IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Semarang,

Frikson Jony Purba Dosen FKIP Universitas Quality E mail

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Sejarah OLEH :

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PENDEM 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU SKRIPSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Penerapan Metode Diskusi Berbantuan

BAB V PENUTUP. IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada mata

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5

BAB IV PENUTUP. mengajar beregu/kelompok, perancangan, latihan keterampilan, pembelajaran adalah metode percobaan, karya wisata dan diskusi.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN PAKIS JAJAR 1 SKRIPSI

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

PENGGUNAAN MEDIA GAMBARDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Almira Amir. Dosen Pendidikan Matematika IAIN Padangsidimpuan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Mohamad Muhazir MTs NU Miftahul Ulum Margasari. Agus Sudarmanto Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo. Abstrak

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING TIPE A MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Sutrisno a. Jl. Dr. Cipto-Lontar No1 Semarang Telp. (024) Faks (024)

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi. Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. yang telah dilaksanakan dalam dua siklus pada upaya meningkatkan prestasi

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN (PTK

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 3 Sleman dengan menggunakan model Number Head Together yang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas (%) 22 61,11% Rata-rata Kelas 63,89

Peningkatan Kompetensi Membaca Gambar Teknik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

: Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, Video

Mudjiono, dan Dimyati Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEKINTAR PADA MATERI ENERGI DAN

PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa : a. Pengelolaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada materi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Seminar Pendidikan Serantau 2011

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

Konseling dan Pendidikan

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya. 1 Dalam belajar

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd Dosen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya andi.unesa@yahoo.com Abstrak Dalam mata kuliah pengembangan media foto, mahasiswa masih sulit memahami materi tentang aperture, speed dan ISO. Pengaturan dari ketiga kombinasi ini adalah dasar dari fotografi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitiannya adalah mahasiswa angkatan 2013 dengan jumlah 47 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap disetiap siklusnya, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode observasi dan tes. Data hasil pengamatan, tes diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran simulasi kamera digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi pada mata kuliah pengembangan media foto. Berdasarkan hasil penelitian, pada pra siklus hasil belajar menunjukkan nilai rata-rata sebesar 41,20. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 69,75. pada siklus I ini rata-rata mahasiswa naik dibandingkan dengan rata-rata pada pra siklus. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa adalah 85,77. Hal tersebut menunjukkan terdapat kenaikan hasil belajar pada siklus II. Dari hasil analisis data di atas menunjukkan ada peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan media pembelajaraan simulasi kamera digital. Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat dilihat dari persentase keberhasilan yang diperoleh dari tes yang diberikan kepada mahasiswa. Kata kunci: Implementasi, Simulasi Kamera digital, Pengembangan Media Foto

A. Pendahuluan Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan kepribadian, dan persepsi manusia. Sehingga untuk mencapai peranan tersebut, maka perlu dilakukan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur sejauh mana mahasiswa menguasai materi yang telah diajarkan dosen. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan faktor yang paling penting dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/ media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa dosen, mahasiswa, orang lain atau penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah mahasiswa atau juga dosen (Sadiman, 2007: 11-12) Menurut pengamatan, permasalahan yang ada muncul pada mata kuliah pengembangan media foto adalah mahasiswa sulit memahami penjelasan dari dosen tentang materi diafragma, ISO, dan kecepatan, keterbatasan waktu, keterbatasan kamera foto, mahasiswa juga cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran dan belum ada peran aktif dalam interaksi di kelas. Apabila tidak segera diatasi akan menghambat tercapainya tujuan pembelajaran dalam proses belajar dan ketuntasan dalam belajar tidak dapat terwujud. Akibatnya kurang optimalnya proses pembelajaran ini adalah pemahaman materi ISO, speed dan aperture mahasiswa yang cenderung rendah. Permasalahan tersebut perlu dipikirkan jalan keluarnya, oleh karena itu perlu dicarikan solusi sebuah pembelajaran dengan menggunakan simulasi kamera. Dengan media ini diharapkan materi yang disampaikan dosen dapat diterima dengan baik. Manfaat dan nilai praktik dari media adalah dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (Oemar Hamalik, 1986:23)

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Penggunaan Simulasi Kamera untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Pada Mata Kuliah Pengembangan Media Foto. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, dimana merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. (Suharsimi Arikunto, 2008:3) Menurut Zaenal Aqib (2008:16) karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain adalah sebagai berikut: 1. didasarkan pada masalah yang dihadapi dosen dalam instruksional 2. adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya 3. peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi 4. bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik instruksional 5. dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada angkatan 2013 Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Ada beberapa model penelitian tindakan kelas yang sampai saat ini masih digunakan dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari beberapa siklus, dimana setiap siklus tersebut terdiri dari 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi:

Gambar 1 Siklus penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart (Suharsimi Arikunto, 2006:74) Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II, yaitu: 1. Pra Siklus Pada pelaksanaan pra siklus ini pembelajaran masih murni menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dan metode demonstrasi dengan menggunakan kamera DSLR. 2. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini: 1) Melakukan observasi awal untuk mengetahui pemahaman mahasiswa 2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran 3) Menyiapkan media simulasi kamera. 4) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian dan lembar observasi.

5) Mempersiapkan peralatan multimedia yang digunakan, meliputi: LCD dan komputer/ notebook. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, dosen melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Mengawali kegiatan belajar mengajar dengan membuka pembelajaran, kemudian memberikan apersepsi tentang materi pokok ISO, speed dan aperture. 2) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran. 3) Memberikan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan media simulasi kamera dengan yang meliputi: a) Dosen menyediakan media berupa simulasi kamera. b) Dosen memberikan informasi awal kepada mahasiswa tentang jalannya pembelajaran c) Mahasiswa praktek langsung dengan menggunakan simulasi kamera. d) Dosen memberikan pertanyaan sesuai dengan simulasi kamera yang ditunjukkan kepada mahasiswa. e) Dosen memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjawab pertanyaan. f) Mahasiswa diminta untuk merangkum apa yang telah dipelajari dengan simulasi kamera. g) Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang jelas. h) Mahasiswa diminta untuk memberikan komentar tentang pengajaran yang baru berlangsung. 4) Memberikan soal kepada mahasiswa untuk mengetahui hasil belajar dalam memahami materi yang telah dipelajari. c. Pengamatan Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati jalannya kegiatan pembelajaran di kelas yang sedang berlangsung. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penerapan media simulasi kamera.

d. Refleksi 1) Peneliti mengolah hasil pengamatan dan evaluasi untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus I 2) Menganalisis dan mendiskusikan hasil pada pembelajaran siklus I untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II. 3. Siklus II Pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus pertama. Hasil refleksi dijadikan acuan apakah diperlukan tindakan untuk siklus selanjutnya. Pada prinsipnya, semua kegiatan pada siklus II hampir sama dengan kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama dihasilkan pada hasil refleksi siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini: 1) Melakukan observasi awal untuk mengetahui pemahaman mahasiswa 2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran 3) Menyiapkan media simulasi kamera. 4) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian dan lembar observasi. 5) Mempersiapkan peralatan multimedia yang digunakan, meliputi: LCD dan komputer/ notebook. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, dosen melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Dosen mengawali kegiatan belajar mengajar dengan membuka perkuliahan, kemudian memberikan apersepsi tentang materi pokok ISO, Speed dan aperture. 2) Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelaj aran. 3) Dosen memberikan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan media simulasi kamera dengan yang meliputi: a) Dosen menyediakan media berupa simulasi kamera. b) Dosen memberikan informasi awal kepada mahasiswa tentang jalannya pembelajaran

c) Mahasiswa praktek langsung dengan menggunakan simulasi kamera. d) Dosen memberikan pertanyaan sesuai dengan simulasi kamera yang ditunjukkan kepada mahasiswa. e) Dosen memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjawab pertanyaan. f) Mahasiswa diminta untuk merangkum apa yang telah dipelajari dengan simulasi kamera. g) Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang jelas. h) Mahasiswa diminta untuk memberikan komentar tentang pengajaran yang baru berlangsung. 4) Dosen memberikan soal kepada mahasiswa untuk mengetahui hasil belajar dalam memahami materi yang telah dipelajari. c. Pengamatan Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati jalannya kegiatan pembelajaran di kelas yang sedang berlangsung. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penerapan media simulasi kamera. d. Refleksi Refleksi pada Siklus II ini dilakukan untuk menyempurnakan pembelajaran dengan menggunakan media simulasi kamera, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. C. Hasil Penelitian 1. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus I Pada kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan media simulasi kamera, hasil belajar mahasiswa masih jauh dari target yang tetapkan yaitu 75. Nilai rata-rata peserta didik hanya mencapai 41,20. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media simulasi kamera pada siklus I terjadi peningkatan pada hasil belajar yaitu dengan nilai rata-rata 69,75. Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I, mahasiswa sudah mengalami peningkatan pemahaman konsep pada materi ISO, aperture dan speed dengan menggunakan media simulasi kamera. Dalam siklus I dosen menerapkan media

simulasi kamera, sehingga mahasiswa merasa tertarik terhadap pembelajaran yang disajikan oleh dosen. Hal itulah yang membuat sebagian dari mahasiswa bersemangat untuk memperhatikan dan mengikuti jalannya proses pembelajaran. Namun secara garis besar, pelaksanaan pada siklus I masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa sebagian mahasiswa tertarik mempelajari materi ISO, speed dan aperture dengan menggunakan media pembelajaran simulasi kamera. Oleh karena itu dosen harus memberikan motivasi agar mahasiswa mau belajar di rumah, sehingga dapat menguasai materi dan mengungkapkan kepada dosen tentang hal yang belum dipahami yang berkaitan dengan materi, 32 mahasiswa yang tuntas belajar dan 15 mahasiswa yang belum tuntas belajar nilai rata-rata yang dicapai 69,75. Dosen memberi motivasi kepada mahasiswa yang masih malu bertanya, dan dosen memberikan pekerjaan rumah agar mahasiswa mau belajar di rumah. Selain itu dosen juga membimbing mahasiswa yang kurang dalam hal pemahaman materi dengan cara memberikan pertanyaan individu disela-sela pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa. Kegiatan siklus I perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran yaitu dengan memperpanjang waktu penggunaan simulasi kamera. Dosen perlu memotivasi dan membimbing mahasiswa dalam pembelajaran agar kemampuan mahasiswa dalam mempelajari materi melalui media simulasi kamera dapat meningkat. Adapun hasil tes hasil belajar mahasiswa sebelum (pra siklus) dan sesudah (siklus I) penggunaan media simulasi kamera dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1 Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa Pra Siklus dan Siklus 1 No Kategori Penilaian Pra Siklus Siklus I 1 Nilai terendah 41 44 2 Nilai tertinggi 81 85 3 Nilai rata-rata 41,20 69,75 Dari tabel di atas menunjukkan nilai terendah mahasiswa sebelum dan sesudah penggunaan media simulasi kamera. Pada pembelajaran sebelumnya nilai terendah mahasiswa hanya 41 dan nilai tertinggi 81 dan setelah

menggunakan media simulasi kamera Pada materi ISO, speed dan aperture terendah mahasiswa meningkat menjadi 44 dan nilai tertinggi mahasiswa meningkat menjadi 85. Nilai rata-rata kelas meningkat dari 41,20 menjadi 69,75. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus II Pada siklus II pembelajaran juga menggunakan media pembelajaran simulasi kamera, akan tetapi mengacu dari refleksi pada siklus I yaitu mahasiswa masih belum memahami konsep secara maksimal, untuk itu pada siklus II simulasi kamera diperpanjang waktunya, ternyata mempunyai pengaruh yang cukup baik bagi pemahaman konsep mahasiswa dalam memahami materi, mahasiswa masih terjadi kegaduhan dalam pembelajaran, maka yang dilakukan oleh dosen adalah lebih memotivasi mahasiswa dengan memberi lebih banyak waktu untuk berfikir baik individu maupun kelompok dan memberikan kesempatan untuk belajar lagi dengan menggunakan simulasi kamera. Pada pelaksanaan siklus II sudah berhasil. Hal ini berdasarkan pada pengamatan terhadap lembar observasi maupun hasil tes penguasaan konsep ISO, speed dan aperture yang mengalami peningkatan dan sudah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian. Peningkatan penguasaan konsep mahasiswa pada aspek kognitif siklus II dengan menggunakan media simulasi kamera menunjukkan nilai terendah mahasiswa mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 44 ke siklus II sebesar 56, nilai tertinggi mahasiswa mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 85 menjadi 94, dan nilai rata - rata kelas mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 69,75 ke siklus II sebesar 85,77 hal ini dikarenakan mahasiswa sudah terbiasa dengan pemahaman materi pada siklus I. Sehingga materi siklus II mahasiswa sudah bisa mengikuti dengan tenang dan konsentrasi terbukti mahasiswa sudah mau bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.

Dapat disimpulkan bahwa, mahasiswa tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan media simulasi kamera yang digunakan oleh dosen. Tabel 2 Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa Pra Siklus, Siklus 1 dan siklus 2 No Kategori Penilaian Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Nilai terendah 41 44 56 2 Nilai tertinggi 81 85 94 3 Nilai rata-rata 41,20 69,75 85,77 Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa pada materi diafragma, kecepatan, dan iso dengan menggunakan media simulasi kamera dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa angkatan 2013 Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Unesa. D. Rekomendasi Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan terhadap data-data hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa media simulasi kamera dapat meningkatkan pemahaman konsep ISO, speed dan aperture, sehingga media simulasi kamera dapat meningkatkan pemahaman konsep fotografi. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil tes pemahaman siswa. Pada siklus I nilai rata-rata adalah 69,75. Setelah siklus II, nilai rata-rata adalah 85,77. Secara keseluruhan media simulasi kamera yang digunakan layak sebagai media yang dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi diafragma, kecepatan dan ISO pada mata kuliah pengembangan media foto. Adapun rekomendasinya adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan media simulasi kamera hendaknya dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran. 2. Hendaknya penggunaan media lebih ditingkatkan untuk mengoptimalkan pemahaman konsep mahasiswa. 3. Pengembangan media simulasi kamera sebagai sarana belajar sangat diperlukan, mengingat perkembangan teknologi yang berkembang dan tuntutan bahwa belajar dapat dimana saja dan kapan saja.

E. Referensi Aqib, Zaenal. 2008. Penelitian Tindakan kelas, Bandung: CV Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Azhar, Arsyad. 1999. Media pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Baharuddin dan Wahyuni, Nur. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media group. Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Basyirudin, Usman, M. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers. Budiningsih, C. Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Rosda Karya. Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta Bumi Aksara. Nurdin, Syafruddin. 2002. Dosen Profesional Dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers. Sadiman, Arief S, dkk. 2007. Media Pendidikan Pengertian, pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sanjaya Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo.