PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR TAHUN 2016

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

RENCANA KERJA (RENJA)

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Deskripsi Umum Ruang Lingkup Penelitian

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

BAB II GAMBARANUMUMDINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASETKABUPATEN ROKAN HULU. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Bandar Lampung

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

Purbalingga, Januari 2013 KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

KATA PENGANTAR. Siak Sri Indrapura, Maret 2016 KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB III halaman 45

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN. 2. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Luwu Utara;

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

BAB I PENDAHULUAN. B. Landasan Hukum

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Antara : KEPALA DPPKA KOTA MOJOKERTO (AGUNG MOELJONO SOEBAGIJO, SH., MH.) Dengan : WALIKOTA MOJOKERTO (Drs. H. MAS UD YUNUS)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

L A P O R A N K I N E R J A

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

LKjIP 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenannya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas dapat menyelesaikan penyusunan ulang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 sesuai RPJMD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016-2021, walaupun banyak keterbatasan dan kekurangan namun dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Sebagai Proses yang berkesinambungan dengan tahun sebelumnya penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini merupakan hasil dan upaya mengoptimalkan sumber daya yang ada serta merupakan kebulatan kesepakatan bersama yang dilaksanakan dan di pertanggungjawabkan secara bersama-sama dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas, laporan kinerja instansi pemerintah dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi kinerja tahun 2016 dan sebagai bahan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun mendatang. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada para pejabat sruktural dan fungsional serta semua pihak dilingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas yang telah membantu dan memberikan kontribusi pemikiran serta masukan yang sangat mendukung penyelesaian laporan ini. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah i

LKjIP 2016 Kritik dan saran membangun dari pembaca untuk penyempurnaan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini sangat kami harapkan, sekaligus sebagai feed back bagi peningkatan kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas di masa yang akan datang. Muara Beliti, Mei 2017 Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas, ZULKIFLIY IDRIS Pembina Utama Muda NIP.19620727 198503 1 010 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ii

LKjIP 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... Halaman i iii BAB I PENDAHULUAN... A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas... B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas... C. Maksud dan Tujuan LKjIP... D. Sistematika Penulisan LKjIP... 1 1 6 6 8 BAB II PERENCANAAN KINERJA... A. Uraian Singkat Visi, Misi, Sasaran, Tujuan, Kebijakan, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... A. Capaian KinerjaTahun 2016..... B. Realisasi Anggaran... C. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Sebelumnya... BAB IV PENUTUP... 10 10 18 19 28 31 33 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Form Rencana Strategis (RS) Lampiran 2 Form Rencana Kerja Tahunan (RKT) Lampiran 3 Form Pengukuran Kinerja (PK) Lampiran 4 Form Perubahan Perjanjian Kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah iii

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu lembaga daerah sebagai unsur penunjang Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dibidang Keuangan Daerah guna memanfaatkan secara optimal seluruh potensi dan sumber daya alam di Kabupaten Musi Rawas dengan tetap memperhatikan tata ruang serta kebutuhan masyarakat. Dengan perencanaan yang baik, pemanfaatan potensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan kebutuhan dimasa lalu sehingga kita tahu apa yang dikerjakan sekarang dan tetap memperhitungkan persiapan kebutuhan dimasa yang akan datang, dengan kata lain bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas secara konkrit adalah memproyeksikan pemanfaatan aset potensi dan SDA Kabupaten Musi Rawas secara optimal antara sekarang dan masa yang akan datang dengan penentuan skala prioritas kebutuhan yang disesuaikan 1

2 dengan situasi dan kondisi yang berkembang secara makro dengan tetap memperhatikan potensi yang ada di Kabupaten Musi Rawas. A.1. STRUKTUR ORGANISASI & TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok dan fungsi tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah didasari oleh Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008, tanggal 31 Januari 2008, sesuai tugas pokok Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor 40 Tahun 2008 tanggal 5 Mei 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah memiliki fungsi antara lain sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis dan program kerja dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah; 2. Perencanaan dan pengendalian pembangunan secara makro dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah; 3. Pelaksanaan koordinasi pendapatan, pendataan wajib pajak, wajib retribusi daerah, pendapatan daerah lainnya, penyusunan program, perubahan dan perhitungan APBD serta pengelolaan administrasi keuangan dan aset daerah; 4. Penyusunan rencana dan pengendalian operasional dibidang pendapatan, penetapan, penagihan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan daerah lainnya; 5. Penyelenggaraan pembukuan dan pelaporan pendapatan, belanja dan aset daerah; 6. Pengkoordinasi, pengendalian dan pembinaan atas pelaksanaan pemungutan pendapatan, belanja dan aset daerah;

3 7. Pelaksanaan pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB) dan bea Perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB); 8. Pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak penghasilan (PPH); 9. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan dinas; 10. Penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD; 11. Pengesahan DPA-SKPD; 12. Pengendalian pelaksanaan APBD; 13. Pemberian petunjuk teknis pelaksanaan system penerimaan dan pengeluaran kas daerah; 14. Pelaksanaan pemungutan pajak daerah; 15. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh Bank dan /atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk; 16. Pengaturan dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD; 17. Penyimpanan uang daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Rawas, bahwa Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut: 1. Kepala Dinas membawahi Sekretaris dan 7 (tujuh) bidang, yaitu: 1) Bidang Pendapatan Asli Daerah; 2) Bidang Dana Perimbangan dan Penerimaan lainnya; 3) Bidang Akuntansi dan Pelaporan; 4) Bidang Anggaran; 5) Bidang Perbendaharaan; 6) Bidang Aset Daerah; 7) Bidang Verifikasi dan Pengendalian.

4 2. Sekretariat, membawahi 3 (tiga) subbagian, yaitu: 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Perlengkapan. 3. Bidang Pendapatan Asli Daerah, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu: 1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan; 2) Seksi Penetapan, Keberatan dan Penghapusan; 3) Seksi Penagihan. 4. Bidang Dana Perimbangan dan Penerimaan lainnya, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu: 1) Seksi Bagi Hasil Pajak; 2) Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak; 3) Seksi Penerimaan lain-lain. 5. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu: 1) Seksi Pembukuan Pendapatan Daerah; 2) Seksi Pembukuan Belanja Daerah; 3) Seksi Pelaporan. 6. Bidang Anggaran, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu: 1) Seksi Belanja Tidak Langsung; 2) Seksi Belanja Langsung; 3) Seksi Penyusunan Program. 7. Bidang Perbendaharaan, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu: 1) Seksi Belanja tidak langsung; 2) Seksi Belanja Langsung; 3) Seksi Tuntutan Perbendaharaan Ganti Rugi (TPGR). 8. Bidang Aset Daerah, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu: 1) Seksi Analisa Kebutuhan; 2) Seksi Inventarisasi;

5 3) Seksi Pemeliharaan dan Penghapusan. 9. Bidang Verifikasi dan Pengendalian, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu: 1) Seksi Verifikasi; 2) Seksi Pembinaan; 3) Seksi Hukum dan Perundang-undangan 10. UPT; dan 11. Kelompok Jabatan Fungsional. STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD KABUPATEN MUSI RAWAS Kepala Dinas Sekretaris Kelompok Fungsional Sub. Bagian Umum & Kepegawaian Sub. Bagian Keuangan Sub. Bagian Perlngkapan Bidang Pendapatan Asli Daerah Bidang Dana Perimbangan & Penerimaan Lainnya Bidang Akuntansi & Pelaporan Bidang Anggaran Bidang Perbendaharaan Bidang Aset Daerah Bidang Verifikasi & Pengendalian Seksi Pendaftaran & Pendataan Seksi Bagi Hasil Pajak Seksi Pembukuan Pendapatan Daerah Seksi Belanja Tidak Langsung Seksi Belanja Tidak Langsung Seksi Analisa Kebutuhan Seksi Verifikasi Seksi Penetapan, Keberatan & Penghapusan Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak Seksi Pembukuan Belanja Daerah Seksi Belanja Langsung Seksi Belanja Langsung Seksi Inventarisasi Seksi Pembinaan Seksi Penagihan Seksi Penerimaan Lain-Lain Seksi Pelaporan Seksi Penyusunan Program Seksi TPTGR Seksi Pemeliharaan & Penghapusan Seksi Hukum & Perundangundangan UPT

6 B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS Adapun permasalahan utama yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut : 1. Terbatasnya potensi daerah merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam mencari dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah, sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan APBD Kabupaten Musi Rawas. 2. Kondisi masyarakat yang belum biasa menerima terjadinya peningkatan aktivitas pada suatu kegiatan yang dapat secara langsung berdampak kepada peningkatan pajak atau retribusi daerah sehingga dapat mempengaruhi pendapatan daerah sehingga tidak mencapai target yang diinginkan. C. MAKSUD DAN TUJUAN LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan / sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Presiden ini merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, peengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah.

7 Esensi dari sistem AKIP bagi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik di Kabupaten Musi Rawas. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan stratejik Dinas dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus sistem AKIP diawali dengan penyusunan Rencana Stratejik yang mendefinisikan visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas untuk menilai sejauh mana capaian kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas yang dihasilkan. Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil dicapai dikomunikasikan kepada stakeholder dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Dengan demikian maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas tahun 2016 adalah berikut ini : 1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LKjIP 2016 sebagai sarana pertanggung jawaban Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2016. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada

8 sampai sejauh mana visi, misi, tujuan/sasaran stratejik telah dicapai selama tahun 2016. 2. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi menjadikan LKjIP 2015 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh Manajemen Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas bagi upaya upaya perbaikan kinerja dimasa datang. Untuk setiap kelemahan kinerja yang ditemukan, Manajemen Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas dapat merumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. D. SISTEMATIKA PENULISAN LKjIP Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN terdiri dari Data Umum Organisasi, Aspek Strategis Organisasi dan Permasalahan Utama (strategic issued) Organisasi, Maksud & Tujuan, dan Sistematika Penyajian. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA terdiri dari: Rencana Strategis, Renja dan Perjanjian Kinerja tahun yang bersangkutan. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA terdiri dari: Capaian Kinerja Organisasi dan Realisasi Anggaran tahun yang dilaporkan.

9 BAB IV PENUTUP Menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA Dengan diberlakukannya Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka penyusunan Rencana Strategis merupakan langkah awal untuk dijabarkan secara rutin sampai kepada pengukuran kinerja instansi pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Oleh karenanya seluruh jajaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Rencana Strategis merupakan kebutuhan nyata untuk menghadapi persoalan yang dihadapi maupun untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi. A. URAIAN SINGKAT VISI, MISI, SASARAN, TUJUAN, KEBIJAKAN, DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS Rencana Strategis yang disusun merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dengan memperhatikan dan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas menggunakan metode Deskriptif dan Induktif/ Analitik dengan melakukan diskusi intern, 10

11 serta memanfaatkan informasi dan studi literature. Dalam garis besar dapat disampaikan bahwa Rencana Strategis Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas secara Implisit didalamnya terjabarkan mengenai Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang cukup realistik dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. 1. VISI Adapun Visi yang disepakati dan ditetapkan untuk Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas tidak dapat lepas dari ruang lingkup Visi Pemerintah Kabupaten Musi Rawas karena Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan perangkat daerah di bidang Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dan merupakan elemen penting didalam suksesnya pencapaian visi Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas adalah : Terciptanya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah yang dilandasi dengan Prinsip Ekonomi, Efisien dan Efektif (Value For Money). 2. MISI Fungsi utama perumusan misi adalah sebagai titik tolak bagi perumusan strategik organisasi, selain itu perumusan misi juga berfungsi sebagai pedoman dalam menentukan prioritas kebijakan organisasi, penyusunan program organisasi dan dalam melakukan alokasi sumber daya. Misi Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas adalah :

12 1. Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 2. Penerapan Value For Money ( Ekonomi, Efisien dan Efektif ) dalam Pelaksanaan Anggaran; 3. Peningkatan Kualitas Aparatur. Nilai-nilai yang ingin dicapai oleh seluruh Aparat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut : 1. Disiplin dan bermoral tinggi; 2. Bekerja dalam kebersamaan; 3. Kematangan dan berinteraksi dalam mengatasi permasalahan; 4. Memahami harapan masyarakat dan memenuhi janji secara tepat waktu. 3. TUJUAN Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari pernyataan Misi dan merupakan arah bagi sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan. Penetapan tujuan dan sasaran organisasi pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Hal ini penting agar tujuan dan sasaran yang ditetapkan lebih terarah sesuai dengan potensi, hambatan dan kendala yang ada. Karenanya diperlukan analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal guna menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai oleh seluruh aparat Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah yaitu : Semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa barang yang dapat dijadikan milik daerah berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut dapat dikelola secara tertib, taat pada peraturan

13 perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Seluruh aparat Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tidak ingin menyimpang dari peraturan yang berlaku, apalagi melibatkan diri baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam perbuatan KKN. Namun bila disana sini masih terdapat kekurangan itu semata-mata karena masih dalam proses learning by doing untuk menyesuaikan dengan perubahan pesat yang cepat. Dari tujuan yang diinginkan tersebut ditetapkan kedalam tujuan strategik untuk mengimplementasikan misi. Berdasarkan uraian di atas, maka Dinas Pendapatan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas menetapkan 3 (tiga) tujuan stratejik, dengan penjabaran sebagai berikut: Tabel II.1 Misi - Tujuan No Misi Tujuan 1 Peningkatan 1.1 Meningkatkan Manajemen aset dan Akuntabilitas akuntabilitas pelaksanaan, Pengelolaan Keuangan pertanggungjawaban keuangan yang dan Aset Daerah akuntabel dan profesional. 2 Penerapan Value For 2.1 Meningkatkan Manajemen aset dan Money (Ekonomi, Efisien akuntabilitas pelaksanaan, dan Efektif) dalam pertanggungjawaban keuangan yang Pelaksanaan Anggaran akuntabel dan profesional. 3 Peningkatan Kualitas 3.1 Meningkatnya Kualitas Aparatur Aparatur 4. SASARAN DAN STRATEGI Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, menggambarkan tindakantindakan / aktivitas yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas menetapkan sasaran stratejik sebagai berikut :

14 1. Meningkatnya tertib pengelolaan/ manajemen aset daerah dan akuntabilitas pengelolaan keuangan; 2. Penerapan Prinsip ekonomi, efisien, efektif dan kepatutan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan; 3. Meningkatnya Kinerja Aparatur. Tabel II.2 Tujuan Sasaran No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran 1 Misi Kesatu 1.1 Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1.1.1. Meningkatnya tertib pengelolaan/ manajemen aset daerah dan akuntabilitas pengelolaan keuangan 1. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 2. Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah 3. Persentase Potensi yang digarap 4. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Daerah 2 Misi Kedua 2.1 Penerapan Value For Money (Ekonomi, Efisien dan Efektif) dalam Pelaksanaan Anggaran 3 Misi Ketiga 3.1 Peningkatan Kualitas Aparatur 2.1.1. Penerapan Prinsip Ekonomi, Efisiensi, Efektif dan kepatutan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan 3.1.1.Meningkatnya Kinerja Aparatur 1. Persentase Peningkatan Pajak Daerah 2. Persentase Peningkatan Non Pajak 3. Persentase Wajib Pajak Melaksanakan Kewajiban Tepat Waktu 1. Tingkat Kinerja Keuangan Daerah Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Sehingga

15 strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan kebijakan dan program-program. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Musi Rawas menetapkan sejumlah Strategi yang relevan untuk setiap misi, yaitu : 1. Optimalisasi potensi dan realisasi pendapatan daerah; 2. Pengkajian rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk mewujudkan pelaksanaan pengelolaan anggaran pendapatan dan anggaran belanja daerah yang tepat sasaran; 3. Pemenuhan kebutuhan dalam pelayanan administrasi perkantoran dan pengelolaan administrasi aset daerah sebagai penunjang tupoksi SKPD; 4. Peningkatan sistem pengelolaan administrasi pendapatan dan belanja daerah; 5. Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan prima; 6. Peningkatan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan kebutuhan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Tabel II.3 Tujuan Strategi No Tujuan Strategi 1 Misi Kesatu 1.1. Meningkatkan Manajemen Aset dan Akuntabilitas Pelaksanaan,pertanggungja waban keuangan yang akuntabel dan profesional 1. Peningkatan system pengelolaan administrasi pendapatan dan belanja daerah 2 Misi Kedua 2.1 Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan prinsip ekonomi, efisien dan efektif dan kepatutan dalam pelaksanaan anggaran 1. Optimalisasi potensi dan realisasi pendapatan daerah 2. Pengkajian rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk mewujudkan pelaksanaan pengelolaan anggaran pendapatan dan anggaran belanja daerah yang tepat sasaran

16 3 Misi Ketiga 3.1 Meningkatnya Kualitas Aparatur 1. Pemenuhan kebutuhan dalam pelayanan administrasi perkantoran dan pengelolaan administrasi aset daerah sebagai penunjang tupoksi SKPD 2. Peningkatan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan kebutuhan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) yang handal 3. Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan prima. 5. KEBIJAKAN Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas telah menetapkan kebijakan dengan rincian sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan Sistem Pelaporan Aset Daerah; 2. Mengoptimalkan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan; 3. Mengoptimalkan Regulasi Pengelolaan Keuangan; 4. Penggalian Potensi Penerimaan Daerah; 5. Mengoptimalkan Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah; 6. Memberikan Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan Program Kerja; 7. Mengoptimalkan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Aparatur; 8. Mendorong dan memfasilitasi upaya peningkatan sumber daya aparatur; 9. Mengoptimalkan Perencanaan Pelaksanaan Program Anggaran. Tabel II.4 Strategi Kebijakan

17 No Strategi Kebijakan (1) (2) (3) Misi Kesatu 1. Peningkatan system pengelolaan 1. Mengoptimalkan Sistem Pelaporan administrasi pendapatan dan Aset Daerah belanja daerah 2. Mengoptimalkan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan Misi Kedua 1. Optimalisasi potensi dan realisasipendapatan daerah 2. Pengkajian rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk mewujudkan pelaksanaan pengelolaan anggaran pendapatan dan anggaran belanja daerah yang tepat sasaran Misi Ketiga 1. Pemenuhan kebutuhan dalam pelayanan administrasi perkantoran dan pengelolaan administrasi aset daerah sebagai penunjang tupoksi SKPD 2. Peningkatan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan kebutuhan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) yang handal 3. Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan prima. 1. Mengoptimalkan Regulasi Pengelolaan Keuangan 2. Penggalian Potensi Penerimaan Daerah 3. Mengoptimalkan pelaksanaan anggaran belanja daerah 1. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan program kerja 2. Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur 3. Mendorong dan memfasilitasi upaya peningkatan sumber daya aparatur. 4. Mengoptimalkan Perencanaan Pelaksanaan Program dan Anggaran

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan kinerja pemberi amanah. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kabupaten Musi Rawas melaksanakan kewajiban untuk menyajikan Laporan Kinerja Pemerintah yang dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 adalah laporan kinerja yang memuat pertanggung jawaban kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 dalam mencapai tujuan dan sasaran dan merupakan penyusunan LKjIP tahun keempat yang disusun berdasarkan RPJMD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016-2021 dan Rencana Kerja (RENJA) Dinas pendapatan, Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016-2021. Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Secara umum sasaran strategis telah berhasil 18

19 dicapai, namun terdapat beberapa sasaran strategis yang tidak tercapai secara maksimal. A. CAPAIAN KINERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH TAHUN 2016 1. Uraian Target Capaian Kinerja Tahun yang dilaporkan dibandingkan dengan Realisasi Kinerja Tahun 2016 Secara umum, Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas telah dapat melaksanakan tugas yang diamanatkan. Walaupun dari sasaran yang telah ditetapkan masih terdapat beberapa sasaran yang belum menunjukkan kinerja sebagaimana yang diharapkan. Dari 8 (delapan) indikator kinerja yang telah ditetapkan didalam RPJMD Kabupaten Musi Rawas tahun 2016 2021 pada BAB IX, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian sasaran strategis dalam tahun 2016 dilakukan terhadap 8 (delapan) indikator kinerja yang didukung oleh program pada tahun 2016 yang tingkat keberhasilanya sudah dapat diwujudkan secara optimal. Tabel 3.1 Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran Indikator Target (%) - Meningkatnya tertib pengelolaan/ manajemen aset daerah dan akuntabilitas pengelolaan keuangan 1. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 2. Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah 3. Persentase Potensi yang digarap 6 6 85 Realisasi (%) 5,1 6 80 Capaian (%) 85 100 94,1 4. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Daerah 6 5,4 90

20 Sasaran Indikator Target (%) - Penerapan Prinsip Ekonomi, Efisiensi, Efektif dan kepatutan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan - Meningkatnya Kinerja Aparatur 1. Persentase Peningkatan Pajak Daerah 2. Persentase Peningkatan Non Pajak 3. Persentase Wajib Pajak Melaksanakan Kewajiban Tepat Waktu 1. Tingkat Kinerja Keuangan Daerah 6 6 100 Realisasi (%) 4 5,65 85 Capaian (%) 66 94 85 100 100 100 Berdasarkan tabel diatas ada kesalahan dalam penyusunan RPJMD tahun 2016-2021 pada target indikator, diketahui bahwa sebagian besar indikator kinerja pendapatan ditargetkan sebesar 6% dan untuk wajib pajak melaksanakan kewajiban ditargetkan sebesar 100%. Pada tahun 2016 indikator kinerja terealisasi dengan baik. Hal ini didukung dengan semakin meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana serta regulasi yang ada baik di tingkat Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Provinsi, maupun Pemerintah Daerah lainnya. Rincian analisis capaian masing-masing tujuan, dan sasaran dapat diuraikan sebagai berikut : TUJUAN DARI MISI PERTAMA Meningkatkan manajemen aset dan akuntabilitas pelaksanaan, pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel dan profesional.

21 Untuk mewujudkan tujuan dari misi pertama telah ditetapkan dalam sasaran strategis, dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini. 1.1.1. Meningkatnya tertib pengelolaan/ manajemen aset daerah dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1.1 Indikator Kinerja Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Capaian Tahun 2016 Satuan Target Realisasi % % 6 5,1 85 Rasio PAD terhadap Pendapatan % 6 6 100 Daerah Persentase Potensi yang digarap % 85 80 94.1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Daerah % 6 5.4 90 Secara umum capaian indikator kinerja diatas telah dapat tercapai dengan baik, Adapun capaian indikator kinerja tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2016 ditargetkan 6% terealisasi sebersar 5,1% dengan capaian target sebersar 85%, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja yang telah dicapai cukup baik walaupun target yang dihasilkan belum mencapai target. Hal ini disebabkan pencapain realisasi Pajak Daerah sebesar 65,6%, Retribusi

22 sebesar 86,3% dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebesar 52,6% tetapi pencapaian yang maksimal dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang mencapai realisasi sebesar 126,3%. 2. Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah pada tahun 2016 ditargetkan 6% terealisasi sebersar 6% dengan capaian target sebersar 100%, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja tercapai dari yang ditargetkan. 3. Persentase Potensi yang digarap pada tahun 2016 ditargetkan 85% terealisasi 80% dengan capaian target sebersar 94.1%, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja yang telah dicapai cukup baik dari yang ditargetkan walaupun target yang dihasilkan belum mencapai target maksimal. Hal ini disebabkan masih belum maksimalnya pendataan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang akan dikelola. 4. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Daerah pada tahun 2016 ditargetkan 6% terealisasi 5.4% dengan capaian target sebersar 90%, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja yang telah dicapai cukup baik walaupun target yang dihasilkan belum mencapai target maksimal. Hal ini disebabkan pencapaian realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar 85%, Pendapatan Transfer sebesar 90,3% dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar 91,1% TUJUAN DARI MISI KEDUA Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan prinsip ekonomi, efisien, efektif dan kepatutan dalam pelaksanaan anggaran.

23 Untuk mewujudkan tujuan dari misi kedua telah ditetapkan dalam sasaran strategis, dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini. 2.1.1 Penerapan prinsip ekonomi,efisien, efektif dan kepatutan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1.2 Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Pajak Daerah Persentase Peningkatan Non Pajak Persentase Wajib Pajak Melaksanakan Kewajiban Tepat Waktu Capaian Tahun 2016 Satuan Target Realisasi % % 6 4 66 % 6 5,65 94 % 100 85 85 Secara umum capaian indikator kinerja diatas telah dapat tercapai dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan, Adapun capaian indikator kinerja tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Persentase Peningkatan Pajak Daerah pada tahun 2016 ditargetkan 6% terealisasi sebersar 4% dengan capaian target sebersar 66%, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja yang telah dicapai baik walaupun target yang

24 dihasilkan belum mencapai target. Hal ini disebabkan dari 10 (sepuluh) kategori pajak daerah ada 4 (empat) kategori pajak daerah yang tidak tercapai realisasinya yaitu, Pajak Restoran sebesar 84,3%, Pajak Penerangan Jalan sebesar 75%, Pajak Bumi dan Bagunan sebesar 97,8% dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bagunan sebesar 39,8%. 2. Persentase Peningkatan Non Pajak pada tahun 2016 ditargetkan 6% terealisasi sebersar 5,65% dengan capaian target sebersar 94%, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja yang telah dicapai cukup baik walaupun target yang dihasilkan belum mencapai target maksimal. Hal ini disebabkan pencapain realisasi Retribusi sebesar 86,3%, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebesar 52,6% dan pencapaian yang maksimal dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang mencapai realisasi sebesar 126,3%. 3. Persentase wajib pajak melaksanakan kewajiban tepat waktu pada tahun 2016 ditargetkan 100% terealisasi sebersar 85% dengan capaian target sebersar 85%, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian indikator kinerja yang telah dicapai cukup baik walaupun target yang dihasilkan belum mencapai target maksimal. Hal ini disebabkan masih kurangnya tingkat wajib pajak untuk membayar pajak tepat waktu, tetapi adanya peningkatan dibandingkan pada tahun 2015. TUJUAN DARI MISI KETIGA Meningkatnya Kualitas Aparatur Untuk mewujudkan tujuan dari misi ketiga telah ditetapkan dalam sasaran strategis, dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini.

25 3.1.1. Meningkatnya Kinerja Aparatur Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.1.3 Indikator Kinerja Tingkat Kinerja Keuangan Daerah Capaian Tahun 2016 Satuan Target Realisasi % % 100 100 100 Tingkat Kinerja Keuangan Daerah pada tahun 2016 ditargetkan 100% terealisasi sebersar 100% dengan capaian target sebersar 100%, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian capaian indikator kinerja tercapai dengan baik. Hal ini disebabkan meningkatnya pemahaman aparatur tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan melalui bimbingan teknis dan sosialisasi yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas. 2. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan standar nasional (jika ada) (Bila tidak ada) Tidak ada pembandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan standar nasional karena Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas belum mempunyai Standar Pelayanan Minimal.

26 3. Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja serta Alternative Solusi yang telah dilakukan. Keberhasilan capaian kinerja sasaran seperti yang dijelaskan di atas antara lain didukung oleh: a. Semakin meningkatnya Pemahaman SDM Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang tertib dan rapi dengan semakin tingginya kesadaran yang dimiliki oleh aparatur untuk meningkatkan kapasitasnya baik melalui pendidikan formal maupun non formal. b. Tersedianya sarana dan prasarana untuk melaksanakan tugas yang cukup memadai. c. Tersedianya Dokumen-dokumen regulasi sebagai dasar Pengelolaan Keuangan. d. Semakin membaiknya regulasi dengan wajib pajak. e. Semakin sedikitnya piutang tak tertagih dari tahun lalu karena adanya kesadaran wajib pajak. Namun demikian, ada beberapa indikator yang walaupun pencapaiannya sudah baik namun masih perlu ditingkatkan seperti prosentase pencapaian target pendapatan. Tercapainya target yang ditetapkan yang belum maksimal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : a. Terbatasnya potensi daerah merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam mencari dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah, sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan APBD Kabupaten Musi Rawas. b. Penggalian potensi pendapatan daerah yang dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pendapatan daerah.

27 c. Penyesuaian system pengelolaan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan pola peningkatan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran adalah sebagai berikut: a. kondisi masyarakat yang belum biasa menerima terjadinya peningkatan aktivitas pada suatu kegiatan yang dapat secara langsung berdampak kepada peningkatan pajak atau retribusi daerah sehingga dapat mempengaruhi pendapatan daerah sehingga tidak mencapai target yang diinginkan. b. Terbatasnya potensi daerah merupakan kendala yang harus dihadapi dalam mencari dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah, 4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya Berdasarkan kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran, maka diambil langkah-langkah antisipatif sebagai berikut : a. Optimalisasi sumberdaya manusia untuk mencapai sasaran demi mewujudkan tujuan organisasi dengan cara mengarahkan pegawai sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. b. Upaya meningkatkan potensi daerah. c. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada seluruh aparatur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing- masing. d. Memenuhi sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan sehingga pelaksanaan kerja dapat memenuhi kriteria waktu, mutu dan hasil sesuai dengan target kinerja.

28 5. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Berdasarkan pernyataan kinerja tahun 2016 Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas telah berkomitmen untuk melaksanakan 5 program dan 53 kegiatan yang semuanya telah dilaksanakan dengan optimal sehingga capaian cukup baik dari segi penganggaran dan dari segi kinerja yang dilaporkan telah tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. B. AKUNTABILITAS KEUANGAN Jumlah Rencana Pengeluaran Belanja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 2016 dan menjadi dasar penyusunan perhitungan anggaran ini adalah sebesar Rp. 5.976.200.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.040.940.156,- dengan capaian sebesar 84,35%. Realisasi belanja pada tahun 2016 yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja adalah sebagai berikut : No Program / Kegiatan Anggaran Realisasi Capaian 1 2 3 4 5 1 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan 562.000.000,- 505.775.924,- 90,00 Capaian Kinerja dan Keuangan 2 17 Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 3.318.000.000,- 3.024.133.583,- 91,14 3 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.334.200.000,- 1.007.911.613,- 75,54 4 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 372.000.000,- 204.225.397,- 53,90 5 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 390.000.000,- 298.893.639,- 76,64 Jumlah 5.976.200.000,- 5.040.940,156,- 84,35 (Sumber data : Penetapan Kinerja 2016/ Anggaran perubahan)

29 Sasaran di atas telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dilihat dari pencapaian program kegiatan hampir mencapai 100% karena adanya penghematan penggunaan dana dan adanya dana yang tidak terserap atau tidak dilaksanakan secara optimal, itu dapat dilihat dari realisasi penggunaan dana untuk melaksanakan program-program yang mendukung pencapaian sasaran. B.1. ASPEK PENDUKUNG LAINNYA 1. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan Sumber daya manusia DPPKAD Kabupaten Musi Rawas per 31 Desember 2016 berjumlah 77 (tujuh puluh tujuh) orang yang dapat diklasifikasikan berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan sebagai berikut : a. Berdasarkan Golongan Golongan A B C D Jumlah (orang) I - - - - 0 II - 4 2 6 III 17 22 9 17 65 IV 5 1 - - 6 Jumlah 77 b. Berdasarkan Jabatan No Jabatan Jumlah ( orang ) 1 Esselon II 2 Esselon III A 1 3 Esselon III B 7 4 Esselon IV A 24 5 Esselon IV B 3 Jumlah 45

30 c. Berdasarkan Pendidikan No Jabatan Jumlah S2 S1 D3 SLTA SLTP SD 1 Kepala Dinas 2 Sekretaris 1 3 Kepala Bidang 3 4 4 Kepala Seksi/ 6 13 2 Subbag. 5 Kepala UPTD 2 1 6 Kasub.Tata Usaha 3 7 Staf 35 1 5 Jumlah 9 57 1 8 2. Sarana Penunjang Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsi, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kabupaten Musi Rawas dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa aktiva tanah dan bangunan, inventaris, kendaraan dinas serta fasilitas perlengkapan lainnya, dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Tanah Tanah bangunan ex. gedung kantor Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang terletak di Jalan Pembagunan Air Kuti Lubuklinggau berjumlah 5 (lima) bidang tanah. 2. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin yang dimiliki terdiri dari Alat-alat Besar sebanyak 1 (satu) unit, Alat-alat Angkutan sebanyak 57 (liam puluh tujuh) unit yang terdiri dari Kendaraan Roda 4 (empat) sebanyak 33 (tiga puluh tiga) unit dan Kendaraan Roda 2 (dua)

31 sebanyak 24 (dua puluh empat) unit, Alat-alat Kantor dan Rumah tangga sebanyak 398 (tiga ratus sembilan puluh delapan) unit dan Alat Studio dan Komunikasi sebanyak 14 (empat belas) unit. 3. Gedung dan Bangunan Gedung dan bagunan yang dimiliki terdiri dari Gedung dan Bangunan sebanyak 15 (lima belas) unit dan Monumen sebanyak 11 (sebelas) unit. 4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan, irigasi dan jaringan yang dimiliki terdiri dari Instalasi sebanyak 5 (lima) unit. 5. Aset Tetap Lainnya Aset tetap lainya yang dimilik terdiri dari Buku dan Perpustakaan sebanyak 1 (satu) unit dan Barang Bercorak Kebudayaan sebanyak 1 (satu) unit. C. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUN SEBELUMNYA Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Pemerintah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas oleh Inspektorat Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 mendapat nilai sebesar 68,73 % dengan kategori B (Baik). Rekomendasi yang diberikan kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas untuk dapat ditindaklanjuti pada tahun 2016 adalah : 1. Melakukan monitoring pencapaian target jangka menengah dalam Renstra; 2. Menyusun rencana aksi atas kinerja beserta target capaiannya; 3. Melakukan monitoring rencana aksi atas kinerja beserta target capainnya; 4. Menyusun laporan kinerja yang menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome secara lengkap; dan

32 5. Melakukan tindak lanjut hasil evaluasi tahun sebelumnya yang belum dilakukan. Rekomendasi tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas untuk penguatan akuntabilitas kinerja unit kerja.

33 BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2016 kami buat sebagai Pertanggungjawaban Akuntabilitas Kinerja kami selaku Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas dalam melaksanakan Kinerja kami sebagai upaya pencapaian Visi dan Misi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas. Secara umum dapat diidentifikasi bahwa permasalahan/ hambatan yang dijumpai dalam mencapai kinerja antara lain adalah : a. Dalam aktifitas ekstensifikasi belum dapat dilaksanakan diversifikasi dari berbagai jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang ada, karena kondisi masyarakat yang belum biasa menerima terjadinya peningkatan aktivitas pada suatu kegiatan yang dapat secara langsung berdampak kepada peningkatan pajak atau retribusi daerah sehingga dapat mempengaruhi pendapatan daerah sehingga tidak mencapai target yang diinginkan; b. Terbatasnya potensi daerah merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam mencari dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah, sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan APBD Kabupaten Musi Rawas. Dengan menyadari adanya berbagai kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan anggaran tentu diupayakan pemecahannya serta dijadikan pemacu pada setiap tingkat dan tahapan pencapaian suatu keberhasilan, adapun pengelompokan upaya yang telah dilakukan adalah :

34 a. Optimalisasi sumberdaya manusia untuk mencapai sasaran demi mewujudkan tujuan organisasi dengan cara mengarahkan pegawai sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing; b. Upaya meningkatkan potensi daerah yang ada melalui : 1. Mengadakan pengkajian dan penelitian yang ada kaitannya dengan potensi pendapatan daerah 2. Mengintensifikasi potensi daerah yang ada melalui : a. Penggalian potensi pendapatan daerah yang dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pendapatan daerah. b. Penyesuaian system pengelolaan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan pola peningkatan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat. c. Pemenuhan kebutuhan organisasi dalam pelaksanaan pelayanan internal dan eksternal dengan penetapan system pelayanan minimal. d. Melakukan konsultasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendapatan daerah, pengelolaan keuangan dan aset daerah. e. Melakukan perencanaan kegiatan untuk tahun anggaran selanjutnya dengan melihat kembali hasil kinerja tahun sebelumnya. Dengan tersusunnya laporan ini, diharapkan kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas akan terus menjadi lebih baik secara berkesinambungan, sehingga pemanfaatan potensi daerah Kabupaten Musi Rawas dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan bagi kepentingan masyarakat.

35 Kepada seluruh aparatur Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas diucapkan terima kasih atas partisipasinya dan kontribusinya sehingga apa yang telah direncanakan tahun 2016 telah dapat kita selesaikan dengan baik, kami sampaikan pula himbauan untuk kita semua kedepan mari kita tingkatkan kinerja kita sehingga apa-apa yang ditugaskan kepada kita akan dapat kita laksanakan secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga amanah yang dibebankan kepada kita akan mendapat ridho dari allah SWT. Amin. Muara Beliti, Mei 2017 Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Musi Rawas, ZULKIFLIY IDRIS Pembina Utama Muda NIP.19620727 198503 1 010

PERUBAHAN RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 KABUPATEN SKPD SASARAN STRATEGIS 1 1 Meningkatnya tertib pengelolaan/manajemen aset : MUSI RAWAS : DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS INDIKATOR KINERJA TARGET 2 3 1.1. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Asli 6 % Daerah (PAD) 1.2. Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah 6 % 1.3. Persentase Potensi yang digarap 85 % 1.4. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Daerah 6 % 2 Penerapan Prinsip ekonomi, 2.1. Persentase Peningkatan Pajak Daerah 6 % efisiensi, efektif dan kepatutan dalam pelaksanaan pengelolaan 2.2. Persentase Peningkatan Non Pajak 6 % keuangan 2.3. Persentase Wajib Pajak Melaksanakan 100 % Kewajiban Tepat Waktu 3 Meningkatnya Kinerja Aparatur 3.1. Tingkat Kinerja Keuangan Daerah 100 % Lampiran Lakip 2016.xls