PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Key Performance Indicators Perusahaan

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA HUBUNGAN PELANGGAN DENGAN METODE CRM-SCORECARD (Studi Kasus Di PT. Bank Syariah ABC)

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

PT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS)

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

PENGGUNAAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bidang Teknik BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA DAN ALAT PENGENDALI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

PERENCANAAN PENGUKURAN IMPLEMENTASI OHSAS BERDASARKAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PT.TRAKINDO UTAMA CABANG SURABAYA

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN. METODE BALANCED SCORECARD (Studi kasus : PT. Miwon Indonesia) TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Balanced Scorecard

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

Farah Esa B

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

PENGARUH PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PADA CV. PRATAMA MANDIRI SURABAYA SKRIPSI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) Pada Industri Perbankan

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

PENERAPAN BALANCED SCORECARD PADA PD. BPR BANK PASAR KABUPATEN KUDUS

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa

Kata kunci : Analytical Hierarchy Process, Human Resource Scorecard, Key Performance Index, Traffic Light System.

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNANAKAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DI PT INDOMARCO PRISMATAMA SIDOARJO SKRIPSI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : Ah_gama@yahoo.com ABSTRAK Dalam era globalisasi saat ini persaingan antar Bank menjadi ketat, untuk dapat bertahan dalam suasana panas tersebut maka Bank XYZ sebagai salah satu penyedia jasa layanan perbankan perlu untuk menyusun strategi yang tepat hingga dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif. Untuk dapat menyusun suatu langkah-langkah strategis, maka Bank perlu untuk dapat mengukur kinerjanya secara menyeluruh baik dari segi finansial maupun segi nonfinansial. Metode pengukuran yang digunakan adalah Balanced Scorecard yang merupakan pelengkap dari seperangkat ukuran kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja di masa depan, dimana tujuan dan ukurannya diturunkan dari visi dan misi perusahaan yang ditinjau dari empat perspektif yaitu: keuangan,pelanggan, proses bisnis internal,dan pembelajaran serta pertumbuhan. Dari pengukuran kinerja yang dilakukan pada Bank XYZ capem Bangkalan sebagai bisnis unit terkecil pada tiap triwulan selama tahun anggaran 2006, terdapat 19 key performance indicators (KPI) yang telah dilakukan pembobotan dengan Analytic Hierarchy Process (AHP). Dan untuk mendapatkan nilai tunggal menggunakan direct rating dan diperoleh hasil akhir kinerja yaitu 93,63 dari skala 100 dengan kriteria kinerja luar biasa Kata kunci : kinerja, strategi, key performance indicators, pembobotan, nilai, tunggal PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini, banyak bermunculan atau bertambahnya jumlah bank di Indonesia, baik yang swasta ataupun negeri sehingga mengakibatkan semakin serunya persaingan yang terjadi diantara bank-bank tersebut. Masing-masing bank tersebut menawarkan service dan produk yang bervariasi dalam upayanya bersaing untuk mendapatkan nasabah dan memuaskan kebutuhannya. Melihat kondisi diatas, dapat dilihat bahwa masalah pelayanan adalah hal yang utama untuk diperhatikan karena bagi nasabah kinerja bank dianggap memuaskan apabila bank tersebut mampu untuk selalu memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabahnya. Maka dari itu bank perlu untuk mempunyai upaya-upaya strategis dalam rangka mempertahankan dan bahkan harus meningkatkan mutu pelayanannya dari waktu ke waktu. Mengingat kebutuhan diatas, maka bank perlu untuk mengetahui bagaimana kinerjanya setiap periodik yaitu dengan membuat laporan-laporan seperti laporan kinerja, laporan individu, laporan keuangan, dan lain-lainnya.

PT BANK XYZ Cabang Tanjung Perak adalah salah satu Bank yang memiliki nasabah dan jumlah dana yang cukup besar, disamping itu juga memiliki jumlah transaksi yang besar setiap harinya. Bank XYZ mempunyai 3 kantor cabang pembantu dan 2 kantor kas yang tersebar di wilayah Tanjung Perak dan sekitarnya serta daerah Surabaya yang lain dan di daerah Bangkalan Madura. Salah satu Cabang Pembantu dari Bank XYZ adalah Cabang Pembantu Bangkalan yang nantinya akan dijadikan sebagai obyek penelitian thesis ini. Kantor Cabang Pembantu Bangkalan ini merupakan unit yang sangat dominan dalam memberikan kontribusi besar bagi kinerja PT Bank XYZ Cabang Tanjung Perak, terutama dalam hal pencapaian target dana dan jumlah transaksi yang terjadi sehariharinya. Cabang Pembantu Bangkalan juga memberikan pelayanan transaksi Luar Negeri seperti incoming transfer and outgoing transfer (transfer dari atau ke Luar Negeri), pencairan draft luar negeri dan jual beli Bank Notes namun khusus melayani currency dollar (USD). Sehingga mengingat banyaknya jenis pelayanan dan aktivitas yang dilakukan untuk ukuran sebuah kantor cabang pembantu maka perlu disusun suatu sistem pengukuran kinerja yang memperhatikan aspek finansial dan juga aspek non finansial agar dapat menentukan langkah-langkah strategis untuk terus mampu mempertahankan dan meningkatkan mutu dari pelayanannya sehingga pada akhirnya mampu mencapai target yang diharapkan. Laporan-laporan yang digunakan untuk sistem pengukuran kinerja untuk Cabang Pembantu Bangkalan adalah RKAP (Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan), Laporan Kinerja Cabang Pembantu, dan Laporan Kerja Individu. Dengan laporanlaporan tersebut diatas maka kita akan mendapatkan gambaran tentang kinerja dari Cabang Pembantu tersebut. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja adalah sebagai berikut : 1. Pertumbuhan Dana 2. Pertumbuhan Fee Based Income 3. Efisiensi Biaya 4. Pertumbuhan Laba 5. Pertumbuhan Jumlah Rekening (Giro, Tabungan dan Deposito) Indikator-indikator tersebut hanya dapat digunakan untuk mengukur kinerja Cabang Pembantu secara finansial saja dan dirasa kurang mampu memberikan pengukuran kinerja secara optimal. Penelitian ini akan membahas perancangan Sistem pengukuran kinerja PT Bank XYZ Cabang Pembantu Bangkalan dengan metode Balanced Scorecard. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam mengukur kinerja unitnya dengan baik sehingga mampu menentukan suatu rencana strategis yang tepat di masa yang akan datang. METODOLOGI PENELITIAN Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penelitian pada thesis ini adalah melakukan observasi awal pada obyek penelitian dengan jalan : a. Melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian, kemudian mencari permasalahan apa yang timbul bagi manajemen. Pengamatan tersebut terdiri atas dua macam pengamatan yaitu: Pengamatan langsung Penulis terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan-pengamatan A-34-2

terhadap obyek penelitian dan mencari informasi awal tentang obyek penelitian yang kiranya dapat diangkat sebagai suatu permasalahan. Pengamatan tidak langsung Penulis mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait pada obyek penelitian untuk memperoleh informasi tentang permasalahan yang tengah dihadapi oleh obyek penelitian. b. Menentukan tingkat kepentingan permasalahan tersebut bagi manajemen jika diangkat menjadi suatu penelitian. Hasil observasi awal tersebut nantinya akan digunakan untuk merumuskan permasalahan dan menentukan tujuan penelitian Langkah berikutnya yaitu melakukan perancangan system pengukuran kinerja Kantor Cabang Pembantu Bangkalan Bank XYZ adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Key Performance Indicators Menentukan posisi Bank terutama Kantor Cabang Pembantu Bank berdasarkan visi dan misi yang telah ditentukan oleh manajemen Bank. Menentukan sasaran strategik / KPI manajemen Kantor Cabang Pembantu Bank berdasarkan posisi manajemen yang telah diperoleh. Menghubungkan sasaran strategik manajemen dengan pengukuran BSC, dengan menentukan kunci kinerja masing-masing variabel untuk setiap perspektif dalam BSC. 2. Melakukan Pembobotan KPI Melakukan pembobotan sasaran strategik / KPI dengan metode AHP. Model AHP ini mempunyai keuntungan karena dapat digunakan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan dengan banyak objektif dan kriteria serta AHP ini adalah model pengambilan keputusan dengan input data kuantitatif dan kualitatif secara sekaligus. Mendefinisikan masing-masing sasaran strategik meliputi tolok ukur sampai dengan target yang ditetapkan serta strategi pencapaiannya. 3. Melakukan Scoring Menyamakan dimensi dari masing-masing satuan sasaran strategik sehingga diperoleh ukuran kinerja tunggal. Membuat standart penilaian masing-masing sasaran strategik berdasarkan target dan pencapaian serta pembatasannya dengan metode Direct Rating. Metode Direct Rating ini digunakan untuk membuat pilihan atas dasar variabel-variabel penilaian dengan skala pengukuran yang berbeda-beda maka dibuat suatu standart penilaian dari masing-masing variabel tersebut kedalam penilaian yang telah disepakati. 4. Menentukan Nilai Tunggal Dari Kinerja Kantor Cabang Pembantu Membuat penilaian dari setiap nilai tolok ukur masing-masing perspektif berdasarkan rancangan yang telah dibuat dengan menggunakan metode direct rating sehingga diperoleh ukuran kinerja tunggal yang dapat memberikan informasi terhadap pencapaian kinerja manajemen Kantor Cabang Pembantu Obyek Penelitian. Tolok ukur yang digunakan adalah kinerja Kantor Cabang Pembantu Obyek Penelitian selama satu periode pengukuran yang dibagi menjadi kinerja empat triwulan. A-34-3

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Key Performance Indicators Key performance indicators ini diperoleh dari penurunan visi dan misi Bank XYZ dan merupakan faktor yang mementukan keberhasilan pencapaian sasaran strategis. Adapun visi dan misi perusahaan tersebut antara lain: o Visi : Menjadi Bank kebanggan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja. o Misi : Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan consumer Sementara hasil identifikasi key performance indicators dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1. Identifikasi key performance indicators Sasaran Strategic (Strategic Objective) Financial F1. Pertumbuhan Dana F2. Pertumbuhan Fee Based Income F3. Laba Usaha F4. Cost Efisiensi Customer C1. Tingkat Kepuasan Nasabah C2. Pertumbuhan jumlah nasabah baru C3. Jumlah Rek yang Ditutup C4. Marketing Mix C5. Frekuensi ATM kekurangan uang tunai C6. Pertumbuhan Jumlah Jasa Yang Dapat Dilayani Internal 11. Tingkat Kualitas Pelayanan 12. Frekuensi Keterlambatan Transaksi 13. Frekuensi Kesalahan Pelayanan 14. Frekuensi remis/supply ke Cabang Induk 15. Frekuensi offline sistem komputer Learning & Growth L1. Tingkat Skill Pegawai L2. Jml. Usulan peg. Yg dpt diaplikasikan L3. Jml. Pelatihan yang diikuti peg. L5. Jumlah hari pegawai tidak masuk kerja KPI (Key Performance Indicators) % Pertumbuhan Dana % Pertumbuhan FBI % Perolehan Laba Cost Efficiency Ratio Jml. Komplain Jml. Nasabah Baru Jml. Rek. Ditutup Jml.perolehan nasabah mix Frekuensi ATM kekurangan uang tunai Rata-rata Jml Jasa yang digunakan Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) Rata-rata jml.keterlambatan transaksi Rata-rata jml.kesalahan pelayanan Rata-rata jml.remis/supply Rata-rata jml. Offline sistem Penilaian Performance Frekuensi Usulan Frekuensi Pelatihan Frekuensi pegawai tidak masuk bekerja Melakukan Pembobotan Setelah melakukan identifikasi KPI maka selanjutnya melakukan pembobotan terhadap masing-masing sasaran strategic. Metode yang digunakan dalam melakukan pembobotan ini adalah Analytic Hierarchy Process (AHP). Adapun hasil pembobotan tiap perspektif dapat dilhat pada tabel 2. sampai 5. sebagai berikut : A-34-4

Tabel 2. Pembobotan Keempat Perspektif No. Perspektif 1 2 3 4 Total Bobot 1 Finance 1 2 2 2 7,00 38% 2 Customer 0,5 1 2 1 4,50 24% 3 Internal Business Proccesss 0,5 0,5 1 2 4,00 22% 4 Learning And Growth 0,5 1 0,5 1 3,00 16% Total 18,50 100% Tabel 3.Pembobotan Perspektif Keuangan No. KPI 1 2 3 4 Total Bobot 1 Pertumbuhan Dana 1 2 4 4 11,00 50% 2 Fee Based Income 0,5 1 2 2 5,50 25% 3 Laba Usaha 0,25 0,5 1 1 2,75 12,5% 4 Efisiensi Biaya 0,25 0,5 1 1 2,75 12,5% Total 22,00 100% Tabel 3. Pembobotan Perspektif Pelanggan No. KPI 1 2 3 4 5 6 Total Bobot 1 Tingkat Kepuasan Nasabah 1 2 1 2 7 3 15,00 27% 2 Pertumbuhan Jumlah Nasabah Baru 0,5 1 0,3 1 7 2 11,33 21% 3 Jumlah rekening ditutup 1 3 1 2 7 1 14,00 26% 4 Marketing Mix 0,5 1 0,50 1 3 2 7,50 14% 5 Frek. ATM kehabisan uang tunai 0,14 0,14 0,14 0,33 1 1 2,62 5% 6 Pertumbuhan jumlah jasa yang digunakan 0,33 0,5 1,00 0,5 1 1 4,33 8% Total 3,48 7,64 4 6,83 26 10 54,79 100% Tabel 4. Pembobotan Perspektif Proses Bisnis Intern No. KPI 1 2 3 4 5 Total Bobot 1 Peningkatan Kualitas Layanan 1 2 1 2 3 9,00 30% 2 Frekuensi keterlambatan trx 0,5 1 1 2 2 6,50 22% 3 Frekuensi kesalahan pelayanan 1 1 1 2 1 6,00 20% 4 Frekuensi Remis/Supply ke Cabang 0,5 0,5 0,50 1 3 5,50 18% 5 Frekuensi Offline Sistem Komputer 0,33 0,5 1,00 0,33 1 3,17 10% Total 3,33 5 4,5 7,33 10 30,17 100% Tabel 5. Pembobotan Perpektif Pertumbuhan dan Pembelajaran No. KPI 1 2 3 4 Total Bobot 1 Peningkatan Performance 1 2 2 4 9,00 41% 2 Peningkatan Komitmen 0,5 1 2 1 4,50 20% 3 Peningkatan Kapabilitas 0,5 0,5 1 4 6,00 27% 4 Jumlah Karyawan Yang Tidak masuk 0,25 1 0,25 1 2,50 12% Total 22,00 100% A-34-5

Dari hasil pembobotan dengan AHP dapat dilihat bahwa bobot tertinggi adalah pada perspektif keuangan dengan KPI pertumbuhan dana yaitu 50 % dan bobot terendah yaitu pada perspektif pelanggan dengan KPI frekuensi ATM kehabisan uang tunai dengan bobot yaitu 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk dapat memperoleh skor performa kinerja yang baik berdasarkan pembobotan diatas maka strategi-strategi yang dilakukan sebaiknya lebih difokuskan pada upaya peningkatan nilai pada perspektif keuangan dengan tidak mengesampingkan perspektif-perspektif lainnya. Melakukan Scoring Analisis dilakukan berdasarkan scoring system untuk mengetahui nilai pencapaian terhadap target dari masing-masing KPI, sementara analisis warna digunakan sebagai tanda apakan score dari suatu KPI mengidentifikasikan adanya improvement atau tidak. Dalam rangka penilaian kinerja Bank X maka digunakan pembagian 5 range warna seperti pada Tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Kriteria Nilai Kinerja Kantor Capem Rentang Nilai Kriteria Warna > 100 Istmewa Hijau Tua 76 100 Luar Biasa Hijau Muda 51 75 Bagus Kuning 26 50 Sedang Merah Muda < 25 Jelek Merah Tua Pada Tabel 7 sampai Tabel 10 berikut ini disajikan hasil ukuran dengan metode direct rating kinerja Kantor Capemplus untuk triwulan 1. Tabel 7 Perhitungan Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan Triwulan I Bobot Nilai KPI Target Pencp. Nilai (%) Dibobot Kriteria Pertumbuhan Dana 120 M 103 M 86 50 43 Luar Biasa Pertumbuhan FBI 97 Jt 45 Jt 46 25 11,5 Kurang Pertumbuhan Laba 200 Jt 130 Jt 65 12,5 8,13 Cukup Cost Efficiency Ratio 80% 40% 50 12,5 6,25 Kurang 100 68,88 Tabel 8 Perhitungan Penilaian Kinerja Perspektif Pelanggan Triwulan 1 Bobot KPI Target Pencp. Nilai (%) Dibobot Kriteria Tingkat Kepuasan Nasabah 100 52 52 27 14,04 Cukup Pertumbuhan Jml Nsbh 500 450 90 21 18,90 Luar Biasa Baru Jumlah Rekening Tutup 10 12 90 26 23,40 Luar Biasa Marketing Mix 10 10 100 14 14 Luar Biasa Frek.ATM Kekurangan 0 0 100 5 5 Luar Biasa uang Jml Jasa Yang Digunakan 100 165 165 7 11,55 Istimewa Nilai 100 86,89 A-34-6

Tabel 9. Perhitungan Penilaian Kinerja Perspektif Proses Intern Triwulan 1 Bobot KPI Target Pencp. Nilai (%) Dibobot Kriteria Tingkat Kualitas 84,3 56 66,43 30 19,93 Cukup Pelayanan Frek. Keterlambatan Trx 0 4 80 22 17,60 Luar Biasa Frek. Kesalahan 0 2 90 20 18,00 Istimewa Pelayanan Frek. Remis Ambil 1 3 33,33 18 6 Kurang Frek. Offline Komputer 0 0 100 10 10,00 Luar Biasa 100 71,53 Tabel 10. Perhitungan Penilaian Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Triwulan 1 Bobot Nilai KPI Target Pencp Nilai (%) Dibobot Kriteria Rata2 Performance Peg. 350 340 98 34 33,32 Luar Biasa Frek. Usulan Pegawai 3 3 100 15 15 Luar Biasa Frek. Pelatihan Pegawai 1 0 0 39 0 Jelek Jml. Hari Peg. Tdk Msk 0 0 100 12 12 Luar Biasa Nilai 100 60,32 Untuk ketiga triwulan lainnya juga dilakukan pengukuran kinerja yang sama sehingga dapat diperoleh pencapaian kinerja selama periode laporan pada tiap persepsi sebagai berikut: Gambar 1. Perbandingan Nilai Performa Masing-masing Perspektif Kantor Capemplus Bangkalan per Triwulan TABEL KINERJA KANTOR CAPEM XYZ THN.2006 120 100 Bobot 80 60 40 20 Keuangan Pelanggan Bisnis Intern Learning And Growth 0 1 2 3 4 Triwulan Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan kinerja Bank XYZ Capem Bangkalan cenderung meningkat meskipun pada perspektif bisnis internal mengalami sedikit penurunan. A-34-7

Menentukan Nilai Tunggal Performa Kantor Capem Bank XYZ Dari masing-masing ukuran kinerja pada tiap triwulan, dengan metode direct rating dapat diperoleh nilai tunggal dari kinerja kantor capem Bank XYZ selama periode laporan adalah sebagai berikut : Tabel 11. Nilai Kinerja Kantor Capemplus Perspectives Bobot Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Finance 38% 68,88 26,17 77,75 29,54 95,75 36,38 107 40,66 Customer 24% 86,89 20,85 99,02 23,76 87,3 20,95 99,02 24 Internal Business Process 22% 55,93 12,30 56,13 12,34 52,92 11,64 77,71 14,09 Learning & 16% 60,32 9,59 65,27 10,44 72,23 11,55 91,28 14,60 Growth Nilai Akhir 68,98 76,10 80,54 93,63 Dari Tabel 11 di atas, diperoleh bahwa nilai akhir kinerja Kantor Capemplus Bank XYZ yang menjadi obyek penelitian tersebut adalah 93,63 dari skala 100. KESIMPULAN 1. Dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard, kita dapat mengidentifikasi indikator-indikator kinerja finansial dan nonfinansial yang digunakan untuk dapat mengukur kinerja secara keseluruhan dari Kantor Capem Bangkalan Bank XYZ 2. Dengan Metode Balanced Scorecard, diperoleh nilai kinerja kantor capemplus obyek penelitian pada akhir triwulan ke IV sebesar 93,63 dari skala 100. 3. Untuk perspektif keuangan dari obyek penelitian diperoleh nilai akhir kinerja adalah 107 dari skala 100. 4. Untuk perspektif pelanggan dari obyek penelitian diperoleh nilai akhir kinerja adalah 99,02 dari skala 100. 5. Untuk perspektif Proses Bisnis Internal dari obyek penelitian diperoleh nilai akhir kinerja adalah 77,71 dari skala 100. 6. Untuk perspektif Learning And Growth dari obyek penelitian diperoleh nilai akhir kinerja adalah 91,28 dari skala 100. 7. Beberapa KPI terutama dari perspektif keuangan menunjukkan indikasi peningkatan yang signifikan selama tahun anggaran 2006 yang terlihat pada kinerja di tiap triwulan, dan beberapa KPI yang lain terutama dari perspektif proses bisnis internal menunjukkan trend penurunan. 8. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang ini spesifik hanya mengukur kinerja di Kantor Capem Obyek Penelitian, maka tidak akan sesuai bila diaplikasikan pada pada unit kerja atau bahkan perusahaan lain. DAFTAR PUSTAKA Goodwind P. dan Wright, G. (1998), Decision Anaylisis For Management Judgement, John Wiley And Sons, Chicester. Kaplan R. S. Dan Norton, D. P. (1996), Balanced Scorecard: Translating Strategy Into Action, Harvard Business School Press. A-34-8

Mulyadi (2001), Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta. Permadi, B. S. (1992), Analytical Hierarchy Processes, PAU Studi Ekonomi UI, Jakarta. Rizky Dermawan, SE, MM. (2005), Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan Dan Perencanaan Strategis, Alfabeta, Bandung. Sony Yuwono, Edy Sukarno, Muhammad Ichsan (2002), Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, PT. Gramedia Pustaka Utama. Suwignjo, P. (2000), Quantitive Method For Performance Measurement System, PhD Thesis, University Of Straskclyde, Glasgow. Tunggal A. W. (2000), Pengukuran Kinerja Dengan Balanced Scorecard, Harvarindo, Jakarta. Vincent Gasperz (2003), Balanced Scorecard Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis Dan Pemerintahan, PT. Gramedia Pustaka Utama. A-34-9