BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan memiliki peran penting terhadap kepuasan dari konsumen. Dari setiap hasil kinerjanya ada konsumen yang merasa puas tetapi masih terdapat konsumen yang merasa tidak puas atas pelayanan dari suatu organisasi atau perusahaan. Perusahaan yang dinamis akan selalu meningkatkan produktivitasnya melalui konsistensi menghasilkan kinerja karyawan terbaik serta mempertahankan hal yang menjadi keunggulan kompetitif perusahaan tersebut. Istilah kinerja sendiri berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesunguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja mengacu pada kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan (Simamora, 2004:339). Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Tingkat keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan disebut dengan istilah level of performance atau level kinerja. Karyawan yang memiliki level kinerja yang tinggi merupakan karyawan yang produktivitas kerjanya tinggi, begitupun sebaliknya, karyawan yang memiliki level kinerja yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka karyawan tersebut merupakan karyawan yang tidak produktif. Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas 1
2 penting bagi perusahaan untuk mengetahui level kinerja karyawan yang dimilikinya. Suwatno, et al. (2011:195). Ketika mengukur pencapaian kinerja, adalah penting bahwa kriteria yang relevan yang digunakan. Umumnya, kriteria itu relevan ketika difokuskan pada aspek yang paling penting dari pekerjaan si karyawan. Tingkatan yang telah dipenuhi oleh suatu kinerja terkadang digambarkan melalui nilai angka atau nilai verbal, seperti istimewa atau tidak memuaskan. Kadangkala bisa menjadi sulit bagi dua atau tiga orang lebih untuk mencapai kesepakatan tentang tingkatan apa yang secara relatif menjadi sebuah standar penilaian. Suwatno, et al. (2011:197). Penilaian kinerja menurut Mondy dan Noe (2000:394) merupakan suatu sistem formal yang secara berkala digunakan untuk mengevaluasi kerja individu dalam menjalankan tugas-tugasnya. Pengukuran kinerja juga dapat dianggap sebagai hal yang objektif dan subjektif. Pengukuran yang objektif dapat dihitung secara langsung sedangkan subjektif pengukuran dari setiap hasil kinerjanya ada konsumen yang merasa puas tetapi masih terdapat konsumen yang merasa tidak puas atas pelayanan dari suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan reputasi suatu organisasi atau perusahaan tersebut. PT Pos Indonesia (Persero) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara di bidang Jasa terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan Jasa Kurir dan Logistik. Menjadi perusahaan tertua dengan usia 270 tahun, sekaligus di dukung oleh jaringan sangat luas dan puluhan ribu karyawan bukanlah jaminan bahwa perusahaan bisa memberikan pelayanan dengan baik. Hasil studi
3 Universitas Indonesia menyimpulkan Pos Indonesia sangat sulit bersaing dengan pendatang-pendatang baru di bisnis jasa kurir dan logistik (Wahyudi, 2012:123). Bahkan ketika PT Pos sudah mempunyai teknologi informasi untuk melacak semua kiriman, namun pelaksaannya tidak semua pegawai bersedia mencatatkan semua kiriman. Akibatnya, jumlah pencatatan antara surat yang diterima dengan yang benar-benar dikirimkan tidak sesuai. Keengganan pegawai dalam melakukan pencatatan diantaranya karena mereka belum memiliki keterampilan mengoperasikan komputer secara memadai. Penyebabnya, sebagian besar dari mereka adalah pengantar surat yang kemudian diangkat sebagai pegawai kantor Pos dengan pendidikan mayoritas SMA. Kebiasaan tidak pernah mencatatkan surat sebelumnya juga mempersulit untuk mendisiplinkan mereka. (Wahyudi, 2012:125). Berdasarkan layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat yang di para pelanggan jasa Pos juga umumnya menunjukan image negatif. Salah satu seorang pelanggan pos mengatakan Saya paling sering menggunakan layanan pos kilat tetapi kadang kala saya kecewa dengan pelayanan pos khususnya apabila barang sudah sampai di kabupaten, butuh berminggu-minggu untuk sampai ke kecamatan sandai, saya bingung padahal alat transportasi di sandai sangatlah lancar, air dan darat semuanya ada, dan operator yang tidak dapat memberikan laporan jelas mengenai keberadaan paket saya (Megawati, 2016). Keluhan selanjutnya ditunjukan kepada karyawan bagian costumer service dimana pelanggan mengatakan Costumer service mengatakan jika keluhan saya mengenai status tracking akan di teruskan kepada bagian terkait tapi sudah satu minggu belum ada
4 kejelasan dan sampai saat ini status tracking saya masih sama seperti seminggu yang lalu (Suparno,2016). Selain tidak tepat waktu, sejumlah kelemahan PT Pos yang tertulis dalam forum online diantaranya kualitas layanan yang rendah, tidak ramah, dan pakaian tidak sesuai. Oleh karena itu maka diperlukan pengendalian dan pengevaluasian kinerja karyawan untuk menjamin bahwa seluruh kegiatan di dalam perusahaan berlangsung dengan baik. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, para karyawan harus terus menerus dievaluasi secara berkala kinerja pekerjaannya guna mencapai performa bekerja yang seharusnya. Untuk itu, PT Pos Indonesia (Persero) membutuhkan seorang yang kompeten untuk melakukan pengendalian internal, yaitu auditor internal yang berfungsi membantu manajemen mengevaluasi seluruh kegiatan perusahaan yang dilakukan untuk mencapai kinerja yang baik. Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Fungsi audit internal diantaranya memberikan berbagai macam jasa kepada organisasi termasuk audit kinerja dan audit operasional yang akan dapat membantu manajemen senior dalam memantau kinerja yang dihasilkan oleh manajemen dan para personil di dalam organisasi (Kurniawan, 2012:53). Auditor internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efesiensi dan efektivitas kinerja karyawan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko
5 terkait dalam menjalankan usaha (Sawyer s, 2005:7). Auditor internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya, penjagaan tehadap kekayaan komunikasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi (Mulyadi, 2002:29). Studi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurlisnawati (112:2015) dalam penelitiannya yang berjudul Peranan Audit Internal dalam Efektivitas Peningkatan Kinerja Karyawan menunjukan bahwa peranan audit internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Rendahnya kinerja karyawan disebabkan kurangnya kemampuan penguasaan pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta motivasi kerja karyawan staf sampai dengan manajemen rendah sehingga audit internal diperlukan untuk membantu manajemen mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Setiadi dan Widianti (2016:142) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Staf Administrasi menunjukan bahwa audit internal berpengaruh terhadap kinerja staf administrasi. Penyelewengan oleh staf administrasi seperti verifikasi dan opname faktur yang tidak sesuai standar perusahaan disebabkan PT Arta hanya bertindak sebagai depo yang jauh dari pimpinan pusat sehingga audit internal diperlukan untuk mengendalikan jalannya kegiatan operasional.
6 Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Dahir (2016:28) dalam penelitiannya yang berjudul Effects of Internal Audit Practice on Organizational Performance of Remittance Companies in Modadishu-Somalia menunjukan bahwa praktik audit internal secara individu memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan pengiriman uang di Mogadishu-Somalia. Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini atas dasar beberapa fenomena yang telah terjadi, peneliti menduga bahwa suatu kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh auditor internal. Hal ini dilihat dari hasil temuan auditor internal dalam pengevaluasian kinerja karyawan yang dapat dijadikan acuan oleh manajemen untuk membuat teguran atau hukuman yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan, auditor internal juga melakukan pengendalian apakah sudah sesuai dengan SOP yang telah ditentukan, sehingga auditor internal dapat menjamin bahwa seluruh kegiatan di dalam perusahaan berlangsung dengan baik. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul: Pengaruh Auditor Internal Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Kantor Pos Bandung dan Kantor Regional V Jawa Barat PT Pos Indonesia (Persero)). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai: 1. Bagaimana auditor internal pada kantor regioinal V PT Pos Indonesia.
7 2. Apakah kinerja karyawan pada kantor Pos Bandung PT Pos Indonesia telah memadai. 3. Apakah auditor internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Pos Indonesia di Kota Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui besarnya pengaruh auditor internal terhadap kinerja karyawan pada PT Pos Indonesia di Kota Bandung. 2. Mengetahui besarnya kinerja karyawan pada kantor Pos besar PT Pos Indonesia. 3. Mengetahui besarnya pengaruh auditor internal pada kantor pusat PT Pos Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan dalam mengelola kepatuhan karyawan serta sebagai masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan dimasa yang akan datang sehingga sasaran perusahaan dapat dicapai. b. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh audit internal khususnya mengenai kinerja karyawan serta proses audit pada PT Pos
8 Indonesia (Persero) Bandung untuk kemudian di bandingkan dengan teori yang ada. c. Bagi Pihak-Pihak lain Sebagai dasar untuk penelitian lanjutan, khusunya sebagai bahan referensi dan pembanding bagi mereka yang berminat mengadakan penelitian lebih lajut di bidang ini. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di PT Pos Indonesia (Persero) yang berada di Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai 13 Januari 2017.