PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG Rahayu Ernita*, Anny Sovia**, Dewi Yuliana Fitri ** *)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This research based on the students Mathematics score that their average under the minimum standard score. To deal with this condition, Rotating Trio Exchange active learning strategy was aplied. The aim of this research was to reveal whether the use of Rotating Trio Exhange active leaning strategy could improve the students Mathemetics learning achievement better than the use of conventional strategy in class XI of SMAN 9 Padang in Academic Year 2015/2016. This type of research is an experiment, the research design Random Against subject. The technique analysis of this research was t-test. The result of hypothesis test showed that P-value = 0,002 was smaller than α = 0,05. This result indicated that the hypothesis was accepted. From these results, it was concluded that learning achievement of the students thaugth by using Rotating Trio Exchange active learning strategy was better than that of students taught by using conventional strategy in class XI of SMAN 9 Padang in Academic Year 2015/2016. Key Words : Strategi Rotating Trio Exchange Active Learning Strategy, Mathematics Learning Achievement PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Matematika tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari karena matematika mempunyai peranan penting yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berfikir secara kritis, logis, cermat, efektif dan efisien. Untuk itu setiap siswa baik ditingkat pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP) dan pendidikan lanjutan (SMA) wajib mempelajari matematika. Oleh karena itu matematika merupakan mata pelajaran wajib disetiap tingkat pendidikan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMAN 9 Padang pada tanggal 26 Januari sampai 18 Februari 2015, diperoleh gambaran bahwa pembelajaran masih terpusat
pada guru. Pada proses pembelajaran guru susah mengkondisi siswa saat belajar. Salah satu penyebabnya yaitu siswa memanfaatkan waktu membuat latihan untuk mengobrol hal-hal di luar materi yang dipelajari. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran. Kebanyakan siswa yang aktif untuk setiap proses pembelajaran yang berlangsung dikelas hanya sebagian siswa. Apabila guru memberi pertanyaan hanya sebagian siswa yang menjawab, dan begitu pula apabila diberi latihan siswa sering mencontoh jawaban teman. Siswa cenderung suka berjalan ke tempat siswa yang lain saat mengerjakan soal latihan dari guru. Siswa lebih suka bertanya kepada temannya dari pada bertanya kepada guru. Hal ini terlihat selama proses pembelajaran berlangsung. Sebagian siswa tidak mengerjakan latihan sendiri, tetapi siswa mengerjakan latihan dengan cara berkelompok dengan temannya. Hal ini sangat mengganggu karena membuat suasana kelas menjadi tidak nyaman. Karena prosesnya tidak terarah. Berdasarkan wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa saat proses pembelajaran berlangsung guru pernah membentuk siswa dalam kelompok besar, yang bertujuan agar pada saat mengerjakan latihan siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat belajar dengan siswa berkemampuan tinggi, tetapi hal ini belum berjalan secara efektif karena jumlah anggota kelompok yang terlalu banyak sehingga mengakibatkan susah untuk dikontrol dan prosesnya tidak terarah, serta diskusi tidak berjalan dengan lancar karena anggota kelompok cenderung hanya mengandalkan siswa yang pintar saja menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan salah satu Strategi Active Learning yang dapat membuat pembelajaran terkondisikan dengan melakukan pertukaran antar anggota kelompok dengan kelompok lain. Jadi siswa yang suka berjalan akan merasa senang untuk melakukannya dan pembelajaran lebih terarah. Selain itu siswa diharapkan dapat berbagi pendapat dengan temannya dalam
kelompok serta siswa tidak bosan untuk berdiskusi karena dihadapkan dengan anggota kelompok yang berbeda serta diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Salah satu teknik yang dapat diterapkan yaitu teknik Rotating Trio Exchange. Strategi Rotating Trio Exchange ini merupakan Strategi Active Learning yang mengelompokkan siswa yang terdiri dari tiga orang dan diberi label 0, 1 dan 2, kemudian diadakan penukaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Selain itu dalam strategi ini setiap anggota kelompok harus menguasai apa yang telah didiskusikannya dan diskusi dapat berjalan lebih terarah. Pada diskusi kelompok harus ada kerja sama antara sesama siswa sehingga diskusi berjalan dengan baik. Strategi Rotating Trio Exchange ini, saat siswa berdiskusi tidak hanya dengan orang yang sama untuk setiap pertanyaan, tetapi siswa akan berdiskusi dengan orang yang berbeda sehingga bisa menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran. Siswa akan lebih terlibat saat berdiskusi karena siswa terdiri dari 3 orang dalam kelompok yang menyebabkan setiap anggota kelompok akan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan pertanyaan yang diberikan guru. Hal ini akan melatih siswa bersikap saling menghargai pendapat orang lain dan saling mengoreksi kesalahan satu sama lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Strategi Active Learning Tipe Rotating Trio Exchange dalam pembelajaran matematika lebih baik dari pada hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Ade Gunawan (2014) dengan judul penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Rotating Trio Exchange terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 33 Padang.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 pada tanggal 10 September sampai 2 Oktober 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2015/2016, kecuali siswa kelas XI IPA 1 karena merupakan kelas unggul. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian adalah tes akhir dengan 6 butir soal esai, yang diuji cobakan di kelas XI IPA SMAN 5 Padang dengan 25 orang siswa pada tanggal 26 September 2015. Kemampuan akademik siswa SMAN 5 Padang tidak jauh beda dengan SMAN 9 Padang. Selain itu, SMAN 5 Padang juga memiliki KKM yang sama dengan SMAN 9 Padang yaitu 80. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat hasil belajar adalah dengan menggunakan uji t merujuk pada Sudjana (2005: 239). Proses perhitungan data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program MINITAB. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data test akhir diperoleh rata-rata ( ), simpangan baku (s), nilai tertinggi (x maks ) dan nilai terendah (x min ), seperti pada Tabel 1: Tabel 1. Analisis tes hasil belajar siswa pada kelas sampel Kelas s x Sampel maks x min Eksperimen 80,48 14,08 100 51 Kontrol 67,67 15,23 96 40 Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan siswa pada kelas kontrol. Strategi Rotating Trio Exchange adalah cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan sebagian (dan biasanya memang tidak semua) teman sekelas mereka. Strategi ini merupakan salah satu pembelajaran digunakan untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan Strategi Active Learning Tipe Rotating Trio Exchange ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari tiga orang perkelompok. Pengelompokan ini dibagi secara heterogen dan dibentuk berdasarkan kemampuan akademisnya. Kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini bertujuan agar di dalam kelompok dapat saling membantu apabila teman yang lain kurang mengerti. Proses pembelajaran di kelas kontrol dilakukan dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang digunakan guru selama proses pembelajaran berlangsung saat observasi. Pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran langsung yang berpusat pada guru. Siswa memperhatikan apa yang dijelaskan guru. Guru membimbing siswa dalam menemukan konsep, memberikan penekanan, memberikan beberapa latihan, kemudian siswa mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Guru dan siswa bersama memeriksa jawaban yang dipresentasikan. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Anderson-Darling dan uji homogenitas dengan software MINITAB merujuk pada Syafriandi (2001). Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data kedua kelas sampel berdistribusi normal, dan memiliki variansi yang homogen, selanjutnya dilakukan uji t satu pihak dengan software MINITAB. Berdasarkan hasil perhitungan terlihat bahwa pada selang kepercayaan 95% diperoleh p- value = 0,002. Karena p-value lebih kecil dari, maka tolak H 0. Jadi dapat disimpulkan, hasil belajar matematika siswa dengan penerapan strategi active learning tipe rotating trio exchange lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XI IPA SMAN 9 Padang tahun pelajaran 2015/2016. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis
dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Strategi Active Learning Tipe Rotating Trio Exchange lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang tahun pelajaran 2015/2016. DAFTAR RUJUKAN Gunawan, Ade. 2014. Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe Rotating Trio Exchange Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang. Padang: STKIP SUMBAR Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Syafriandi. (2001). Analisis Statistika Inferensial Dengan Menggunakan Minitab. Padang: UNP.