bor, D 0.30 m Ef [ 2*(ny + nx - 2)*S + 4*D ] / (π*d*ny*nx) 1.53732

TIANG PANCANG Panjang, L 15.00 m uar pilecap a 1.00 m NAN TIANG ny 15 buah nx 3 buah x 5.25 m y 2.00 m MENSI SLAB Tebal, hp 1.25 m Tebal, ht 1.25 m Panjang, Lx 30.00 m tiang

VII. PERENCANAAN SUB STRUKTUR DERMAGA (Pondasi Tiang Pancang) A. Perhitungan gaya-gaya / beban rencana Gaya vertikal A B - Muatan A - Berat balok [ x x ) + ( x x ( - ) ] x - Berat plat lantai ( x x ) x 2400 - Berat poer ( x x ) + 4 ( x x ) x 2400 - Beban hidup ( x x ) S V A - Muatan B - Berat balok [ x x ) + ( x x ( - ) ] x - Berat balok fender ( x x ) x 2400 - Berat poer ( x x ) + 4 ( x x ) x 2400 - Beban hidup ( x x ) - Berat plat ( x x ) x 2400 S V B 1. Penentuan daya dukung A. Penentuan daya dukung pada tanah Q Ns. Ap + JHP. As

Q + 3 5 dimana : Ns : Nilai konis.(u/pelabuhan Ns min 150 kg/cm 2 ) Ap : Luas penampang tiang JHP : Jumlah hambatan pelabuhan As : Keliling tiang Tiang direncanakan dengan elevasi : -21 m dengan data : - Ns : 150 kg/cm 2 - JHP : 800 kg/cm 2 maka : 150 ( 50. 50 ) 800. 50. 4 Q + 3 5 Q 157000 kg Q 157000 kg > V kritis jadi panjang tiang 21 + - 2. Kontrol terhadap tekuk Kondisi tiang pancang Lk 1/2. Lt. 2 1/2.. 2 Imin 1.69. P. Lk 2 P 132586.7 kg 1.69. 132586.7. 2 imin Imin A 2500 l (Kelangsingan) sk p 2. E. imin 2 Lk imin E 4700 fc' fc 26 Lk 2 23965.39171 3.14 2. 23965.39171. 2 kg/cm 2 2 p 2. E sd (Tegangan Izin) n. l 2 2. 3.5. kg/cm 2 p 2. E. Imin Pk Lk 2 3.14 23965.39171 3.14 2. 23965.39171. 2 2 n 3.5

Syarat : P < Pk 132586.7 kg <.. 2. Perhitungan gaya horizontal tiang miring 2.1 Akibat reaksi fender H E'. R E. H Reaksi reaksi ini dianggap diteruskan pada dermaga dan menyebar dengan sudut 45 0 Gaya horizintal ini ditinjau pada pinggir fender dan hanya menghasilkan tiang miring yang menerima gaya tersebut. Jadi tiang menerima gaya ( 1 pasang ) 3 3 pasang 2.2 Gaya akibat tarikan kapal pada boulder Gaya tarik pada boulder yang terletak pada lantai dermaga P gaya ini dipikul oleh 3 pasang tiang sehingga tiap pasang menerima gaya : 3 2.3 Gaya akibat rotasi (momen torsi) terhadap pusat berat dermaga Ditinjau dermaga sebagai satu kesatuan struktur, dimana gaya akibat tumbukan kapal dianggap menimbulkan torsi (momen torsi) terhadap pusat berat konstruksi dapat dihitung dengan rumus : Hi H + Xi H. e n S Xi 2 dimana : Hi Gaya horizontal pada tiang H Gaya horizontal akibat reaksi fender n Jumlah pasang tiang miring Xi Jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat konstruksi S Xi Jumlah jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat konstruksi S Xi 2 [( 2.5 2 ) + ( 7.5 2 ) + ( 12.5 2 ) + ( 17.5 2 ) + ( 22.5 2 ) + ( 27.5 2 ) + ( 32.5 ( 37.5 2 ) + ( 42.5 2 ) + ( 47.5 2 ) + ( 52.5 2 ) + ( 57.5 2 ) + ( 62.5 2 ) + ( 67.5 ( 72.5 2 ) + ( 77.5 2 ) + ( 82.5 2 ) + ( 87.5 2 ) + ( 92.5 2 ) + ( 97.5 2 ) + ( 103 2 ) + 2 ) + 2 ) +

( 108 2 ) + ( 113 2 ) + ( 118 2 ) + ( 123 2 ) + ( 127.5 2 ) + ( 133 2 ) + ( 138 ( 143 2 ) + ( 148 2 ) + ( 153 2 ) + ( 158 2 ) + ( 162.5 2 ) + ( 168 2 ) + ( 173 ( 178 2 ) + ( 183 2 ) + ( 188 2 ) + ( 193 2 ) + ( 197.5 2 ) + ( 203 2 ) + ( 208 ( 212.5 2 ) ] x 2 2 ) + 2 ) + 2 ) + S Xi 2 [( 6.25 + 56.25 + 156.25 + 306.25 + 506.25 + 756.25 + 1056.25 + 1406.25 + 1806.25 + 2256.25 + 2756.25 + 3306.25 + 3906.25 + 4556.25 + 5256.25 + 6006.25 + 6806.25 + 7656.25 + 8556.25 + 9506.25 + 10506.25 + 11556.25 + 12656.25 + 13806.25 + 15006.25 + 16256.25 + 17556.25 + 18906.25 + 20306.25 + 21756.25 + 23256.25 + 24806.25 + 26406.25 + 28056.25 + 29756.25 + 31506.25 + 33306.25 + 35156.25 + 37056.25 + 39006.25 + 41006.25 + 43056.25 + 45156.25 ) ] x 2 S Xi 2 1324937.5 Hi + 212.5.. 255 1324937.5 212.5 Akibat beban gempa Pada perhitungan beban akibat gempa diperhitungkan beban-beban yang bekerja adalah sbb : Berat sendiri konstruksi - Lapisan aus ##... - Plat lantai ##... 2400 - Balok memanjang 8.... 2400 - Balok fender ##. 0.35.. 2400 - Balok poer 8. 3152 25216 q 1 Beban hidup Beban hidup yang diperhitungkan 50 % q 2 50%. 20. 0.3. 3000 9000 kg 9 ton Beban total (w) q 1 + q 2 + 9 Gaya horizontal akibat gempa F k. W dimana : F Gaya horizontal akibat gempa w berat sendiri konstruksi dan beban hidup k Koefisien gempa Koef. Daerah x Koefisien kepentingan Koef. Daerah wilayah gempa IV 0.03 Koef. Kepentingan 1.2 (untuk bangunan dermaga klasifikasi A) 0.03 x 1.2 0.036 B. Perhitungan Penulangan pada tiang pancang Berat tiang q 0.5. 0.5. 2400 600 Kondisi pengangkatan tiang

1/3L 2/3L 1/4L 1/2L 1/4L Mmax q. l2 Mmax q. l2 32 8 L Panjang tiang miring a tan a. a 10.3099 a tan 10.3099. Lmax 2 + 2 a Mmax 600. 8 2 Mult 1.5. Mmax 1.5 x Cu Zu ho 45 Mult 2.ko. s'. bk. b 2. 0.5. 30. 50 1 1 q. Cu 2 0.0417. 2 A-A' Mult s'.qu. Zu. ho 2780.. 45 Jadi F 0.036 x 221.536 7.975296 Jadi gaya horizontal maksimum yaitu gaya akibat reaksi dari fender jadi beban / gaya maksimum pada tiang miring sbb : 1:5 V H V sin q P 2 + H cos q 2 1 sin ( q 1 +q 2 ) V sin q P 2 + H' cos q 2 2 sin ( q 1 +q 2 ) tan q 1 tan q 2 1/5 0.2 q 1 q 2 11.3099 sin q 1 sin q 2 sin 11.3099 0.196116

cos q 1 cos q 2 cos 11.3099 0.980581 sin ( q1 +q2 ) sin 22.6198 0.384614 H' H tan a 18/100 cos a a 10.20397 cos 10.2039737 P 1. 0.196116 +. 0.98058079 0.38461 ton < 157 ton.. ### P 2. 0.196116 -. 0.98058079 0.38461 ton < 157 ton.. ### Sengkang/begel praktis.. PB 71/911 1. Ukuran tidak boleh kurang dari 15 cm. 2. As min 1%. 50 x 50 25 cm 2 tulangan memanjang Jadi, As 25 cm 2 f min 12 mm 3. As maks 6%. 50 x 50 150 cm 2 4. Jarak maks. sengkang * 45 cm * 15 x f batang tulangan memanjang atau 30 cm, diambil 12 cm diameter sengkang > 1/4 f tul. memanjang dan minimal f 5 mm As min sengkang 1/4. 26 6.5 mm, digunakan f 8 jarak sengkang 15. 26 390 m atau 30 cm, diambil 12 cm f 8-12

DAFTAR ISI