PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE KARYAWISATA

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

BAB III METODE PENELITIAN

Aprillya Mondhita Sari* Drs. Purbo Suwasono, M.Si** Dr. Parno, M.Si***

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penggunaan metode yang baik dan tepat dapat berpengaruh dalam proses dan pencapaian

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

48 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB III METODE PENELITIAN

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*

Rinendah Sihwinedar 16

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA PERMAINAN HUNTING TREASURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id, didik@unikama.ac.id ABSTRAK. artikel ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. PAIKEM merupakan salah satu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dalam 2 siklus. Jenis data dalam penelitian ini bersumber langsung dari subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang, sebanyak 40 siswa. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa PAIKEM meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor instrumen aktivitas siswa. Pada siklus I diperoleh skor nilai rata-rata 75% dengan kriteria cukup baik, sedangkan perolehan skor pada siklus II dengan nilai rata-rata 86% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa. Selain meningkatkan aktivitas belajar siswa, PAIKEM juga meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa menjadi pembelajaran efektif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meningkat selama tindakan I dengan nilai rata-rata 83% dan diakhiri tindakan II dengan nilai rata-rata 89%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Kata Kunci: PAIKEM; aktivitas; hasil belajar PENDAHULUAN Metode pembelajaran berpengaruh besar pada aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, jika metode pembelajaran yang digunakan sesuai dan disukai siswa, maka aktivitas belajar siswa akan menjadi tinggi sehingga hasil belajar siswa menjadi maksimal. Mengingat kondisi siswa yang sangat beragam (heterogen) dalam satu kelas, muncul karakteristik siswa yang berbeda-beda diantaranya jenis kelamin, agama, kemampuan akademik, dan karakter siswa. Hal ini dapat menjadi faktor penghambat bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Perbedaan karakteristik siswa dalam pembelajaran sering menimbulkan kesenjangan diantara siswa, sehingga siswa cenderung membuat kelompok dengan teman sebayanya yang mempunyai kesamaan minat dan potensi. Kenyataan di lapangan masih ada siswa yang tidak aktif, dan aktivitasnya kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran di kelas sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya Berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang, siswa menunjukkan bahwa aktivitas belajar masih kurang seperti 1) keaktifan dalam proses pembelajaran dimana siswa kurang aktif bertanya, siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan, dan siswa kurang aktif dalam mengemukakan pendapat. 2) ketepatan dalam mengerjakan tugas. Hasil belajar siswa yang diukur ranah kognitif yaitu berkaitan dengan kemampuan siswa harus diatas KKM (75). Guru merupakan pembimbing, fasilitator dan arsitek dalam proses pembelajaran di kelas. Guru harus dapat menerapkan pembelajaran dengan berbagai jenis pendekatan, metode, dan penggunaan alat peraga atau media secara efektif dan kreatif pada seluruh aspek yang akan dikembangkan pada siswa dengan potensi yang dimiliki siswa. Penerapan PAIKEM merupakan bentuk kreativitas dan inovasi para pendidik untuk melaksanakan dan mempermudah tugas mengajar agar materi disampaikan lebih mudah diserap oleh siswa, karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran (Nurdin, 2002:1) Guru 321

diharapkan mampu mengembangkan suasana aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa untuk mengkaji hal yang dapat menarik aktivitas siswa dan hasil belajar sehingga mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. PAIKEM dapat diterapkan pada semua tema di kurikulum 2013 Kepekaan dan kejelian dalam membaca situasi oleh guru sangat diharapkan untuk mengubah pandangan siswa yang selama ini menganggap materi IPS itu membosankan dan diremehkan atau tidak penting dapat di rubah menjadi pelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa menjadi aktif. Penggunaan PAIKEM dapat dijadikan sebagai alternatif yang baik, sebab dalam PAIKEM aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dapat menciptakan suasana dimana siswa dapat aktif bertanya, dan mengemukakan pendapat yang dapat menghasilkan suatu gagasan atau ide yang cemerlang. Proses aktif dalam belajar dari siswa sangat penting untuk usaha meningkatkan pengetahuan, bukan seperti proses pasif. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi atau beragam sesuai dengan harapan siswa. Menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang menyenangkan tidak membuat siswa bosan melainkan dapat membuat siswa memusatkan seluruh perhatiannya secara penuh pada saat pelajaran berlangsung. Berdasarkan dokumen yang ada bahwa standar KKM IPS di SDN Kebonsari 4 Malang adalah 75. Tapi masih ada beberapa siswa yang nilainya dibawah KKM yang sudah ditentukan. Siswa yang tuntas sebanyak 50,24%, dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 49,76 %. Atas dasar itulah peneliti ingin mengetahui sejauh mana penerapan PAIKEM di SDN Kebonsari 4 Malang. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang akan dilaksanakan dalam dua siklus. Yang bertujuan agar dapat memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil belajar (Hamalik, 2005: 3). Selain itu penelitian tindakan kelas ini dianggap mudah karena hanya melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonsari 4 Malang semester genap (dua) Tahun Pelajaran 2014/2015. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester dua tahun pelajaran 2014/2015 dengan pengambilan data bulan April 2015. Instrumen Penelitian 1. (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Digunakan sebagai acuan mengajar, yang terdiri dari SK, KD, Indikator, Tujuan pembelajaran, Bahan ajar, Strategi pembelajaran, Media dan sumber belajar, Langkah langkah pembelajaran, dan evaluasi. 2. Tahap pelakasanaan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang ditentukan, yaitu pembelajaran materi hubungan sosial dengan penerapan pembelajaran PAIKEM. 3. Tahap observasi (pengamatan) Kegiatan pengamatan adalah mengamati aktivitas siswa, proses pembelajaran, dan metode yang dilakukan saat pelaksanaan tindakan berlangsung. 4. Skenario Pembelajaran Skenario pembelajaran dimaksudkan untuk memberi arah terhadap pembelajaran yang terjadi. 5. Pedoman penilaian kegiatan pembelajaran Pedoman penilaian ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar skenario pembelajaran dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran 6. LKS (Lembar Kerja Siswa) LKS ini digunakan untuk membantu anak dalam praktikum. 322

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan penerapan pembelajaran PAIKEM diperoleh data observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pedoman penilaian keterlaksanaan pembelajaran yang dibagi menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yaitu, kegiatan pendahuluan, yang meliputi penyampaian apersepsi, tujuan pembelajaran dan acuan pembelajaran. Dari data observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran guru, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 79%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya 87% dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan. Gambar 1. Grafik Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran Guru Keterlaksanaaan skenario pembelajaran siswa, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 76%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II rata-ratanya adalah 88% dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan. Gambar 2. Grafik Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran Siswa Keterlaksanaaan skenario aktivitas guru, dengan menggunakan pedoman penilaian kegiatan pembelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang pertama pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I rata-ratanya 77%, sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan siklus 323

II rata-ratanya 95% dengan kriteria sangat baik. Disini bisa disimpulkan bahwa keterlaksanaan skenario pada tahap siklus I dan siklus II sudah ada peningkatan. Gambar 3. Grafik Keterlaksanaan Skenario Aktifitas Guru Aktivitas Siswa Setelah Diterapkan PAIKEM Aktivitas siswa pada proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Yakni pada siklus I sebesar 75% dan pada siklus II sebesar 86%. Keaktifan siswa pada siklus I lebih rendah dari siklus II hal ini disebabkan sebagian siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan sehingga guru tidak mengerti apakah siswa sudah memahami materi tersebut atau belum, kemudian masih ada siswa yang tidak mau ikut berdiskusi dalam kelompok. Usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa merancang strategi persiapan mengajar dengan cara memberikan poin tambahan kepada siswa yang aktif pada saat proses pembelajaran. Sebelum dilakukan siklus II, peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan guru bidang studi untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I. Dengan adanya perbaikan pada siklus I, maka keaktifan siswa meningkat 86% pada siklus II. 324 Gambar 4. Grafik Peningkatan Aktifitas Siswa Setelah diterapkan PAIKEM Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Pembelajaran PAIKEM Aktivitas guru dan siswa dalam setiap pembelajaran kurang bervariasi sehingga siswa cenderung bosan dan kurang bersemangat untuk belajar. PAIKEM ini lebih menekankan pada proses untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa, guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator saja. Pembelajaran ini dapat menumbuhkan kerjasama yang saling melengkapi antara guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang membangkitkan ketertarikan siswa pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk menggali pengetahuan siswa sekaligus untuk meningkatkan keaktifan dan keberanian siswa. Pertanyaan yang diberikan oleh guru diawal pertemuan dijawab siswa bersama-sama karena siswa tidak berani menjawab sendiri-sendiri

sehingga suasana kelas menjadi ramai dan guru harus menenangkan suasana kelas dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa supaya tidak takut dalam menjawab, bertanya, mengemukakan pendapat, tidak takut ditertawakan. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga menunjang kreativitas siswa, selain memberikan pertanyaan untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru memberikan tugas kelompok untuk meningkatkan kreativitas siswa. Keaktifan dan kreativitas yang dimiliki siswa dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, kemauan siswa aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengungkapakan pendapat dan kreativitas dalam memecahkan atau menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru yang dapat membuat siswa lebih teliti dan terampil, guru memberikan penegasan kembali materi yang telah dipelajari pada setiap akhir pertemuan sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Selama proses belajar mengajar guru menciptakan suasana yang menyenangkan, guru selalu memberikan motivasi kepada siswa dan selalu mengingatkan untuk tidak takut salah atau ditertawakan. Selain itu guru senantiasa memberikan pujian kepada setiap siswa yang mengalami kemajuan belajar. 1. Hasil Tes Siklus I Soal-soal tes yang diberikan pada siklus I diambil dari materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada pertemuan pertama dan kedua. Soal tes yang diberikan berjumlah 20 soal pilihan ganda. Tes diberikan pada pertemuan ketiga. Dari hasi tes pada siklus I ini, nilai yang diperoleh siswa meningkat dari hasil tes sebelum diberikan tindakan. Ketuntasan belajar siswa mencapai 83%. 2. Hasil Tes Siklus II Tes siklus II diambil dari materi pranata sosial pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil tes pada siklus II ini meningkat dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 89%. Berdasarkan hasil belajar yang telah diperoleh baik sebelum melakukan tindakan ataupun setelah melakukan tindakan. Adapun hasil belajar yang diperoleh sebelum tindakan atau kemampuan awal siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 79, dan hasil belajar pada pembalajaran tindakan siklus I dengan nilai rata-rata kelas 83, sedangkan hasil belajar pada akhir pembejaran siklus II dengan rata-rata nilai kelas 89 dengan kriteria baik. Disini bisa disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan PAIKEM dapat dikatakan meningkat. Gambar 5. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setelah diterapkan PAIKEM KESIMPULAN Penerapan PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Siswa mengalami peningkatan aktivitas belajar yaitu pada siklus I dengan skor rata-rata 75% dan pada siklus II dengan skor rata-rata 86%. Penerapan PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada 325

materi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas VI SDN Kebonsari 4 Malang. Siswa mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus I adalah 83% dengan kriteria cukup baik dan pada siklus II adalah 89% dengan kriteria baik. DAFTAR PUSTAKA Anni. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nurdin, Syarifudin. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grapindo Persada. Sagala. 2003. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta 326